Posted by andi telaumbanua on Jul 26, 2018 in
Praktikum
KOMENTAR,TIPE DATA, VARIABLE DAN OPERATOR DELPHI
- Komentar
Komentar adalah bagian dari program yang tidak dikompilasi oleh komputer. Komentar berguna bagi pembuat program dan orang lain yang membaca program, karena komentar akan mempermudah dan mempercepat pemrogram atau pembaca program dalam membaca dan memahami sebuah program.
B. Tipe data
1. Tipe Integer
Tipe data integer digunakan untuk menyatakan bilangan yang tidak mempunyai angka desimal
Tipe |
Batas Nilai |
Byte |
Byte |
0 .. 255 |
1 |
Word |
0 .. 65535 |
2 |
Longword |
0 .. 4294967295 |
4 |
ShortInt |
– 128 .. 127 |
1 |
SmallInt |
– 32768 .. 32767 |
2 |
LongInt |
-2147483647 .. 2147483647 |
4 |
Integer |
-2147483647 .. 2147483647 |
4 |
Cardinal |
0 .. 4294967295 |
4 |
Int64 |
– 2 63 . . 2 63 -1 |
8 |
2. Tipe Real
Tipe data real merupakan floating-point (ditulis dalam a x 10 b ) yang digunakan untuk menyatakan bilangan yang mempunyai angka desimal.
Tipe |
Batas Nilai |
Byte |
Real48 |
2.9 x 10 –39 . . 1 . 7 x 10 38 |
6 |
Single |
1.5 x 10-45 . . 3 . 4 x 10 38 |
4 |
Double |
5.0 x 10-324 . . 1 . 7 x 10308 |
8 |
Extended |
3.6 x 10-4951 . . 1 . 1 x 104932 |
10 |
Comp |
– 263 + 1 . . 263 – 1 |
8 |
Curency |
-922337203685477.5808 ..
922337203685477.5808 |
8 |
- Tipe Boolean
Tipe data boolean dipakai untuk menyatakan data logika, yaitu : True (benar) dan false (salah)
Tipe |
Byte |
Boolean |
1 |
ByteBool |
1 |
WordBool |
2 |
LongBool |
4 |
- Tipe Character
Tipe data character digunakan untuk menyatakan karakter satu huruf. Misalnya ‘ A ‘ ‘ B ‘ ‘ C ‘ ‘ . ‘ ‘ S ‘
Tipe |
Batas Nilai |
Byte |
Char |
1 karakter ANSI |
1 |
AnsiChar |
1 karakter ANSI |
1 |
WideChar |
1 karakter Unicode |
2 |
5 Tipe String
Tipe data string dipakai untuk menyatakan sederetan karakter yang membentuk satu kesatuan , misalnya nama, alamat, kode barang dan lain-lain.
Tipe |
Isi Maksimum |
Byte |
ShortString |
256 karakter |
2 s/d 256 |
AnsiString |
2 31 karakter |
4 s/d 2 GB |
WideString |
2 30 karakter |
4 s/d 2 GB |
6 Tipe Array (Tipe larik)
Array adalah variabel tunggal yang dapat dipakai untuk menyimpan, sekumpulan data sejenis array.
7 Tipe Record
Tipe data record dipakai untuk menyimpan sekumpulan data yang mungkin berbeda tipe, tetapi saling berhubungan.
- Tipe Terenumerasi dan Subrange
Tipe data ternumerasi dan tipe data subrange dipakai untuk menyatakan data berurutan yang bertipe sama.
Contoh deklarasi tipe data terenumerasi seperti berikut ini :
Type
Har = (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at, Sabtu, Minggu);
Bulan = (Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, Desember);
Sekolah = (TK, SD, SMP, SMU, UNIVERSITAS);
Angkutan = (Sepeda, Motor, Mobil, kereta, Pesawat);
Toko = (Renes, Laris, Gardena, Murah);
Contoh deklarasi tipe data subrange seperti berikut ini
Type
Nilai = 0 . . 10 ;
Kemarau = April . . Oktober;
Hari kerja = Senin . . Sabtu ;
- Konstanta
Konstanta adalah suatu nilai yang bersifat tetap. Misalnya : NamaBank, ModalAwal dan Bunga dapat dijadikan konstanta
Contoh
Const
NamaBank = ‘Kredit’;
ModalAwal = 10000000;
Bunga = 0.15;
Keuntungan penggunaan konstanta adalah sebagai berikut ;
- Program lebih mudah dimengerti (dibaca)
- Menghindarkan salah ketik
- Jika dalam sebuah program konstanta digunakan berulang kali, maka jika ada perubahan data nilai konstanta, cukup yang diubah adalah pada deklarasi konstanta saja.
- Variabel
Variabel adalah suatu tempat yang dialokasikan dalam memori yang diberi nama (sebagai pengenal) untuk menampung suatu data. Perbedaan antar variabel dan konstanta adalah sebagai berikut :
* Konstanta dipergunakan pada saat kompilasi program sedangkan variabel digunaan pada saat pelaksanaan program.
* Konstanta tidak dapat berubah pada saat program berjalan, sedangkan variabel dapat berubah atau diubah nilainya.
- Operator
Operator dipakai untuk memanipulasi dan mengolah data. Setiap operator mempunyai tingkat hirarki, yaitu urutan pelasanaan jika ada bebrapa operator dalam suatu proses. Hierarki operator dalam Delphi adalah sebagai berikut :
Operator |
Hierarki |
@, not first |
Tertinggi |
*, / , div, mod, and, shl, shr, as |
Kedua |
+, – , or , xor |
Ketiga |
= , <>, <, > , <=, >=, in, is |
Keempat |
- Operator Penugasan
Operator penugasan disimbolkan dengan tanda titik dua diikuti tanda sama dengan dan ditulis berdempetan tanpa spasi. Operator penugasan berfungsi untuk masukkan suatu data ke dalam suatu variabel.
Contoh
Nama := ‘ Siti’;
Bilangan := 0;
Jumlah := Banyak * Harga;
- Operator Aritmatika
Operator aritmatika digunakan untuk melakukan operasi aritmatika.
Operator |
Operasi |
Tipe Diproses |
Tipe Hasil |
* |
Perkalian |
Integer
Real |
Integer
Real |
/ |
Pembagian |
Integer
Real |
Real
Real |
Div |
Pembagian bulat |
Integer |
Integer |
Mod |
Sisa Pembagian |
Integer |
Integer |
+ |
Penambahan |
Integer
Real |
Integer
Real |
– |
Pengurangan |
Integer
Real |
Integer
Real |
- Operator Relasi
Operator relasi atau pembandingan digunakan untuk membandingkan suatu ekspresi atau data dengan ekspresi atau data lain. Hasil penggunaan operator relasi adalah data logika (boolean) benar atau salah.
Operator |
Keterangan |
> |
Lebih dari |
< |
Kurang dari |
>= |
Labih dari atau sama dengan |
<= |
Kurang dari atau sama dengan |
<> |
Tidak sama dengan |
= |
Sama dengan |
IN |
Perbandingan suatu nilai dengan suatu himpunan |
- Operator Logika
Digunakan untuk mengekspresikan satu atau lenih data atau ekspresi logika (Boolean), menghasilkan data logika (boolean) baru.
Operator |
Jenis Operator |
Keterangan |
NOT |
Unary |
Operasi “tidak/bukan” |
AND |
Binary |
Operasi “dan” |
OR |
Binary |
Operasi “atau” |
XOR |
Binary |
Operasi “atau eksklusif” |
- Operator NOT
Operator logika Not dipakai untuk menghasilkan nilai kebalikan dari suatu ekspresi atau data logika.
Ekspresi |
Hasil |
Not True |
False |
Not False |
True |
Contoh
Tes := Not (5>4); // Hasilnya Tes berisi False
Tes := Not (5=4); // Hasilnya Tes berisi True
- Operator AND
Operator logika And akan menghasilakn nilai boolean true hanya jika dua buah ekspresi kiri dan kanan operator bernilai true.
Operand1 |
Operand2 |
Operand1 AND Operand2 |
False |
False |
False |
False |
True |
False |
True |
False |
False |
True |
True |
True |
- Operator OR
Operator Logika Or akan menghasilkan nilai boolean true jika salah satu dari dua buah ekspresi atau kedua ekspresi dikiri dan kanan operator Or bernilai true. Operator Or akan menghasilkan nilai false hanya jika kedua ekspresi di kiri dan kanan operator Or semuanya bernilai False
Operand1 |
Operand2 |
Operand1 OR Operand2 |
False |
False |
False |
False |
True |
True |
True |
False |
True |
True |
True |
True |
- Operator XOR
Operator logika Xor akan menghasilkan nilai True jika ekspresi disebelah kiri Xor berbeda dengan ekspresi di sebelah kanannya. Jadi jika beda akan bernilai true, sedang jika sama akan menghasilkan nilai false.
Operand1 |
Operand2 |
Operand1 XOR Operand2 |
False |
False |
False |
False |
True |
True |
True |
False |
True |
True |
True |
False |
Posted by andi telaumbanua on Jul 26, 2018 in
Agriculture
Streamlined Life Cycle Assessment (Slca) For Comparing Two Products
Life-cycle assessment or LCA is a way of evaluating the total environmental impact of a product through every stages of its life — from obtaining raw materials, such as mining or logging, all the way to factory production, product distribution, retail, use, and disposal, which may include incineration, landfill, or recycling.
The Society of Environmental Toxicology and Chemistry defines LCA as a process to evaluate the environmental burdens associated with a product system, or activity by identifying and quantitatively describing the energy and materials used, and wastes released to the environment, and to assess the impacts of those energy and material uses and releases to the environment.
The assessment includes the entire life cycle of the product or activity, encompassing extracting and processing raw materials; manufacturing; distribution; use; re-use; maintenance; recycling and final disposal; and all transportation involved.LCA addresses environmental impacts of the system under study in the areas of ecological systems, human health and resource depletion.
It does not address economic or social effects. LCA studies the environmental aspects and potential impacts throughout a product’s life (i.e. cradle-to-grave) from raw material acquisition through production, use and disposal.
The general categories of environmental impacts needing consideration include resource use human health, and ecological consequences.In order to understand LCA, it is useful to look at the total material budget from natural resource extraction to production until its return to the reservoir of its origin
Methodological Framework For Streamlined Life Cycle Assessment (Slca) For Comparing Two Products
Phase 1. Goal and Scope Definition
- The purpose of Goal and Scope Definition is to evaluate alternative designs in order to maintain economic feasibility while also seeking to reduce the environmental damage due to the current conventional design.
- It consists of
- Goal
- Flowchart
- Scope
- functional unit
- system boundaries
- Data quality.
GOAL
- The goal of an LCA study shall clearly state the intended application, reasons for carrying out the study and intended audience and user of results
- Examples of goal statements are:
- (1) to compare two or more different products fulfilling the same function with the purpose of using the information in marketing or regulating the use of the products,
- (2) to identify improvement possibilities in further development of existing products or in innovation and design of new products,
Flowchart
- Flowcharting is important in understanding the process under consideration.
- Making the process flow explicitly aids several decisions of the overall analysis
- deciding the scope of the analysis to be performed
- determining what data needs to be collected
- identifying at what point in the process environmental loading originates
- formulation of process alternatives
- judgment regarding streamlining.
Functional Unit
- The functional unit sets the scale for comparison of the two products
- All data collected in the inventory phase will be related to the functional unit.
- When comparing different products fulfilling the same function, definition of the functional unit is of particular importance.
- One of the main purposes of a functional unit is to provide a reference to which the input and output data are normalized.
- A functional unit of the system must be clearly defined and measurable.
- The result of the measurement of the performance is the reference flow.
- Comparisons between systems shall be done on the basis of the same function, measured by the same functional unit in the form of equivalent reference flows.
Data Quality
- The quality of the data used in the life cycle inventory reflects the quality of the final LCA.
- Data quality indicators:
- Precision – measure of the variability of the data values for each data category expressed (e.g. variance).
- Completeness – percentage of locations reporting primary data from the potential number in existence for each data category in a unit process.
- Representativeness – qualitative assessment of the degree to which the data set reflects the true population of interest (i.e. geographic and time period and technology coverage).
- Consistency – qualitative assessment of how uniformly the study methodology is applied to the various components of the analysis.
- Reproducibility – qualitative assessment of the extent to which information about the methodology and data values allows an independent practitioner to reproduce the results reported in the study.
Phase 2. Inventory Analysis
- Inventory analysis is the second phase in LCA.
- The possible life cycle stages for consideration are:
- (1) Pre-manufacturing: raw material acquisition or resource extraction, component manufacture, material manufacture;
- (2) Manufacturing: material processing and product assembly;
- (3) Product delivery: filling, packaging, shipping, and distribution;
- (4) Customer use, reuse, and maintenance (including storage and consumption),
- (5) Recycling and waste management,
- (6) Disposal.
Inventory analysis includes data collection, validation, relating data to the specific system, allocation, and recycling
Data Collection
The inventory analysis includes collection and treatment of data to be used in preparation of a material consumption, waste, and emission profile for all the phases in the life cycle. The data can be site specific or more general. Inventory analysis also involves calculation procedures to quantify relevant inputs and outputs of a product system.
These inputs and outputs may include use of resources and releases to air, water and land associated with the system. The process of conducting an inventory analysis is iterative. For each of the life cycle stages under consideration, using the process flowchart as a guide, data must be collected about the inputs and outputs of each stage.
These inputs and outputs may include materials (both raw and processed), energy, labor, products, and waste. In the event of multiple sub-processes being grouped together as a single life cycle stage, the data about each sub-process must be aggregated to produce a computed value (e.g. overall water use) for the whole stage.
In addition, materials, energy usage, and waste produced from a specific sub-process might be an aggregate of not one, but several products produced at that point. In this case, the data must be handled carefully to ensure that the allocation of the proportion of each input and output stream to each co-product is correct (usually done by weight). Raw data collected must be converted, via the base unit and analysis time frame, to a “stand alone” state suitable for use in the analysis.
Validation of Data
Data validation has to be conducted during the data collection process. Systematic data validation may point out areas where data quality must be improved or data must be found in similar processes or unit processes. During the process of data collection, a permanent and iterative check on data validity should be conducted. Validation may involve establishing, for example, mass balances, energy balances and/or comparative analysis of emission factors.
Relating Data
The fundamental input and output data are often delivered from industry in arbitrary units, such as emissions to the sewage system as mg metals/liter wastewater The specific machine or wastewater stream is rarely connected to the production of the considered product alone but often to a number of similar products or perhaps to the whole production activity. For each unit process, an appropriate reference flow shall be determined (e.g. one kilogram of material).
The quantitative input and output data of the unit process shall be calculated in relation to this reference flow.Based on the refined flow chart and systems boundary, unit processes are interconnected to allow calculations of the complete system. The calculation should result in all system input and output data being referenced to the functional unit.
Allocation and Recycling
When performing LCA of a complex system, it may not be possible to handle all the impacts inside the system boundary. This problem can be solved either by expanding the system boundary to include all the inputs and outputs, or by allocating the relevant environmental impacts to the studied
The inputs and outputs of the unallocated system shall equal the sum of the corresponding inputs and outputs of the allocated system. Some inputs may be partly co-products and partly waste. In such a case, it is necessary to identify the ratio between co-products and waste since burdens are to be allocated to the co-product only. There shall be uniform application of allocation procedures to similar inputs and outputs of the systems under consideration.
Phase 3. Impact Analysis
Impact analysis is a “quantitative and/or qualitative process to characterize and assess the effects of the environmental interventions identified in the inventory table”.
Impact Categories
The first step in impact analysis is the identification of stressors and impact categories. Stressors are “any chemical, biological, or physical entity that causes adverse affects on ecological components, i.e. individuals, populations, communities, or ecosystems.” The process of identifying stressors is necessary to assessing the environmental impacts (either real or potential). The potential hazards of an operation must be considered, then the investigator must decide which of these hazards are relevant to meet the Goal of the study.
The potential stressors of industrial processes are: raw materials, energy use, air emissions, liquid discharge, solid wastes, radiation, and noise.
- These stressors could impact the following categories:
- Human Health – acute effects (accidents, explosions, fines, safety issues); chronic effects (injury, disease), work environment
- Ecological Health – structure (population, communities), function (productivity, processes), biodiversity (habitat loss, endangered species, eutrophication, photochemical oxidant formation, acidification).
- Social Welfare – economic impact, community impact, psycho-social impact.
- Resource Depletion – biotic resources (agricultural, forest, living species), flow resources (air quality, water quality, global warming, stratospheric ozone depletion), and stock resources (land, energy, and raw materials).
Valuation or Weighting
The weighting of each stressor on the impact category for each life stage may follow integer rating where 0 represents highest impact (a very negative evaluation) and 4 lowest impact (an exemplary evaluation), or qualitative rating of high (H), medium (M), and low (L). Value assignment is arbitrary as an expression of personal preference and priorities. The approach is used to estimate the potential for improvement in environmental performance.
Phase 4. Interpretation
- Interpretation consists of the following steps:
- (1) Identify the significant environmental issues,
- (2) evaluate the methodology and results for completeness, sensitivity and consistency,
- (3) check that conclusions are consistent with the requirements of the goal and scope of the study, including data quality requirements, predefined assumptions and values, and application oriented requirements.
( Sumber: Materi kuliah Biosystem)
Posted by andi telaumbanua on Jul 26, 2018 in
Praktikum
Responsi Agroklimatologi (TPT 2017)
Responsi sistem slide, 1 slide diberi waktu 1 menit untuk mengerjakan
SOAL ACARA III
- Apa pengertian homogenitas data?
- Sebutkan 3 hal yang menyebabkan datamengalami penyimpangan
- Ada berapa metode untuk menganalisis homogenitas data? Sebutkan
- Apa kepanjangan dari RAPS?
- Setelah dilakukan analisis dengan uji run test? Data dikatakan homogen apabila?
- Setelah dilakukan analisis dengan metode RAPS? Data dikatakan homogen apabila?
- Berapakah nilai Urange dari data dibawah ini?
CH-CH
Rata-Rata |
45.05 |
-1147.95 |
-652.95 |
355.05 |
-147.95 |
148.05 |
-40.95 |
-152.95 |
- Jelaskan 1 aplikasi homogonitas data di bidang TPB
SOAL ACARA IV
- Sebutkan metode penentuan curah hujan wilayah
- Curah hujan wilayah adalah. . .
- Satuan dari curah hujan adalah . . .
- Alat untuk mengukur curah hujan disebut
- Diberikan data sebagai berikut
No |
Ketebalan hujan (mm) |
1 |
55 |
2 |
67 |
3 |
73 |
4 |
75 |
5 |
82 |
6 |
78 |
Hitung rerata curah hujan wilayah dengan metode aljabar
- Tuliskan notasi persamaan curah hujan wilayah dengan metode poligon thiessen!
- Apa yang dimaksud dengan poligon?
- Diberikan data sebagai berikut, tentukan rerata hujan wilayahnya berdasarkan metode isohit
No |
Interval ketebalan hujan (mm) |
Luas interval
pada peta (cm2) |
1 |
50-55 |
3,96 |
2 |
55-60 |
8,97 |
3 |
60-65 |
7,43 |
4 |
65-70 |
11,02 |
5 |
70-75 |
12,55 |
- Apa itu garis kontur?
- Ada berapa titik stasiun hujan yang dianalisa pada acara 4?
SOAL ACARA V
- Sebutkan judul acara 5
- Saat terjadi fenomena La Nina suhu permukaan air laut samudra pasifik ………
( meningkat/menurun), sedangkan saat El Nino
- (3)………. ( meningkat/menurun)
- Nilai R2 yang mendekati 1 mengindikasikan bahwa korelasi data…….
- Curah hujan akan mengalami peningkatan saat terjadi fenomena…… ,
- sedangkan kekeringan berkepanjangan terjadi akibat fenomena (6) …..
- Dampak El Nino dan La nina bagi pertanian
- Sebutkan minimal 3 jenis indeks iklim global
- Dalam satu indeks iklim global yang digunakan adalah SOI, nilai SOI positif menunjukkan …..
- sedangkan nilai SOI negatif menunjukkan fenomena (10) ….
- Apa kepanjangan dari SOI
- Sebutkan manfaat mempelajari acara 5 di TPB minimal 2
SOAL ACARA VI
- Tujuan acara VI
- 2. Sebutkan alat yang digunakan pada praktikum acara 6 (minimal 5)
- Pengertian Iklim Mikro
- Pengukuran yang dilakukan pada acara VI
- Bagaimana pengaruh naungan terhadap intensitas sinar datang?
- Pengukuran suhu udara dilakukan pada ketinggian ….
- Satuan kelembapan udara
- Alat untuk mengukur intensitas sinar dating
- Kedalaman pengukuran suhu tanah adalah ….
- Pengulangan pengamatan dilakukan sebanyak…. Kali (Interval)
Posted by andi telaumbanua on Jul 26, 2018 in
Praktikum
Responsi Agroklimatologi (TPT 2017)
Responsi sistem slide, 1 slide diberi waktu 1 menit untuk mengerjakan
SOAL ACARA I
- Sebutkan perbedaan cuaca dan iklim
- Anasir iklim yang biasanya dilakukan dan alat yang digunakan (min. 3)
- Psychrometer adalah alat ukur
- Perbedaan ombrometer manual, semi otomatis, dan jungkat-jungkit…
- Mengapa pada hair hygrograf digunakan rambut kuda?
- Fungsi nivo pada ombrometer adalah…
- Sebutkan syarat taman alat (min. 3)
- Jelaskan kepanjangan dan pengertian AWS?
- Sebutkan nama dan fungsi alat berikut
- Sebutkan nama bagian yang berfungsi untuk menyerap dan memantulkan cahaya pada alat actinograf
SOAL ACARA II
- Apakah yang dimaksud dengan evaporasi dan evapotranspirasi?
- Sebutkan 4 faktor yang mempengaruhi evapotranspirasi
- Perhatikan tabel berikut
Suatu stasiun pengamatan cuaca terletak di 07,29 LU, berapakah nilai Mean Daily Percentage (p) pada bulan Desember?
- Tentukan nilai f berdasarkan nilai p yang diperoleh dari soal nomor 3 (diketahui Tmean = 26,7oC)
- Perhatikan data berikut
Bulan |
Rh% |
Juli |
84.311 |
Agustus |
79.72 |
September |
82.23 |
Oktober |
91.295 |
November |
91.716 |
Desember |
89.213 |
Hitung nilai RHmean dan termasuk kelompok mana nilai RHmean tersebut? (low/medium/high)
- Diketahui kecepatan angin sebesar 4,62 km/hari, berapakah nilai kecepatan angin tersebut dalam satuan m/s?
- Perhatikan data berikut
Bulan |
n |
N |
Januari |
1.44 |
12.44 |
Februari |
4.93 |
12.35 |
Maret |
4.76 |
12.1 |
April |
5.15 |
11.91 |
Mei |
5.73 |
11.76 |
Juni |
6.17 |
11.66 |
Hitung nilai perbandingan lama penyinaran aktual dengan lama penyinaran maksimum pada tabel tersebut dan kelompokkan nilai perbandingan tersebut (low/medium/high)
- Berdasarkan perhitungan (n/N) pada nomor sebelumnya, tentukan nilai Rs pada bulan Februari dan April (Ra Februari = 16,2 ; Ra April = 14,5)
- Tuliskan rumus untuk menghitung Epan
- Sebutkan anasir iklim yang digunakan dalam analisis data acara 2
Posted by andi telaumbanua on Jul 25, 2018 in
Umum
Berbagai permasalahan di Indonesia
- Masalah Kesadaran Perpajakan
Kesadaran perpajakan menjadi permasalahan utama bangsa, karena uang dari pajak menjadi tulang punggung pembiayaan pembangunan. APBN 2016, sebesar 74,6 % penerimaan negara berasal dari pajak. Masalah yang muncul adalah masih banyak Wajib Pajak Perorangan maupun badan (lembaga/instansi/perusahaan/dan lain-lain) yang masih belum sadar dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Laporan yang disampaikan masih belum sesuai dengan harta dan penghasilan yang sebenarnya dimiliki, bahkan banyak kekayaannya yang disembunyikan. Masih banyak warga negara yang belum terdaftar sebagai Wajib Pajak, tidak membayar pajak tetapi ikut menikmati fasilitas yang disediakan oleh pemerintah
- Masalah Korupsi
Masalah korupsi sampai sekarang masih banyak terjadi, baik di pusat maupun di daerah. Transparency Internasional (TI) merilis situasi korupsi di 188 negara untuk tahun 2015. Berdasarkan data dari TI tersebut, Indonesia masih menduduki peringkat 88 dalam urutan negara paling korup di dunia.
Hal tersebut menunjukkan bahwa masih ditemukan adanya perilaku pejabat publik yang kurang sesuai dengan standar nilai/moral Pancasila. Agar perilaku koruptif tersebut ke depan dapat makin direduksi, maka mata kuliah pendidikan Pancasila perlu diintensifkan di perguruan tinggi. Hal tersebut dikarenakan mahasiswa merupakan kelompok elit intelektual generasi muda calon-calon pejabat publik di kemudian hari.
Sebenarnya, perilaku koruptif ini hanya dilakukan oleh segelintir pejabat publik saja. Tetapi seperti kata peribahasa, karena nila setitik rusak susu sebelanga. Hal inilah tantangan yang harus direspon bersama agar prinsip good governance dapat terwujud dengan lebih baik di negara Indonesia.
- Masalah Lingkungan
Indonesia dikenal sebagai paru-paru dunia. Namun dewasa ini, citra tersebut perlahan mulai luntur seiring dengan banyaknya kasus pembakaran hutan, perambahan hutan menjadi lahan pertanian, dan yang paling santer dibicarakan, yaitu beralihnya hutan Indonesia menjadi perkebunan.
Selain masalah hutan, masalah keseharian yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini adalah sampah, pembangunan yang tidak memperhatikan ANDAL dan AMDAL, polusi yang diakibatkan pabrik dan kendaraan yang semakin banyak. Hal tersebut menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan masih perlu ditingkatkan. Peningkatan kesadaran lingkungan tersebut juga merupakan perhatian pendidikan Pancasila.
- Masalah Disintegrasi Bangsa
Demokratisasi mengalir dengan deras menyusul terjadinya reformasi di Indonesia. Disamping menghasilkan perbaikan-perbaikan dalam tatanan Negara Republik Indonesia, reformasi juga menghasilkan dampak negatif, antara lain terkikisnya rasa kesatuan dan persatuan bangsa. Sebagai contoh acapkali mengemuka dalam wacana publik bahwa ada segelintir elit politik di daerah yang memiliki pemahaman yang sempit tentang otonomi daerah. Mereka terkadang memahami otonomi daerah sebagai bentuk keleluasaan pemerintah daerah untuk membentuk kerajaan-kerajaan kecil. Implikasinya mereka menghendaki daerahnya diistimewakan dengan berbagai alasan. Bukan itu saja, fenomena primordialisme pun terkadang muncul dalam kehidupan masyarakat. Beberapa kali Anda menyaksikan di berbagai media massa yang memberitakan elemen masyarakat tertentu memaksakan kehendaknya dengan cara kekerasan kepada elemen masyarakat lainnya. Berdasarkan laporan hasil survei Badan Pusat Statistik di 181
Kabupaten/Kota, 34 Provinsi dengan melibatkan 12.056 responden sebanyak
89,4 % menyatakan penyebab permasalahan dan konflik sosial yang terjadi tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila (Dailami, 2014:3).
- Masalah Dekadensi Moral
Dewasa ini, fenomena materialisme, pragmatisme, dan hedonisme makin menggejala dalam kehidupan bermasyarakat. Paham-paham tersebut mengikis moralitas dan akhlak masyarakat, khususnya generasi muda. Fenomena dekadensi moral tersebut terekspresikan dan tersosialisasikan lewat tayangan berbagai media massa. Perhatikan tontonan-tontonan yang disuguhkan dalam media siaran dewasa ini. Begitu banyak tontonan yang bukan hanya mengajarkan kekerasan, melainkan juga perilaku tidak bermoral seperti pengkhianatan dan perilaku pergaulan bebas. Bahkan, perilaku kekerasan juga acapkali disuguhkan dalam sinetron-sinetron yang notabene menjadi tontonan keluarga. Sungguh ironis, tayangan yang memperlihatkan perilaku kurang terpuji justru menjadi tontonan yang paling disenangi. Hasilnya sudah dapat ditebak, perilaku menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat.
- Masalah Narkoba
Dilihat dari segi letak geografis, Indonesia merupakan negara yang strategis. Namun, letak strategis tersebut tidak hanya memiliki dampak positif, tetapi juga memiliki dampak negatif. Sebagai contoh, dampak negatif dari letak geografis, dilihat dari kacamata bandar narkoba, Indonesia strategis dalam hal pemasaran obat-obatan terlarang. Tidak sedikit bandar narkoba warga negara asing yang tertangkap membawa zat terlarang ke negeri ini. Namun sayangnya, sanksi yang diberikan terkesan kurang tegas sehingga tidak menimbulkan efek jera. Akibatnya, banyak generasi muda yang masa depannya suram karena kecanduan narkoba.
Berdasarkan data yang dirilis Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) tahun
2013, POLRI mengklaim telah menangani 32.470 kasus narkoba, baik narkoba yang berjenis narkotika, narkoba berjenis psikotropika maupun narkoba jenis bahan berbahaya lainnya. Angka ini meningkat sebanyak 5.909 kasus dari tahun sebelumnya. Pasalnya, pada tahun 2012 lalu, kasus narkoba yang
- Masalah Penegakan Hukum yang Berkeadilan
Salah satu tujuan dari gerakan reformasi adalah mereformasi sistem hukum dan sekaligus meningkatkan kualitas penegakan hukum. Memang banyak faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas penegakan hukum, tetapi faktor dominan dalam penegakan hukum adalah faktor manusianya. Konkretnya penegakan hukum ditentukan oleh kesadaran hukum masyarakat dan profesionalitas aparatur penegak hukum. Inilah salah satu urgensi mata kuliah pendidikan Pancasila, yaitu meningkatkan kesadaran hukum para mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa.
- Masalah Terorisme
Salah satu masalah besar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah terorisme. Asal mula dari kelompok terorisme itu sendiri tidak begitu jelas di Indonesia. Namun, faktanya terdapat beberapa kelompok teroris yang sudah ditangkap dan dipenjarakan berdasarkan hukum yang berlaku. Para teroris tersebut melakukan kekerasan kepada orang lain dengan melawan hukum dan mengatasnamakan agama. Mengapa mereka mudah terpengaruh paham ekstrim tersebut? Sejumlah tokoh berasumsi bahwa lahirnya terorisme disebabkan oleh himpitan ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan, pemahaman keagamaan yang kurang komprehensif terkadang membuat mereka mudah dipengaruhi oleh keyakinan ekstrim tersebut.
(Sumber: Buku Pancasila Tim DIKTI )