0

Renungan: Mengandalkan Tuhan

Posted by andi telaumbanua on Sep 17, 2018 in Umum

Renungan: Mengandalkan Tuhan

Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! (Yeremia 17:7)

Abraham Lincoln disebut sebagai presiden terbaik Amerika sepanjang sejarah. Apa yang membuat Lincoln berhasil dalam tugas dan mengemban jabatan sebagai presiden Amerika Serikat?

 Pernah suatu hari seorang yang cukup dekat dengan Lincoln, Secara tidak sengaja, orang ini mendengar suara orang berbicara di dalam kamar Lincon. Seketika itu, terlihat dengan jelas sang presiden sedang berlutut di samping tempat tidurnya dan mengucapkan doa dengan sepenuh hati: “Tuhan Yesus, tolong saya untuk dapat memimpin bangsa yang besar ini.”

Keberhasilan Abraham Lincoln terletak pada kesadaran dirinya untuk selalu mengandalkan pertolongan dan kuasa Tuhan. Itu sebabnya, nama Abraham Lincoln terus dikenang sampai hari ini sebagai Presiden Amerika Serikat yang paling berhasil.

Nabi Yeremia telah menuliskan nasehat serupa kepada bangsa Israel pada masa itu. Dalam Yeremia 17:7. Nabi Yeremia bersuara keras meminta Yehuda untuk tidak lagi berpusat pada penyembahan berhala atau mengandalkan kekuatan sendiri. Mereka harus bertobat dan mengandalkan Tuhan agar kembali menerima keberuntungan dan kebahagiaan.

Hidup mengandalkan Tuhan adalah kunci keberhasilan. Pendapat ini benar. Namun, apakah pengertian mengandalkan Tuhan itu? Bagaimana wujudnya? Apakah berarti kita cukup berdoa saja?

Sebagian orang berpikir bahwa mengandalkan Tuhan berarti bergantung total kepada Tuhan. Menyerahkan semua persoalan hidup yang menyangkut pemenuhan kebutuhan jasmani kepada Tuhan. Tuhan yang bekerja, manusia cukup bersantai-santai. Pemahaman seperti ini tentu tidak tepat.

Kalau doa yang kita naikkan hanya berisi permohonan pemenuhan kebutuhan jasmani, kemudian kita merasa bahagia saat kebutuhan jasmani itu terpenuhi, berarti fokus kita bukan kepada Tuhan, melainkan pada tubuh jasmani kita.

Tuhan hanya kita pakai sebagai alat pemenuh kebutuhan. Kita tidak mengandalkan Tuhan, tetapi mengandalkan materi. Kita hanya memperalat Tuhan untuk mendapatkan kesenangan duniawi.

Mengandalkan Tuhan dengan benar berarti menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya sumber kebahagiaan, satu-satunya yang kita inginkan. Tanpa Tuhan, kita tak berdaya. Bersama Tuhan, kita merasa cukup. Segala tindakan kita bersumber dan ditujukan pada Tuhan.

Merasa bahagia saat melakukan segala sesuatu bagi Tuhan. Melakukan tugas dengan baik dan benar serta penuh tanggung jawab, baik tugas di tempat kerja, di kuliah, di gereja, maupun di tengah masyarakat. Ya, mengandalkan Tuhan berarti menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya sumber sukacita dan motivasi hidup kita.

Mengandalkan Tuhan berarti menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya alasan kebahagiaan hidup. Orang yang hidup mengandalkan Tuhan, seperti pohon yang tumbuh di tepi batang air. Tidak akan pernah kekurangan, selalu segar dan berbuah di segala musim kehidupan.

Kolose 3:23

Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

 
0

Renungan : Bersyukur kepada Tuhan

Posted by andi telaumbanua on Sep 17, 2018 in Umum

Renungan : Bersyukur kepada Tuhan

1 Tesalonika 5:18

“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu”

Firman Tuhan menunjukkan jalan menuju kebahagiaan. Bersyukur dalam segala hal, itulah salah satu hal yang membuka pintu menuju bahagia. Kaya atau miskin, sehat atau sakit, siapa pun kita, tidak perlu berusaha mencari kebahagiaan. Kebahagiaan sejati berawal dari rasa syukur atas apa pun yang kita miliki dalam segala situasi dan kondisi. (1 Tes. 5:9-10).

Rasa syukur semacam itu akan membuahkan kebahagiaan. Apa pun yang dimiliki, apa pun yang diterima, segalanya disyukuri sebagai wujud kemurahan Tuhan. Jika Tuhan mengendalikan dan menyertai hidup kita, apa alasan kita untuk tidak berbahagia? kebahagiaan tercipta saat kita mampu bersyukur atas penyertaan-nya dalam segala situasi dan kondisi.

Kunci supaya kita tetap bersyukur adalah selalu melihat kebaikan Tuhan, yang sudah dinyatakan bagi kita. Renungkanlah bahwa keberadaan kita sampai saat ini, semuanya hanya karena kasih karunia Tuhan.

Walaupun ada banyak masalah yang terjadi, hal itu tidak dapat menghapuskan kebaikan yang sudah Tuhan berikan, sebab kemurahanNya jauh lebih besar dari setiap persoalan yang kita hadapi.

Saat kita terus melihat kebesaran Tuhan dan tidak hanya berfokus pada masalah yang terjadi, maka kita akan dapat terus mengucap syukur kepada Tuhan. Ingatlah selalu bahwa kita memiliki Tuhan yang besar, yang melebihi semuanya.

Yang berikutnya, marilah kita tetap percaya bahwa setiap pemberian Tuhan itu baik, tidak ada yang buruk, sehingga kita perlu tetap bersyukur. Jangan pernah membandingkan diri kita dengan orang lain, karena Tuhan memberikan yang terbaik buat setiap individu.

Hidup penuh dengan ucapan syukur merupakan salah satu tanda seseorang memiliki kedewasaan rohani, sebab ia dapat menerima setiap situasi yang terjadi. Sikap hati yang selalu bersyukur akan menyenangkan hati Tuhan.

Kondisi yang kita alami dalam kehidupan ini akan terus silih berganti, sebab itu kunci utamanya di dalam segala keadaan, milikilah hati yang penuh dengan ucapan syukur.

Berhentilah mengeluh atau cemas, sebab Tuhan selalu beserta dengan kita. Awali setiap hari dengan ucapan syukur, maka sepanjang hari itu kita akan merasakan damai, dan hidup kita akan berbahagia. Amin!

Mazmur 28:7

“Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.”

 
0

Renungan : Mengucap syukur untuk menghindari rasa kecewa

Posted by andi telaumbanua on Sep 17, 2018 in Umum

Mengucap syukur untuk menghindari rasa kecewa

“Tetapi, ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu telah baik nanti, tunjukkanlah terima kasihmu kepadaku dengan menceritakan hal ihwalku kepada Firaun dan tolonglah keluarkan aku dari rumah ini.” (Kejadian 40:14)

Karena fitnah, Yusuf dipenjara. Tetapi ketika di dalam penjara pun Yusuf menolong orang lain. Diantaranya adalah juru minuman Firaun. Saat ia bermimpi, Yusuflah yang bisa menafsirkannya. Kemudian Yusuf meminta kepadanya: ”Ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu telah baik nanti, tunjukkanlah terima kasihmu kepadaku dengan menceritakan hal ihwalku kepada Firaun dan tolonglah keluarkan aku dari rumah ini.” Tetapi, ketika tafsiran Yusuf itu terjadi, dan ia dikeluarkan dari penjara, juru minuman Firaun tersebut melupakan Yusuf.

Walaupun Yusuf telah terbukti menjadi orang yang handal dan melakukan hal yang baik pada sesamanya, ia dilupakan dan dibiarkan di penjara selama bertahun-tahun. Namun Tuhan tidak berhenti bekerja dalam hidup Yusuf di situ. Lambat laun, pemimpin penjara memercayai Yusuf dengan tanggung jawab mengelola segala urusan penjara. Selama ia di dalam penjara, pasti Yusuf tidak mengetahui bahwa ketika ia melayani para tawanan di penjara Firaun, Allah sedang mempersiapkannya untuk melayani masyarakat Mesir.

Mungkin Kita juga mengalami seperti Yusuf. Ada teman yang telah mengecewakan Kita. Ada perbuatan baik Kita yang tak dibalas dengan serupa. Tetapi ingatlah bahwa sepanjang hidup kita, Allah tidak pernah berhenti untuk bekerja di dalamnya. Ketika kita menjalani masa-masa penuh rintangan, kita sering kecewa, karena kita tidak tahu rencana Allah buat kita. Seringkali Allah belum selesai, Dia sedang mempersiapkan kita untuk rancangan-Nya yang mulia dan yang tidak terpikirkan oleh kita!

ketika menjalani masa sulit, tak jarang kita kecewa, karena tak memahami rencana allah.

Padahal Allah sedang merancang yang mulia yang tak terpikirkan oleh kita.

Referensi : Renunganharian.net

 
0

Renungan : Kepastian Tentang Keselamatan

Posted by andi telaumbanua on Sep 17, 2018 in Umum

Kepastian Tentang Keselamatan

Roma 8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

JAMINAN : realita rohani yang pasti. KEPASTIAN: realisasi dari jaminan tersebut, Ini merupakan wujud dari apa yang kita telah terima dan miliki di dalam Kristus, seperti kehidupan kekal, pengampunan dosa, dll.

Ini merupakan doktrin yang amat sangat penting karena apabila dipahami secara benar akan mempengaruhi setiap aspek kehidupan orang percaya. Ini tidak hanya memberikan kepastian mengenai keselamatan melainkan juga memberikan kepastian mengenai pemeliharaan Allah bagi kehidupan orang percaya.

Alasan Mengapa Orang Tidak Memiliki Kepastian

  • karena ia tidak dapat mengingat atau menunjukkan kapan ia menerima Kristus.
  • karena meragukan prosedur yang ia jalani ketika menerima Kristus.
  • karena ia masih diperhadapkan dengan dosa-dosa tertentu yang terus menghantui kehidupannya.
  • kekeliruan pengertian doktrin dan ketidakpercayaan terhadap karya Kristus bagi kita.
  • karena ia telah menerima pengajaran yang keliru bahwa seseorang melihat dan menyelidiki dirinya sendiri dan perbuatan-perbuatannya sebagai bukti utama mengenai keselamatan.

Dasar-Dasar Kepastian

  1. FIRMAN ALLAH

Pernyataan yang jelas dalam Kitab Suci adalah bahwa seseorang yang percaya kepada Kristus dan mengakui karyaNya di salib sebagai jalan kelepasan dosa menerima :(1) Kehidupan kekal:Yohanes 3:36 , (2) Pengampunan dosa ;Kisah 10:43 , (3) Kelepasan dari hukuman:Yohanes 5:24 , (4) Pembenaran Allah :Roma 5:1 , (5) Keselamatan ;Efesus 2:8-9, (6) Kedudukan sebagai Anak Allah melalui Iman:Yohanes 1:12

  1. KARYA KRISTUS
  2. a) Keselamatan itu diperoleh bukan melalui hasil pekerjaan atau usaha kita: “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”

  1. b) Keselamatan adalah pemberian Allah yang diperoleh hanya melalui pribadi dan karya Kristus. : “Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu. Kita menerima kesaksian manusia, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya;

  1. KESAKSIAN ROH KUDUS

Prinsip-prinsip Untuk Beroleh Kepastian

Prinsip 1: Kita harus mendasarkan kepastian kita kepada fakta-fakta yang dinyatakan dalam Kitab Suci, bukan kepada perasaan-perasaan kita. Iman kita dan kepastian kita harus diletakkan di atas janji-janji yang pasti dalam Alkitab, bukan pada perasaan-perasaan kita. Urutan yang diajarkan dalam Alkitab adalah: FAKTA-FAKTA ——>IMAN ——>PERASAAN. Perasaan adalah penanggap jiwa atau hati. Perasaan ini merupakan akibat dari pemahaman kita terhadap Kitab Suci, namun tak dapat dijadikan patokan kepercayaan kita maupun status keselamatan kita.

Prinsip 2: Kita harus mendasarkan kepastian kita kepada fakta-fakta yang dinyatakan dalam Kitab Suci, bukan kepada usaha-usaha atau perbuatan-perbuatan kita.

Referensi : Bible.org

 
0

Strategi Pemasaran

Posted by andi telaumbanua on Jul 28, 2018 in Umum

Definisi Pemasaran

Proses     perencanaan,     dan     pelaksanaan     konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan sasaran    perseorangan   dan   organisasi   (The   American Marketing Association)

Proses  sosial  yang  di  dalamnya  terdapat  individu  dan kelompok yang mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan  inginkan  dengan  menciptakan,  menawarkan,  dan secara          bebas   mempertukarkan   produk   yang   bernilai dengan pihak lain (Kotler dan Lane, 2007)

 

Strategi Pemasaran

Penetrasi pasar

Usaha meningkatkan penjualan dari produk yang sama (lama) dan dalam pasar yang sekarang (atau lokasi yang sekarang) melalui peningkatan usaha penjualan dan periklanan.

Segmentasi pasar adalah strategi untuk memilah pasar yang massal dengan membagi-bagi mereka ke dalam kelompok-kelompok yang lebih homogen (berperilaku sama)

 

Targeting adalah memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dijadikan target

Untuk menentukan kepada siapa saja produk akan dijual

Kategori segmentasi

  1. Geografi, pembagian pasar menjadi unit geografis yang berbeda: negara, wilayah, propinsi
  2. Demografi, memilah pasar atas dasar faktor who to buy: usia, gender, penghasilan, kelas sosial ekonomi
  3. Psikografi, membagi pasar atas faktor why do they buy: gaya hidup, kepribadian, nilai
  4. Behavioral, membagi pasar atas faktor how do they buy: pengetahuan, sikap, tanggapan atas produk
  5. Individual, pasar adalah kumpulan individu

 

Pengembangan pasar

Meningkatkan penjualan dengan memperkenalkan produk atau jasa yang sama (lama) pada pasar atau segmen baru

Positioning: upaya mengkomunikasikan produk dan brand dalam benak konsumen

  • Posisi yang ditempati suatu produk dalam pikiran anda
  • Buat konsumen memiliki ikatan batin
  • Dipakai saat menghadapi persaingan untuk konsumen dalam mengingat merek atau produk

 

Branding: penamaan merek yang membedakan produk dari para pesaing

  • –  Tidak sekedar nama
  • –  Perlu dicitrakan
  • –  Ditumbuhkan kesetiaan (brand loyalty) dan emotional

 

Brand terdiri dari:

  • –  Nama
  • –  Simbol
  • –  Warna yang didesain, dicitrakan, dan diasosiasikan

 

Diferensiasi: upaya menciptakan perbedaan yang positif di mata pelanggan dan berbeda dari yang ditawarkan pesaing (Kotler, 1991)

Sumber utama untuk diferensiasi;

  • Product
  • Servics
  • People
  • Image

Diferensiasi harus menciptakan perbedaan sejati dan produk yang khas bagi pelanggan, dalam hal

  •  Konten
  • Konteks
  • Infrastruktur

 

Produk bagus akan selalu ditiru atau didompleng

–  Tanpa diferensiasi, merek hanya sekedar komoditi (produk tanpa nama) yang hanya dibeli karena murah.

– Peniruan: nama, identitas (warna, logo, bentuk kemasan), produk

–   Pelawak dalam Grup Srimulat: penampilan berbeda- beda secara signifikan menjadi brand (personal brand)

 

Bauran pemasaran (marketing mix)

Kombinasi alat-alat pemasaran yang digunakan untuk mempengaruhi dan mempertahankan pembeli:

  1. Product
  2. Price
  3. Place
  4. Promotion

Product (produk)

Adalah apa saja yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, digunakan atau dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen

Yang diperhatikan:

  • Apa yang diingkan konsumen saat membeli
  • Produk ditetapkan dan disediakan secara tepat
  • Meningkatkan keuntungan perusahaan

 

Price (Harga)

■  Alat untuk mengkomunikasikan nilai produk

■  Penetapan harga (Griffin dan Ebert, 2002):

  • Penetapan harga di atas harga pasar yang berlaku bagi barang serupa berdasar asumsi harga yang mahal kualitas lebih baik
  • Penetapan harga di bawah harga pasar kualitas sama dengan pesaing
  • Penetapan harga sama data dekat dengan rata-rata harga pasar perusahaan dominan (pemimpin pasar) menetapkan harga yang diikuti perusahaan lain penetapan harga pasar (market pricing)

 

Place (tempat)

Kesuksesan pemasaran tergantung distribusi

Distribusi : tempat (place) yang berarti bagaimana  anda melakukan kombinasi saluran-saluran distribusi untuk menyampaikan produk pada pengguna akhir

  Saluran 1     : Produsen > Pemakai
  Saluran 2     : Produsen > Pengecer > Konsumen
  Saluran 3     : Produsen > Grosir > Pengecer > Konsumen

 

Saluran 4     : Produsen > Agen/Broker > Grosir >Pengecer > Konsumen

 

Promotion (promosi)

Teknik komunikasi yang dirancang untuk menstimulasi konsumen untuk membeli

Tujuan:

  1. Membuat sadar (awareness) akan adanya produk
  2. Membuat mengenal lebih jauh
  3. Membujuk untuk menyukai produk
  4. Membujuk untuk membeli

Tujuan akhir promosi: meningkatkan penjualan

Cara promosi

  • Advertising (periklanan): Nonpersonal, melalui media, membayar
  • Sales promotion :Promosi jangka pendek untuk merangsang konsumen tetap setia
  • Personal selling ; Tenaga penjual berkomunikasi tatap muka untuk menstimulasi pembelian
  • Public relation : Publisitas dibentuk dan dikendalikan oleh perusahaan   melalui cerita, kegiatan, pelayanan masyarakat umum

Copyright © 2024 All rights reserved. Theme by Laptop Geek.