Posted by andi telaumbanua on Sep 17, 2018 in
ALAT Dan MESIN PERTANIAN
TRAKTOR PERTANIAN
Traktor (tractor = traction motor) : mesin bersumberdaya mekanis untuk penggerak / penarik beban. Di bidang pertanian, traktor digunakan untuk penggerak/ penarik alat/mesin pengolah tanah, penanam, pemeliharaan tanaman (pompa air, sprayer), pemanen, alat pengangkut, juga sebagai penggerak alat/mesin pengolahan hasil pertanian.
Sumber daya penggerak umumnya menggunakan motor bakar Diesel (solar), juga motor bakar Otto (bensin) . Gerak putar yang dihasilkan oleh motor bakar setelah diteruskan oleh transmisi, diubah menjadi gerak lurus traktor secara keseluruhan oleh roda traktor.
MACAM TRAKTOR PERTANIAN
Berdasar sistem roda penggeraknya, traktor digolongkan atas :
- Traktor roda dua, lazim disebut traktor tangan (hand tractor) biasanya berukuran kecil (< 12 hp). Cara pengendalian: operator berjalan di belakang traktor. Cocok untuk melakukan usaha pertanian kecil (small farming).
- Traktor roda tiga (three cycle tractor), roda depan terdiri satu buah roda atau sepasang yang dipasang bergandengan dan dua roda belakang yang terpisah. Traktor ini mempunyai jari-jari belokan pendek. Cocok untuk mengerjakan kegiatan pemeliharaan tanaman.
- Traktor roda empat (four wheel ractor), mempunyai dua roda depan yang terpisah dan dua roda belakang yang terpisah. Cocok untuk menarik beban berat. Berdasar besarnya daya, dibedakan menjadi: traktor mini (< 25 hp) dan traktor besar (> 25 hp).
- Traktor roda rantai (track type tractor). Rodanya menggunakan landasan rantai/krepyak besi/karet, biasanya berdaya besar dan berat. Cocok untuk pekerjaan berat: pembukaan hutan, meratakan tanah serta pekerjaan-pekerjaan sebelum kegiatan pengolahan tanah.
- Traktor roda dua
Ukuran Traktor Dua Roda Menurut Kapasitas:
- Traktor kecil, tenaga penggerak kurang dari 5 hp
- Traktor sedang, tenaga penggerak antara 5 – 7 hp
- Traktor besar, tenaga penggerak antara 7–12 hp
Komponen Utama Traktor Dua Roda
- Tenaga penggerak motor.
- Kerangka dan transmisi (penerus tenaga: Gear, V-Belt, PTO)
- Roda
- Tuas kendali.
Implemen dan alat bantu Traktor Dua Roda
- Unit roda.
- Roda ban
- Roda pengatur kedalaman bajakan
- Roda besi
- Roda apung
- Unit equipment dan peralatan lainnya
- Bajak singkal
- Bajak rotary
- Gelebeg
- Ridger
- Trailer
- “Pekiwan”
- Transplanter
- Seed drill
- Pontoon atau pelampung.
- Traktor roda empat
Berdasarkan kapasitasnya traktor roda 4 dibedakan menjadi :
- Traktor Mini ( < 25 pk)
- Traktor Sedang (25 pk – 50 pk)
- Traktor Besar ( > 50 pk)
Bagian-bagian utama traktor
- Kelengkapan Umum Sistem Transmisi : kopling, versneling, diferensial.
- Kelengkapan Khusus (tdk dimiliki kendaraan):
- Pengunci diferensial (differential lock): mengatur agar putaran roda kanan dan kiri selalu sama, digunakan pada saat traktor mengalami slip.
- Final drive: terletak setelah gigi-gigi diferensial, berfungsi untuk mereduksi lebih lanjut putaran dari motor, sebelum keroda belakang.
- Tempat pengambilan daya (power take off atau p.t.o): dari bagian p.t.o ini daya traktor dapat diambil untuk menggerakkan peralatan lain. Umumnya dihubungkan langsung dengan poros setelah kopling sebelum versneling.
- Sistem pengangkatan hidrolis: dipergunakan untuk menaikkan dan menurunkan alat/mesin, khususnya pada saat untuk pengangkutan dan pada alat/mesin yang dirangkai dengan traktor dengan sistem mounted melalui perangkaian tiga titik tangkap (three point hitch).
- Batang penarik (draw bar) : diletakkan pada bagian terendah dari badan traktor bagian belakang, dipergunakan untuk penarikan beban dengan sistem rangkaian satu titik penggandengan (trailing).
- Double gas (throttle) : gas tangan dan pedal gas (gas yang diinjakdengan kaki)
- Double pedal brake : rem roda kanan dan rem untuk roda kiri.
Komponen utama traktor roda empat
- Pedal rem
- Tumpuan kaki
- Pedal pengunci differensial
- Panel instrument
- Radiator
- Motor penggerak
- Saringan udara
- Tangki bahan bakar
- Tuas pengatur gas
- Stir kemudi
- Tuas perseneling utama
- Tuas perseneling PTO
- Tuas pengatur hidrolik
- Tempat duduk operator
- Poros PTO
- Roda belakang dan depan
- Batang rem
- Tuas perseneling
- Pedal kopling
- Bak gigi kemudi
- Motor starter
- Aki
Implemen dan alat bantu traktor roda empat
- Unit roda.
- Roda ban
- Roda pengatur kedalaman bajakan
- Roda besi
- Roda apung
- Unit equipment atau peralatan lainnya
- Bajak singkal
- Bajak rotary
- Gelebeg
- Ridger
- Trailer
- Transplanter
- Seed drill
- Pontoon atau pelampung.
Sumber : Materi Kuliah Alat dan Mesin Pertanian TPB UGM 2018
Posted by andi telaumbanua on Sep 17, 2018 in
ALAT Dan MESIN PERTANIAN
Peran Pertanian dalam Pembangunan Nasional
Inovasi pertanian
- Food
- Feed
- Fuel/Energy
- Fiber
Tabel 1. Pergerakan Perubahan global yang mempengaruhi pertanian
Tren besar |
Konsekuensi |
Energi fosil makin langka:
Abad 22 habis |
Urgensi transformasi ekonomi dari fosil based ke biobased
Urgensi sumber energi terbarukan dan berkelanjutan è bio-energi |
Peningkatan kebutuhan pangan, pakan, energi dan serat |
Trade off food-feed-fuel-fibre berbasis bahan pangan dan petrokimia
è urgensi pengembangan bio-produk
è urgensi perubahan pola hidup, pola konsumsi (biokultura) |
Perubahan iklim global |
Peningkatan kapasitas adaptasi dan mitigasi sistem pertanian |
Kelangkaan sumberdaya lahan dan air |
Urgensi efisiensi dan konservasi
è pengendalian konversi lahan dan perbaikan jaringan irigasi
è pertanian dengan limbah minimal
è pertanian dengan minimum input
è pertanian ramah lingkungan |
Peningkatan permintaan terhadap jasa lingkungan |
Peluang pengembangan
è pertanian ekologis
è kualitas lansekap pertanian |
Peningkatan petani marjinal |
Urgensi pengembangan pluriculture (sistem biosiklus terpadu)
Peningkatan akses pada kegiatan off-farm dan non farm di perdesaan (agroindustri) |
Kemajuan iptek bioscience & bioengineering |
Peluangi pengembangan bioekonomi |
Landasan pembangunan pertanian
- Pembangunan Ekonomi Nasional:
- Transformasi perekonomian dari fosil-based economy ke bio-based economy
- Paradigma Pertanian untuk Pembangunan: pertanian sebagai basis dan penggerak perekonomian nasional
- Pembangunan Pertanian:
- Pembangunan Sistem Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan
Permasalahan dan solusinya dalam pencapaian swasembada pangan
- Konversi lahan: 60-100 ribu ha/th à Regulasi agraria
- Infrastruktur: 52% saluran irigasi rusak àPerbaikan irigasi
- Input: Pupuk à Desentralisasi subsidi pupuk Benihà 6 tepat spesifik lokasi
- SDM: rumah tangga petani 10 terakhir menurun dari 31 jt menjadi 26 jt àMekanisasi/alsintan
- Kualitas panen: mutu rendah dan kehilangan hasil tinggi: 10,82% àAlsintan
- Dampak perubahan iklim: kekeringan, banjir, dan jadwal tanam maju/mundur à KATAM terpadu & standing crop
- Kelembagaan: UPJA Penyuluhan Petani àRevitalisas
- Pembiayaan: skiim pembiayaan belum berpihak pada petani à Penugasan BRI untuk petani
- Koordinasi: egosektoral à Sinergi, Harmonisasi, dan Simplifikasi
VISI KEMENTAN
Terwujudnya sistem pertanian-bioindustri berkelanjutan yang menghasilkan beragam pangan sehat dan produk bernilai tambah tinggi dari sumberdaya pertanian dan kelautan tropika terbarukan
MISI
Mengembangkan dan mewujudkan:
- Penataan ruang dan reforma agraria;
- Sistem pertanian tropika terpadu;
- Kegiatan ekonomi produksi, informasi dan teknologi;
- Pasca panen, agro-energi dan bioindustri berbasis perdesaan;
- Sistem pemasaran dan rantai nilai produk;
- Sistem pembiayaan pertanian;
- Sistem penelitian, inovasi dan sumberdaya manusia berkualitas;
- Infrastruktur pertanian dan perdesaan;
- Program legislasi, regulasi dan manajemen yang imperatif.
STRATEGI
- Untuk menjalankan misi secara komprehensif telah dirumuskan suatu strategi induk pembangunan pertanian (SIPP) 2013-2045 yaitu :
- Membangun Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan.
- Visi-Misi diarahkan untuk menjaga keberlanjutan proses produksi pertanian dalam bentuk keseimbangan dan optimalisasi sumberdaya sosio-ekonomi, lingkungan fisik dan hayati.
Sumber : Materi Kuliah Alat dan Mesin Pertanian TPB UGM 2018
Posted by andi telaumbanua on Sep 17, 2018 in
ALAT Dan MESIN PERTANIAN
Dasar Pertimbangan Pengembangan Alat dan Mesin
Agar pengambangan alat dan mesin pada suatu wilayah dapat berjalan dengan baik dan tidak berdampak negatif terhadap kondisi sosial dan lingkungan pada suatu wilayah, perlu didahului suatu kajian yang mendalam. Pengkajian tersebut mencakup beberapa aspek, yaitu :
- Aspek Wilayah
- Aspek Sosial dan Budaya
- Aspek Rancang Bangun Kerekayasaan
- Aspek Agroteknis
- Aspek Ergonomis
- Aspek Ekonomis
- Aspek Wilayah
Di Indonesia lahan sangat beragam baik kondisi maupun tipe tanahnya. Tidak semua lahan tersebut dalam pengelolaannya dapat dilakukan secara mekanis semuanya.
Dari segi teknis pengembangan alat dan mesin yang baru dimungkinkan dapat berjalan dengan baik apabila keadaan wilayah dapat memenuhi persyaratan teknis operasional dari suatu alat dan mesin.
Sebagai contoh suatu lahan yang mempunyai derajat kelerengan yang tinggi, meskipun telah terbentuk terasering-terasering dan merupakan lahan subur, serta faktor-faktor lainnya mendukung, namun traktor akan sulit untuk dikembangkan pada wilayah seperti ini.
- Aspek Sosial dan Budaya
Penggunaan alat dan mesin biasanya mengurangi kebutuhan tenaga kerja per satuan produksi. Karena itu hubungan antara ketersediaan tenaga kerja dan volume pekerjaan yang harus diperhitungkan karena sangat menentukan besarnya peluang pengembangan alat dan mesin.
Pemasukan alat dan mesin pertanian pada suatu wilayah seyogyanya hanya untuk mengisi kekurangan tenaga kerja.
Faktor kebudayaan juga harus dijadikan bahan pertimbangan. Penggunaan alat dan mesin harus dilakukan secara bertahap dan selektif serta harus memperhatikan kebiasaan dan adat istiadat masyarakat setempat agar tidak menimbulkan gejolak sosial.
- Aspek Rancang Bangun Kerekayasaan
Apabila dipandang penggunaan alat mesin jenis tertentu sudah merupakan kebutuhan, selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah aspek rancang bangun kerekayasan alat dan mesin
Alat mesin harus dapat memenuhi kebutuhan artinya mempunyai kapasitas kerja yang cukup, mudah pemeliharaan serta pengaturannya, juga harus mempunyai ketahanan yang cukup baik dalam penggunaannya.
Demikain pula untuk perbaikannya apabila terjadi kerusakan, harus dapat ditangani oleh bengkel setempat, serta suku cadang harus mudah didapat.
- Aspek Agroteknis
Merupakan kriteria yang menelaah hubungan antara penggunaan alat dan mesin dengan tanaman yang diusahakan.
Penggunaan alat dan mesin harus mampu menaikkan kualitas maupun kuantitas hasil yang diusahakan, atau setidak-tidaknya mampu mempertahankan. Jangan sampai penggunaan alat dan mesin justru berakibat menurunkan hasil ditinjau dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Contoh : pengolahan tanah dengan menggunakan tenaga traktor harus mampu menciptakan kondisi tanah yang lebih baik daripada pengolahan tanah dengan tenaga ternak hela ataupun manusia serta mampu menciptakan kedalaman tanah yang optimum bagi tanaman. Jangan justru kualitas pengolahannnya lebih jelek yang akan dapat mengakibatkan turunnya produksi tanaman yang diusahakan.
- Aspek Ergonomis
Aspek ergonomis menelaah hubungan antara penggunaan alat dan mesin dengan manusianya. Hal ini untuk menjaga tingkat adaptasi alat dan mesin dalam kenyamanan dan keselamatan kerja terhadap manusia atau operatornya.
Agar alat dan mesin pertanian dapat mudah dioperasikan, beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain adalah : kesesuaian ukuran dan tata letak alat kontrol atau pengendalian dengan ukuran tubuh operator. Tersedianya alat pengaman pada bagian yang berbahaya dari alat mesni, serta mudah dikendalikan. Disamping itu berat mesin dan distribusi beratnya akan berpengaruh pula terhadap kemudahan dan keseimbangan pengendaliannya.
- Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi merupakan penilaian dari ekonomis untuk penggunaan alat dan mesin, yang didasarkan atas prinsip ekonomi teknik.
Umumnya penggunaan alat dan mesin akan memperbesar biaya produksi. Apalagi bila pemilihan alat dan mesin pertanian tersebut tidak dilakukan secara cermat. Aspek ekonomis ditujukan untuk menemukan B/C ratio optimum diantara berbagai alternative yang ada. Untuk itu setiap faktor yang mempengaruhi penilaian yang tepat terhadap nilai ekonomisnya harus dilakukan.
Penilaian ekonomis seharusnya tidak dilakukan per kegiatan produksi, tetapi secara keseluruhan pada system produksi itu sendiri.
Sebagai contoh : pengolahan tanah dengan tenaga traktor biayanya (Rp/Ha) mungkin lebih tinggi dibandingkan dengan biaya tenaga ternak hela atau manusia. Namun pengolahan tanah yang dilakukan lebih intensif karena tersedianya tenaga traktor, mungkin akan dapat menekan biaya penyiangan karena pengolahan tanah yang intensif akan dapat menurunkan populasi gulma. Demikian akan dapat meningkatkan produksi, sehingga hasil (Rp/Ha) akan lebih tinggi pula.
Dengan demikian meskipun pengolahan tanah dengan tenaga traktor mungkin lebih mahal, tetapi kalau diperhitungkan secara keseluruhan mungkin menguntungkan.
Penilaian Kesiapan Wilayah Pengembangan Alat dan Mesin
- · Keadaan wilayah harus memenuhi persyaratan operasional penggunaan suatu alat dan mesin.
- · Untuk penggunaan traktor pertanian, rasio luas lahan dengan tenaga manusia lebih besar dari 0,5 ha per orang.
- · Tempat untuk mendapatkan suku cadang, tempat bengkel las maupun pandai besi dapat dicapai dengan mudah.
- · Tidak ada masalah untuk mencapatkan bahan bakar dan pelumas.
- · Ada kesediaan dan kemampuan petani/pekebun untuk membayar ongkos pengoperasian alat dan mesin.
- · Sistem pelayanan bank sudah sampai ke tingkat wilayah.
- · Sudah berbentuk Kelompok, dimana diantara anggotanya sudah ada yang mempunyai ketrampilam menggunakan dan mengatasi gangguan alat dan mesin.
Sumber : Materi kuliah Alat dan Mesin Pertanian TPB UGM