Posted by andi telaumbanua on Jul 25, 2018 in
Agriculture
Perbedaan Ilmu Dan Teknologi
No |
Item |
ILMU |
TEKNOLOGI |
1 |
Tujuan |
Mencari pengetahuan, memperoleh pengertian |
Menciptakan benda, mengusahakan perubahan |
2 |
Luaran |
Karya tulis ilmiah |
Benda atau jasa teknologi |
3 |
Lingkungan |
Umum : kebudayaan
Khusus : teknologi |
Umum : kebudayaan
Khusus : ilmu |
4 |
Masukan |
Pengetahuan yang telah ada |
Berbagai sumber alam, manusia, dan pengetahuan |
5 |
Aktivitas |
Penelitian |
Berbagai komponen keteknikan sampai pelayanan |
6 |
Kontrol |
Berdasarkan umpan balik peralatan keilmuan |
Berdasarkan umpan balik pengetahuan ilmiah |
8 |
Motivasi |
Keingintahuan
Pengembangan pengetahuan |
Pemanfaatan
Pengembangan produk baru |
9 |
Fokus |
Pemahaman
Pengetahuan dalam budi |
Penggunaan, efektivitas, tindakan |
10 |
Ideal |
Kebenaran |
Efisiensi |
11 |
Ciri luaran |
Supranasional |
Terikat keadaan setempat |
12 |
Status |
Penyebar luasan secara terbuka
Milik umum |
Hak paten
Milik pribadi |
13 |
Komunikasi |
Publikasi karya tulis |
Pemberitahuan
Iklan |
Jenis-jenis Teknologi Berdasarkan Unsur Pokoknya
- Teknologi pengubahan dan pemanfaatan tenaga, yaitu yang berkaitan dengan pemanfaatan tenaga untuk keperluan pemenuhan kebutuhan manusia termasuk peralatannya. Contoh peralatan pengendalian tanaga yang banyak digunakan di pabrik-pabrik.
- Teknologi alat dan mesin, yaitu yang berkaitan dengan peralatan, baik alat tangan mau pun komponen mesin serta peralatan yang digerakkan oleh tenaga.
- Teknologi pengamatan, pengukuran, dan pengendalian, yaitu segala instrumen yang berkaitan dengan pengumpulan data dan sistem pengendalian.
- Teknologi pengambilan dan pengubahan bahan mentah industri, yaitu yang berkaitan dengan peralatan, metoda, dan cara yang berhubungan dengan pengumpulan, pemindahan, dan preparasi bahan termasuk penyediaan bahan.
- Teknologi proses produksi industri, yaitu yang berkaitan dengan peralatan, metoda, dan cara yang berhubungan dengan pengubahan atau pengolahan bahan mentah menjadi bahan setengah jadi mau pun bahan jadi, termasuk di dalamnya pengemasan dan pengepakan.
Jenis-jenis Teknologi Berdasarkan Bidangnya
- Teknologi pertanian dan produksi pangan, yaitu yang berkaitan dengan pembudidayaan, peningkatan produksi, perburuhan, penangkapan ikan, pengolahan pangan, pengawetan, pengawasan/pengendalian mutu, penyimpanan, dan sumber baru pertanian serta makanan.
- Teknologi industri meliputi pengorganisasian kerja dan produksi berbagai industri perakitan, pemrosesan, bangunan, pelayanan jasa, dan kebutuhan umum, termasuk pula pemasaran barang/produksi konsumen, penelitian dan pengembangan industri serta keamanan industri.
- Teknologi bangunan, segala sesuatu tentang konstruksi dan perakitan
- Teknologi angkutan (transportasi), segala sesuatu tentang angkutan udara, darat, dan air serta ruang angkasa.
- Teknologi pengolahan informasi dan sistem komunikasi, meliputi peralatan menghitung, menulis, mengirim informasi, perekam, reproduksi informasi, termasuk komponen-komponennya.
- Teknologi militer berkaitan dengan sistem pertahananan, keamanan, dan penyerangan.
- Teknologi masyrakat perkotaan, yaitu tentang pengembangan perkotaan termasuk jasa sosial dasar
- Teknologi penyelidikan bumi dan angkasa, yaitu meliputi metoda, cara, dan peralatan serta perlengkapan untuk penelitian di bawah tanah dan air serta udara termasuk ruang angkasa.
Posted by andi telaumbanua on Jul 25, 2018 in
Agriculture
Judul : Membandingkan LCA dari susu sapi dan susu kedelai untuk Memilih Produk yang Akan Diproduksi oleh Pabrik Susu
TAHAP 1. GOAL AND SCOPE DEFINITION
Tabel 1. Definisi Tujuan dan Ruang Lingkup
BAGIAN |
DESKRIPSI |
PENJELASAN/DETAIL PROYEK |
Goal |
Tujuan Aplikasi |
a. Mengetahui total dampak ke lingkungan dalam setiap tahapan produksi susu dari bahan susu sapi dan kedelai.
b. Membandingkan dan mengevaluasi total dampak ke lingkungan dan konsumen dari produksi susu dari bahan baku kedelai dan susu sapi.
c. Untuk memilih bahan baku yang digunakan oleh pabrik susu antara susu sapi atau kedelai dan yang lebih ramah lingkungan. |
Tujuan Publik (Audience) |
Sebagai sumber informasi tentang dampak produksi susu sapi dengan susu kedelai ke lingkungan dan kepada konsumen
|
Tujuan Penggunaan Hasil |
a. Untuk meningkatkan gizi , kesehatan, dan daya tahan konsumen.
b. Agar terwujud produk yang lebih ramah lingkungan. |
Pengguna hasil |
Masyarakat (konsumen) |
Ringkasan dari Tujuan |
Analisis atau penelitian ini bertujuan untuk memilih bahan baku yang akan digunakan oleh pabrik susu yaitu : susu sapi dan kedelai . Bahan baku yang dipilih nantinya adalah yang lebih ramah lingkungan. Produk ini digunakan oleh masyarakat untuk meningkatkan kesehatan, gizi, dan daya tahan tubuhnya. Sehingga bahan baku yang harus dipilih oleh pabrik susu ini harus memiliki mutu yang tinggi serta lebih ramah lingkungan. |
Flowchart |
|
Di bawah tabel 1 |
Scope |
Fungsi dari sistem |
Untuk memproduksi susu dengan mutu yang tinggi. |
Unit fungsional |
1 liter dari setiap produk berbahan baku kedelai dan susu sapi |
Sistem boundary |
a. Batasan geografis : pabrik susu di Yogyakarta.
b. Batasan tahapan : bahan baku masuk pabrik sampai ke pembuangan (end of life).
c. Batasan analis : Biaya bahan baku, biaya produksi, energi yang digunakan untuk produksi, emisi yang dihasilkan ke lingkangan,dan harga produk. |
Alokasi prosedur |
a. Harga jual produk
b. Produk samping yang dihasilkan |
Perkiraan pengaruh |
a. Asap dan polutan yang dihasilkan pabrik
b. Asap kendaraan untuk menggangkut bahan baku dan hasil produk |
Data yang dibutuhkan |
Harga bahan baku , proses produksi, jumlah energi yang dibutuhkan, emisi ke lingkungan dari setiap tahapan produksi dan distribusi, biaya produksi, dan harga jual produk. |
Asumsi |
a. Harga jual produk susu dari bahan susu sapi lebih mahal
b. Energi untuk memproduksi susu dari bahan dasar susu sapi segar lebih mahal.
c. Harga bahan baku susu sapi segar lebih mahal dari kedelai. |
Kendala |
a. Data yang diperoleh sangat terbatas
b. Data yang diperoleh masih secara umum
c. Pengolahan dan analisis data masih bersifat subjektif dan masih banyak data yang ditafsirkan karena tidak melakukan penelitian ke pabrik nya langsung. |
Flowchart susu sapi dan kedelai
|
|
|
|
|
|
Gambar 1. Flowchart susu sapi |
|
|
|
|
TAHAP 2. INVENTORY ANALYSIS
Tabel 2. Analisis Inventarisasi (Pengumpulan Data Kegiatan Produksi Susu Kedelai dan Sapi)
BAGIAN |
DESKRIPSI |
PENJELASAN/DETAIL PROYEK |
Tahapan Life Cycle |
Sebelum Produksi |
Bahan baku ( dari Petani /peternak)à Pabrik |
Produksi |
Bahan baku diolah di pabrikà Pengujian mutu produkàpengemasanàdistributor à konsumen |
Pengiriman Produk |
pabrik à distributor à konsumen |
Penggunaan dan pemakaian kembali oleh konsumen |
Produk yang dihasilkan untuk sekali pemakaian saja
Karena produknya berupa susu (makanan) bukan alat atau pun jasa. |
Daur ulang dan manajemen sampah |
a. Sampah plastik dibakar atau dapat dijadikan sebagai bahan kerajinan.
b. Ampas dari pengolahan bahan baku seperti kedelai dapat dijadikan sebagai okara. Okara dapat dijadikan sebagai pakan hewan ternak.
c. Sampah kemasan produk seperti: botol, kertas, kaca, dll dapat di daur ulang dan dijadikan sebagai bahan kerajinan. |
Pembuangan |
a. Asap dari pabrik langsung ke udara bebas
b. Limbah(polutan) diolah terlebih dahulu lalu dibuang ke lingkungan.
c. Khusus ampas dari kedelai dapat dijadikan sebagai okara untuk pakan ternak.
d. Kemasannya ada yang dibakar oleh konsumen dan ada pula yang dibuang ke tanah sehingga diurai oleh dekomposer di tanah walaupun dalam waktu yang sangat lama. |
Data |
Pengumpulan |
Mencari referensi dari internet, buku , jurnal, dan pengalaman sendiri. |
Validasi |
Data yang dianalisis adalah data yang mendukung dengan tujuan analisi yaitu dampak ke lingkungan. Data yang dianalisis seperti pada skema, gambar ,dan pernyataan berikut |
Alokasi |
a. Produk samping yang dihasilkan dan Harga jual produk
b. Pengambilan kedelai dari petani, toko, dan impor |
Berikut adalah beberapa data yang diperlukan untuk menganalis, mengevaluasi, dan untuk mempertimbangkan bahan dasar yang lebih ramah lingkungan.
- Skema total energi dan dampak ke lingkungan yang dihasilkan dalam proses produksi produk
- Perbandingan energi fosil yang digunakan oleh susu sapi dengan susu kedelai
Cornell University : ilmuwan David Pimentel, telah menemukan bahwa dibutuhkan sekitar 14 kilo-kalori (kkal) energi bahan bakar fosil untuk menghasilkan 1 kkal susu dari bahan dasar susu sapi menggunakan produksi susu secara konvensional. Susu yang diproduksi secara organik mungkin memerlukan energi bahan bakar fosil kurang dari 10 kkal per kkal.
Sebagai perbandingan, data Pimentel menunjukkan bahwa dalam sistem produksi susu dari kedelai secar konvensional, 1 kkal energi fosil yang digunakan untuk menghasilkan sekitar 3.2 kkal susu kedelai. Untuk 1 kkal energi fosil yang digunakan dalam produksi susu kedelai secara organik rata-rata 3,8 kkal susu kedelai yang dihasilkan. Ini berarti bahwa dibutuhkan antara 0,26 dan 0,31 kkal bahan bakar fosil untuk menghasilkan 1 kkal kedelai.
Pimentel menyatakan bahwa susu kedelai menyumbang sekitar 35% dari kilokalori tersebut, sehingga nampaknya membuat protein kedelai lebih hemat energi daripada protein susu.
Sumber : http://theconversation.com/soy-versus-dairy-whats-the-footprint-of-milk-8498. (diakses pada tanggal 15 Oktober 2017)
- Perbandingan kandungan gizi susu dari susu sapi dan susu kedelai
Sumber : http://www.imgrum.org/user/melileaqu4u/3068972702. (diakses pada tanggal 15 Oktober 2017)
- Harga bahan baku
TAHAP 3. IMPACT ANALYSIS
Tabel 3. Analis Dampak Produk ke Lingkungan dan Konsumen
BAGIAN |
DESKRIPSI |
PENJELASAN/DETAIL PROYEK |
SUSU SAPI |
SUSU KEDELAI |
STRESSORS |
Bahan Baku |
Susu murni dari sapi perah |
Biji kedelai |
Penggunaan energi |
a. Listrik
b. Energi fosil
c. Energi kalor(pembakaran)
d. Energi manusia
|
Emisi udara |
a. Asap pabrik
b. Gas CO2 ,CO, dan Nitrogen |
Pembuangan Limbah Cair |
a. Air sisa pengolahan
b. Senyawa atau zat kimia yang larut dalam air. |
Limbah Padat |
– |
Ampas kedelai yaitu Okara |
Radiasi |
Energi panas yang dihasilkan mesin produksi |
Kebisingan |
a. Suara mesin pabrik
b. Suara alat tranportasi yang membawa bahan baku dan yang mendistribusikan hasil produk. |
KATEGORI DAMPAK |
Kesehatan manusia |
Sesak napas,batuk, daya tahan turun, timbul penyakit baru, mutasi, pendengaran terganggu ,dll. |
Kesehatan ekologis |
Pencemaran air, tanah, udara, dan keseimbangan alam terganggu. |
Kesejahtraan sosial |
a. Meningkat karena bertambahnya lapangan kerja
b. Meningkat karena kebutuhan gizi akan terpenuhi jika meminum susu.
c. Meningkat karena dengan adanya pabrik susu akan membantu sektor-sektor lain untuk berkembang seperti: sektor pertanian, peternakan, perdagangan,dll. |
Pengurangan sumber daya |
a. Penggunaan jenis sapi perah yang unggul untuk meningkatkan produksi susu segar.
b. Pemangkasan rantai produksi untuk mengurangi biaya produksi, tranportasi,dll.
c. Penggunaan teknologi canggih yang ramah lingkungan untuk mengurangi jumlah tenaga manusia. |
a. Penggunaan varietas kedelai unggulan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk.
b. Pemangkasan rantai produksi untuk mengurangi biaya produksi, tranportasi,dll.
c. Penggunaan teknologi canggih yang ramah lingkungan untuk mengurangi jumlah tenaga manusia. |
Tabel 4. Perbandingan Analisis Dampak untuk Bahan baku susu Kedelai
Tahap Kehidupan |
Stressor |
Impact Category |
Row
Average |
Kesehatan Manusia |
Kesehatan Ekologis |
Kesejahtraan Sosial |
Pengurangan sumber daya |
Pra Produksi |
Bahan Baku |
L |
L |
L |
M |
L |
Produksi Produk |
a. Energi untuk produksi
b. Emisi ke lingkungan dan radiasi. |
M |
H |
H |
M |
H |
Pengiriman Produk |
a. Asap Kendaraan Transportasi
b. Biaya |
H |
M |
M |
M |
M |
Penggunaan Produk |
Reaksi alergi ke tubuh konsumen/Lingkungan |
L |
L |
L |
L |
L |
Daur Ulang |
Limbah padat: okara dan sampah kemasan |
L |
H |
M |
H |
H |
Pembuangan |
Limbah cair dan kemasan produk |
M |
H |
M |
M |
M |
Tabel 5. Perbandingan Analisis Dampak untuk Bahan baku susu Sapi
Tahap Kehidupan |
Stressor |
Impact Category |
Row
Average |
Kesehatan Manusia |
Kesehatan Ekologis |
Kesejahtraan Sosial |
Pengurangan sumber daya |
|
Pra Produksi |
Bahan Baku |
L |
L |
L |
L |
L |
Produksi Produk |
c. Energi untuk produksi
d. Emisi ke lingkungan dan radiasi. |
M |
H |
M |
H |
M/H |
Pengiriman Produk |
c. Asap Kendaraan Transportasi
d. Biaya |
M |
H |
M |
M |
M |
Penggunaan Produk |
Reaksi alergi ke tubuh konsumen |
M |
L |
L |
L |
L |
Daur Ulang |
Limbah padat: okara dan sampah kemasan |
H |
H |
M |
H |
H |
Pembuangan |
Limbah cair dan kemasan produk |
H |
H |
M |
H |
H |
Tabel 6. Analisis Dampak Secara Keseluruhan
Keseluruhan Analisis Dampak Dari Susu Berbahan Baku Kedelai Dengan Susu Sapi |
|
SUSU DARI BAHAN SUSU KEDELAI |
SUSU DARI BAHAN SUSU SAPI |
Pra Produksi |
L
H |
L |
Produksi Produk |
H |
M/H |
Pengiriman Produk |
M
|
M |
Penggunaan Produk
|
L |
L |
Daur Ulang |
H
M |
H |
Pembuangan |
M |
H |
KESIMPULAN :
Dari analisis yang telah dilakukan diperoleh bahan baku yang lebih ramah lingkungan adalah bahan baku dari kacang kedelai. Walaupun bedanya hanya tipis, jika dimisalkan H=10, M=7, L=5, maka nilai untuk kedelai 44 dan nilain untuk susu sapi 44,5. Selisihnya hanya satu koma lima, namun yang lebih unggul adalah kacang kedelai. Jadi, Pabrik susu itu memproduksi susu dengan bahan baku kacang kedelai karena lebih ramah lingkungan.
TAHAP 4. INTERPRETATION
Tabel 7. Interpretasi Data yang Diperoleh
BAGIAN |
DESKRIPSI |
PENJELASAN/DETAIL PROYEK |
ISU LINGKUNGAN |
|
Permasalahan yang mungkin timbul adalah emisi asap pabrik dan kendaraan untuk distribusi produk dan bahan baku kie lingkungan yang dapat meningkatkan suhu bumi sehingga mempercepat terjadinya pemanasan global. Permasalahan selanjutnya adalah sampah dari kemasan produk yang akan terurai dalam waktu bertahun-tahun dalam tanah , sehingga terjadi pencemaran tanah. |
EVALUASI HASIL |
Kelengkapan |
Lengkap |
Sensitivitas |
Hasil diperoleh dengan analisis dan pertimbangan yang rasional dari data yang ada dan stressor yang mungkin dari produk tersebut. |
Konsistensi |
Ada perubahan semula yang diperhatikan adalah tentang biaya bahan baku, produksi, dan harga produk.
Namun, pada akhirnya yang dianalisis adalah dampak ke lingkungan dan manusia. (karena LCA tidak mempertimbangkan faktor ekonomi) |
KESIMPULAN |
Konsistensi dengan tujuan |
Konsisten |
PERBAIKAN YANG DIREKOMENDASIKAN |
Desain produk |
a. Kemasan yang digunakan dari bahan yang ramah lingkungan dan mudah untuk di daur ulang dan tetap dibuat semenarik mungkin agar ada nilai tambahnya .
b. Memangkas mata rantai produksi agar mengurangi jumlah emisi gas kendaraan tranportasi sehingga harga jual produk dapat lebih murah.
c. Mengurangi pemakaian zat kimia
d. Meningkatkan nilai gizi, mutu, kualitas dan kuantitas.
e. Membuat jenis kemasan dan ukuran produk yang beraneka ragam dan rasa. |
Fungsi produk |
a. Meningkatkan gizi dan kesehatan konsumen.
b. Meningkatkan daya tahan dan daya ingat konsumen.
c. Merangsang pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
d. Mencukupi dan melengkapi gizi masyarakat. |
Pembuangan Produk |
a. Limbah diolah terlebih dahulu sebelum dibuang
b. Ampas kedelai dijadikan okara yang berguna untuk pakan hewan ternak.
c. Sampah kemasan di buang di tempat sampah.
d. Sampah kemasan diolah menjadi produk kerajinan.
e. Asap pabrik di saring terlebih dahulu sebelum dibuang ke atmosfer. |
Posted by andi telaumbanua on Jul 25, 2018 in
Agriculture
RICE TRANSPLANTER
Abstrak: Penulisan makalah ini bertujuan untuk memaparkan peranan fisika dalam teknologi pangan . Adapun yang menjadi latar belakang penulisan ini karena ilmu fisika sangat mendukung bagi kehidupan manusia, khususnya dalam mendukung perkembangan dan kemajuan teknologi peralatan modern dalam bidang pertanian (mekanisasi pertanian) .Mekanisasi dalam bidang pertanian ini sangat penting , mengingat pertumbuhan populasi manusia yang yang terus bertambah namun, jumlah petani dan luas lahan pertanian yang semakin berkurang. Oleh karena itu, mekanisasi dalam bidang pertanian harus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan kedepannya. Salah satu alat yang telah dikembangkan adalah mesin penanam padi rice transplanter tipe SAAM-2Z-6300. Mesin ini bekerja dengan menerapkan kaidah ilmu fisika, mulai dari produksi mesin ini sampai kepada pemakaiannya dilapangan tetap menerapkan ilmu fisika.
Kata Kunci: Fisika, Teknologi Pangan,
- PENDAHULUAN
Pembangunan pertanian saat ini tidak lagi dapat dilepaskan dari perkembangan teknologi alat dan mesin pertanian. Penerapan teknologi tersebut dapat berupa teknologi mekanisasi budidaya padi dengan menggunakan alat penanam padi (rice transplanter). Penggunaan rice transplanter di Indonesia merupakan prospek yang baik karena saat ini Indonesia sedang dihadapkan pada permasalahan terbatasnya jumlah tenaga kerja penanam padi yang berpengaruh langsung terhadap produksi padi. Hal yang membuat teknologi dalam pertanian begitu penting adalah karena mayoritas petani Indonesia saat ini adalah mereka yang sudah berada di usia yang dikatakan tidak produktif lagi. Mereka rata-rata sudah berusia antara 45-60 tahun. Maka dengan adanya teknologi yang membantu mereka diharapkan produktivitas pertanian di Indonesia akan semakin tinggi peningkatannya dari tahun ke tahun serta para petani yang umumnya berusia lanjut tersebut dapat bekerja dengan lebih mudah dalam mengelola sawahnya (Grehenson, 2012). Meskipun seluruh area lahan sawah dapat ditanami namun tidak tepat waktu. Hal tersebut disebabkan karena telah mulai terjadi keterbatasan tenaga kerja tanam. Permasalahan tersebut bisa diatasi dengan adanya teknologi dalam bidang pangan (pertanian) yaitu munculnya sebuah teknologi yang bernama rice transplanter. Teknologi tersebut diharapkan mampu menjadi daya tarik bagi para pemuda untuk dapat tertarik pada bidang pertanian, menjamin peningkatan produktivitas hasil pertanian, serta memudahkan penggunaan bagi para petani dalam menanam padi.
- Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengumpulan data sekunder, yaitu mengumpulkan data dari sumber yang telah ada. Sumber tersebut antara lain: buku, website, blog,dll. Data yang telah dikumpulkan tersebut digunakan untuk menganalisis peranan ilmu fisika dalam mesin penanam padi yaitu rice transplanter SAAM-2Z-6300.
- Hasil dan Pembahasan
Alat penanam padi Rice Transplanter dibuat dengan teknologi inovatif yang dapat mempercepat kerja petani dalam menanam padi. Mesin tanam padi ini memiliki jarak tanam 30 cm dengan jumlah jalur per tanam adalah 6 jalur. dengan menggunakan mesin tanam padi tipe SAAM-2Z-6300 ini proses penanaman padi akan lebih cepat, mudah dan hemat karena durasi waktu penanaman dan tenaga kerja berkurang. Sehingga sangat menguntungkan bagi petani. Di bawah ini adalah spesifikasi mesin tanam padi :
* Model 2Z-6300
* Type Paddy wheel ride type
* Dimension( Length x width x Height) ( mm) 2410× 2132× 1250
* Weight ( kg) 290
* Engine Name 175F
* Engine Power ( kw/ rpm) 3.68/ 3600
* Type Air cooling four stroke diese Engine
* Working lines 6 lines
* Working speed km/ h 0.20-0.58
* Line distance ( mm) 300
* Seeding distance ( mm) 200: 160; 170: 140; 140: 120
* seeding depth ( mm) 15-35
* Working capacity arce/ hour 0.5-0.8
* Paddy wheel structure iron wheel diameter ( mm) 680
* Transplanting structure crank rocker structure
Gambar 1.1 rice transplanter tipe SAAM-2Z-6300
Berikut beberapa peran fisika dalam rice transplanter tipe SAAM-2Z-6300 :
- Konsep tekanan : a. Pada komponen alat yang menanam padi, ujungnya dibuat runcing agar dihasilkan tekanan yang besar, sehingga mudah untuk menembus tanah/lumpur.
- Ban alat ini dibuat agar lebar ,untuk memperkecil tekanan sehingga tidak mudah tertanam dalam tanah/lumpur.
- Konsep dinamika : a. Jarak, ketinggian dan kemiringan tempat bibit diatur sedemikian rupa, agar tepat jatuh pada tempat penampung sebelum ditanam (supaya tidak berjatuhan keluar/berceceran) b. Kecepatannya gerak alat ini disesuaikan dengak kecepatan komponen penanam padinya dan jarak antar bibit yang dikehendaki. c. Serta gerak yang terjadi pada komponen mesin, gerak melingkar pada roda dan rantai.
- Konsep mekanika fluida : karburator pada mesin yaitu komponen untuk menghasilkan campuran bahan bakar dengan udara, kemudian campuran ini dimasukan kedalam silinder-silinder mesin untuk tujuan pembakaran, dimana Penampang bagian atas dibuat menyempit sehingga udara yang mengalir pada bagian ini bergerak dengan kelajuan yang tinggi. Sesuai asas Bernoulli, tekanan pada bagian ini rendah. Tekanan didalam tangki bensin sama dengan tekanan atmosfer. Tekanan atmosfer memaksa bahan bakar tersembur keluar melalui jet sehingga bahan bakar bercampur dengan udara sebelum memasuki silinder mesin.
- Konsep Termodinamika dan mekanika : a. berperan dalam memilih bahan/ material komponen alat yang sangat ringan, sehingga gaya berat benda kecil maka energi yang dibutuhkan (bahan bakar ) semakin kecil. b. Berperan dalam memilih komponen mesin yang ideal agar efisiensinya tinggi.
- Konsep gaya, usaha,energi, kalor : Berhubungan dengan kecepatan, perpindahan, percepatan, gesekan antara roda/komponen yang lain dengan lumpur, topografi tempat penanaman padi, komsumsi energi bahan bakar yang dibutukan per satuan waktu.
- Kesimpulan
Jadi, mesin penanam padi rice transplanter tipe SAAM-2Z-6300 dalam pembuatan dan pemakainnya menerapkan ilmu fisika. Ilmu fisika sangat berperan dalam mewujudkan mekanisasi pertanian untuk mewujudkan kedaulatan pangan.
- Saran
Setiap insinyur yang bergerak dalam bidang pertanian harus menerapkan ilmu fisika untuk menunjang proses kegiatannya, untuk meningkatkan keakuratan, kualitas, dan efisiensi dari produk yang diproduksi.
Posted by andi telaumbanua on Jul 25, 2018 in
Agriculture
- Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan:
- Prinsip yang harus dilakukan dalam pertanian industri. Berikan contohnya !
- Di Indonesia, industri pertanian dapat berkembang untuk komoditas pertanian tertentu. Mengapa? Jelaskan dan berikan contohnya!
- Di kelas pernah diputarkan video tentang: Milk Mega Factories-Almarai
- Apa “pesan” penting yang disampaikan dalam video tersebut?
- Jelaskan isi video tersebut dengan pendekatan sistem!
Jawab:
1a).
Industri pertanian merupakan satu sistem dimulai dari input (hasil pertanian), diproses untuk meningkatkan nilai tambah atau menghasilkan output (produk) yang diinginkan, melalui serangkaian aktivitas dan peralatan yang digunakan sampai kepada distribusi (pemasaran) produk tersebut dan merupakan satu kesatuan sistem.
Prinsip yang dilakukan dalam pertanian industri yaitu:
1.Efisiensi
2.efektivitas
- produktivititas
- terukur / kuantitatif
- Pertanian industri harus dilaksanakan berdasarkan pendekatan sistem yang terdiri dari sub-sistem yang saling berkaitan. Dimana setiap sub-sistem tersebut dibawahi oleh seorang manager yang ahli dibidangnya, dan antara sub-sistem yang satu dengan yang lain saling berhubungan (hasil dari sub-sistem yang satu menjadi input bagi sub-sistem lainnya) untuk mencapai tujuan/visi/misi pabrik atau perusahaan.
Secara umum ada tiga sub-sistem utama dalam industri pertanian yaitu:
- Sub-sistem produksi budidaya tanaman yaitu kegiatan mengkonversi atau memanfaatkan sumber daya alam untuk dihasilkan bahan mentah hasil pertanian. Kegiatan disini meliputi kegiatan persiapan lahan, penanaman sampai pemungutan hasil atau pemanenan.
- Sub-sistem pengolahan yaitu merupakan kegiatan untuk mempreservasi/ mengkonservasi dan mengkonversi/mentransformasi hasil pertanian hasil dari sub- sistem produksi menjadi produk olahan yang telah direncanakan. Kegiatan ini meliputi pencucian, sortasi, pengupasan, pemotongan, dan seterusnya sampai pemasakan dan pengemasan.
- Sub-sistem pemasaran dan distribusi yaitu merupakan kegiatan untuk membawa produk olahan sampai ke pasar atau konsumen sebagai komoditi perdagangan. Kegiatan iji meliputi penyimpanan, transportasi dan distribusi ke grosier atau retailer.
Contohnya:
Pabrik keripik dari Ketela Pohon( singkong)
- Sub-sistemproduksi: Persiapan lahan untuk menanam singkong → Penanaman → Perawatan → Pemanenan → Pengangkutan ke pabrik. (berlangsung di kebun). → diatur oleh manager produksi
- Sub-sistempengolahan:Sortasi → pengupasan →pencucian → pemotongan → pemasakan → pengemasan→ pelabelan→dst. (berlangsung di Pabrik). → diatur oleh manager manufacturing, lab manager, manager pengembangan produk, dll
- Sub-sistempemasaran dan distribusi: Penyimpanan di gudang→ pengangkutan ke toko-toko(pusat belanja) → distribusi ke grosir/ retailer atau bahkan di ekspor. (berlangsung di pabrik → ke konsumen) → diatur oleh manager pemasaran regional, dll.
Efisiensi: menggunakan mesin/ teknologi untuk mengupas, mencuci, mensortir, memotong dan menggoreng singkong untuk memperhemat biaya dan mempersingkat waktu produksi.
Efektivitas: seluruh tahapan pembuatan keripik berjalan dengan baik, para manager dapat membuat kebijakan yang tepat sehingga meningkatkan kualitas dan kuantitas produk.
Terukur/kuantitatif: data bahan baku singkong yang diperlukan , produksi keripik tiap hari , biaya produksi keripik per kemasan, jumlah energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan keripik per kemasan,dan variabel lain dapat diidentifikasi dan dihitung.
Produktivitas: menggunakan vakum frying untuk menggoreng singkong dalam ukuran skala industri untuk mendapatkan produk keripik yang renyah dalam waktu yang singkat dengan kuantitas yang banyak.
Selain itu prinsip lain yang harus dilakukan adalah: ramah lingkungan, efisiensi untuk menghemat energi dan biaya produksi, mensejahtrakan petani, dan kenyamanan berwirausaha serta prospek ke masa depan.
1b). Di Indonesia, industri pertanian dapat berkembang untuk komoditas pertanian tertentu. Mengapa?
Karena: berbagai alasan seperti:
- Setiap komoditas pertanian memiliki fungsi dan peranan yang berbeda – beda, komoditas yang sangat berperan besar terhadap kehidupan manusia akan lebih diprioritaskan untuk dikembangkan.
Contohnya : Padi merupakan makanan pokok bangsa Indonesia, sehingga ketersediaannya harus dijaga untuk menjamin kehidupan dari masyarakat, dibandingkan dengan ubi, maka padi akan cenderung lebih dikembangkan oleh para pelaku industri pertanian.
- Tidak semua komoditas pertanian memiliki turunan produk yang beragam, ada yang turunan produknya banyak dan ada yang sedikit, sehingga komoditas yang memiliki turunan produk yang banyak akan lebih dikembangkan.
Contohnya: Kelapa Sawit memiliki produk turunan yang sangat banyak seperti: minyak goreng, margarin, sabun, pelumas, lemak kue, vanaspati, butter,detergent, BBM, plasticizer,dll, dibandingkan dengan Mangga, maka kelapa sawit akan cenderung lebih dikembangkan oleh para pelaku industri pertanian.
- Ketahanan terhadap hama dan penyakit : semakin tahan komoditas tersebut hama dan penyakit, maka akan lebih mudah dirawat, sehingga lebih berkembang daripada komoditas yang tidak tahan hama dan penyakit.
Contohnya: Tanaman karet cenderung lebih tahan terhadap hama dan penyakit, daripada cabai ataupun tomat, sehingga tanaman karet akan cenderung lebih dikembangkan oleh para pelaku industri pertanian.
- Peluang pasar dan prospek komoditas tersebut ke masa yang akan datang : semakin banyak permintaan konsumen akan produk komoditas tersebut di pasar, maka komoditas tersebut cenderung lebih berkembang untuk dibudidayakan.
Contohnya: Tanaman tebu merupakan bahan baku untuk membuat gula pasir, tetes tebu dan MSG, dimana peluang pasar untuk gula pasir sangatlah tinggi, karena hampir semua industri makanan memerlukan bahan pemanis/ gula pasir, sehingga komoditas tebu akan cenderung lebih dikembangkan oleh para pelaku industri pertanian.
- Teknologi yang berkembang: semakin banyaknya penelitian terhadap suatu komoditas pertanian, maka komoditas tersebut akan lebih dikenal dan akan lebih mudah untuk dibudidayakan karena datanya telah lengkap seperti: varietas ungulan, jenis hama dan penyakit serta cara untuk mengatasi,dll.
- Topografi/relief wilayah: Komoditas yang sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar, cenderung lebih berkembang.
- Kebijakan Pemerintah: untuk mengembangkan komoditas tertentu yang diangga komoditas unggulan untuk meningkatkan devisa negara melalui ekspor, maka para pelaku industri pertanian pun akan mengembangkan/membudidayakan komoditas yang sama dengan tujuan pemerintah.
2a). Apa “pesan” penting yang disampaikan dalam video tersebut?
Jawab: pesan penting yang terdapat dalam video tersebut adalah:
- semua proses yang ada dari hulu ke hilir merupakan satu rangkaian yang saling berhubungan, dimana output dari satu proses menjadi input bagi proses yang lain.
- Pabrik susu Almarai walaupun berada di tengah-tengah gurun yang tandus, tetapi mampu menjadi pabrik susu terbesar didunia dan mampu menerapkan teknologi modern di setiap prosesnya dari hulu sampai ke hilir.
- Suatu industri harus dibagi-bagi kedalam berbagai sub-sistem dan ditanggungjawabi oleh seorang manager yang handal. Agar segala proses/kegiatan dapat berjalan dengan baik dan terkoordinasi.
- Penerapan teknologi dalam sebuah industri/pabrik akan memudahkan pekerjaan, mengurangi biaya produksi, mempersingkat waktu pengerjaan sehingga hasil dapat optimal.
- Selalu mengembangkan kualitas, kuantitas, dan variasi dari produk agar konsumen tidak bosan dan memiliki banyak pilihan, sekaligus menjaga/menjamin keberlanjutan usaha.
2b). Jelaskan isi video tersebut dengan pendekatan sistem!
Jawab: Secara umum proses pabrik susu Almarai tersebut dari hulu hingga ke hilir dapat dibagi ke dalam 3 sub-sistem utama:
1.Sub-sistem produksi susu sapi: kegiatan di sub-sistem ini antara lain: Pembenihan (perkembangbiakan) sapi, penyediaan pakan ternak sapi, air, energi,dll, Perawatan ( pembersihan dari bakteri, pemberian makanan dan vitamin, istrahat,dll), Pengambilan susu dari sapi, pengangkutan susu sapi ke pabrik, pengolahan/pengendalian limbah kotoran sapi, dll. Setiap kegiatan tersebut akan dilaksanakan dan ditanggung jawabi oleh manager dan anggotanya masing – masing, seperti: farm manager→menjamin perawatan sapi, assistant farm manager→menjamin ketersediaan pakan ternak,air, dan energi, senior veterinarian→menjamin pembibitan sapi dan manager production. Kegiatan di sub-sistem produksi susu sapi berlangsung di area farm dan jaraknya dengan pabrik 30 km.
- Sub-sistempengolahan susu sapi: berlangsung di pabrik, berikut kegiatannya:
- Bottling: Pembuatan kemasan dan tutup kemasan dari softplastic dengan bahan PET ( polyethylene terephthalate) di desain dan juga ditesting ketahannya dengan alat sensor.→ terpisah ruangan/bangunannya.
- Silos: susu sapi dari mobil angkutan di pompa ke silo→di cek.
- Proses: dari silo susu sapi tersebut akan diproses→di pasteurisasi 12 kali untuk menghilangkan lemak→ dipanaskan hingga suhu 78 untuk membunuh bakteri→ditest dan diuji di lab uji.
- Aneka produk: 30% tetap dalam bentuk susu sapi segar, sisanya diolah menjadi: susu dengan berbagai varian rasa seperti rasa mangga,dll.
- Filling: mengisi hasil produk tersebut ke kemasan plastik yang telah dibuat→semua proses otomatis(tidak ada sentuhan manusia).
- Labbeling: kemudian kemasan yang telah berisi produk susu tersebut di beri label/merk→tanggal kadaluarsa/expire.
- Storage: disimpan dalam ruangan yang telah diatur kondisinya sebelum didistribusikan.
Semua kegiatan berlangsung secara otomatis, dan berurutan; output dari kegiatan/proses yang satu menjadi input bagi proses yang lain. Masing –masing kegiatan tersebut akan dilaksanakan dan ditanggung jawabi oleh manager dan anggotanya seperti: manager manufacturing→menjamin setiap proses yang ada, manager lab →menjamin mutu,kandungan dan kualitas produk, → manager development product→menemukan produk-produk baru, team leader→melaksanakan kegiatan pasteurisasi,dll.
- Sub-sistempemasaran dan distribusi produk: Penyimpanan di gudang (di kontainer dengan suhu 4-5 agar kualitasnya tetap terjaga→ pengangkutan ke toko-toko(pusat belanja, supermarket,hypemarket,dll) → distribusi ke grosir/ retailer atau bahkan di ekspor ke negara lain. Dilaksanakan dan ditanggung jawabi oleh manager marketing.
Jadi, semua proses yang ada dari hulu ke hilir merupakan satu rangkaian yang saling berhubungan, dimana output dari satu proses menjadi input bagi proses yang lain. Sentuhan tangan manusia sangat diminimalisir dengan bantuan teknologi yang ada, sehingga kehigenisannya dapat terjaga. Pabrik susu Almarai mampu menghasilkan 2,5 juta liter susu per hari dan memiliki 135.000 ekor sapi.
Posted by andi telaumbanua on Jul 25, 2018 in
Agriculture
Macam-macam Rangkaian biasing untuk konfigurasi common-emitter
Pentingnya rangkaian biasing (pemberian tegangan panjar dc) yaitu untuk menentukan letak titik sunyi (Quiescent Point), dan letak Q-Point akan menentukan class operasi yang diinginkan.
Macam2 rangkaian biasing untuk konfigurasi common-emitter:
1) Base bias (=fixed current bias) dengan dua sumber tegangan
2) Base bias (=fixed current bias) dengan satu sumber tegangan
3) Base bias dengan umpan balik emitter
4) Base bias dengan umpan balik collector
5) Base bias dengan umpan balik gabungan collector dan emitter
6) Voltage divider bias dengan umpan balik emitter
- Base bias (fixed current bias) dengan dua sumber tegangan
- Sudah jarang digunakan sebab kurang praktis (butuh 2 batere)
- Kurang memuaskan karena tegangan dan arus panjar kurang konstan selama kerja transistor (karena dengan IB tetap, IC berubah bersama b )
- Kopling dengan sumber tegangan signal masukan tdk bisa dengan C karena arus signal tersedot baterai VBB tapi bisa dengan trafo yang kumparan sekundernya disisipkan dalam (tersambung seri dengan) lingkaran arus basis
- Base bias dengan satu sumber tegangan bersama dengan pencatu collector
- Cukup dengan 1 baterai maka lebih praktis dibanding dengan yang menggunakan 2 baterai
- Masih kurang memuaskan karena alasan yang sama (pada IB tetap, arus IC bisa berubah bersama b )
- Kopling dengan sumber tegangan sinyal dapat dilakukan dengan C
- Base bias dengan umpan balik emitter
- Rangkaian tegangan panjar ini memberikan kestabilan yang bagus pada titik kerja dc nya menghadapi perubahan nilai b dengan adanya tambahan resistor emitter RE yang akan mengakibatkan terjadinya degenerasi (jika b naik, IC akan naik, IE naik, IB turun sebab IB=
o (VCC – VBE – IERE) / (RB)
o sehingga IC (= b IB ) kembali turun.
- Base bias dengan umpan balik collector
- Dikenal juga dengan sebutan collector-to-base bias atau collector feedback bias. Dia memberikan kestabilan lebih bagus dalam pemberian tegangan panjar, karena jika b naik, IC cenderung naik, berakibat IB turun sebab IB
- = (VCC – VBE – ICRC) /(RB)
- sehingga IC kembali turun.
- Base bias dengan umpan balik collector dan emitter
- Disini menggunakan umpan balik gabungan emitter dan collector
- Jika b naik, IC cenderung naik, berarti juga IE naik, sehingga IB turun karena IB =
o (VCC – VBE – ICRC – IERE)/RB
o sehingga IC kembali turun.
- Voltage divider bias dengan umpan balik emitter
- Rangkaian biasing ini sekarang paling banyak dipakai.
- Rangkaian seri VCC, R1 dan R2 dengan dua terminal terhubung basis dan ground dapat diganti dengan setara Theveninnya dengan nilai
- VThev = VCCR2/ (R1+R2)
- Rthev= R1R2/(R1+R2)
- Dan IB dicari dari rumus IB = (Vthev – VBE)/(Rthev+ (1+b)RE)
- Pengaruh umpan balik RE seperti yang sudah-sudah (menstabilkan IC walau untuk b berbeda-beda)