Dasar Pertimbangan Pengembangan Alat dan Mesin

Posted by andi telaumbanua on Sep 17, 2018 in ALAT Dan MESIN PERTANIAN |

Dasar Pertimbangan Pengembangan Alat dan Mesin

Agar pengambangan alat dan mesin pada suatu wilayah dapat berjalan dengan baik dan tidak berdampak negatif terhadap kondisi sosial dan lingkungan pada suatu wilayah, perlu didahului suatu kajian yang mendalam. Pengkajian tersebut mencakup beberapa aspek, yaitu :

  1. Aspek Wilayah
  2. Aspek Sosial dan Budaya
  3. Aspek Rancang Bangun Kerekayasaan
  4. Aspek Agroteknis
  5. Aspek Ergonomis
  6. Aspek Ekonomis

  1. Aspek Wilayah

Di Indonesia lahan sangat beragam baik kondisi maupun tipe tanahnya. Tidak semua lahan tersebut dalam pengelolaannya dapat dilakukan secara mekanis semuanya.

Dari segi teknis pengembangan alat dan mesin yang baru dimungkinkan dapat berjalan dengan baik apabila keadaan wilayah dapat memenuhi persyaratan teknis operasional dari suatu alat dan mesin.

Sebagai contoh suatu lahan yang mempunyai derajat kelerengan yang tinggi, meskipun telah terbentuk terasering-terasering dan merupakan lahan subur, serta faktor-faktor lainnya mendukung, namun traktor akan sulit untuk dikembangkan pada wilayah seperti ini.

  1. Aspek Sosial dan Budaya

Penggunaan alat dan mesin biasanya mengurangi kebutuhan tenaga kerja per satuan produksi. Karena itu hubungan antara ketersediaan tenaga kerja dan volume pekerjaan yang harus diperhitungkan karena sangat menentukan besarnya peluang pengembangan alat dan mesin.

Pemasukan alat dan mesin pertanian pada suatu wilayah seyogyanya hanya untuk mengisi kekurangan tenaga kerja.

Faktor kebudayaan juga harus dijadikan bahan pertimbangan. Penggunaan alat dan mesin harus dilakukan secara bertahap dan selektif serta harus memperhatikan kebiasaan dan adat istiadat masyarakat setempat agar tidak menimbulkan gejolak sosial.

  1. Aspek Rancang Bangun Kerekayasaan

Apabila dipandang penggunaan alat mesin jenis tertentu sudah merupakan kebutuhan, selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah aspek rancang bangun kerekayasan alat dan mesin

Alat mesin harus dapat memenuhi kebutuhan artinya mempunyai kapasitas kerja yang cukup, mudah pemeliharaan serta pengaturannya, juga harus mempunyai ketahanan yang cukup baik dalam penggunaannya.

Demikain pula untuk perbaikannya apabila terjadi kerusakan, harus dapat ditangani oleh bengkel setempat, serta suku cadang harus mudah didapat.

  1. Aspek Agroteknis

Merupakan kriteria yang menelaah hubungan antara penggunaan alat dan mesin dengan tanaman yang diusahakan.

Penggunaan alat dan mesin harus mampu menaikkan kualitas maupun kuantitas hasil yang diusahakan, atau setidak-tidaknya mampu mempertahankan. Jangan sampai penggunaan alat dan mesin justru berakibat menurunkan hasil ditinjau dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

Contoh : pengolahan tanah dengan menggunakan tenaga traktor harus mampu menciptakan kondisi tanah yang lebih baik daripada pengolahan tanah dengan tenaga ternak hela ataupun manusia serta mampu menciptakan kedalaman tanah yang optimum bagi tanaman. Jangan justru kualitas pengolahannnya lebih jelek yang akan dapat mengakibatkan turunnya produksi tanaman yang diusahakan.

  1. Aspek Ergonomis

Aspek ergonomis menelaah hubungan antara penggunaan alat dan mesin dengan manusianya. Hal ini untuk menjaga tingkat adaptasi alat dan mesin dalam kenyamanan dan keselamatan kerja terhadap manusia atau operatornya.

Agar alat dan mesin pertanian dapat mudah dioperasikan, beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain adalah : kesesuaian ukuran dan tata letak alat kontrol atau pengendalian dengan ukuran tubuh operator. Tersedianya alat pengaman pada bagian yang berbahaya dari alat mesni, serta mudah dikendalikan. Disamping itu berat mesin dan distribusi beratnya akan berpengaruh pula terhadap kemudahan dan keseimbangan pengendaliannya.

  1. Aspek Ekonomi

Aspek ekonomi merupakan penilaian dari ekonomis untuk penggunaan alat dan mesin, yang didasarkan atas prinsip ekonomi teknik.

Umumnya penggunaan alat dan mesin akan memperbesar biaya produksi. Apalagi bila pemilihan alat dan mesin pertanian tersebut tidak dilakukan secara cermat. Aspek ekonomis ditujukan untuk menemukan B/C ratio optimum diantara berbagai alternative yang ada. Untuk itu setiap faktor yang mempengaruhi penilaian yang tepat terhadap nilai ekonomisnya harus dilakukan.

Penilaian ekonomis seharusnya tidak dilakukan per kegiatan produksi, tetapi secara keseluruhan pada system produksi itu sendiri.

Sebagai contoh : pengolahan tanah dengan tenaga traktor biayanya (Rp/Ha) mungkin lebih tinggi dibandingkan dengan biaya tenaga ternak hela atau manusia. Namun pengolahan tanah yang dilakukan lebih intensif karena tersedianya tenaga traktor, mungkin akan dapat menekan biaya penyiangan karena pengolahan tanah yang intensif akan dapat menurunkan populasi gulma. Demikian akan dapat meningkatkan produksi, sehingga hasil (Rp/Ha) akan lebih tinggi pula.

Dengan demikian meskipun pengolahan tanah dengan tenaga traktor mungkin lebih mahal, tetapi kalau diperhitungkan secara keseluruhan mungkin menguntungkan.

 

Penilaian Kesiapan Wilayah Pengembangan Alat dan Mesin

  • ·         Keadaan wilayah harus memenuhi persyaratan operasional penggunaan suatu alat dan mesin.
  • ·         Untuk penggunaan traktor pertanian, rasio luas lahan dengan tenaga manusia lebih besar dari 0,5 ha per orang.
  • ·         Tempat untuk mendapatkan suku cadang, tempat bengkel las maupun pandai besi dapat dicapai dengan mudah.
  • ·         Tidak ada masalah untuk mencapatkan bahan bakar dan pelumas.
  • ·         Ada kesediaan dan kemampuan petani/pekebun untuk membayar ongkos pengoperasian alat dan mesin.
  • ·         Sistem pelayanan bank sudah sampai ke tingkat wilayah.
  • ·         Sudah berbentuk Kelompok, dimana diantara anggotanya sudah ada yang mempunyai ketrampilam menggunakan  dan mengatasi gangguan alat dan mesin.

Sumber : Materi kuliah Alat dan Mesin Pertanian TPB UGM

Reply

Copyright © 2024 All rights reserved. Theme by Laptop Geek.