Macam-macam Rangkaian biasing untuk konfigurasi common-emitter
Macam-macam Rangkaian biasing untuk konfigurasi common-emitter
Pentingnya rangkaian biasing (pemberian tegangan panjar dc) yaitu untuk menentukan letak titik sunyi (Quiescent Point), dan letak Q-Point akan menentukan class operasi yang diinginkan.
Macam2 rangkaian biasing untuk konfigurasi common-emitter:
1) Base bias (=fixed current bias) dengan dua sumber tegangan
2) Base bias (=fixed current bias) dengan satu sumber tegangan
3) Base bias dengan umpan balik emitter
4) Base bias dengan umpan balik collector
5) Base bias dengan umpan balik gabungan collector dan emitter
6) Voltage divider bias dengan umpan balik emitter
- Base bias (fixed current bias) dengan dua sumber tegangan
- Sudah jarang digunakan sebab kurang praktis (butuh 2 batere)
- Kurang memuaskan karena tegangan dan arus panjar kurang konstan selama kerja transistor (karena dengan IB tetap, IC berubah bersama b )
- Kopling dengan sumber tegangan signal masukan tdk bisa dengan C karena arus signal tersedot baterai VBB tapi bisa dengan trafo yang kumparan sekundernya disisipkan dalam (tersambung seri dengan) lingkaran arus basis
- Base bias dengan satu sumber tegangan bersama dengan pencatu collector
- Cukup dengan 1 baterai maka lebih praktis dibanding dengan yang menggunakan 2 baterai
- Masih kurang memuaskan karena alasan yang sama (pada IB tetap, arus IC bisa berubah bersama b )
- Kopling dengan sumber tegangan sinyal dapat dilakukan dengan C
- Base bias dengan umpan balik emitter
- Rangkaian tegangan panjar ini memberikan kestabilan yang bagus pada titik kerja dc nya menghadapi perubahan nilai b dengan adanya tambahan resistor emitter RE yang akan mengakibatkan terjadinya degenerasi (jika b naik, IC akan naik, IE naik, IB turun sebab IB=
o (VCC – VBE – IERE) / (RB)
o sehingga IC (= b IB ) kembali turun.
- Base bias dengan umpan balik collector
- Dikenal juga dengan sebutan collector-to-base bias atau collector feedback bias. Dia memberikan kestabilan lebih bagus dalam pemberian tegangan panjar, karena jika b naik, IC cenderung naik, berakibat IB turun sebab IB
- = (VCC – VBE – ICRC) /(RB)
- sehingga IC kembali turun.
- Base bias dengan umpan balik collector dan emitter
- Disini menggunakan umpan balik gabungan emitter dan collector
- Jika b naik, IC cenderung naik, berarti juga IE naik, sehingga IB turun karena IB =
o (VCC – VBE – ICRC – IERE)/RB
o sehingga IC kembali turun.
- Voltage divider bias dengan umpan balik emitter
- Rangkaian biasing ini sekarang paling banyak dipakai.
- Rangkaian seri VCC, R1 dan R2 dengan dua terminal terhubung basis dan ground dapat diganti dengan setara Theveninnya dengan nilai
- VThev = VCCR2/ (R1+R2)
- Rthev= R1R2/(R1+R2)
- Dan IB dicari dari rumus IB = (Vthev – VBE)/(Rthev+ (1+b)RE)
- Pengaruh umpan balik RE seperti yang sudah-sudah (menstabilkan IC walau untuk b berbeda-beda)