Metodologi acara 4: analisa curah hujan wilayah
BAB 3
METODOLOGI
3.1. Alat dan Bahan
- Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain: Pulpen, kertas, penggaris, pensil, dan kertas milimeter block sebagai perlengkapan untuk mencatat analisis data dan penjelasan serta mencoba menggambar peta hujan wilayah dengan metode polygon Thiessen dan Isohyt yang disampaikan oleh assisten.
- Bahan
Bahan yang digunakan pad apraktikum ini antara lain : Peta data hujan wilayah dan tebel data curah hujan di 13 stasiun.
3.2. Cara Kerja
Cara kerja yang dilakukan pada praktikum ini yaitu:
- Metode Aljabar
- Semua data curah hujan pada stasiun meteorologi dijumlahkan.
- Setelah dijumlahkan dibagi dengan jumlah data curah hujan.
- Diperoleh curah hujan rata – rata wilayah.
- Metode Polygon Thiessen
- Stasiun penakar hujan yang telah tergambar pada peta digambar atau diplot satu garis.
- Dihubungkan titik penakar hujan terluar.
- Dihubungkan stasiun terluar dengan stasiun terdekat.
- Dicari titik tengah dari setiap garis penghubung antar stasiun. Kemudian menarik garis tegak lurus terhadap garis hubung pada titik tengah yang diperoleh.
- Ditentukan garis polygon yaitu garis yang terbentuk dari langkah sebelumnya yang merupakan perpotongan titik tengah yang tegak lurus antara stasiun satu dengan stasiun yang lain.
- Diukur luas daerah yang dibatasi oleh kertas polygon dengan garis milimeter block.
- Dihitung curah hujan wilayah dengan rumus polygon Thiessen.
- Metode Isohyt
- Stasiun penakar hujan yang telah tergambar pada peta dihubungkan masing – masing stasiun dengan garis lurus.
- Garis antar stasiun diberi titik antar stasiun dengan selisih 5 untuk nilai Pi .
- Dihubungkan titik yang memiliki ketinggian curah hujan yang sama (nilai Pi yang sama).
- Diukur luas antara 2 isohyt yang berurutan dengan kertas milimeter block.
- Dihitung curah hujan wilayah dengan rumus isohyt.
3.3. Cara Analisa Data
Analisis data dilakukan dengan tiga metode yaitu: metode aljabar, polygon Thiessen, dan Isohyt sebagai berikut :
- Metode Aljabar
- Persiapkan peta curah hujan.
- Dihitung jumlah stasiun.
- Dijumlahkan curah hujan.
- Dihitung curah hujan wilayah dengan rumus ;
Keterangan : P = Hujan Wilayah
Pi = Hujan pada stasiun
n = Jumlah stasiun pada suatu DAS
i = 1,2,3,….
- Hasilnya dibuat pada tabel;
Tabel 3.1 Hasil analisa metode aljabar
No | Stasiun | Pi |
1 | ||
2 | ||
… | ||
n | ||
ƩPi | ||
P (mm) | ||
- Metode Polygon Thiessen
- Dihitung PiAi setiap stasiun.
- Dihitung jumlah PiAi seluruhnya.
- Dihitung curah hujan wilayah dengan rumus berikut;
Keterangan : P = Hujan Wilayah
Pi = Hujan pada stasiun i
Ai = Luas areal Polygon titik i
- Hasilnya dibuat pada tabel;
Tabel 3.2 Hasil analisa metode polygon Thiessen
No | Stasiun | Pi | Ai (mm)² | Pi Ai |
1 | ||||
2 | ||||
…. | ||||
ƩAi | ||||
ƩPi Ai | ||||
P (mm) | ||||
- Metode Isohyt
- Dihitung yaitu hujan rata – rata antara 2 isohyt berurutan.
- Dihitung Ai .
- Dihitung jumlah PiAi seluruhnya.
- Dihitung curah hujan wilayah dengan rumus berikut;
Keterangan : P = Hujan Wilayah
= Hujan rata – rata antara 2 isohyt berurutan
Ai = Luas areal antara 2 isohyt
- Hasilnya dibuat pada tabel;
Tabel 3.3 Hasil analisa metode Isohyt
No | Stasiun | Pi | Ai (mm)² | Ai | |
1 | |||||
2 | |||||
…. | |||||
ƩAi | |||||
Ʃ Ai | |||||
P (mm) | |||||