Budidaya Buah Naga

Posted by andi telaumbanua on Jul 21, 2018 in Uncategorized |

Buah naga dikelompokan kedalam keluarga tanaman kaktus, berasal dari Meksiko. Pada tahun 1870, bangsa Perancis membawa buah naga dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Karena rasanya manis, buah naga kemudian dikonsumsi secara meluas di Vietnam dan Cina.

Saat ini terdapat beberapa spesies tanaman buah naga yang banyak dibudidayakan. Jenis-jenisnya buah populer yaitu:

  1. Hylocereus undatus kulitnya merah dengan daging buah putih
  2. Hylocereus polyrhisus kulit merah dengan daging buah merah
  3. Hylocereus costaricensis kulit merah dengan daging buah merah pekat agak keunguan
  4. Hylocereus megelanthus kulitnya berwarna kuning dengan daging buah putih.

Syarat Tumbuh Tanaman Buah Naga

Syarat tumbuh tanaman buah naga hampir sama dengan kaktus dan tanaman gurun pasir lainnya. Karena tanaman buah naga juga berasal dari daerah gurun pasir yang kering dan panas, maka buah naga umumnya dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga menengah, yaitu :

 

  1. Buah naga jenis Hylocereus Undatus, yaitu buah naga daging putih. Dapat tumbuh baik di ketinggian kurang dari 300 mdpl

  2. Sedangkan buah naga jenis Hylocereus Costaricensis, yaitu buah naga daging merah super (super red). Dapat tumbuh baik di ketinggian 0-100 mdpl

  3. Buah naga jenis Selenicereus Megalanthus, yaitu buah naga berkulit kuning dan daging putih tanpa sisik. Dapat tumbuh baik di daerah dingin dengan ketinggian lebih dari 800 mdpl

Tanaman buah naga menyukai kondisi kering dengan curah hujan rendah 720 mm per tahun. Buah naga dapat tumbuh di lingkungan dengan curah hujan tinggi yaitu 1.000-1.300 mm per tahun, tetapi akan rentan terserang penyakit busuk batang dan busuk akar. Karena tanaman buah naga tidak tahan terhadap genangan air.

 

Karena tanaman buah naga memerlukan penyinaran sinar matahari penuh, lokasi untuk menanam sebaiknya dilakukan di lahan terbuka tanpa pelindung. Lahan terbuka juga akan memberikan sirkulasi udara yang cukup untuk pertumbuhan tanaman. Suhu lingkungan yang ideal untuk tanaman buah naga sekitar 26-36ºC.

 

Kondisi tanah untuk menanam adalah tanah gembur yang banyak mengandung hara dan bahan organik, dengan pH sekitar 6-7. Tanah yang terlalu asam menyebabkan akr tanaman jadi pendek dan rusak. Tanaman buah naga juga membutuhkan cukup air tetapi jangan sampai berlebihan dan tergenang.

(Sumber: http://ptnasa.net/blog/cara-menanam-buah-naga/ )

 

Memilih bibit buah naga

Budidaya buah naga pada umumnya dilakukan secara vegetatif karena lebih cepat menghasilkan buah. Selain itu, sifat-sifat tanaman induk sama dengan anaknya.

Berikut ini langkah-langkah penyetekkan buah naga:

  1. Penyetekkan dilakukan terhadap batang atau cabang tanaman yang pernah berbuah, setidaknya 3-4 kali. Hal ini berguna agar hasil setek bisa berproduksi lebih cepat dan produktivitasnya sudah ketahuan dari hasil buah terdahulu.

  2. Pilih batang yang berdiameter setidaknya 8 cm, keras, tua, berwarna hijau kelabu dan sehat. Semakin besar diameter batang akan semakin baik, karena batang tersebut akan jadi batang utama tanaman.

  3. Pemotongan dilakukan terhadap batang yang panjangnya sekitar 80-120 cm. Jangan dipotong semua, sisakan sekitar 20%, bagian yang 80% akan dijadikan calon bibit.

  4. Potong-potong batang calon bibit dengan panjang sekitar 20-30 cm. Ujung bagian atas dipotong rata, sedangkan pangkal bawah yang akan ditancapkan ke tanah dipotong meruncing. Gunanya untuk merangsang pertumbuhan akar.

  5. Potongan setek harus memiliki setidaknya 4 mata tunas. Panjang setek bisa lebih pendek namun konsekuensinya akan berpengaruh pada kecepatan berbuah.

  6. Biarkan batang setek yang telah dipotong-potong tersebut hingga getahnya mengering. Apabila langsung ditanam getah yang masih basah bisa menyebabkan busuk batang. Untuk menghindari resiko serangan jamur batang setek bisa di celupkan pada larutan fungisida.

  7. Siapkan bedengan atau polybag untuk menanam setek-setek tersebut. Untuk campuran tanah atau media tanamnya silahkan lihat cara membuat media persemaian.

  8. Siram bedengan atau polybag yang telah diisi dengan media tanam. Kemudian tancapkan bagian yang runcing dari setek kedalam media tanam sedalam 5 cm.

  9. Berikan naungan atau sungkup untuk melindungi setek tersebut. Lakukan penyiraman sebanyak 2-3 hari sekali.

  10. Setelah 3 minggu, tunas pertama mulai tumbuh dan naungan atau sungkup harus dibuka agar bibit mendapatkan cahaya matahari penuh.

  11. Pemeliharaan bibit biasanya berlangsung hingga 3 bulan. Pada umur ini tinggi bibit berkisar 50-80 cm.

(sumber: https://alamtani.com/budidaya-buah-naga/ )

 

 

Persiapan budidaya buah naga

.

  1. Pembuatan tiang panjat

Tanaman buah naga tumbuh tinggi, tapi batangnya tidak kokoh. Ini karena ia sejenis kaktus yang menyimpan air di batangnya.

Kondisi ini membuat petani buah naga harus membuat tiang panjat yang tingginya 1,5 Meter, dibagian atas berbentuk tanda tambah. Anda bisa melihat video atau gambar di bawah ini.

Anda bisa membuat tiang panjat dari beton atau kayu. Ingat ya, umur buah naga bisa sampai 20 tahun. Pemakaiaan kayu mewajibkan kita mengganti kayu bila sudah lapuk dan membersihkan dedaunan kayu jika kayunya hidup.

  • Pertama, siapkan tiang panjat yang terbuat dari beton. Tiang ini berfungsi untuk menopang tanaman.

    Tiang panjat berbentuk bisap pilar segiempat atau silinder.

    Diameternya berkisar antara 20-35 cm. Tiang panjat memiliki ketinggian 1,5-2,5 meter. Biasanya ditanam pada kedalaman 50 cm. Tujuannya supaya lebih kuat berdiri.

  • Buatlah penopang pada bagian atas tiang panjat sehingga membentuk tanda plus (+). Lalu, tambahkan ban motor bekas sehingga membentuk seperti kemudi mobil.

  • Tiang panjat tersebut diatur berbaris. Jarak tanam buah naga umumnya 3 meter. Jarak tersebut untuk mengurangi keurangan sinar matahari. Jangan lupa, buatlah saluran air dengan kedalaman 25 cm di antara barisan tiang panjat.

Umumnya petani menggunakan tiang panjatan beton seperti gambar di atas, tapi ada juga yang menggunakan tiang panjat kayu dan bambu seperti di bawah ini.

2. Membuat Lubang tanam

  • Setiap tiang panjat dikelilingi 4 lubang tanam
  • Ukuran masing-masing lubang tanam yakni 60×60 cm. Kedalamannya sekitar 25 cm.
  • Lubang tanam yang sudah disiapkan lalu diisi media berupa campuran pupuk, tanah, dan pasir dan kapur pertanian jika ada .
  • Masukkan campuran tadi ke lubang tanam,  siramlah dengan air.
  • Siram sampai basah tapi tidak boleh tergenang. Diamkan lubang hingga beberapa hari sampai kering dan terkena cahaya matahari.
  • Berikan 25 gram pupuk TSP setelah 2-3 hari. Cara memberikannya dengan melingkari tiang panjat berjarak 10 cm dari tiang. Diamkan selama sehari.Anda boleh menanaminya setelah satu hari kemudian.
  • Anda Juga bisa memberikan pupuk dari kotoran ayam yang dicampur tets tebu dan cairan empa, fungsinya menguatkan batang pohon buah naga.

3. Cara Penanaman

  • Empat bibit buah naga membutuhkan satu tiang panjat. Keempatnya ditanam mengelilingi tiang panjat. Jaraknya berkisar 10 cm.
  • Gali lubang tanam yang sudah kita buat dan kita campur dengan tanah, pasir, dan pupuk.  kedalamannya sekitar 10-15 cm
  • Pindahkan bibit buah naga anda dari polybag ke lubang tanam yang sudah digali. Polybagnya dibuang, tanahnya diikutkan tidak apa-apa.
  • Timbun bibit menggunakan tanah hingga padat.
  • Ikat batang keempat bibit tersebut sampai menyatu dengan tiang. Pengikatan terus dilakukan ketika tanaman buah naga memanjang 20-30 cm.
  • Potong tunas buah naga apabila ia akan bercabang sebelum mencapai puncak tiang panjatan, sisakan 1 saja. Apabila sudah sampai tiang panjatan, buah naga boleh bercabang banyak, umumnya 5 cabang.

(Sumber: https://erakini.com/budidaya-tanam-buah-naga/ )

Pemeliharaan Tanaman Buah Naga.

  1. Pengairan

Tanaman buah naga tidak memerlukan irigasi khusus. Pengairan dilakukan dengan sistem tadah hujan. Karena akarnya yang sangat lebat, buah naga tahan terhadap kekeringan tetapi tetap membutuhkan air yang cukup selama pertumbuhannya.

Kekurangan air selama pertumbuhan bisa menyebabkan tanaman layu dan sulit bertunas. Penyiraman dilakukan cukup seminggu sekali sampai berumur 6 bulan. Jika kondisi tanah sangat kering, penyiraman dilakukan 2-4 hari sekali.

Saat fase generatif (fase munculnya bunga dan buah), penyiraman dilakukan setiap 10-14 hari sekali atau menyesuaikan kondisi lahan. Jika kekurangan air pada fase ini dapat mengakibatkan bunga rontok dan buah terbentuk tidak sempurna. Penyiraman pada pagi hari.

Penyiraman bisa dilakukan dengan mengalirkan air pada parit-parit drainase. Selain itu juga bisa menggunakan gembor atau irigasi tetes. Sistem irigasi tetes lebih hemat air dan tenaga kerja namun perlu investasi yang cukup besar.

Penyiraman dengan parit drainase dilakukan dengan merendam parit selama kurang lebih 2 jam. Bila penyiraman dilakukan dengan gembor, setiap lubang tanam disiram dengan air sebanyak 4-5 liter. Frekuensi penyiraman 3 kali sehari di musim kering, atau sesuai dengan kondisi tanah.

Penyiraman bisa dikurangi atau dihentikan ketika tanaman mulai berbunga dan berbuah. Pengurangan atau penghentian penyiraman bertujuan untuk menekan

2. Penyulaman Tanaman

Penyulaman yaitu mengganti tanaman yang mati atau pertumbuhannya terhambat karena serangan hama dan penyakit atau sebab lain. Tujuan penyulaman adalah supaya tanaman dapat berproduksi optimal. Penyulaman dilakukan pada umur 7 hari setelah tanam hingga tanaman berumur 2 bulan.

3. Pengikatan Batang dan Cabang

Letak batang dan cabang perlu diatur supaya tanaman dapat tumbuh normal dan tidak salah bentuk. Pengaturan batang dan cabang berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan tanaman. Pengaturan batang dan cabang dilakukan dengan cara mengikat batang dan cabang ke tiang panjatan. Pengikatan jangan terlalu kencang supaya batang dan cabang tidak terjepit karena dapat mengakibatkan batang luka dan patah.

4. Pemupukan

Pada masa awal pertumbuhan pupuk yang dibutuhkan harus mengandung banyak unsur nitrogen (N). Pada fase berbunga atau berbuah gunakan pupuk yang banyak mengandung fosfor (P) dan kalium (K). Pemakaian urea tidak dianjurkan untuk memupuk buah naga, karena sering mengakibatkan busuk batang.

Pemupukan dengan pupuk kompos atau pupuk kandang dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan dosis 5-10 kg per lubang tanam. Pada saat berbunga dan berbuah berikan pupuk tambahan NPK dan ZK masing-masing 50 dan 20 gram per lubang tanam. Pada tahun berikutnya perbanyak dosis pemberian pupuk sesuai dengan ukuran tanaman. Pupuk tambahan berupa pupuk organik cair, pupuk hayati atau hormon perangsang buah bisa diberikan untuk memaksimalkan hasil.

5. Pemangkasan Tanaman Buah Naga

Kegiatan dilakukan untuk memperoleh bentuk tanaman yang baik sehingga pertumbuhannya juga akan baik. Pemangkasan juga bertujuan untuk membuang bagian tanaman yang tidak produktif misalnya cabang yang kerdil dan dukur. Karena batang dan cabang yang tidak produktif akan menghambat pembentukan tunas baru.

Terdapat setidaknya tiga tipe pemangkasan dalam budidaya buah naga, yakni pemangkasan untuk membentuk batang pokok, pemangkasan membentuk cabang produksi dan pemangkasan peremajaan.

Pemangkasan untuk membentuk batang pokok dilakukan pada batang bibit tanaman. Tanaman yang baik memiliki batang pokok yang panjang, besar dan kokoh. Untuk mendapatkan itu pilih tunas yang tumbuh di bagian paling atas batang awal. Tunas yang tumbuh dibawahnya sebaiknya dipotong saja.

Pemangkasan untuk membentuk cabang produksi dilakukan pada tunas yang tumbuh pada batang pokok. Pilihlah 3-4 tunas untuk ditumbuhkan. Nantinya tunas ini akan menjadi batang produksi dan tumbuh menjuntai ke bawah. Tunas yang ditumbuhkan sebaiknya yang ada di bagian atas, sekitar 30 cm dari ujung atas.

Pemangkasan peremajaan dilakukan terhadap cabang produksi yang kurang produktif. Biasanya sudah berbuah 3-4 kali. Hasil pangkasan peremajaan ini bisa dijadikan sumber bibit tanaman.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemangkasan adalah bentuk tanaman. Biasanya tanaman buah naga tumbuh tidak teratur. Upayakan agar tunas-tunas yang dipilih bisa membentuk tanaman dengan baik. Sehingga percabangan tidak terlalu rimbun dan batang yang ada dibawah tajuk bisa terkena sinar matahari dengan maksimal.

6. Seleksi Bunga dan Buah

Seleksi bunga dilakukan saat bunga masih kecil. pilih 5-6 bunga yang paling besar, berwarna cerah, sehat dan segar pada setiap cabang dengan jarak antar bunga sekitar 30 cm.

7. Sanitasi Kebun

Sanitasi kebun adalah kegiatan membersihkan kebun dari gulma atau tanaman pengganggu, perawatan saluran irigasi supaya tidak menimbulkan genangan air saat musim hujan.

Batang dan cabang bekas pemangkasan dikumpulkan lalu dibuang. Pengendalian gulma dilakukan dengan melakukan penyiangan rutin. Pencangkulan pada sekitar tanaman dilakukan dengan hati-hati supaya tidak merusak akar tanaman.

Tujuan dari sanitasi kebun adalah untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit, menjaga kelembaban area pertanaman, dan mengurangi perebutan unsur hara antara tanaman buah naga dan gulma.

(Sumber: http://ptnasa.net/blog/cara-menanam-buah-naga/ )

Pemanenan

Tanaman buah naga berumur panjang. Siklus produktifnya bisa mencapai 15-20 tahun. Budidaya buah naga mulai berbuah untuk pertama kali pada bulan ke 10 hingga 12 terhitung setelah tanam. Namun apabila ukuran bibit tanamannya lebih kecil, panen pertamanya bisa mencapai 1,5-2 tahun terhitung setelah tanam. Produktivitas pada panen pertama biasanya tidak langsung optimal.

Satu tanaman biasanya menghasilkan 1 kg buah. Dalam satu tiang panjat terdapat 4 tanaman. Berarti  dengan jumlah tonggal 1600 dalam satu hektar akan dihasilkan sekitar 6-7 ton buah naga sekali musim panen. Usaha budidaya buah naga yang sukses bisa menghasilkan lebih dari 50 ton buah per hektar per tahun.

Ciri-ciri buah yang siap panen adalah kulitnya sudah mulai berwarna merah mengkilap. Jumbai buah berwarna kemerahan, warna hijaunya sudah mulai berkurang. Mahkota buah mengecil dan pangkal buah menguncup atau berkeriput. Ukuran buah membulat dengan berat sekitar 400-600 gram.

 

(sumber: https://alamtani.com/budidaya-buah-naga/ )

 

Reply

Copyright © 2024 All rights reserved. Theme by Laptop Geek.