Acara 1 Penggilingan Padi : Bab 3 Metodologi & Bab 4 Hasil Dan Pembahasan

Posted by andi telaumbanua on Jan 15, 2019 in TAnah |

 

 

BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum acara I ini adalah:

  1. Mesin pengupas gabah (Husker)
  2. Mesin penyosoh beras (Polisher)
  3. Mesin rice grader
  4. Alat uji keretakan beras
  5. Timbangan analitik
  6. Colormeter
    Bahan yang digunakan:
    Gabah kering
    Form praktikum, alat tulis, dan buku penduan
    Plastik kantongan
    Cara Kerja
  7. Proses Pengupasan Sekam (Penggilingan)
    Cara kerja yang dilakukan pada pengupasan sekam yaitu; gabah sebanyak 1000 gram ditimbang dengan 3 kali ulangan. Proses husking 1 dilakukan dengan menggunakan mesin pengupas (husker). Setelah proses husking berjalan lancar, dilakukan penyamplingan, yaitu selama 0,25 menit (t1) hasil pengupasan berupa beras pecah kulit dan sekam pada ember/baskom ditampung. Dari hasil penampungan tersebut, beras pecah kulit dan sekam dipisahkan. Kemudian berat beras pecah kulit dan beras sekam ditimbang. Kemudian diulangi untuk husking sebanyak dua kali, kemudian dihitung kapasitas pengupasan, lalu dibandingkan dengan husking 1 kali. Kemudian langkah diatas diulang untuk husking sebanyak 3 kali, lalu dihitung kapasitas pengupasannya lagi, dan dibandingkan dengan husking 1 kali dan husking 2 kali.
  8. Proses Penyosohan (Pemutihan)
    Cara kerja yang dilakukan pada penyosohan (pemutihan) yaitu; beras pecah kulit ditimbang sebanyak 500 gram dengan 3 perlakuan (10 detik, 20 detik, 30 detik). Warna (LAB) diukur dengan menggunakan colormeter pada tiap perlakuan (sebagai analisis warna sebelum penyosohan) sebanyak 3 kali ulangan. Sampel beras pecah kulit 500 gram yang telah ditimbang dimasukkan kedalam mesin penyosoh (polisher) dengan variasi waktu (10 detik, 20 detik, dan 30 detik) dan variasi beban 3 lb. Hasil penyosohan berupa beras putih dan bekatul ditampung. Lalu, massa beras putih dan massa bekatul ditimbang. Kemudian diukur LAB beras putih pada tiap perlakuan (sebagai analisis warna setelah penyosohan) sebanyak 3 kali ulangan.
  9. Proses Pemisahan Mekanis
    Cara kerja yang dilakukan pada pemisahan mekanis yaitu; beras putih hasil penyosohan seberat 100 gram ditimbang. Lalu, beras putih dimasukkan ke alat pemisah (grader) untuk memisahkan antara beras kepala (utuh), beras patah dan beras menir. Kemudian masing-masing beras yang telah terpisah ditimbang.
  10. Proses Pemisahan Manual
    a. Pengupasan
    Sampel beras 100 gram ditimbang dari hasil pengupasan dari ketiga ulangan tadi. Lalu, dipisahkan secara manual beras hasil pengupasan yang terdiri dari beras pecah sempurna, beras setengah giling, dan beras belum pecah. Kemudian, masing-masing bagian beras tersebut ditimbang.
    b. Penyosohan
    Beras putih hasil penyosohan ditimbang seberat 100 gram. Kemudian, dipisahkan secara manual hasil penyosohan yang terdiri dari beras kepala (utuh), beras patah dan beras menir. Lalu, ditimbang masing-masing beras yang telah dipisahkan.
  11. Proses Pemisahan Keretakan
    a. Keretakan Sebelum Penggilingan atau Pengupasan (Manual)
    Diambil 100 butir gabah kering. Lalu, dikupas secara manual. Kemudian, diamati butir beras yang retak pada alat pengamatan keretakan. Lalu, dihitung butir beras yang retak.
    b. Keretakan Setelah Penggilingan atau Pengupasan
    Dimbil 100 butir beras yang telah digiling. Lalu, diamati butir beras yang retak pada alat pengamatan keretakan. Kemudian dihitung butir beras yang retak.
    c. Keretakan Setelah Penyosohan
    Diambil 100 butir beras putih dari hasil penyosohan. Lalu, diamati butir beras yang retak pada alat pengamatan keretakan. Kemudian dihitung butir beras yang retak.
  12. Skema Alat Praktikum

Gambar 3.1. Skema alat percobaan

 Cara Analisa Data
Hasil pengamatan
Proses penggilingan

Tabel 3.1. Hasil pengamatan proses penggilingan

  1. Hasil pemisahan manual beras hasil penggilingan
    Tabel 3.2. Hasil pemisahan manual beras hasil penggilingan sampling 100 gr
  2. Proses penyosohan
    Tabel 3.3. Hasil Proses Penyosohan Analisis Warna Sebelum dan Sesudah penyosohan
    Ulangan 1
    Tabel 3.4. Analisis warna beras sebelum dan sesudah penyosohan ulangan 1

ii. Ulangan 2
Tabel 3.5. Analisis warna beras sebelum dan sesudah penyosohan ulangan 2

iii. Ulangan 3
Tabel 3.6. Analisis warna beras sebelum dan sesudah penyosohan ulangan 3

Proses pemisahan mekanis per 100 gram menggunakan grader hasil whitening

Tabel 3.7. Proses pemisahan mekanis per 100 gram

Proses  pemisahan  manual  per  100  gram  menggunakan  grader  hasil whitening

Tabel 3.8. Proses pemisahan manual per 100 gram

Persentase keretakan

Tabel 3.9. Hasil pengamatan keretakan per 100 butir beras

Analisa Data

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN ANALISA DATA

Hasil Pengamatan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
Proses Penggilingan

Tabel 4.1 Hasil pengamatan proses penggilingan

Perlakuan Massa Gabah (gram) Massa Beras Pecah Kulit (BPK) Massa Sekam
R (%)
E (%)
1 200 154,7 42,9 77,35 98,8
2 200 154,3 43,1 77,15 98,7
3 200 156,35 41,07 78,175 98,71

Hasil Pemisahan Manual Beras Hasil Penggilingan

Tabel 4.2 Hasil pemisahan manual beras hasil penggilingan sampling 100 gr
Jenis Massa berat (gram)
UL. 1 UL. 2 UL. 3
Beras Pecah Sempurna 59,39 69,53 62,82
Beras Setengah Giling 17,33 1,61 11,26
Beras Belum Pecah 21,37 27,56 24,76

Proses Penyosohan

Tabel 4.3 Hasil proses penyosohan
Waktu Massa Beras (gram) Massa Beras Hasil Sosoh (gram) Massa
Bekatul (gram) R (%) B
(%) L (%)
10 detik 300 228,7 69,8 76,23 23,27 0,5
20 detik 300 218,1 75,6 72,7 25,2 2,1
30 detik 300 204,4 90,7 68,13 30,23 1,63

  1. Analisis Warna Sebelum dan Sesudah Penyosohan
    Ulangan 1
    Tabel 4.4. Analisis warna beras sebelum dan sesudah penyosohan ulangan 1
    Waktu Sebelum Sesudah W
    L a* b* L a* b* Sebelum Sesudah Rerata
    10 detik 55,38 2,77 20,39 50,13 2,35 -4,184 50,86 49,9 50,38
    20 detik 55,38 2,77 20,39 64,24 4,08 15,82 50,86 60,68 55,77
    30 detik 55,38 2,77 20,39 69,56 8,855 9,34 50,86 66,95 58,905 Ulangan 2
    Tabel 4.5. Analisis warna beras sebelum dan sesudah penyosohan ulangan 2
    Waktu Sebelum Sesudah W
    L a* b* L a* b* Sebelum Sesudah Rerata
    10 detik 63,84 4,495 22,78 65,34 2,065 14,98 57,03 62,18 59,605
    20 detik 63,84 4,495 22,78 64,19 -0.0845 16,36 57,03 60,63 58,83
    30 detik 63,84 4,495 22,78 67,34 -1,095 12,42 57,03 65,04 61,035 Ulangan 3
    Tabel 4.6. Analisis warna beras sebelum dan sesudah penyosohan ulangan 3
    Waktu Sebelum Sesudah W
    L a* b* L a* b* Sebelum Sesudah Rerata
    10 detik 62,11 7,85 28,91 69,43 1,66 13,6 51,7 66,5 59,1
    20 detik 62,11 7,85 28,91 67,22 2,46 15,07 51,7 63,84 57,77
    30 detik 62,11 7,85 28,91 66,25 1,95 13,4 51,7 63,63 57,665
  2. Proses pemisahan mekanis per 100 gram menggunakan grader hasil whitening
    Tabel 4.7. Proses pemisahan mekanis per 100 gram
    Waktu (detik) Beban Massa Beras Kepala (gr) Massa Beras Patah (gr) Massa
    Menir (gr) Bk
    (%) Bp (%) Bm (%)
    10 3 lb 55,9 22,7 19 55,9 22,7 19
    20 3 lb 56,0 22,9 19 56 22,9 19
    30 3 lb 52,4 25 22,7 52,4 25 22,7
  3. Proses pemisahan manual per 100 gram menggunakan grader hasil whitening
    Tabel 4.8. Proses pemisahan manual per 100 gram
    Waktu (detik) Beban Massa Beras Kepala (gr) Massa Beras Patah (gr) Massa
    Menir (gr) Bk
    (%) Bp (%) Bm (%)
    10 3 lb 33,09 16,91 50,2 33,09 16,91 50,2
    20 3 lb 32,87 18,33 32,45 32,87 18,33 32,45
    30 3 lb 30,85 20,32 34,47 30,85 20,32 34,47
  4. Persentase keretakan
    Tabel 4.9. Hasil pengamatan keretakan per 100 butir beras
    Perlakuan Jumlah Butir Beras Jumlah Butir Beras Retak Br (%)
    Sebelum giling (sebelum kupas) (1) 100 2 2
    Sesudah giling/sebelum sosoh (2) 100 7 7
    Sesudah sosoh (3) 100 1 1 Analisa Data
    Proses Penggilingan
    Rendemen Proses Penggilingan R1 = 77,35 %
    R2 = 77,15%
    R3 = 78,175%
    Effisiensi Penggilingan E1 = 98,8%
    E2 = 98,7%
    E3 = 98,71%
    Proses Penyosohan
    R = Rendemen Proses Penyosohan
    R = (M Sosoh)/(M bpk) X 100%
    R1 = 228,7/300 X 100% = 76,23%
    R2 = 218,1/300 X 100 = 72,7%
    R3 = 204,4/300 X 100% = 68,13%

b. Persentase Bekatul
B = (M bekatul)/(M bpk) X 100%
B1 = 69,8/300 X 100% = 23,27 %
B2 = 75,6/300 X 100% = 25,2 %
B3 = 90,7/300 X 100% = 30,23 %
Persentase Kehilangan
L = 100% – { (M Sosoh+M Bekatul)/(M Bpk)} X 100%
L1 = 100% – { (228,7+69,8)/300} X 100% = 0,5%
L2 = 100% – { (218,1+75,6)/300} X 100% = 2,1%
L3 = 100% – { (204,4+90,7)/300} X 100% = 1,63%
Analisis Warna Sebelum dan Sesudah Penyosohan
Derajat Keputihan (ulangan 1)
Sebelum penyosohan
W=100-√(〖(100-L)^2+A〗^2+B^2 )
W1 =100-√(〖(100-55,38)^2+(2,77)〗^2+〖(20,39)〗^2 ) = 50,86
W2 =100-√(〖(100-55,38)^2+(2,77)〗^2+〖(20,39)〗^2 )= 50,86
W3 =100-√(〖(100-55,38)^2+(2,77)〗^2+〖(20,39)〗^2 )= 50,86
Sesudah penyosohan
W=100-√(〖(100-L)^2+A〗^2+B^2 )
W1 =100-√(〖(100-50,13)^2+(2,35)〗^2+(-4,184)^2 ) = 49,9
W2 =100-√(〖(100-64,24)^2+(4,08)〗^2+〖(15,82)〗^2 )= 60,68
W3 =100-√(〖(100-69,56)^2+(8,855)〗^2+〖(9,34)〗^2 )= 66,95

Derajat Keputihan (ulangan 2)

Sebelum penyosohan
W=100-√(〖(100-L)^2+A〗^2+B^2 )
W1 =100-√(〖(100-63,84)^2+(4,495)〗^2+〖(22,78)〗^2 ) = 57,03
W2 =100-√(〖(100-63,84)^2+(4,495)〗^2+〖(22,78)〗^2 ) = 57,03
W3 =100-√(〖(100-63,84)^2+(4,495)〗^2+〖(22,78)〗^2 ) = 57,03
Sesudah penyosohan
W=100-√(〖(100-L)^2+A〗^2+B^2 )
W1 =100-√(〖(100-65,34)^2+(2,065)〗^2+(14,98)^2 )= 62,18
W2 =100-√(〖(100-64,19)^2+(-0,845)〗^2+〖(16,36)〗^2 ) = 60,63
W3 =100-√(〖(100-67,34)^2+(-1,095)〗^2+〖(12,42)〗^2 ) = 65,04

Derajat Keputihan (ulangan 3)

Sebelum penyosohan
W=100-√(〖(100-L)^2+A〗^2+B^2 )
W1 =100-√(〖(100-62,11)^2+(7,85)〗^2+〖(28,91)〗^2 )= 51,7
W2 =100-√(〖(100-62,11)^2+(7,85)〗^2+〖(28,91)〗^2 ) = 51,7
W3 =100-√(〖(100-62,11)^2+(7,85)〗^2+〖(28,91)〗^2 )= 51,7
Sesudah penyosohan
W=100-√(〖(100-L)^2+A〗^2+B^2 )
W1 =100-√(〖(100-69,43)^2+(1,66)〗^2+(13,6)^2 )= 66,5
W2 =100-√(〖(100-67,22)^2+(2,46)〗^2+〖(15,07)〗^2 ) = 63,84
W3 =100-√(〖(100-66,25)^2+(1,95)〗^2+〖(13,4)〗^2 )= 63,63
Proses pemisahan mekanis per 100gram menggunakan grader hasil whitening
Persentase Beras Kepala
Bk = MBk/MSampel X 100%
Bk1 = 55,9/100 X 100% = 55,9%
Bk2 = 56/100 X 100%= 56%
Bk3 = 52,4/100 X 100%= 52,4%
Persentase Beras Patah
Bp = MBp/MSampel X 100%
Bp1 = 22,7/100 X 100%= 22,7%
Bp2 = 22,9/100 X 100%= 22,9%
Bp3 = 25/100 X 100% = 25%
Persentase Menir
Bm = MBm/MSampel X 100%
Bm1 = 19/100 X 100% = 19%
Bm2 = 19/100 X 100% = 19%
Bm3 = 22,7/100 X 100% = 22,7%
Proses pemisahan manual per 100gram menggunakan grader hasil whitening
Persentase Beras Kepala
Bk = MBk/MSampel X 100%
Bk1 = 33,09/100 X 100% = 33,09%
Bk2 = 32,87/100 X 100% = 32,87%
Bk3 = 30,85/100 X 100% = 30,85%
Persentase Beras Patah
Bp = MBp/MSampel X 100%
Bp1 = 16,91/100 X 100%= 16,91%
Bp2 = 18,33/100 X 100%= 18,33%
Bp3 = 20,32/100 X 100%= 20,32%
Persentase Menir
Bm = MBm/(M sampel) X 100%
Bm1 = 50,2/100 X 100% = 50,2%
Bm2 = 32,45/100 X 100% = 32,45%
Bm3 = 34,47/100 X 100% = 34,47%
Persentase Keretakan
Sebelum giling (sebelum kupas)
Br=(br/bs)×100%
=(2/100)×100%
=2%
Sesudah giling (sebelum sosoh)
Br=(br/bs)×100%
=(7/100)×100%
=7%
Sesudah sosoh
Br=(br/bs)×100%
=(1/100)×100%
=1%

BAB VI
PENUTUP
Kesimpulan
Dari praktikum dan analisa data yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut;
Penggilingan padi merupakan proses pengolahan gabah menjadi beras siap komsumsi dengan batas kadar air 13-14%. Proses penggilingan padi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu : husking dan whitening. Husking merupakan proses pengupasan sekam pada butir gabah, dari proses ini akan dihasilkan beras pecah kulit dan sekam. Whitening adalah proses penghilangan lembaga dan lapisan bekatul dari biji beras pecah kulit, hasil dari proses ini adalah bekatul dan beras putih.
Prinsip kerja dari husker yaitu gabah masuk kedalam celah sempit antara 2 buah rol karet yang berputar berlawanan dengan kecepatan putar yang berbeda, akibat padi akan terkupas sekamnya. Prinsip kerja mesin grader berdasarkan berat jenis yaitu: saat papan bergetar, gabah dan beras pecah kulit terpisah akibat dari perbedaan berat jenis.
Prinsip kerja dari mesin penyosoh tipe abrasif, yaitu: butiran beras pecah kulit dijepit pada suatu ruang penyosohan. Permukaan abrasif digerakkan dengan kecepatan tinggi sehingga permukaan kasar tersebut berfungsi seperti gerinda yang mengikis permukaan beras. Di samping itu, butiran beras yang terjepit di dalam ruang penyosohan juga cenderung ikut bergerak sehingga terjadi gesekan antara sesama butiran beras dan antara butiran beras dengan permukaan yang diam. Sedangkan pada tipe friction, prinsip kerjanya sama hanya saja bergerak pada kecepatan yang lambat dan tekanan yang besar.
Pada proses penggilingan dengan husker diperoleh : persentase rendemannya secara berturut-turut pada perlakuan satu hingga tiga (%) yaitu : 77,35 %, 77,15 %, dan 78,175 %, sedangkan efisiensi penggilingannya yaitu : 98,8 %, 98,7 %, dan 98,71%. Hasil ini dapat dikategorikan baik mengingat persentase sekam pada buti gabah sekitar 20-30%
Pada proses penyosohan selama 10 detik, 20 detik, dan 30 detik, diperoleh persentase rendemannya secara berturut—turut : 76,23%, 72,7%, dan 68,13%. Persentase bekatulnya : 23,27%, 25,2% dan 30,23%. Persentase kehilangan hasilnya, 0,5%, 2,1%, dan 1,63%.
Semakin lama proses penyosohan maka, derajat keputihan dan derajat sosohnya meningkat, sehingga kelas mutu dari berasnya juga semakin baik
Semakin lama proses penyosohan maka jumlah butir beras yang patah, kepala, dan menir juga semakin banyak

Saran

Praktikumnya telah berjalan dengan baik, kedepannya agar praktikan lebih paham betul kondisi mesin penggilingan padi yang ada dimasyarakat, maka praktikum dilaksanakan langsung di tempat penggilingan padi yang ada dimasyarkat. Laporannya dalam bentuk file saja agar menghemat kertas, uang mahasiswa, dan mendukung pelestarian alam.

Reply

Copyright © 2024 All rights reserved. Theme by Laptop Geek.