Acara 6 Pembengkakan Dan Pengkerutan Tanah (Swelling Dan Shrinkage) : Bab 3 Metodologi & Bab 4 Hasil Dan Pembahasan

Posted by andi telaumbanua on Jan 15, 2019 in TAnah |

BAB III

METODOLOGI

  • Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum pembengkakan dan pengkerutan tanah ini, antara lain;

Alat yang  yang digunakan pada praktikum ini antara lain:

  1. Mangkuk aluminium : sebagai wadah dari sampel tanah yang diamati.
  2. Ring slinder : untuk mengambil sampel tanah tidak terusik
  3. Timbangan ; untuk menimbang massa dari sampel tanah yang diambil.
  4. Oven : untuk mengeringkan sampel tanah.
  5. Besek : sebagai wadah membuat sampel tanah jadi lumpur.

Bahan yang  yang digunakan pada praktikum ini antara lain:

  1. Sampel tanah yang telah dijadikan lumpur dan pasta : sebagai sampel tanah yang akan ditentukan shrinkage limit dan COLE.
  2. Aquades : untuk membuat sampel tanah jadi lumpur dan pasta
  3. Lilin : untuk mengisi lubang – lubang retakan sampel tanah setelah di oven.

3.2. Cara Kerja

  1. Penentuan shrinkage limit (SL)

Sampel tanah yang telah disiapkan dihaluskan dengan cara ditumbuk, lalu diayak dengan ayakan berdiameter 1.70 mm. Sampel tanah yang telah diayak, ditambahkan aqudes hingga terbentuk lumpur. Lalu diambil 3 cawan berbentuk tabung, kemudian ditimbang sebagai (a) gram. Lalu dimasukkan sampel tanah yang sudah menjadi lumpur tadi ke dalam cawan hingga penuh (sampai bata garis pada cawan) dan diratakan. Kemudian, ditimbang cawan yang telah berisi tanah basah sebagai (b) gram. Setelah itu, diukur volume cawan tabung sebagai volume tanah (V1). Kemudian, sampel tanah dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 105  selama 24 jam.

Setelah 24 jam  cawan dikeluarkan dari oven kemudian didinginkan terlebih dahulu. Lalu ditimbang cawan + tanah kering sebagai (c) gram. Kemudian,lilin dipanaskan hingga mencair, lalu lilin cair tersebut diteteskan ke bagian retakan tanah kering dalam cawan tabung hingga bagian retakan dipenuhi lilin cair. Kemudian, ditimbang cawan  + tanah kering + lilin sebagai (d) gram. Kemudian, dihitung volume lilin (VK) dengan persamaan: VK = massa lilin / densitas lilin ( massa lilin diperoleh dari d – c, dengan densitas lilin 0,871 gr/cm3. Kemudian dihitung volume tanah kering (V2) dengan persamaan V2 = V1 – VK.

  • Penentuan pembengkakan tanah  (swelling)

Sampel tanah disiapkan lalu dimasukkan ke dalam besek. Kemudian, diambil 2 ring slinder, lalu ditimbang beratnya sebagai (a) gram. Dimasukkan 2 ring tersebut ke tanah dalam besek (tanah tidak terusik) kemudian diukur volume tanah (V ring). Lalu ditimbang ring + tanah basah sebagai (b) gram. Kemudian dimasukkan dalam oven dan dikeringkan selama 24 jam. Setelah 24 jam, diambil ring + tanah kering dalam oven dan didinginkan. Lalu ditimbang ring + tanah kering sebagai (c) gram. Kemudian dihitung sampel tersebut sebagai BV kapasitas lapang (BV KL). Lalu, untuk BV kerig udara (BV KU) didiamkan sampel tanah dalam besek selama 3 hari dalam keadaan terbuka. Lalu, dilakukan langkah yang sama untuk menghitung BV KU.

  • Cara Analisa DataTabel pengamatan data
Tabel 3.1. Data untuk penentuan shrinkage limit ( SL)
Ulangan a b c d M1 M2 V1 Vk V2 SL SL rata-rata
1
2
3                      

Keterangan :

a = massa cawan (gr)

b = massa cawan + tanah basah (gr)

c = massa cawan  + tanah kering (gr)

M1 = massa tanah basah (gr)

M2 = massa tanah kering (gr)

V1 = volume tanah basah (ml)

Vk = volume lilin yang digunakan

V2 = volume tanah kering (ml)

Tabel 3.2. Data untuk penentuan koefisien pembengkakan
Keterangan a b c d t Vtanah BV BV rata-rata COLE
Kapasitas lapang U1
U2                  
Kering udara U1
U2                  
  • Cara Analisa Data
  • Perhitungan shrinkage limit (SL)

Keterangan :

M1 (massa tanah basah) = b – a (gr)

M2 (massa tanah kering) = c – a (gr)

  • Perhitungan koefisien pengembangan

atau  

Keterangan :

 berat volume tanah pada kapasitas lapang

 berat volume tanah pada kapasitas udara

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil dan Analisa Data

Berdasarkan pengamatan pada praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut;

4.1.1 Hasil Pengamatan dan Perhitungan

Tabel 4.1. Data untuk penentuan shrinkage limit ( SL)
ulangan a b c d M1 M2 V1 Vk V2 SL SL rata-rata
1 2,51 41,74 31,39 38,04 39,23 28,88 22,0507 7,64368 14,407 0,00358 0,004974
2 2,59 46,42 30,59 38,02 43,83 28 22,0507 8,54023 13,5104 0,00565
3 2,61 46,04 30,3 37,34 43,43 27,69 22,0507 8,09195 13,9587 0,00568
Tabel 4.2. Data untuk penentuan koefisien pembengkakan
keterangan a (gr) b(gr) c(gr) D t Vtanah (cm3) BV BV rata-rata COLE
kapaasitas lapang U1 191,68 508,4 440,35 7,5 4 176,625 38,5279547 37,5385704 1,13869428
U2 191,05 503,16 438,68 7,5 4 176,625 36,5067233
kering udara U1 192,18 451,17 405,08 7,5 4 176,625 26,0948337 1,1032677
U2 141,78 447,99 361,4 7,5 4 176,625 49,02477

4.1.2. Contoh Perhitungan

a. Perhitungan untuk penentuan shrinkage limit ( SL)

  • untuk ulangan 2

M1 (massa tanah basah) = b – a = (46,42 – 2,59 ) gr = 43,83 gram

M2 (massa tanah kering) = c – a = (30,59 – 2,59) gram = 28 gram

Tinggi wadah = 3 cm

r = 2,65 cm

V1 =

Vk =  massa lilin / densitas lilin = 7,43 gr / 0,871 gr/cm3 = 8,54022989 cm3

 V2 = V1 –Vk =  8,54022989 cm3 = 57,6117201 cm3

SL = 0,00565

SL rerata =

SL rerata = 0,004974\

b. Perhitungan untuk penentuan koefisien pengembangan( SL)

  • untuk ulangan 1

atau  

Keterangan :

 berat volume tanah pada kapasitas lapang

 berat volume tanah pada kapasitas udara

Tinggi ring = 4 cm

Diaameter ring = 7,5 cm

Vtanah =

 38,5279547

 26,0948337

Maka :

 = 1,13869

Reply

Copyright © 2024 All rights reserved. Theme by Laptop Geek.