ACARA II PENGENALAN DASAR ALAT & MESIN PENANAM DAN KALIBERASI SEEDER : BAB VI PENUTUP & DAFTAR PUSTAKA

Posted by andi telaumbanua on Jan 6, 2019 in ALAT Dan MESIN PERTANIAN |

BAB VI

PENUTUP

  1. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum dan pembahasan serta analisa data yang telah dilakukan  diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

  1. Spesifikasi dari seeder yaitu : Mereknya: Agrostroi, tipenya: Trailing dengan No. Seri: 16SLN150. Negara pembuatnya: Chekoslovakia, jenis mesin penanamnya: drill seedling, jenis alat pengeluaran benihnya: horizontal feet, rotor matering devices, jenis tabung penyalurnya: tabung spiral, jenis alat pembuat alurnya: disk, jenis alat penutup benihnya: drag chain, jenis benih yang ditanam: biji-bijian, panjangnya (cm): 295 cm, lebar (cm) : 147 cm, tinggi (cm): 135 cm, ukuran Diameter roda mesin penanamnya : 71 cm, jarak tanamnya: 29 cm, dan lebar kerjanya: 208 cm
  2. Fungsi Seeder yaitu meletakkan benih yang akan ditanam pada kedalaman,   jumlah  tertentu  dan  seragam,  dan  pada  sebagian  besar  alat penanam menutup dengan tanah kembali.
  3. Mekanisme kerja seeder adalah pembuka alur tipe piringan ganda (double disk) membuat alur di lahan yang akan ditanami, kemudian benih dijatuhkan dari bagian penakar benih tipe inclined disk. Penakar benih berbentuk piringan pipih yang pada sekeliling tepinya terdapat lubang-lubang berdiameter sama dengan biji yang akan ditanam.  Saat penakar benih berputar, lubang-lubang tersebut akan terisi biji-bijian yang terdapat di atas piringan penakar benih. Benih akan jatuh melalui lubang penyalur benih. Piringan penakar benih berputar saat roda penggerak yang ada di bagian belakang bergerak, benih jatuh ke alur dan ditutup oleh seed covering device
  4. Hasil analisis kaliberasi seeder dengan anova satu arah yaitu : F hitung < F tabel, maka : Ho diterima dan H1 ditolak. Jadi, vasiasi bukaan SMD tidak mempengaruhi keseragaman pengeluaran benih pada setiap seed tube
  5. Hasil analisis kaliberasi seeder dengan anova dua arah yaitu :
  • F hitung 1 < F tabel 1 , maka : Ho diterima dan H1 ditolak. Jadi, vasiasi bukaan SMD tidak mempengaruhi keseragaman jumlah total pengeluaran benih masing-masing tube
  • F hitung 2 < F tabel 2 , maka : Ho diterima dan H1 ditolak. Jadi, jumlah ulangan tidak mempengaruhi keseragaman jumlah total pengeluaran benih pada masing-masing tube,
  • F hitung  3 > F tabel 3 , maka : Ho ditolak dan H1 diterima. Jadi, tidak ada interaksi antara variasi bukaan dan ulangan terhadap pengeluaran benih pada masing – masing tube
  1. Kecepatan penanaman pada bukaan SMD 1/3 yaitu: , , . Jumlah benih pada bukaan SMD 1/3 yaitu : , ,
  2. Rice transplanter adalah  jenis mesin penanam  padi yang dipergunakan untuk menanam  bibit padi yang telah disemaikan  pada areal khusus  dengan umur tertentu,  pada areal tanah sawah  kondisi  siap tanam.
  3. Pembuatan bibit padi dengan sistem dapog yaitu : Pembuatan bibit padi dilakukan dengan menyemaikan 200 gram benih dalam kotak berukuran 60 x 30 x 3 cm. Benih ini disemai di dalam ruang gelap hingga berkecambah, kemudian di berikan sinar matahari selama dua hari hingg berwarna hijau merata. Setelah itu bibit dipelihara hingga ukuran atau ketinggian yang diinginkan.
  4. Kalibrasi seeder adalah menghitung/ mengukur kebutuhan biji untuk luasan areal tertentu.

 

  1. Saran

Praktikumnya telah berjalan dengan baik, kedepannya kaliberasi dan pengenalan alat seeder-nya langsung dilapangan saja dan dipraktekan langsung pada lahan dengan luasan tertentu, agar praktikan bisa melihat langsung mekanisme kerja dari seeder sehingga lebih memahami. Laporannya dalam bentuk file saja agar menghemat kertas, uang praktikan, dan mendukung kelestarian alam (1000 lembar kertas yang digunakan setara dengan 1 pohon ditebang, jika sebuah organisasi terdiri dari 100 orang dapat menghemat 3 lembar kertas setiap hari, maka dalam setahun ada 156 batang pohon yang dapat diselamatkan).

 

DAFTAR PUSTAKA

Bagus, B.P., 2018. Analisis Kelayakan Finansial Unit Usaha Jasa Mesin Penanam Padi (Rice Transplanter) Di Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah. Skripsi. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2013. Buku Panduan Penggunaan Transplanter Jajar Legowo 2 : 1. Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian. Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian. Jakarta.

Bainer, R.A. 1960. Principles of Farm Machinery. John Wiley and Sons, Inc, New York.

Budiman, D.A. 2016. Pengujian dan Evaluasi Alat Tanam Benih Langsung Model Paddy Seeder Tipe Drum 12 Baris Sistem Ditarik Tangan untuk Lahan Sawah. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian. Politeknik Negeri Lampung 08 September 2016. Halaman 299-307.

Kadirman. 2017. Mengoperasikan Alat Mesin Budidaya Tanaman,Pemeliharaan Tanaman, Dan Pasca Panen. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan.

Rachmawati, A. 2013.Pengenalan Alat Penanaman. Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. Lampung.

Sembiring,  E. N., W. Hermawan,  I. N. Suastawa,  Radite  PAS. 2000. Rancang Bangun Alat Tanam dan Pemupuk Kedelai. Laboratorium Teknik Mesin Budidaya Pertanaian, Departemen Teknik Pertanian, IPB Bogor.

Smith, H.P dan H.W. Lambert.  1990. Mesin dan Peralatan  Usaha Tani, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Syafri, E. 2010. Disain Mesin Penanam Jagung Terintegrasi dengan Penggerak Traktor Roda Dua. Tesis. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.

Umar, S., Hidayat, A.R., Pangaribuan, S. 2017. Pengujian Mesin Tanam Padi Sistim Jajar  Legowo    (Jarwo  Transplanter)  Di  Lahan  Rawa  Pasang  Surut.  Jurnal Teknik Pertanian Lampung 6(1) : 66-67.

 

 

 

Reply

Copyright © 2024 All rights reserved. Theme by Laptop Geek.