ACARA II PENGENALAN DASAR ALAT & MESIN PENANAM DAN KALIBERASI SEEDER : BAB III METODOLOGI
BAB III
METODOLOGI
A. Alat
Peralatan yang digunakan pada praktikum acara pengenalan dasar alat dan mesin penanam serta kaliberasi seeder ini adalah:
Pengenalan dan Kaliberasi Seeder
- Mesin penanam (seeder) : untuk mengeluarkan biji
- Timbangan : untuk menimbang massa biji yang keluar dari seed tube
- Roll meter : Untuk mengukur dimensi dari seeder
- Hand counter : alat penghitung koloni manual dari biji
- Stopwatch : untuk mencatat waktu 10 kali putaran roda
- Penampung benih : untuk menampung benih
Pengenalan mesin penanam padi
- Mesin penananm (Rice transplanter) : untuk menanam bibit padi yang telah disemaikan dengan sistem dapok
- Meteran : Untuk mengukur dimensi dari Rice transplanter
B. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum acara pengenalan dasar alat dan mesin penanam serta kaliberasi seeder adalah:
- Gabah padi : sebagai biji yang akan ditanam oleh seeder
- Bibit padi yang telah disemaikan dengan sistem dapok : sebagai bibt yang akan ditanam oleh Rice transplanter
- Bahan bakar : sumber energi penggerak Rice transplanter
- Alat tulis dan form praktikum : untuk menulis spesifikasi alat dan hasil kaliberasi seeder
C. CARA KERJA
- Pengenalan dasar mesin penanam (seeder )
Kondisi fisik dari mesin penanam (seeder) diamati beserta alat pendukungnya. Kemudian diukur dimensinya (seperti panjang, lebar, tinggi, lebar kerja, dll) dan dicatat spesifikasi mesin penanam tersebut ke dalam blanko spesifikasi yang tersedia.
- Kaliberasi seeder
Tabung penampung benih diisi dengan gabah kemudian wadah penampung benih sebanyak tujuh buah diletakkan pada ujung pengeluaran tabung penyalur. Lalu roda penggerak SMD digerakkan sebanyak 10 kali putaran dan pada saat bersamaan stopwatch diaktifkan, lalu dihitung waktu yang diperlukan untuk memutar roda 10 kali. Lalu stopwatch dimatikan ketika roda selesai berputar pada putaran kesepuluh, kemudian hasil waktu selama 10 kali putaran yang diperoleh dicatat. Gabah yang tertampung dalam masing-masing wadah ditimbang beratnya dengan menggunakan timbangan kemudian hasilnya dicatat di tebel kaliberasi seeder. Langkah-langkah diatas diulangi sebanyak 5 kali ulangan dengan 3 variasi pembukaan SMD (⅓, ⅔, 3/3), sehingga total putaran sebanyak 150 kali putaran. Kemudian data yang diperoleh dicatat dan dianalisis.
- Pengenalan Rice Transplanter
Kondisi fisik dari rice transplanter diamati bersama dengan alat-alat pendukungnya. Kemudian, diukur dimensinya (seperti panjang, lebar, tinggi, lebar kerja, dll) dan dicatat spesifikasi mesin tersebut ke dalam blanko spesifikasi yang tersedia.
D. Cara Analisa Data
Langkah Analisa Data Kaliberasi Seeder
- Langkah Analisa Anova Satu Arah
- Faktor Koreksi
Dimana:
n = ulangan (5 kali)
v = variasi (3 kali)
Xi = X1, X2, X3, …. , X15
- Jumlah Kuadrat Total (JKT)
- Jumlah Kuadrat Antara (JKA)
- Jumlah Kuadrat Dalam (JKD)
- , dbv : derajat bebas variasi = v-1 = 3-1 = 2
- , dbu : derajat bebas ulangan = v(n-1) = 3(5-1) = 12
- F Perhitungan
- F Tabel = F (5%;(v-1);n(v-1))= F (5% ; 2 ; 12)
Tabel 3.1. Form tabel untuk penentuan F hitung pada anova satu arah
Sumber Ragam | Db | JK | KT | FHitung | FTabel | |||
dbv | dbu | JKA | JKD | KTV | KTU | |||
Variasi | 2 | 12 | … | … | … | … | … | … |
Hipotesa :
Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima
- Langkah Analisis Anova Dua Arah
- JKA = Jarak Kuadrat Antar Baris
- JKB = Jarak Kuadrat Antar Observasi dalam Baris
- JK = Jarak Kuadrat
- JKS = Jarak Kuadrat Sesatan
- JKAB =
Pernyataan Analisis Hipotesa
Variabel A = SMD,
u = ulangan = 5
n = 7
variabel B = Keseragaman
dbv = (v-1)
dbu = (u-1)
dbi = (v-1)(u-1)
dbs = v.u(n-1)
v = variasi = 3
Perbandingan variabel
- SMD vs Keseragaman
- Keseragaman vs Interaksi
- Interaksi vs Sesatan
Hasil Analisa
Tabel 3.1. Form tabel untuk penentuan F hitung pada anova dua arah
Sumber Variasi | Db | Jumlah Kuadrat | Kuadrat rata-rata | Frerata hitung | Ftabel |
SMD
Keseragaman Interaksi Sesatan |
dbv
dbu dbi dbs |
JKA
JKB JKAB JKS |
JKA/dbv
JKB/dbu JKAB/dbi JKS/dbs |
F Hitung 1
F Hitung 2 F Hitung 3
|
F Tabel 1
F Tabel 2 F Tabel 3
|
Hipotesa :
Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima
- Kecepatan Mesin Penanam Drill Seeder (m/s)
Dimana:
V = Kecepatan mesin penanam drill seeder (m/s)
D = Diameter roda mesin (m)
n = Jumlah putaran roda
t = Waktu (jam)
- Kebutuhan Benih per Hektar (kg/ha)
Dimana:
N = Kebutuhan benih per ha
D = Diameter roda (m)
B = Lebar kerja (m)
X = Jumlah benih 1x putaran roda