ACARA II PENGENALAN DASAR ALAT & MESIN PENANAM DAN KALIBERASI SEEDER : BAB III METODOLOGI

Posted by andi telaumbanua on Jan 6, 2019 in ALAT Dan MESIN PERTANIAN |

BAB III

METODOLOGI

A. Alat

Peralatan yang digunakan pada praktikum acara pengenalan dasar alat dan mesin penanam serta kaliberasi seeder ini adalah:

Pengenalan dan Kaliberasi Seeder

  1. Mesin penanam (seeder) : untuk mengeluarkan biji
  2. Timbangan : untuk menimbang massa biji yang keluar dari seed tube
  3. Roll meter : Untuk mengukur dimensi dari seeder
  4. Hand counter : alat penghitung koloni manual dari biji
  5. Stopwatch : untuk mencatat waktu 10 kali putaran roda
  6. Penampung benih : untuk menampung benih

Pengenalan mesin penanam padi

  1. Mesin penananm (Rice transplanter) : untuk menanam bibit padi yang telah disemaikan dengan sistem dapok
  2. Meteran : Untuk mengukur dimensi dari Rice transplanter

B. Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum acara pengenalan dasar alat dan mesin penanam serta kaliberasi seeder adalah:

  1. Gabah padi : sebagai biji yang akan ditanam oleh seeder
  2. Bibit padi yang telah disemaikan dengan sistem dapok : sebagai bibt yang akan ditanam oleh Rice transplanter
  3. Bahan bakar : sumber energi penggerak Rice transplanter
  4. Alat tulis dan form praktikum : untuk menulis spesifikasi alat dan hasil kaliberasi seeder

C. CARA KERJA

  1. Pengenalan dasar mesin penanam (seeder )

Kondisi fisik dari mesin penanam (seeder) diamati beserta alat pendukungnya. Kemudian diukur dimensinya (seperti panjang, lebar, tinggi, lebar kerja, dll) dan dicatat spesifikasi mesin penanam tersebut ke dalam blanko spesifikasi yang tersedia.

  1. Kaliberasi seeder

Tabung penampung benih diisi dengan gabah kemudian wadah penampung benih sebanyak tujuh buah diletakkan pada ujung pengeluaran tabung penyalur. Lalu roda penggerak SMD digerakkan sebanyak 10 kali putaran dan pada saat bersamaan stopwatch diaktifkan, lalu dihitung waktu yang diperlukan untuk memutar roda 10 kali. Lalu stopwatch dimatikan ketika roda selesai berputar pada putaran kesepuluh, kemudian hasil waktu selama 10 kali putaran yang diperoleh dicatat. Gabah yang tertampung dalam masing-masing wadah ditimbang beratnya dengan menggunakan timbangan kemudian hasilnya dicatat di tebel kaliberasi seeder. Langkah-langkah diatas diulangi sebanyak 5 kali ulangan dengan 3 variasi pembukaan SMD (⅓, ⅔, 3/3), sehingga total putaran sebanyak 150 kali putaran. Kemudian data yang diperoleh dicatat dan dianalisis.

  1. Pengenalan Rice Transplanter

Kondisi fisik dari rice transplanter diamati bersama dengan alat-alat pendukungnya. Kemudian, diukur dimensinya (seperti panjang, lebar, tinggi, lebar kerja, dll) dan  dicatat spesifikasi mesin tersebut ke dalam blanko spesifikasi yang tersedia.

D. Cara Analisa Data

Langkah Analisa Data Kaliberasi Seeder

  1. Langkah Analisa Anova Satu Arah
  2. Faktor Koreksi

Dimana:

n          = ulangan (5 kali)

v          = variasi (3 kali)

Xi        = X1, X2, X3, …. , X15

 

  1. Jumlah Kuadrat Total (JKT)
  2. Jumlah Kuadrat Antara (JKA)
  3. Jumlah Kuadrat Dalam (JKD)
  4. , dbv : derajat bebas variasi = v-1 = 3-1 = 2
  5. , dbu : derajat bebas ulangan = v(n-1) = 3(5-1) = 12
  6. F Perhitungan
  7. F Tabel = F (5%;(v-1);n(v-1))= F (5% ; 2 ; 12)

 

Tabel 3.1. Form tabel untuk penentuan F hitung pada anova satu arah

Sumber Ragam Db JK KT FHitung FTabel
dbv dbu JKA JKD KTV KTU
                 
Variasi 2 12

 

Hipotesa :

Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak.

Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima

  1. Langkah Analisis Anova Dua Arah
  2. JKA = Jarak Kuadrat Antar Baris
  3. JKB = Jarak Kuadrat Antar Observasi dalam Baris
  4. JK = Jarak Kuadrat
  5. JKS = Jarak Kuadrat Sesatan
  6. JKAB =

Pernyataan Analisis Hipotesa

 

Variabel A = SMD,

u          = ulangan = 5

n          = 7

variabel B = Keseragaman

 

dbv      = (v-1)

dbu      = (u-1)

dbi       = (v-1)(u-1)

dbs      = v.u(n-1)

v          = variasi = 3

 

Perbandingan variabel

  1. SMD vs Keseragaman
  2. Keseragaman vs Interaksi
  3. Interaksi vs Sesatan

Hasil Analisa

Tabel 3.1. Form tabel untuk penentuan F hitung pada anova dua arah

Sumber Variasi Db Jumlah Kuadrat Kuadrat rata-rata Frerata hitung Ftabel
SMD

Keseragaman

Interaksi

Sesatan

dbv

dbu

dbi

dbs

JKA

JKB

JKAB

JKS

JKA/dbv

JKB/dbu

JKAB/dbi

JKS/dbs

F Hitung 1

F Hitung 2

F Hitung 3

 

F Tabel 1

F Tabel 2

F Tabel 3

 

Hipotesa :

Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak.

Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima

  1. Kecepatan Mesin Penanam Drill Seeder (m/s)

Dimana:

V         = Kecepatan mesin penanam drill seeder (m/s)

D         = Diameter roda mesin (m)

n          = Jumlah putaran roda

t           = Waktu (jam)

  1. Kebutuhan Benih per Hektar (kg/ha)

Dimana:

N         = Kebutuhan benih per ha

D         = Diameter roda (m)

B         = Lebar kerja (m)

X         = Jumlah benih 1x putaran roda

 

Reply

Copyright © 2024 All rights reserved. Theme by Laptop Geek.