Posted by andi telaumbanua on Jan 6, 2019 in
ALAT Dan MESIN PERTANIAN
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN ANALISA DATA
A. PENGOLAH TANAH PRIMER
- Bajak singkal
- Spesifikasi :
Nama : Bajak Singkal (Moldboard Plow)
Merk : Sears
Model : Mounted
Tipe : Bajak Singkal
No. seri : 917/2530/10
Negara pembuat : USA
Tahun Pembuat : –
Jumlah singkal (moldboard) : 1 (satu)
Jenis singkal : General Purpose (Serba Guna)
Jenis kajen (share) : Landside (Sisi Samping)
Singkal bajak (coulter) : Ada
– Jenis : Plain blade
– Ukuran : 73 cm
Jointer : ada
Roda alur (furrow wheel) : ada
Roda dukung (land wheel) : tidak ada
– Jumlah : –
Lebar kerja bajak (mm) : 540 mm
Dimensi (p : l : t) (mm) : 1190 : 820 : 1050
Berat (kg) : –
Tipe penggandengan : Three point hitch
Jenis daya penarik : Traktor Roda Empat
- Bagian-bagian bajak singkal
Gambar 4.1. Gambar bajak singkal
Keterangan :
- Kerangka (Beam) berfungsi untuk menyangga bagian bajak
- Singkal berfungsi untuk memotong dan membelah serta membalik tanah
- Landside berfungsi untuk membantu membelah/memotong tanah
- Mata bajak berfungsi untuk memotong tanah secara horizontal
- Ujung mata bajak berfungsi untuk menembus tanah
- Disc Coulter berfungsi untuk memotong tanah secara vertikal
- Three Point Hitch berfungsi untuk menggandengkan dengan traktor
- Bajak Piringan
- Spesifikasi bajak piringan (disk plow)
Nama : Bajak Piringan
Merek : –
Model : –
Tipe : –
No. Seri : –
Negara Pembuat : –
Tahun Pembuatan : –
Jumlah piringan (disk) : 1 (satu)
Jenis piringan : standard
Diameter piringan : 62 cm
Sudut kemiringan (tilt angle) : 120o
Sudut piringan (disk angle) : 30o
Lebar kerja bajak : 66 cm
Penggerak piringan (scraper) : tidak ada
Roda alur (furrow wheel) : tidak ada
Roda dukung (land wheel) : tidaak ada
Jumlah : –
Dimensi total :
Panjang (cm) : 158
Lebar (cm) : 78
Tinggi (cm) : 56
Berat (kg) : –
Tipe penggandengan : Three point hitch
Jenis daya penarik : Traktor roda empat
- Bagian-bagiannya
Gambar 4.2. Gambar bajak piringan
Keterangan :
- Roda dukung berfungsi untuk menstabilkan tanah pada saat bergerak dan menjaga/mengatur kedalaman tanah yang mau dibajak
- Roda alur berfungsi untuk mempertahankan gerak maju mundur dan menstabilkan tanah pada saat bergerak
- Poros piringan berfungsi tempat piringan berputar
- Piringan berfungsi untuk memotong dan membalik tanah
- Penyangga berfungsi untuk menyangga bajak
- Three hitch point berfungsi untuk penggandengan dengan traktor
- Kerangka (Beam) berfungsi tempat menempelnya alat
- Rem Hidrolik berfungsi untuk mengangkat/menurunkan bajak
- Serap (pembersih Piringan) berfungsi untuk membersihkan piringan dari tanah
- Bajak rotary
- Spesifikasi bajak rotari (rotary flow)
Nama : Bajak Rotari
Merk : YANMAR
Model : Mounted
Tipe : RS 15 T
No. seri : 50347
Negara pembuat : Jepang
Tahun Pembuatan : –
Jumlah plat putar (rotor) : –
Jarak antar plat putar (cm) : –
Jumlah pisau / plat putar : 19
Jumlah pisau total : 21
Jenis pisau : L
Ukuran pisau (p / l / t) (cm) : (20/4 / 9)
Lebar kerja bajak (cm) : 97
Penutup belakang (rear shield) : ada
Jenis : standar
Roda dukung (land wheel) : ada
Jumlah : 2
Dimensi total :
Panjang (cm) : 120
Lebar (cm) : 100
Tinggi (cm) : 67
Berat (kg) : –
Sistem penerusan daya : PTO (power take off )
Tipe penggandengan : Drawbar
Jenis daya penarik : Traktor roda empat
- Bagian-bagiannya
Gambar 4.3. Gambar bajak rotari
Keterangan :
- Pisau bajak berfungsi memotong tanah
- Roda dukung berfungsi untuk menstabilkan bajak dan menjaga kedalaman tanah
- Real shield berfungsi untuk membantu menghancurkan tanah agar tidak mengenai traktor
- Three Point Hitch berfungsi untuk menggandengkan dengan traktor
- Bajak pahat
- Spesifikasi bajak pahat
Nama : Bajak pahat
Merek : FERGUSON
Model : Mounted
Tipe : 9 BE 20
No. seri : N-71834
Negara pembuat : Inggris
Tahun Pembuatan : –
Jumlah mata pahat (chisel point) : 6
Ukuran mata pahat (p / l / t) (cm) : 20 / 5 / 0,5
Jenis tangkai (bar) : L
Ukuran tangkai (p / l / t) cm : 44 / 5 / 46
Batang pemasangan (beam) :
Ukuran tangkai (p / l / t) : 221 / 5 / 5 cm
Jumlah : 2
Bentuk : Persegi panjang
Ukuran total :
Panjang (cm) : 221
Lebar (cm) : 83
Tinggi (cm) : 102
Berat (kg) : –
Tipe penggandengan : Three point hitch
Jenis daya penarik : traktor roda empat
- Bagian-bagiannya
Gambar 4.4. Gambar bajak pahat
Keterangan:
- Kerangka berfungsi sebagai tempel menempelnya alat atau tempat pemasangan bagian bajak
- Gigi per berfungsi untuk menahan gaya tarik tanah.
- Mata pahat berfungsi untuk memotong tanah
- Titik penggandengan (three hitch point) berfungsi sebagai titik penggandeng antara bajak dan alat penarik
- PENGOLAH TANAH SEKUNDER
- Garu Piringan
- Spesifikasi Garu Piringan (disk harrow)
Nama : Garu piringan
Merek : SEARS
Model : MOUNTED
Tipe : Piringan
No. Seri : 917-252-110
Negara pembuat : USA
Tahun pembuatan : –
Jumlah rangkaian (gang) : 2
Jumlah piringan / rangkaian : 5
Jarak spasi piringan (cm) : 13
Panjang setiap rangkaian (cm) : 51
Sudut piringan / rangkaian :
(disk/ gang-angle) : 160°
Jumlah total piringan : 10
Jenis piringan : Standard
Diameter piringan (cm) : 29
Lebar kerja garu (cm) : 97
Penggerak piringan (scraper) : –
Jenis : –
Roda dukung (land-wheel) : –
Jumlah : –
Ukuran total :
Panjang (cm) : 97
Lebar (cm) : 52
Tinggi (cm) : 59
Berat (kg) : –
Tipe penggandengan : Three point hitch
Jenis daya penarik : traktor roda empat
- Bagian-bagian garu piringan (disk harrow)
Gambar 4.5. Gambar garu piringan
Keterangan :
- Kerangka berfungsi untuk menempelkan bajak/implement
- Poros untuk tempat piringan berputar dan menyambung mata bajak dengan rangka
- Piringan garu untuk meratakan tanah
- Titik Penggandengan untuk penggandengan dengan traktor
- Garu Bergigi Paku (Spokes Tooth Harrow)
- Spesifikasi Garu Bergigi Paku (Spokes Tooth Harrow)
Nama : Garu bergigi paku
Merek : SEARS
Model : MOUNTED
Tipe : –
No. Seri : Complex-95
Negara pembuat : USA
Tahun Pembuatan : –
Batang pemasangan
Bentuk : Persegi empat
Ukuran (p / l / t) (cm) : 110 / 3 / 3
Jumlah : 3
Susunan : Sejajar
Gigi paku
Jenis / bentuk : plat T
Ukuran (p / l / t) (cm) : 13 / 3/ 3
Jumlah / bt pemasangan : 7
Jumlah total : 21
Jarak / spasi pemasangan: 29 cm
Jarak pengolahan (cm) : 13 cm
Lebar kerja garu (cm) : 92
Roda dukung (land wheel) : tidak ada
Jumlah : –
Ukuran total :
Panjang (cm) : 114
Lebar (cm) : 62
Tinggi (cm) : 54
Berat (kg) : –
Tipe penggandengan : Three point hitch
Jenis daya penarik : Traktor roda empat
- Bagian-bagian garu paku
Gambar 4.6. Gambar garu paku
Keterangan:
- Three Point Hitch berfungsi sebagai penggandeng bajak dengan penarik
- Batang pemasangan untuk menyangga alat/garu
- Gigi paku berfungsi untuk meratakan dan menghaluskan tanah
- Garu Bergigi Per (Springs Tooth Harrow)
- Spesifikasi garu bergigi per
Nama : Garu bergigi per
Merek : SEARS
Model : MOUNTED
Tipe : MK EA 21 002
No. seri : N- 8532
Negara pembuat : USA
Tahun pembuatan : –
Batang pemasangan
Bentuk : Persegi panjang
Ukuran (p / l / t) (cm) : 213 / 3 / 3
Jumlah : 3
Susunan : Sejajar
Gigi per
Jenis /bentuk : Plat
Ukuran (p / l / t) (cm) : 47 / 3 / 47
Jumlah/bt pemasangan : 13
Jumlah total : 39
Jarak / spasi pemasangan : 18 cm
Jarak pengolahan : 18 cm
Lebar kerja garu : 216 cm
Roda dukung (land wheel) : Tidak ada
Jumlah : –
Ukuran total :
Panjang (cm) : 217
Lebar (cm) : 64
Tinggi (cm) : 99
Berat (kg) : –
Tipe penggandengan : Three point hitch
Jenis daya penarik : Traktor roda empat
- Bagian-bagian garu bergigi per
Gambar 4.7. Gambar garu bergigi per
Keterangan:
- Titik penggandengan (Three point hitch) berfungsi sebagai penggandeng bajak dengan penarik
- Batang pemasangan berfungsi untuk memasang titik penggandengan dengan alat
- Gigi per berfungsi untuk meratakan dan menghaluskan tanah
- Alat Penyiang (Cultivator)
- Spesifikasi alat penyiang (Cultivator)
Nama : Alat penyiang mekanis (Cultivator)
Merk : SEARS
Model : MOUNTED
No. seri : 912-522-50
Negara pembuat : USA
Batang pemasangan : –
Bentuk : Persegi panjang
Ukuran (p / l / t) (cm) : 86 / 2 / 4
Jumlah : 1
Susunan : Tunggal
Mata skop / penyapu (shovel/sweeper)
Jenis / bentuk : Sweeper
Ukuran (p / l / t) (cm) : 43/ 14 / 43
Jumlah/bt pemasangan : 5
Jumlah total : 5
Jarak / spasi pemasangan (cm) : 14 cm
Jenis tangkai (shank) : Grip
Bentuk tangkai : L dan S
Ukuran tangkai (p/l/t) cm : 42 / 1 / 43
Jarak pengolahan (cm) : 14
Lebar kerja (cm) : 65
Roda dukung (land wheel) : ada
Jumlah : 2
Ukuran total :
Panjang (cm) : 86
`Lebar (cm) : 58
Tinggi (cm) : 58
Berat (kg) : –
Tipe penggandengan : Three point hitch
Jenis daya penarik : Traktor roda empat
- Bagian-bagian alat penyiang
Gambar 5.8. Gambar alat penyiang
Keterangan:
- Mata sweeper berfungsi untuk mengangkat/mencabut gulma
- Roda alur berfungsi untuk membuat alur agar stabil
- Titik penggandengan berfungsi untuk menggandeng bajak dengan sumber daya penarik
- Tajak Putar (Rotary Hoe)
- Spesifikasi Tajak Putar (Rotary Hoe)
Nama : Tajak putar
Merek : SEARS
Model : Mounted
Tipe : –
No. Seri : 917/251/330
Negara pembuat : USA
Tahun Pembuatan : –
Plat cakra :
Diameter : 25 cm
Jumlah : 18 cm
Jarak / spasi : 5 cm
Jari-jari tajak
Jenis / bentuk : Gerigi
Ukuran (p / l / t) : (5 / 2 / 0,2) cm
Jumlah / plat cakra : 17
Jarak pengolahan (cm) : 5 cm
Lebar kerja : 89 cm
Roda dukung (land wheel) : Tidak ada
Jumlah : –
Ukuran total :
Panjang (cm) : 96
Lebar (cm) : 37
Tinggi (cm) : 86
Berat (kg) : –
Tipe penggandengan : Tree point hitch
Jenis daya penarik : Traktor mini roda empat
- Bagian-bagian tajak putar
Gambar 4.9. Gambar tajak putar
Keterangan:
- Kerangka berfungsi sebagai tempat pemasangan komponen lain
- Pemberat untuk menyeimbangkan cakra saat beroperasi
- Cakra berfungsi untuk mengangkat/mencabut gulma
- Titik penggandengan berfungsi sebagai titik penggandeng bajak dengan penarik
BAB VI
PENUTUP
- Kesimpulan
Berdasarkan praktikum dan pembahasan yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
- Pengolahan tanah adalah usaha manusia untuk merubah sifat-sifat yang dimiliki oleh tanah untuk menciptakan kondisi fisik; khemis dan biologis tanah yang lebih baik sampai kedalaman tertentu agar sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Pengolahan tanah bertujuan pula untuk : membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan; menempatkan seresah atau sisa-sisa tanaman pada tempat yang sesuai agar dekomposisi dapat berjalan dengan baik; menurunkan laju erosi; meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapangan; mempersatukan/pupuk dengan tanah; serta mempersiapkan tanah untuk mempermudah dalam pengaturan air.
- Primary tillage bertujuan untuk membongkar tanah menjadi bongkahan-bongkahan agar mampu menangkap udara, air dan sinar matahari, guna proses pelapukan sehingga tanah menjadi matang, bebas dari tanaman gulma. Pengolahan tanah pertama bekerja pada kedalaman diatas 15 cm, tanah masih berupa bongkahan-bongkahan yang cukup besar. Peralatan pengolah tanah ini berupa bajak seperti: bajak singkal, bajak piringan, bajak rotary, bajak pahat, dan bajak tanah bawah.
- Pengolahan tanah kedua, bongkahan-bongkahan tanah dan sisa-sisa tanaman yang telah terpotong pada pengolahan tanah pertama akan dihancurkan dan diratakan menjadi lebih halus dan sekaligus mencampurnya dengan tanah. Kedalaman pengolahan tanah kedua pada umumnya kurang dari 15 cm. Peralatan pengolah tanah ini berupa garu seperti: garu piringan, gaaru bergigi paku, garu bergigi per, cultivator, dan tajak putar.
- Bagian-bagian utama dari bajak singkal yang aktif mengolah tanah adalah pisau bajak (share), singkal (moldboard), dan penstabil bajak (landside). Rotari memiliki bagian-bagian yang sangat penting, yaitu: pisau, poros putar, rotor, penutup belakang (rear shield), dan roda dukung (land wheel).
- Bagian-bagian utama dari garu piringan adalah piringan, poros piringan, penggarak piringan dan kerangka. Pada prinsipnya peralatan pengolah tanah ini hampir menyerupai bajak piringan, khususnya bajak piringan vertikal. Perbedaannya hanya terletak pada ukuran, kecekungan dan jumlah piringannya
- Saran
Praktikumnya seharusnya dilapangan langsung, agar praktikan bisa melihat langsung mekanisme kerja dari bajak, garu, cultivator, dan tajak putar bersamaan dengan mekanisme penggandengannya. Laporannya dalam bentuk file saja agar menghemat kertas, uang praktikan, dan mendukung kelestarian alam (1000 lembar kertas yang digunakan setara dengan 1 pohon ditebang, jika sebuah organisasi terdiri dari 100 orang dapat menghemat 3 lembar kertas setiap hari, maka dalam setahun ada 156 batang pohon yang dapat diselamatkan).
DAFTAR PUSTAKA
Dahono. 1997. Pengolahan Tanah Dengan Traktor Tangan. Bagian Proyek Pendidikan Kejuruan Teknik IV, Jakarta.
Daywin, Frans Jusuf, dkk. 2008. Mesin-Mesin Budidaya Pertanian Lahan Kering. Bogor: Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi Institut Pertanian Bogor.
Gunawan S., Lukman A., dan Ainun R. 2015. Studi Banding Kinerja Pengolahan Tanah Pola Tepi Dan Pola Alfa Pada Lahan Sawah Menggunakan Traktor Tangan Bajak Rotari Di Kecamatan Pangkalan Susu. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian 3(4) : 512.
Kuipers, H . dan L. Kowenhopn. 1983. Pengolahan Tanah ; Aplikasi Pengukuran Lapangan. Agricultural University Wageningen – Brawijaya University. Malang.
Mundjono. 1989. Pengolahan Tanah Cara Gejlokan sebagai Alternatif Menanggulangi Terbatasnya Penyediaan Bibit Tebu. Pasuruan: Prosiding Seminar Budidaya Tebu Lahan Kering. 23-25 November 1988.
Rizaldi, T. 2006. Mesin Peralatan. Departemen Teknologi Pertanian FP USU. Medan
Smith Harris Pearson A E, Lambert Henry Wilkes M.S. 1976. Farm Machinery and Equipment, McGraw Hill, Inc. I Tri Purwadi, Gembong.
Suripin. 2002. Pengelolaan Sumber Daya Tanah dan Air. Penerbit Andi Yogyakarta.
Tim Penyusun Modul IbIKK (Ipteks bagi Inovasi dan Kreativitas Kampus). 2017. MODUL 1: Alat Dan Mesin Pengolahan . file:///E:/MATERI%20KULIA /M.%20Kuliah %20Sem%203/Praktikum%20Alat%20dan%20Mesin%2 0Pertanian/Acara%201/MODUL%203%202010.pdf. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2018.
Yolessa, V., Lukman A., dan Saipul B. 2015. Efisiensi Lapang Dan Biaya Produksi Beberapa Alat Pengolahan Tanah Sawah Di Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian 3(3) : 382.
Posted by andi telaumbanua on Jan 6, 2019 in
ALAT Dan MESIN PERTANIAN
BAB III
METODOLOGI
- Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:
– Bajak singkal, bajak rotary, bajak piringan, dan bajak pahat digunakan untuk kegiatan pencatatan spesifikasi dan penggambaran alat pengolah tanah pertama (Primer) dan pemahamanan fungsi dari komponen-komponenya.
– Garu piringan, garu bergigi per, garu bergigi paku digunakan untuk kegiatan pencatatan spesifikasi dan penggambaran alat pengolah tanah kedua (Sekunder) dan pemahamanan fungsi dari komponen-komponenya.
– Alat penyiang, digunakan untuk kegiatan pencatatan spesifikasi dan penggambaran alat penyiang (cultivator), pemahamanan fungsi dari komponen-komponenya.
– Tajak putar ( rotary hoe), digunakan untuk kegiatan pencatatan spesifikasi dan penggambaran tajak putar ( rotary hoe), pemahamanan fungsi dari komponen-komponenya.
– Meteran, digunakan untuk mengukur ukuran dimensi dari alat yang diamati.
- Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:
– form praktikum dan alat tulis, digunakan untuk mencatat hasil pengamatan dari spesifikasi traktor dan menggambar alat yang diamati.
- Cara Kerja
Praktikum Pengenalan dasar dan identifikasi alat dan mesin pemanen ini dilaksanakan dengan cara: masing – masing alat pengolah tanah mulai dari bajak, garu, alat penyiang, hingga tajak diamati, kemudian diukur dimensinya dengan meteran setiap komponen alat yang diamati. Kemudian masing – masing komponen tadi digambar pada form praktikum. Lalu, spesifikasi maupun keadaan fisik dari bajak, garu, alat penyiang, dan tajak dicatat ke dalam blanko pengisian spesifikasi alat pengolah tanah yang telah tersedia.
Posted by andi telaumbanua on Jan 6, 2019 in
ALAT Dan MESIN PERTANIAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengolahan tanah dapat dipandang sebagai suatu usaha manusia untuk merubah sifat-sifat yang dimiliki oleh tanah sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki oleh manusia. Di dalam usaha pertanian, pengolahan tanah dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan kondisi fisik; khemis dan biologis tanah yang lebih baik sampai kedalaman tertentu agar sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Di samping itu pengolahan tanah bertujuan pula untuk : membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan; menempatkan seresah atau sisa-sisa tanaman pada tempat yang sesuai agar dekomposisi dapat berjalan dengan baik; menurunkan laju erosi; meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapangan; mempersatukan/pupuk dengan tanah; serta mempersiapkan tanah untuk mempermudah dalam pengaturan air (Rizaldi, 2006).
Pengolahan tanah adalah setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang ditujukan menciptakan kondisi tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Tujuan utama pengolahan tanah adalah menyediakan tempat tumbuh bagi benih, menggemburkan tanah pada daerah perakaran, membalikkan tanah sehingga sisa-sisa tanaman terbenam di dalam tanah dan memberantas gulma (Suripin, 2002).
Kecepatan dalam pengolahan tanah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kapasitas kerja efektif yang dapat dicapai dalam pengolahan tanah. Kapasitas kerja efektif adalah faktor yang menentukan besarnya biaya penggunaan alat persatuan luas. Pengolahan tanah merupakan bagian proses terberat dari keseluruhan proses budidaya, dimana proses ini mengkonsumsi energi sekitar 1/3 dari keseluruhan energi yang dibutuhkan dalam proses budidaya pertanian. Cara pengolahan tanah akan berpengaruh terhadap hasil pengolahan dan konsumsi energinya (Mundjono, 1989).
Kuipers dan Kowenhopn (1983) menyatakan bahwa tujuan pengolahan tanah sebagai berikut :
- Menciptakan struktur tanah yang dibutuhkan untuk persemaian atau tempat tumbuh benih. Tanah yang padat diolah sampai gembur, sehingga mempercepat infiltrasi air, berkemampuan baik menahan hujan, memperbaiki aerasi dan memudahkan perkembangan akar
- Meningkatkan kecepatan infitrasi tanah sehingga menurunkan run off dan mengurangi bahaya erosi
- Menghambat atau mematikan tumbuhan pengganggu
- Membenamkan tumbuh-tumbuhan atau sampah-sampah yang ada di atas permukaan tanah ke dalam tanah sehingga menambah kesuburan tanah
- Membunuh serangga, larva atau telur-telur serangga melalui perubahan tempat tinggal dan terik matahari
- Menyiapkan lahan sebagai media tumbuh tanaman yang baik
Kegiatan pengolahan tanah dapat dibedakan menjadi pengolahan tanah I (Primary tillage) dan pengolahan tanah II (Secondary tillage). Kegiatan pengolahan tanah pertama secara sederhana bertujuan membongkar tanah menjadi bongkahan-bongkahan agar mampu menangkap udara, air dan sinar matahari, guna proses pelapukan sehingga tanah menjadi matang, bebas dari tanaman gulma dan siap untuk masuk ke pengolahan tanah kedua yang bertujuan menghancurkan dan mencampur bongkah tanah yang telah matang secara mesra (proses penghancuran dan pembusukan) agar menjadi media tumbuh (Yolessa dkk., 2015).
.Pengolahan tanah pertama bekerja pada kedalaman diatas 15 cm. Pada pengolahan tanah pertama dilakukan pemotongan dan pembalikan tanah yang bertujuan untuk membenamkan sisa-sisa tanaman yang ada di permukaan tanah. Pada pengolahan pertama ini umumnya tanah masih berupa bongkahan-bongkahan yang cukup besar. Hal ini dikarenakan pada tahap ini proses penggemburan tanah belum dapat dilakukan secara efektif.
Dalam pengolahan tanah kedua, bongkahan-bongkahan tanah dan sisa-sisa tanaman yang telah terpotong pada pengolahan tanah pertama akan dihancurkan menjadi lebih halus dan sekaligus mencampurnya dengan tanah. Kedalaman pengolahan tanah kedua pada umumnya kurang dari 15 cm. Jadi penggemburan tanah secara intensif hanya dilakukan pada lapisan tanah atas (Yolessa dkk., 2015).
Sesuai dengan namanya, alat pengolahan tanah pertama adalah alat-alat yang pertama sekali digunakan dalam kegiatan pengolahan tanah seperti memotong, memecah, dan membalik tanah. Ada beberapa macam alat-alat pengolahan tanah pertama yang biasanya digunakan, yaitu:
- Bajak Singkal
Bajak singkal dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat baik untuk membalik tanah. Secara umum bajak singkal dibedakan atas 2 jenis, yaitu bajak singkal satu arah (one-way moldboard plow) dan bajak singkal dua arah (two way moldboard plow). Bajak singkal satu arah adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah hanya pada satu arah saja. Sedangkan bajak singkal 2 arah pada waktu mengolah tanah arah pelemparan atau pembalikan tanah dapat diatur 2 arah, yaitu ke kanan dan ke kiri. Bagian-bagian utama dari bajak singkal yang aktif mengolah tanah adalah pisau bajak (share), singkal (moldboard), dan penstabil bajak (landside) (Daywin et al., 2008).
Bagian dari bajak singkal yang memotong dan membalik tanah disebut bottom. Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom atau lebih. Bottom ini dibangun dari bagian- bagian utama, yaitu: 1) singkal (moldboard), 2) pisau (share), dan 3) penahan samping (landside). Ketiga bagian utama tersebut diikat pada bagian yang disebut pernyatu (frog). Unit ini dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang penarik (beam) ) (Daywin et al., 2008).
Singkal berfungsi untuk menghancurkan dan membalik tanah, karena bentuknya yang melengkung maka pada waktu bajak bergerak maju, tanah yang terpotong akan terangkat ke atas dan kemudian dibalik dan dilemparkan sesuai dengan arah pembalikan bajak. Pisau bajak berfungsi untuk memotong tanah secara horizontal. Biasanya alat ini terbuat dari logam yang berbentuk tajam. Landside berfungsi untuk menahan tekanan samping dari keratan tanah pada singkal, dan mempertahankan gerak maju bajak agar tetap lurus dengan cara menahan atau mengimbangi gaya kesamping yang diterima bajak singkal pada waktu bajak tersebut digunakan untuk memotong dan membalik tanah. Bagian yang paling banyak bersinggungan dengan tanah dari bagian ini adalah bagian belakang yang disebut tumit (heel). Untuk menjaga keausan karena gesekan dengan tanah, bagian tumit ini dalam pembuatannya diperkeras.
Furrow wheel berfungsi untuk menjaga kestabilan pembajakan. Land wheel berfungsi untuk mengatur kedalaman sehingga kedalamannya konstan. Jointer berfungsi untuk memungkinkan penutupan seresah lebih sempurna dalam pembajakan, terpasang di atas pisau bajak dengan kedalaman kerja + 5 cm. Pada kerangka terdapat titik penggandengan yang nantinya akan dirangkaikan dengan sumber daya penariknya. Pisau pemotong (coulter) berfungsi untuk memotong serasah tumbuhan atau sampah-sampah yang ada diatas tanah sebelum pisau bajak memotong tanah. Bagian ini bekerja memotong tanah ke arah vertikal sehingga pembalikan tanah menjadi lebih ringan. Coulter biasanya dipasang di depan bajak serta berada sedikit di atas mata bajak. Ada dua bentuk pisau pemotong, yaitu pisau pemotong stasioner (stationary knife) dan pisau pemotong berputar (rolling coulter).
Prinsip kerja bajak singkal adalah pada saat bajak bergerak maju, maka pisau (share) memotong tanah dan. mengarahkan potongan/keratan tanah (furrow slice) tersebut ke bagian singkal. Singkal akan menerima potongan tanah, dan karena kelengkungannya maka potongan tanah akan dibalik dan pecah. Kelengkungan singkal ini berbeda untuk kondisi dan jenis tanah yang berbeda agar diperoleh pembalikan dan pemecahan tanah yang baik (Daywin et al., 2008).
- Bajak Piring
Piringan dari bajak ini diikat pada batang penarik melalui bantalan (bearing), sehingga pada saat beroperasi ditarik oleh traktor maka piringannya dapat berputar. Dengan berputaraya piringan, maka diharapkan dapat mengurangi gesekan dan tahanan tanah (draft) yang terjadi. Piringan bajak dapat berada disamping rangka atau berada di bawah rangka (Daywin et al., 2008).
Setiap piringan dari bajak piringan biasanya dilengkapi dengan pengeruk (scraper) yang berguna selain untuk membersihkan tanah yang lengket pada piringan, juga membantu dalam pembalikan potongan tanah. Untuk menahan tekanan samping yang terjadi saat bajak memotong tanah, bajak piring dilengkapi dengan roda alur belakang (rear furrow wheel) (Daywin et al., 2008).
Beberapa keuntungan menggunakan bajak ini adalah sebagai berikut:
- Dapat bekerja ditanah keras dan kering
- Dapat untuk tanah-tanah yang lengket
- Dapat untuk tanah-tanah yang berbatu
- Dapat untuk tanah-tanah berakar
- Dapat untuk tanah-tanah yang memerlukan pengerjaan yang dalam.
3. Bajak Rotari
Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar. Berbeda dengan bajak piringan yang berputar karena ditarik traktor, maka bajak ini terdiri dari pisau-pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu poros yang berputar karena digerakan oleh suatu motor. Dengan menggunakan bajak rotari pengerjaan olah tanah hanya dilakukan sekali tempuh. Bajak rotari ini dapat digunakan pada tanah yang kering maupun tanah sawah, kadang-kadang juga digunakan untuk mengerjakan tanah kedua dan juga dapat digunakan untuk melakukan penyiangan atau pendangiran. Penggunaan bajak rotari untuk pengolahan tanah dapat memberikan hasil yang lebih baik (baik untuk tanah kering maupun tanah basah) (Smith dan Wilkes, 1990).
Rotari memiliki bagian-bagian yang sangat penting, yaitu: pisau, poros putar, rotor, penutup belakang (rear shield), dan roda dukung (land wheel). Pisau berfungsi untuk mencacah tanah pada waktu pengolahan tanah dengan bajak putar, pisau-pisau potong biasanya dipasang pada poros yang digerakkan horizontal yang bekerja dengan 300 putaran per menit. Rotor berfungsi sebagai tempat pemasangan pisau-pisau dari bajak putar. Rear shield berfungsi untuk membantu penghancuran tanah, adanya penutup belakang ini memungkinkan tanah lebih hancur karena tanah yang terlempar dari pisau terbentur pada penutup. Land wheel berfungsi untuk mengatur kedalaman pengolahan tanah
Prinsip kerja dari bajak rotari ini adalah pisau-pisau dipasang pada rotor secara melingkar sehingga beban terhadap mesin merata dan dapat memotong tanah secara bertahap. Sewaktu rotor berputar dan alat bergerak maju maka pisau akan memotong tanah. Luas tanah yang terpotong dalam sekali pemotongan tergantung pada kedalaman dan kecepatan bergerak maju. Gerakan putaran rotor-rotor (pisau-pisau) diakibatkan daya dari rotor yang diteruskan melalui sistem penerusan daya khusus sampai ke rotor tersebut.
- Bajak Pahat (Chisel Plow)
Bajak pahat berfungsi untuk merobek dan menembus tanah dengan menggunakan alat yang menyerupai pahat atau ujung sekop sempit yang disebut mata pahat atau chisel point. Mata pahat ini terletak pada ujung tangkai atau batang yang disebut bar. Bajak pahat berbentuk tajak yang disusun pada suatu rangka, diperlengkapi dengan 2 buah roda yang berguna untuk transportasi dan mengatur kedalaman pemecah tanah. Jarak antara tajak dapat beragam dari 1 sampai 2 inci.
Fungsi dari bajak pahat adalah untuk memecahkan tanah yang keras dan kering. Alat ini tidak membalik tanah seperti bajak yang lain, tapi hanya memecah tanah dandigunakan sebelum pembajakan tanah dimulai. Bajak pahat biasanya digunakan pada jenis tanah tertentu, digunakan untuk pengerjaan pada tanah bawah, digunakan pada tanah yang berjerami, dan untuk menutup sisa-sisa perakaran yang berada dalam tanah. Bajak pahat juga berfungsi untuk memperbaiki infiltrasi air pada tanah sehingga dapat mengurangi erosi (Tim IbIKK, 2017).
Pada dasarnya bajak pahat ini dipakai untuk pembajakan dangkal maupun pembajakan dalam sampai kedalaman 45 cm atau lebih tergantung pada keperluan dan jenis mata pahatnya. Jenis dan lebar alat bervariasi tergantung dari keperluan dan sumber daya penariknya.
- Bajak Subsoil
Alat ini hampir sama dengan bajak pahat. Bajak subsoil berfungsi untuk merobek dan menembus lapisan tanah sub soil dengan menggunakan alat yang menyerupai bajak pahat namun ukuran dan kedalamannya lebih besar. Penggunaan alat ini dapat memecahkan tanah pada kedalaman 20 sampai 36 inci. Alat ini sering juga digunakan untuk memecahkan lapisan keras didalam tanah (hardpan), atau untuk memperbaiki drainase tanah (Daywin, 2008).
Alat Pengolahan Tanah Kedua
Menurut Daywin (2008), pengolahan tanah kedua dilakukan setelah pembajakan. Dengan pengolahan tanah kedua, tanah menjadi gembur dan rata, tata air diperbaiki, sisa-sisa tanaman dan tumbuhan pengganggu dihancurkan dan dicampur dengan lapisan tanah atas. Pada pengolahan tanah kedua terkadang diberikan kepadatan tertentu pada permukaan tanah, dan mungkin juga dibuat guludan atau alur untuk pertanaman. Alat pengolah tanah kedua yang menggunakan daya traktor yaitu: Garu (harrow), Perata dan penggembur (land roller dan pulverizer), dan alat-alat lainnya.
- Garu
Garu digunakan untuk memotong tanah pada kedalaman yang cukup dangkal. Tujuannya adalah untuk penghancuran tanah, serta memotong gulma dan campuran material dengan tanah. Secara umum tujuan penggunaan garu adalah sebagai berikut:
- a.Digunakan untukmempersiapkan persemaian dengan baik, Membantu memecahkan bongkahan tanah, Membantu dalam penghancuran tanah atau mencampur tanah secara menyeluruh, Mengairasi tanah dan membunuh gulma
- b.Digunakansebagian besar dalam kondisi tanah ringan
- Terkadang digunakan juga untuk menutupi benih setelah penebaran.
Menurut Daywin et al. (2008), garu memiliki beberapa jenis yang biasa dipakai pada pengolahan tanah kedua, yaitu:
- GaruPiring
Garu ini dapat digunakan sebelum pembajakan untuk memotong rumput- rumput pada permukaan tanah, untuk rnenghancurkan permukaan tanah sehingga keratan tanah (furrow slice) lebih berhubungan dengan tanah dasar. Juga dapat digunakan untuk penyiangan, atau untuk menutup biji-bijian yang ditanam secara sebar. Pada prinsipnya peralatan pengolah tanah ini hampir menyerupai bajak piringan, khususnya bajak piringan vertikal. Perbedaannya hanya terletak pada ukuran, kecekungan dan jumlah piringannya. Garu piringan mempunyai ukuran dan kecekungan piringan yang lebih kecil dibandingkan dengan bajak, hal ini disebabkan pada pengolahan tanah kedua dilakukan lebih dangkal dan tidak diperlukan pembalikan tanah yang efektif seperti pengolahan tanah pertama.
Bagian-bagian utama dari garu piringan adalah piringan, poros piringan, penggarak piringan dan kerangka. Piringan berfungsi untuk memotong, mengangkat dan menghancurkan serta membalik tanah. Poros piringan berfungsi sebagai tempat bertumpu dan berputarnya piringan. Penggarak piringan berfungsi untuk menjaga piringan tetap bersih. Kerangka atau batang rangkaian berfungsi untuk merangkai piringan-piringan.
- GaruPaku
Garu ini mempunyai gigi yang bentuknya seperti paku terdiri dari beberapa baris gigi yang diikatkan pada rangka. Garu ini digunakan untuk menghaluskan dan meratakan tanah setelah pembajakan. Juga dapat digunakan untuk penyiangan pada tanainan yang baru tumbuh.
- GaruPegas
Garu pegas sangat cocok untuk digunakan pada lahan yang mempunyai banyak batu atau akar-akar, karena gigi-giginya yang dapat indenting (memegas) apabila mengenai gangguan. Kegunaan garu ini sama dengan garu paku, bahkan untuk penyiangan garu ini lebih baik, karena dapat masuk ke dalam tanah lebih dalam.
- Garu Rotari
Garu rotari ada dua macam, yaitu garu rotari cangkul (rotary hoe harrow) dan garu rotari silang (rotary cross harrow). Garu rotari cangkul merupakan susunan roda yang dikelilingi oleh gigi-gigi berbentuk pisau yang dipasangkan pada as dengan jarak tertentu dan berputar vertikal. Putaran roda garu ini disebabkan oleh tarikan traktor.
- Garu Khusus
Yang termasuk kedalam garu khusus adalah weeder-mulche dan soil surgeon. Weeder-mulche adalah alat yang digunakan untuk penyiangan, pembuatan mulsa dan pemecahan tanah di bagian permukaan. soil surgeon adalah alat yang merupakan susunan pisau berbentuk U dipasang pada suatu rangka dari pelat. Alat ini digunakan untuk memecah bongkah-bongkah tanah di permukaan dan untuk meratakan tanah (Daywin et al., 2008).
Land Rollers dan Pulverizers
Alat ini menyeru pai piring-piring atau roda-roda yang disusun rapat pada satu as. Puingan piring dapat tajam atau bergerigi. Digunakan untuk penyelesaian dari proses pengolahan tanah untuk persemaian. Alat ini dapat digolongkan atas dua jenis, yaitu:
- Surfacepacker, terdiri dari beberapa bentuk, yaitu:
- a.VShaped roller pulverizers Kombinasi T shaped dan Sprocket Wheel pulverizers c. Flexible sprocket wheelpulverizes.
- Subsurfacepacker, terdiri dari 2 macam, yaitu:
- a.VShaped packer Crowfoot roller.
Alat-Alat Lainnya (Sub Surface Tillage Tools and Field Cultivation)
Alat-alat lainnya terdiri dari subsurface tillage sweeps (yaitu alat yang menggunakan sweep) dan subsurface tillage Rod Weeders. Penggunaan alat-alat ini ditujukan untuk mengolah tanah tanpa merubah tanah dibagian permukaan. Alat-alat ini juga sekaligus dapat digunakan untuk penyiangan rumput dan sisa-sisa tanaman. Keuntungan menggunakan alat-alat ini adalah sebagai berikut: Meningkatkan kemampuan tanah dalam hal menyerap air, Mengurangi aliran permukaan (run off), Mengurangi erosi air atau angin, Mengurangi tingkat penguapan air dari permukaan tanah (Daywin et al., 2008).
Dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari proses pengolahan tanah, yaitu:
- Mengeringkan tanah sebelum penanaman benih. Hal ini merupakan dampak yang negatif pada wilayah beriklim kering
- Tanah akan kehilangan banyak nutrisi seperti nitrogen dan kemampuannya dalam menyimpan air
- Mengurangi laju penyerapan air sehingga meningkatkan erosi tanah
- Pembajakan mengurangi tingkat kohesi antar partikel tanah sehingga mempercepat erosi. Dengan laju penyerapan air berkurang, maka ada risiko terjadi aliran air permukaan yang membawa residu pupuk dan pestisida yang digunakan pada periode penanaman sebelumnya. Mengurangi kadar organik tanah, Menghancurkan agregat tanah. Mengurangi jumlah organisme tanah bermanfaat seperti mikroba, cacing tanah, semut, dan sebagainya ,Risiko terjadi pemadatan tanah pada bagian yang tidak terbajak
- Residu tanaman yang hancur dan tersisa di tanah dapat mengundang organisme dan serangga yang tidak diinginkan dan berpotensi mengganggu produksi, juga mengundang penyakit.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat pembajakan yaitu (Dahono, 1997)
- Menjaga agar traktor berjalan lurus. Pada saat membajak, tanah hasil bajakan akan terlempar ke arah sisi tepi (biasanya ke kanan), sehingga bajak akan terdorong ke kiri, dan traktor akan terdorong dan akan berbelok ke kanan.
- Menjaga kedalaman pembajakan. Pada saat membajak, tanah akan terangkat ke atas, sehingga bajak akan terdorong ke bawah, dan bagian depan traktor akan terangkat. Operator harus menahan agar posisi traktor stabil. Untuk implemen yang baik, biasanya dilengkapi dengan peralatan yang dapat menahan bajak, sehingga kedalaman bisa dijaga, dan operator tidak perlu menahan.
- Mengangkat implemen, apabila implemen menabrak halangan yang menimbulkan beban berat seperti : batu besar, tanah keras atau liat, batang atau tanggul pohon besar dan sebagainya.
Posted by andi telaumbanua on Jan 5, 2019 in
ALAT Dan MESIN PERTANIAN
LAPORAN PRAKTIKUM
ALAT DAN MESIN PERTANIAN
(TPT 2028)
ACARA I
Pengenalan Dasar dan Identifikasi Alat & Mesin Pengolahan Tanah
DISUSUN OLEH :
Nama : Andi Saputra Telaumbanua
NIM : 17/413930/TP/11872
Golongan : Senin B
- CO.ASS : Ade
LABORATORIUM ENERGI DAN MESIN PERTANIAN
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengolahan tanah dapat dipandang sebagai suatu usaha manusia untuk merubah sifat-sifat yang dimiliki oleh tanah sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki oleh manusia. Di dalam usaha pertanian, pengolahan tanah dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan kondisi fisik; khemis dan biologis tanah yang lebih baik sampai kedalaman tertentu agar sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Di samping itu pengolahan tanah bertujuan pula untuk : membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan; menempatkan seresah atau sisa-sisa tanaman pada tempat yang sesuai agar dekomposisi dapat berjalan dengan baik; menurunkan laju erosi; meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapangan; mempersatukan/pupuk dengan tanah; serta mempersiapkan tanah untuk mempermudah dalam pengaturan air (Rizaldi, 2006).
Kegiatan pengolahan tanah dapat dibedakan menjadi pengolahan tanah I (Primary tillage) dan pengolahan tanah II (Secondary tillage). Kegiatan pengolahan tanah pertama secara sederhana bertujuan membongkar tanah menjadi bongkahan-bongkahan agar mampu menangkap udara, air dan sinar matahari, guna proses pelapukan sehingga tanah menjadi matang, bebas dari tanaman gulma Pengolahan tanah kedua bertujuan untuk menghancurkan dan mencampur bongkah tanah yang telah matang secara mesra (proses penghancuran dan pembusukan) agar menjadi media tumbuh .
Pengolahan tanah primer mempunyai kedalaman olah yang lebih dalam (>15 cm ) dengan bongkah tanah hasil pengolahan lebih besar, sedangkan pengolahan tanah sekunder mengolah tanah lebih dangkal (< 15 cm) serta hasil olahannya sudah halus dengan permukaan tanah yang relatif rata. Contoh alat dan mesin pengolahan tanah pertama adalah: bajak singkal, bajak piringan, bajak pahat (chisel plow), rotavator atau rotary tiller, cangkul, dll. Contoh alat dan mesin pengolahan tanah kedua adalah: garu gerigi, garu pegas (spring tooth harrow), garu piringan, rotavator, cangkul, dan berbagai macam alat pembentuk guludan atau juringan.
Pengolahan tanah merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap produktivitas dari tanaman yang diusahakan, selain itu akan memperbaiki dan mempertahankan kualitas tanah. Pada bidang TPB hal tersebut merupakan point penting untuk dipelajari, guna mempertahankan mutu tanah sekaligus meningkatkan produktivitas, juga untuk mewujudkan mekanisasi diseluruh proses budidaya tanaman. Oleh karena itu, dilakukan praktikum pengenalan dasar dan identifikasi alat dan mesin pengolah tanah. Praktikum dilakukan mengamati alat pengolah tanah mulai dari bajak, garu, hingga penyiang, mengukur dimensi komponennya, dan mencatat spesifikasi dari alat tersebut.
B. Tujuan
Praktikum pengenalan dasar dan identifikasi alat & mesin pengolah tanah ini bertujuan untuk :
- Mengetahui dan memahami fungsi dari alat pengolah tanah
- Mengetahui jenis – jenis alat pengolah tanah
- Mengetahui bagian – bagian atau spesifikasi dari masing – masing jenis alat pengolah tanah.
C. Manfaat
Praktikum pengenalan dasar dan identifikasi alat & mesin pengolah tanah ini bermanfaat agar mahasiswa teknik pertanian dan biosistem (TPB) UGM dapat memahami pengolahan tanah primer dan sekunder, alat – alat yang digunakan, fungsi komponennya masing – masing, prinsip kerjanya, cara penggandengannya dengan traktor, dan manfaat dari pengolahan tanah terhadap tanaman, tanah, dan petani, serta mampu mengaplikasikannya setelah lulus nanti.