0

Acara 5 Pengenalan Dasar Dan Latihan Pengendalian Traktor : Bab 2 Tinjauan Pustaka

Posted by andi telaumbanua on Jan 14, 2019 in ALAT Dan MESIN PERTANIAN

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Jenis Traktor Pertanian

Traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan  traksi tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau implemen yang digunakan dalam pertanian atau konstruksi. Istilah ini umum digunakan untuk mendefinisikan suatu jenis kendaraan untuk pertanian. implemen pertanian umumnya digerakkan dengan menggunakan  kendaraan  traktor  ini,  ditarik  ataupun  didorong,  dan  menjadi  sumber utama mekanisasi pertanian. Traktor roda empat merupakan mesin berdaya gerak sendiri berupa motor diesel, beroda empat (ban karet atau ditambah roda sangkar dari baja) yang mempunyai tiga titik gandeng, berfungsi untuk menarik, menggerakkan, mengangkat, mendorong alat dan mesin pertanian dan juga sebagai sumber daya penggerak (SNI 7416:2010).

Supli R (2013), dalam Kadirman ( 2017) Menyatakan bahwa di Inggris, Irlandia, Australia, India, Spanyol, Argentina, dan Jerman, kata “traktor” umumnya berarti “traktor pertanian”, dan penggunaan kata traktor yang merujuk pada jenis kendaraan lain sangat jarang. Di Kanada dan Amerika Serikat, kata “traktor” juga berarti truk semi-trailer . Kata traktor diambil dari bahasa Latin, trahere yang berarti “menarik”. Ada juga yang mengatakan traktor merupakan gabungan dari kata traction motor, yaitu motor yang menarik. Awalnya dipakai untuk memberikan penjelasan “suatu mesin atau kendaraan yang menarik implemen, untuk menggantikan istilah “mesin penarik” (traction engine).

Mesin Traktor tangan terdapat  tiga bagian utama yaitu a.) Tenaga penggerak motor : jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel. Selain motor diesel, ada yang menggunakan motor bensin atau minyak tanah atau kerosin. b.) Kerangka dan transmisi atau penerus tenaga traktor tangan : Fungsi kerangka adalah sebagai tempat kedudukan motor penggerak, transmisi, dan bagian traktor lainnya. Kopling utama dioperasikan dari tuas kopling utama. Bila tuas ditarik ke posisi netral, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng. Akibatnya traktor akan berhenti, meskipun kondisi   motor  penggerak dihidupkan. Di samping kopling utama, terdapat dua kopling kemudi untuk menggerakkan traktor ke kanan atau ke kiri. Traktor tangan juga bisa bergerak maju mundur dengan kecepatan tertentu karena putaran poros motor penggerak disalurkan sampai ke roda. Ada tiga jenis roda yang digunakan pada traktor tangan, yaitu:, roda besi, roda apung atau roda sangkar/cage wheell. Roda ban berfungsi untuk transportasi dan mengolah tanah kering. Pada pengamatan ini Mesin hand traktor menggunakan roda besi. Roda besi digunakan untuk pembajakan di lahan kering. c.) Tuas kendali; digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor (Saifoem, 2012).

            Bajak Singkal berfungsi untuk memotong, membalikkan, memecah tanah serta pembenaman sisa-sisa tanaman kedalam tanah, dan digunakan untuk tahapan kegiatan pengolahan tanah pertama. Bajak singkal dirancang dalam beberapa bentuk untuk tujuan agar diperoleh kesesuaian antara kondisi tanah (basah dan kering) dengan tujuan pembajakan. Komponen utama pada bajak singkal ialah: a.) singkal (moldboard) berfungsi untuk mengangkat, menghancurkan dan membalik tanah yang telah dipotong oleh pisau bajak. Karena bentuknya yanng melengkung, pada waktu bajak bergerak maju, tanah yang telah terpotong akan terangkat ke atas kemudian akan dibalik dan dilempar sesuai dengan arah pembalikan bajak. b.) Pisau bajak (share): untuk memotong tanah secara horisontal. c.) Mata bajak (point of share): memotong tanah dan mengarahkan lempengan tanah hasil pemotongan ke bagian moldboar d.) penstabil bajak (land side), berfungsi untuk mempertahankan gerakan maju bajak agar tetap lurus (Latiefuddin dan Musthofa, 2013).

Penggolongan traktor belum diperoleh keseragaman karena umumnya didasarkan menurut  selera  dan  kepentingan  masing-masing.  Klasifikasi  traktor  yang  digunakan terutama dalam bidang pertanian dapat didasarkan pada :

1.      Menurut besar tenaga/dayanya :

a)      Traktor Besar ( diatas 15 HP )

b)      Traktor Kecil ( lebih kecil atau sama dengan 15 HP )

2.      Menurut bahan bakar :

a)      Traktor  Diesel  (berbahan  bakar  solar),  sekarang  traktor  diesel  merupakan  jenis traktor yang paling banyak digunakan

b)      Traktor Bensin (berbahan bakar bensin), biasanya hanya untuk traktor dengan daya yang kecil, beroda satu atau beroda dua. Banyak digunakan untuk di kebun rumah tangga

3.      Menurut Jenis dan jumlah roda dan sistem traksinya serta putaran roda:

a)      Traktor Roda Ban

a.       Traktor dengan roda satu

b.      Traktor dengan roda dua

c.       Traktor dengan roda tiga (Roda depan terdiri dari satu roda atau dua roda yang dipasang secara berhimpitan dan roda belakang dua buah. Memungkinkan traktor dapat berbelok dengan radius yang kecil. Traktor ini cocok untuk pekerjaan penanaman, pemeliharaan tanaman atau panen)

d.      Traktor dengan roda empat

·         Satu gardan (Two Wheel Drive / dua roda penggerak)

·         Dobel gardan (Four Wheel Drive / empat roda penggerak)

b)      Traktor  Roda  Rantai  (crawler  tractor);  Traktor  ini  mempunyai  ground preassure (tekanan ke tanah) yang kecil, sehingga  kemungkinan traktor terbenam ke dalam tanah  kecil.  Ground  pressure  yang  kecil  diperoleh  dengan  memperlebar  track (luasan kontak roda dengan tanah).

c)      Traktor Beroda Kombinasi roda ban dan rantai.

d)     Traktor tanpa roda

Roda ban berfungsi untuk transportasi.dan mengolah tanah kering. Bentuk permukaan roda ban beralur agak dalam untuk mencegah slip. Roda ban dapat meredam getaran, sehingga tidak merusak jalan. Roda besi digunakan untuk pembajakan di lahan kering. Sirip pada roda besi akan menancap ke tanah, sehingga akan mengurangi terjadinya slip pada saat menarik beban berat. Roda apung digunakan pada saat pengolahan tanah basah. Roda apung ini ada yang lebar, ada juga yang diameternya besar, sehingga dapat menahan beban traktor agar tidak tenggelam dalam lumpur. Ukuran roda disesuaikan dengan spesifikasi traktor. Besar kecilnya roda akan berpengaruh terhadap lajunya traktor.

4. Berdasarkan kegunaannya

a)      General purpose tractor/ Traktor umum (Traktor ini dirancang untuk melaksanakan pekerjaan yang bersifat umum)

b)      Special  purpose  tractor/  Traktor  khusus  (traktor  yang  dirancang  untuk melaksanakan  pekerjaan  yang  lebih  khusus.  Mudah  dirangkai  dengan  peralatan yang khusus).

(Mardinata dan Zulkifli, 2014).

2.2.   Bagian – Bagian Traktor tangan

            Pada traktor tangan, jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel. Selain motor diesel, ada yang menggunakan motor bensin atau minyak tanah atau kerosin. Dengan menggunakan satu silinder, daya yang dihasilkan kurang dari 12 Hp. Pada kerangka dipasang motor penggerak dengan empat buah baut pengencang. Lubang baut pada kerangka dibuat memanjang agar posisi motor dapat digerakkan maju mundur. Tujuannya adalah untuk memperoleh keseimbangan traktor dan untuk menyesuaikan ukuran v-belt yang digunakan. Engkol digunakan untuk menghidupkan motor diesel, sedangkan untuk motor bensin dan minyak tanah menggunakan tali starter (Mifflin, 2000).

            Fungsi kerangka adalah sebagai tempat kedudukan motor penggerak, transmisi, dan bagian traktor lainnya. Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak, transmisi dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan kerangka dengan menggunakan beberapa buah baut pengencang.
 Tenaga dari motor berupa putaran poros disalurkan melalui pully dan v-belt ke kopling utama untuk diteruskan ke gigi persneleng sehingga menggerakkan poros roda dan poros PTO (Mardinata dan Zulkifli, 2014).

Gigi persneling juga berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran poros roda dan poros PTO. Kemudian, tenaga disalurkan ke mesin rotary. Kopling utama dioperasikan dari tuas kopling utama. Bila tuas ditarik ke posisi netral, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng. Akibatnya traktor akan berhenti, meskipun kondisi   motor  penggerak dihidupkan. Di samping kopling utama, terdapat dua kopling kemudi untuk menggerakkan traktor ke kanan atau ke kiri. Traktor tangan juga bisa bergerak maju mundur dengan kecepatan tertentu karena putaran poros motor penggerak disalurkan sampai ke roda.

            Ada tiga jenis roda yang digunakan pada traktor tangan, yaitu: roda ban, roda besi, roda apung atau roda sangkar/cage wheell. Roda ban berfungsi untuk transportasi dan mengolah tanah kering. Roda besi digunakan untuk pembajakan di lahan kering. Roda apung digunakan pada saat pengolahan tanah basah. Ukuran roda disesuaikan dengan  spesifikasitraktor. Besar kecilnya roda akan berpengaruh terhadap lajunya traktor (Mardinata dan Zulkifli, 2014).

2.3. Tuas Kendali

·                 Tuas kendali digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor. Traktor tangan memiliki banyak tuas kendali untuk mempermudah pekerjaan. Akibatnya, traktor menjadi lebih berat dan harganya lebih mahal. Oleh karena itu, sekarang banyak diproduksi traktor yang dilengkapi hanya dengan beberapa tuas kendali agar lebih ringan dengan harga yang lebih murah. Namun, kemampuan traktor jadinya juga terbatas (Kadirman, 2017).

      Tuas kendali dibedakan atas:

  1. Tuas perneling utama traktor tangan
  2. Tuas persneleng cepat lambat traktor tangan
  3. Tuas kopling utama traktor tangan
  4. Tuas persneleng mesin rotary traktor tangan
  5. Tuas persneleng kemudi
  6. Stang kemudi dan kemudi pembantu
  7. Tuas gas traktor tangan
  8. Tombol lampu dan bel traktor tangan
  9. Tuas penyangga depan

Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor. Untuk mempermudah jalannya operasional, traktor roda dua ada banyak tuas kendali. Namun begitu banyaknya tuas kendali ini akan mengakibatkan traktor menjadi lebih berat, dan harganya lebih mahal. Untuk itu sekarang banyak diproduksi traktor yang hanya dilengkapi dengan beberap tuas kendali. Tujuannya agar traktor menjadi ringan, dan harganya menjadi lebih murah. Meskipun kemampuan traktor menjadi terbatas. Tuas kendali yang sering ada pada traktor roda dua adalah sebagai berikut:

1)   Tuas persneleng utama

Tuas persneleng utama berfungsi untuk memindah susunan gigi pada persneleng, sehingga  perbandingan  kecepatan  putar  poros  motor  penggerak  dan  poros  roda dapat diatur.Traktor roda dua yang lengkap biasanya mempunyai 6 kecepatan maju dan 2 kecepatan mundur. Kecepatan ini dapat dipilih  sesuai dengan jenis pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Sebagai patokan awal dapat digunakan sebagai berikut:

a)       Kecepatan satu untuk membajak tanah dengan mesin rotary

b)      Kecepatan dua untuk membajak tanah dengan bajak singkal/piringan c)   Kecepatan tiga untuk membajak tanah sawah yang tergenang

c)       Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa

d)      Kecepatan lima dan enam untuk menarik trailer/gerobak

e)       Mundur satu digunakan pada saat operator berjalan

f)       Mundur dua digunakan pada saat operator naik di trailer/gerobak

(Kadirman, 2017).

Gambar 2.1. Kecepatan satu untuk membajak tanah dengan mesin rotary

Gambar 2.2. Kecepatan dua untuk membajak tanah dengan bajak singkal/ piringan

Gambar 2.3. Kecepatan tiga untuk membajak tanah sawah yang tergenang

Gambar 2.4. Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa

Gambar 2.5. Kecepatan lima dan enam untuk menarik traler/gerobak

2)   Tuas persneleng cepat lambat

Tuas  ini  tidak  selalu  ada.  Apabila  tuas  persneleng  utama  hanya  terdiri  dari 3 kecepatan maju dan 1 kecepatan mundur, biasanya traktor roda dua dilengkapi dengan tuas persneleng cepat lambat. Fungsi persneleng ini untuk memisahkan antara pekerjaan mengolah tanah dengan pekerjaan transportasi (berjalan dan menarik trailer/gerobak). Dengan adanya tuas cepat lambat, kemungkinan salah dalam memilih posisi persneleng bisa dikurangi (Kadirman, 2017).

Gambar 2.6. Tuas Persneleng Utama

3)   Tuas kopling utama

Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling utama. Bila tuas dilepas pada posisi pasang/ON, maka tenaga motor akan tersambung ke   gigi persneleng. Sebaliknya apabila ditarik ke posisi netral/bebas/OFF, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng. Apabila ditarik lagi maka tuas kopling utama akan tersambung dengan rem yang berada pada rumah kopling utama (Kadirman, 2017).

Gambar 2.7. Tuas Kopling Utama

4)   Tuas persneleng mesin rotary

Tuas persneleng mesin rotary berfungsi sebagai pengatur kecepatan putar poros PTO. Biasanya ada dua macam kecepatan dan satu netral. Apabila hasil pengolahan yang diharapkan halus dan gembur, maka tempatkan posisi tuas persneleng mesin rotary pada posisi cepat. Begitu juga sebaliknya. (Kecepatan putar  pisau  rotary  dapat  juga  diatur dari posisi pemasangan rantai penghubung) (Kadirman, 2017).

Gambar 2.8. Tuas Persneleng

5)   Tuas persneleng kemudi

Ada dua buah tuas kopling kemudi pada setiap traktor roda dua, masing-masing ada di sebelah kanan dan kiri. Tuas ini digunakan untuk mengoperasikan kopling kemudi (kanan dan kiri). Apabila tuas kopling kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak tersambung dengan poros roda kanan. Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke kiri. Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan (Kadirman, 2017).

Gambar 2.9. Tuas Persneleng Kemudi

6)   Stang kemudi dan kemudi pembantu

Stang kemudi merupakan bagian traktor yang digunakan untuk berpegangnya operator. Stang kemudi digunakan untuk membantu membelokan traktor. Meskipun sudah ada tuas kopling kemudi, namun agar berbeloknya traktor dapat lebih tajam, perlu dibantu dengan stang kemudi. Stang kemudi juga digunakan untuk mengangkat implemen pada saat pengoperasian. Kemudi pembantu digunakan untuk tempat bertumpu bahu operator. Maksudnya agar menambah beban bagian belakang traktor, sehingga hasil pengolahan tanah bisa lebih dalam (Kadirman, 2017).

Gambar 2.10. stang kemudi dan kemudi bantu

7)   Tuas gas

Tuas gas traktor dihubungkan dengan tuas gas pada motor penggerak. Tuas ini digunakan untuk mengubah kecepatan putaran poros motor penggerak yang sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan. Tuas ini juga berfungsi untuk mematikan motor traktor, apabila posisinya ditempatkan pada posisi “STOP”.

Gambar 2.11. Tuas Gas

8)   Tombol lampu dan bel

Kadang-kadang traktor digunakan pada waktu malam hari, sehingga diperlukan penerangan.Tombol bel  diperlukan apabila traktor dijalankan di jalan raya. Dengan adanya tombol lampu dan bel ini, motor traktor harus dilengkapi dengan kumparan sebagai sumber arus listrik.

Gambar 2.12. Tombol Lampu dan Bel

9)   Tuas penyangga depan

Tuas  ini  dihubungkan  dengan  penyangga  depan.  Tuas  ini  akan  menggerakkan penyangga depan. Apabila tuas didorong akan mendorong penyangga depan turun untuk menyangga traktor. Traktor roda dua hanya mempunyai dua roda. Apabila traktor dalam keadaan berhenti (ditinggal operator),  maka  untuk  menegakkan traktor diperlukan penyangga (Kadirman, 2017).

Gambar 2.13. Tuas Penyangga Depan

Gambar  2.14. Bagan sisi samping kanan traktor roda empat

Gambar 2.15. Bagan sisi samping kiri traktor roda empat

Traktor roda empat mempunyai kisaran daya motor penggerak yang besar. Traktor yang biasa digunakan di taman/kebun mempunyai daya sekitar 11 kW (15 hp). Traktor ini di pasaran biasa disebut traktor mini atau traktor kebun. Traktor raksasa yang biasa digunakan di perkebunan yang luas mempunyai daya sampai 150 kW (200 hp). Namun begitu, biasanya traktor roda empat yang biasa digunakan  mempunyai daya antara 30 – 60 kW (40 – 80 hp) (Al Farisi, 2012).

2.4. Pengendalaian Traktor

a.   Menghidupkan Traktor Roda Empat

Sebagian  besar,  traktor  roda  empat  menggunakan  motor  diesel  sebagai tenaga penggerak dan dihidupkan dengan motor stater. Sebelum traktor dihidupkan, harus diperiksa terlebih dahulu, sehingga traktor siap untuk dioperasikan.  Kran  bahan  bakar  dalam  posisi  “OPEN” (Direktorat Pembinaan Sekolah Mengenai kejuruan, 2013).

Langkah menghidupkan traktor adalah sebagai berikut:

1)      Naik ke traktor dengan posisi maju, karena sekalian melihat bagian pengendali. Hati-hati tidak boleh menyentuh bagian pengendali, baik tangan maupun kaki.

2)      Duduklah  yang  baik  di  tempat  duduk,  pastikan  seluruh  alat kendali/kontrol terjangkau, karena seluruh anggota badan, diperlukan untuk mengendalikan traktor. Pastikan juga seluruh indikator juga terlihat dengan jelas (tidak terhalang). Posisi tempat duduk bisa disetel.

3)      Semua  saklar  diposisikan  “OFF”,  untuk  menghemat  strom  accu  pada saat kunci kontak pada posisi “ON

4)      Semua tuas dan pedal netral. Sehingga pada saat traktor dihidupkan, seluruh peralatan traktor tidak berjalan.

5)      Masukkan  kunci  kontak  dan  putar ke kanan ke arah “ON

6)      Lihat,    apakah    lampu    indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli pelumas menyala

7)      Putar kunci kontak ke  kiri ke arah “PREHEAT” selama kurang lebih 10 

or 

–  20  detik.  Atau  sampai  indikat pemanas   mesin   berpijar,   sebagai tanda     ruang  pembakaran  sudah cukup panas. Dengan panasnya ruang pembakaran,  akan  mempermudah terjadinya proses pembakaran.

8)      Injak penuh pedal kopling, untuk menjaga agar traktor tidak berjalan pada saat distater.

9)      Geser tuas gas pada posisi “START”atau gas tinggi

10)  Putar kunci kontak ke kanan penuh ke  arah “START”,  sehingga motor stater akan memutar motor penggerak.

11)  Setelah      motor      hidup,      segera lepaskan kunci kontak,   sehingga kunci kontak secara otomatis kembali ke posisi “ON”. Untuk mematikan motor stater.

12)  Setelah      motor      hidup,      lampu indikator pengisian accu dan indikator  sirkulasi  oli  pelumas mati.

13)  Kecilkan posisi gas ke idle

14)  Lepaskan pedal kopling pelan-pelan

(Direktorat Pembinaan Sekolah Mengenai kejuruan, 2013).

b. Hal-hal  yang  perlu  diperhatikan  pada  saat  menghidupkan  traktor  roda empat

1.      Pada traktor yang masih menggunakan tuas dekompresi maka pada saat accu lemah, sebelum memutar kunci kontak ke kanan, ke posisi “START”, tarik tuas dekompresi,  sehingga putaran motor lebih ringan. Setelah motor berputar dengan cepat selama 3–5 detik, doronglah tombol dekompresi, untuk menghasilkan tekanan kembali

2.      Bila  motor  tidak  hidup  selama  10 detik, putarlah kunci kontak pada posisi “ON” kembali. Tunggu sekitar 20     detik     untuk     mendinginkan motor stater. Ulangi langkah menghidupkan. Melakukan stater yang terlalu lama akan merusak motor stater.

3.      Biarkan  motor  berputar  tanpa  beban  (idle)  selama     beberapa  saat.  Jangan memberikan beban berat begitu motor hidup

4.      Untuk menjaga keamanan, jangan menghidupkan traktor di dalam ruangan yang sirkulasi udaranya kurang baik.

(Direktorat Pembinaan Sekolah Mengenai kejuruan, 2013).

c.   Mematikan traktor roda empat

1.      Lepaskan  beban  motor  (Apabila traktor baru dioperasikan)

1)      Kecilkan   gas   pada   posisi   “idle” atau  stasioner,  sehingga  putaran mesin akan pelan, selama 1 menit.

d.  Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat mematikan traktor roda empat

1.      Tuas atau pedal gGas tidak perlu dinaik-turunkan sebelum dimatikan

2.      Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor

3.      Tidak boleh mematikan traktor dengan tuas dekompresi

4.      Sebelum meninggalkan traktor, semua tuas dalam kondisi netral

5.      Pada  saat  turun,  posisinya  mundur,  tidak  boleh  menyentuh  bagian pengendali.

(Direktorat Pembinaan Sekolah Mengenai kejuruan, 2013).

e.   Pemeriksaan pada saat traktor dioperasikan

1.      Lampu indikator pengisian accu, sirkulasi oli pelumas dan temperatur air pendingin harus tetap mati, apabila hidup, hentikan traktor dan matikan motor

2.      Bunyi dan bau traktor yang tidak wajar. Apabila ada bunyi yang tidak wajar  dan  bau  barang  terbakar,  segera  matikan  traktor  dan  lacak sumbernya

3.       Tengok kondisi bahan bakar, jangan sampai kehabisan

4.      Warna gas buang. Bila knalpot mengeluarkan asap tebal atau kelabu, tanyakan pada teknisi perawatan atau guru pembimbing.

Menjalankan traktor di jalan

Menjalankan traktor di jalan, biasa digunakan untuk berbagai keperluan, yaitu; Menjalankan traktor tanpa implemen, dan untuk alat transportasi. Menjalankan traktor dengan impplemen, biasa dilakukan dari garasi/bengkel ke lahan pertanian atau sebaliknya. Traktor disambung dengan trailer, berguna untuk mengangkut bahan, dalam hal ini termasuk juga untuk mengangkut implemen dari bengkel/garasi ke lahan.

Memulai menjalankan traktor roda empat

1.      Lakukan  langkah  menghidupkan traktor

2.      Posisi  gas  digeser  sedikit  lebih besar dari posisi idle.

3.      Tuas rem parkir dilepas

4.      Pedal kopling diinjak penuh

5.      Tuas persneleng cepat lambat dipindah ke  posisi  “cepat”  atau “lambat”

6.      Tuas persneleng utama dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R).

7.      Pedal    kopling    utama    dilepas pelan-pelan   agar   traktor   tidak meloncat pada saat mulai jalan.

(Direktorat Pembinaan Sekolah Mengenai kejuruan, 2013).

Menjalankan lurus ke depan

1)       Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor roda empat”

2)       Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi. Posisi ibu jari keluar.

3)       Mata memandang ke depan.

4)       Gas diperbesar untuk mempercepat jalannya traktor sesuai keinginan.

5)       Kedua kaki dipindah ke landasan, jangan di pedal gas, kopling atau rem.

6)       Jangan membelokkan stang kemudi

7)       Jangan memindah posisi gigi persneleng

Menghentikan traktor

1)  Gas dikecilkan pada posisi idle untuk mengurangi kecepatan

2)  Injak pedal kopling sehingga posisi transmisi terlepas

3)  Injak pedal rem, traktror akan berhenti.

4)  Persneleng utama dan persneleng cepat lambat dinetralkan.

Menjalankan lurus ke belakang.

a.       Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor roda empat”

b.      Badan diputar ke kiri atau ke kanan sedikit untuk melihat ke belakang.

c.       Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi

d.      Mata memandang ke belakang.

e.       Gas diperbesar untuk mempercepat jalannya traktor sesuai keinginan.

f.       Jangan membelokkan stang kemudi

g.      Jangan memindah posisi gigi persnele

Mengganti gigi persneleng

a.         Lakukan langkah menghentikan traktor

b.         Pindahkan posisi gigi persneleng sesuai kecepatan yang diinginkan.

c.         Mulai menjalankan traktor lagi.

Membelokkan traktor di jalan

a.       Gas dikecilkan sebelum traktor dibelokkan.

b.      Biarkan setengah badan traktor melewati belokan

c.       Putar stir kemudi ke kanan atau ke kiri

d.      Pada saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena untuk haluan

(Direktorat Pembinaan Sekolah Mengenai kejuruan, 2013).

DAFTAR PUSTAKA

Al Farisi, Salman. 2012. Pengujian Kinerja Traktor Mini Dengan Kendali Nirkabel. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Teknologi Pertanian. Institur Pertanian Bogor : Bogor

[BSN]  Badan  Standarisasi  Nasional.  2010.  SNI  7416:2010.  Traktor  pertanian  roda  empat – Unjuk kerja dan cara uji.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah kejuruan. 2013. Traktor Pertanian.                      Kementrian Pendidikan dan kebudayaan.

Kadirman. 2017. Klasifikasi Traktor Dan Pengelompokan Traktor Roda Dua Dan              Roda Empat.            http://sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MOD           UL%202017/Alat%20Mesin%20Pertanian/BAB-IV-KLASIFIKASI-   TRAKTOR-DAN-PENGELOMPOKAN-TRAKTOR-RODA-DUA-DAN-          RODA-EMPAT.pdf . Diakses pada tanggal 03 Oktober 2018.

Latiefuddin,H. dan Musthofa L. 2013 .Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal     dan Kecepatan Gerak Maju Traktor Tangan Terhadap hasil Olah pada      Tanah Mediteran . Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem 1(             3): 275 – 276.

Mardinata, Z. dan Zulkifli. 2014. Analisis Kapasitas Kerja Dan Kebutuhan Bahan             Bakar Traktor Tangan Berdasarkan Variasi Pola Pengolahan Tanah,             Kedalaman Pembajakan Dan Kecepatan Kerja. Jurnal Agritech 34(3): 355.

Mifflin, Houghton. 2000. The American Heritage Dictionary of the English Language (4th ed.). Boston and New York: Houghton Mifflin.

Saifoem. 2012. Traktor. http:// lecture.ub.ac.id/files/2012/01/AB3.pdf . Diakses     pada tanggal 03 Oktober 2018.

 
0

Acara 5 Pengenalan Dasar Dan Latihan Pengendalian Traktor : Bab 1 Pendahuluan

Posted by andi telaumbanua on Jan 14, 2019 in ALAT Dan MESIN PERTANIAN

LAPORAN PRAKTIKUM

ALAT DAN MESIN PERTANIAN

(TPT 2028)

ACARA V

PENGENALAN DASAR DAN LATIHAN PENGENDALIAN TRAKTOR

DISUSUN OLEH :

Nama               : Andi Saputra Telaumbanua

NIM                 : 17/413930/TP/11872

Golongan         : Senin

CO. ASS          : Alya Iqlima Zahra

LABORATORIUM ENERGI DAN MESIN PERTANIAN

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2018

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan  traksi tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau implemen yang digunakan dalam pertanian atau konstruksi. Istilah ini umum digunakan untuk mendefinisikan suatu jenis kendaraan untuk pertanian. implemen pertanian umumnya digerakkan dengan menggunakan  kendaraan  traktor  ini,  ditarik  ataupun  didorong,  dan  menjadi  sumber utama mekanisasi pertanian. Traktor roda empat merupakan mesin berdaya gerak sendiri berupa motor diesel, beroda empat (ban karet atau ditambah roda sangkar dari baja) yang mempunyai tiga titik gandeng, berfungsi untuk menarik, menggerakkan, mengangkat, mendorong alat dan mesin pertanian dan juga sebagai sumber daya penggerak (SNI 7416:2010).

Indonesia merupakan negara yang terkenal akan kekayaan alamnya yang melimpah. Salah satu kekayaan alam yang menjadi unggulan dari Indonesia adalah ketersediaan lahan subur dan letaknya di daerah tropis. Namun, sangat disayangkan penerapan alat dan mesin pada seluruh rantai produksi pertanian, belum diterapkan dengan baik. Hal ini, disebabkan karena masih kurangnya pemahaman para petani akan manfaat dari alat dan mesin pertanian, sekaligus cara pengoperasiannya. Penerapan teknologi alat dan mesin pertanian akan meningkatkan produktivitas hasil panen, mempercepat waktu produksi dan pengolahan tanah, dan pemanenan, serta memangkas biaya produksi dan tenaga.

Indonesia telah menargetkan sebauh visi menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045. Menjadi negara swasembada berbagai produk pertanian, juga menuju pertanian yang modern dan berkelanjutan. Demi, mencapai visi tersebut perlu perubahan berbagai elemen terkait. Salah satunya adalah perubahan dari penggunaan alat-alat tradisional menuju ke penggunaan alat dan mesin pertanian. Teknik pertanian dan Biosistem UGM, merupakan salah satu jurusan yang sangat berkaitan dangan alat dan mesin pertanian, demi mencapai visi tersebut, maka para mahasiswa dibekali pemahaman terhadap alat dan mesin pertanian. Oleh karena itu, dilakukan praktikum pengenalan dan latihan pengendalian traktor  agar para mahasiwa mengenal mengenai mesin pertanian ini, komponen dan fungsinya, serta dapat mengendalikan traktor.

B.     Tujuan

Tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah untuk dapat mengetahui bagian-bagian utama dari traktor dan mengetahui fungsi bagian-bagian tersebut dalam kaitannya untuk dapat menjalankan usaha pemeliharaan, perbaikan, dan penggunaan serta pengendalian traktor tersebut secara tepat.

C.    Manfaat

Manfaat dilakukannya praktikum ini untuk dapat mengetahui bagian-bagian utama dari traktor dan mengetahui fungsi bagian-bagian tersebut dalam kaitannya untuk dapat menjalankan usaha pemeliharaan, perbaikan, dan penggunaan serta pengendalian traktor tersebut secara tepat. Sehingga setelah lulus mempunyai komptensi tersebut dan dapat diterapkan di lingkungan kerja masing-masing, dan untuk mencapai visi dari kementan.

 
0

Acara 4 : Pengenalan Dasar Dan Identifikasi Alat & Mesin Pemanen : Bab 3 Metodologi & Bab 6 Penutup

Posted by andi telaumbanua on Jan 14, 2019 in ALAT Dan MESIN PERTANIAN

BAB III

METODOLOGI

  1. Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:

  • Mesin reaper, digunakan untuk kegiatan pencatatan spesifikasi reaper dan pemahamanan fungsi dari komponen-komponenya.
  • Mini combine harvester digunakan untuk kegiatan pencatatan spesifikasi mini combine harvester dan pemahamanan fungsi dari komponen-komponenya.
  • Combine harvester, digunakan untuk kegiatan pencatatan spesifikasi combine harvester, pemahamanan fungsi dari komponen-komponenya. dan pelatihan pengendalian combine harvester.
  • Meteran, digunakan untuk mengukur ukuran  dimensi mesin reaper , mini combine harvester dan combine harvester.
  • Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:

  • form praktikum dan alat tulis, digunakan untuk mencatatat hasil pengamatan dari spesifikasi traktor.
  • Bahan bakar, sebagai sumber energi penggerak motor bakar dari combine harvester.
  • Cara Kerja

Praktikum Pengenalan dasar dan identifikasi alat dan mesin pemanen ini dilaksanakan dengan cara:

  1. Cara kerja untuk spesifikasi dari mesin reaper

Bagian-bagian dari mesin reaper diamati sambil penjelasan dari asisten praktikum didengarkan. Penjelasan mengenai bagian-bagian reaper dan fungsinya dicatat dalam form yang telah disediakan. Kemudian, mesin reaper diukur dimensinya menggunakan meteran, hasilnya dicatat dalam form praktikum.

  • Cara kerja untuk spesifikasi dari mini combine harvester

Bagian-bagian dari mini combine harvester diamati sambil penjelasan dari asisten praktikum didengarkan. Penjelasan mengenai bagian-bagian mini combine harvester dan fungsinya dicatat dalam form yang telah disediakan. Kemudian, mini combine harvester diukur dimensinya menggunakan meteran, hasilnya dicatat dalam form praktikum.

  • Cara kerja untuk spesifikasi dari combine harvester

Bagian-bagian dari combine harvester diamati sambil penjelasan dari asisten praktikum didengarkan. Penjelasan mengenai bagian-bagian combine harvester dan fungsinya dicatat dalam form yang telah disediakan. Kemudian, combine harvester diukur dimensinya menggunakan meteran, hasilnya dicatat dalam form praktikum.

  • Cara pengoperasian combine harvester

Combine harvester dihidupkan dengan sistem starter yang menggunakan arus dc. Kunci kontak diputar kekiri untuk pemanasan busi pijar, dan tunggu hingga lampu padam. Kemudian langsung diputar kekanan untuk on dan start dimulai, untuk memajukan dan memundurkan combine harvester dilakukan jika mesin penggeraknya hidup, dimasukkan gigi versenling 1, 2, 3 untuk maju dan R untuk mundur. K

BAB VI

PENUTUP

  1. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh pada praktikum pengenalan dasar dan identifikasi alat dan mesin pemanen ini yaitua;

  1. Panen padi adalah semua proses kegiatan yang dilakukan di lahan (On Farm), sedangkan pascapanen padi adalah semua proses kegiatan yang dilakukan di luar lahan  (Off Farm). Proses pemanen meliputi : Pemotongan > pengumpanan > perontokan > pemisahan > pembersihan
  2. Pemanenan tradisional : Pemotongan (ani-ani atau sabit) > pengumpanan (tenaga manusia) > perontokan ( diiles, dipukul) > pemisahaan (diaraki) > pembersihan (ditampi) > pengeringan > penyimpanan (lumbung) > Pemberasan (lesung). Pemanenan mekanis : Pemotongan (reaper) > pengumpanan (conveyor) > perontokan ( thresher) > pemisahaan (separotor) > pembersihan (blower) >  pengeringan (batch dryer) > penggilingan (Husker) > penyimpanan (gudang)
  • Mesin reaper ; mengait > memotong. Tinggi tanaman minimal 70cm, dengan sudut tegak , dayanya 3-5 HP/1800-2000 rpm. saat mesin berjalan, gathering lever akan mengumpulkan padi, padi dipotong oleh circular saw, kemudian batang padi yang telah dipotong dikumpulkan dan ditahan oleh base holder dan horder lever, setelah penuh ( 3 kali putaran) akan dilemparkan oleh strawdroping lever.
  • Mini combine harvester : memotong > mengumpan > merontok > memisah > membersihkan > pengarung . Tipe motornya diesel, 4 langkah. Prinsip kerjanya yaitu :  Tanaman padi disisir oleh revolving real, dipotong dengan cutting bar, lalu batang mengumpul di auger drum, lalu dibawa ke feeding elevator menuju thresher untuk dirontokkan, lalu ke cleaning elevator. Cleaning elevator akan membawa gabah ke cleaning unit. Di cleaning unit ada blower yang menghembuskan udara sehingga gabah kosong dan gabah isi terpisah.
  • Saran

Sebaiknya laporan dalam bentuk file saja, agar tidak boros dalam penggunaan kertas, sehingga hemat dan tidak mencemari lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Bastuti T.P. dan  Sri H.S. 2017. Dampak Penggunaan Alat Mesin Panen     Terhadap Kelembagaan Usaha Tani Padi. Jurnal  Analisis Kebijakan                   Pertanian 16(1): 74-75. 

Badan Litbang Pertanian. 2013. Panen dan pasca panen padi .         http://www.litbang.pertanian .go.id/download/one/377/file/PANEN-DAN-           PASCA-PANEN-PADI.pdf . Diakses pada tanggal 18 Oktober 2018.

Idawanni. 2017. Teknologi penanganan pasca panen padi     http://nad.litbang.pertanian .go.id/ind/images/dokumen/Rekomtek/17-     pascapanen.pdf.. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2018.

Ketut, D.S. 2012. Teknologi panen dan pascapanen padi: kendala adopsi dan         kebijakan strategi pengembangan. Jurnal analisis kebijakan pertanian      10(4): 335-337.

Murti, H. 2017. Analisis Kelayakan Finansial Unit Usaha Mesin Pemanen Padi      (Combine Harvester) Di Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung      Tengah. Skripsi.  Universitas Lampung Bandar Lampung.

[PSEKP] Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. 2015. Mekanisasi            Qpertanian dan perspektif ekonomi dan kesejahteraan petani.  Laporan Analisis Kebijakan. Bogor (ID): Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan        Pertanian.

Purwadaria, H.K.  1996. Pengantar Studi Pengembangan Mesin Pemanen Padi      Tipe Sisir. Makalah pada Seminar Pengembangan Mesin Pemanen        Padi Tipe Sisir.

Sulistiadji, K. 2007. Buku alat dan mesin panen padi di Indonesia. http://meka      nisasi. litbang.pertanian.go.id/ind/phocadownload/Artikel/Buku_alat_d     an_mesin _panen_padi_di_indonesia.pdf .  Diakses pada tanggal 18         Oktober 2018.

Tado, C.J.M., H.D.Kutzbach,  P.Wacker,  dan  D.C.  Sumunistrado.2000.             Optimizing  the Performance of the Stripper   Rotor in Rice,             Agricultural  mechanization Bulletin, Vol VII N0.1 2000. Univ.of             Philippines, Los Banos.

Copyright © 2024 All rights reserved. Theme by Laptop Geek.