Acara 6 Pembengkakan Dan Pengkerutan Tanah (Swelling Dan Shrinkage) : Bab 1 Pendahuluan
LAPORAN PRAKTIKUM
SIFAT ALAMI TANAH
TPT 2022
ACARA 6
PEMBENGKAKAN DAN PENGKERUTAN TANAH (SWELLING DAN SHRINKAGE)
DISUSUN OLEH :
NAMA : Andi Saputra Telaumbanua
NIM : 17/413930/TP/11872
GOL : Rabu C
PJ ACARA : A. A. Sagung Esya M.
LABORATORIUM BIOFISIK
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi. Lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan lengket saat basah terkena air. Sifat ini ditentukan oleh jenis mineral lempung yang mendominasinya. Mineral lempung digolongkan berdasarkan susunan lapisan oksida silikon dan oksida aluminium yang membentuk kristalnya. Golongan 1:1 memiliki lapisan satu oksida silikon dan satu oksida aluminium, sementara golongan 2:1 memiliki dua lapis golongan oksida silikon dan satu lapis oksida aluminium. Mineral lempung golongan 2:1 memiliki sifat elastis yang kuat, menyusut saat kering dan membesar saat basah. Karena perilaku inilah beberapa jenis tanah dapat membentuk kerutan- kerutan atau pecah-pecah bila kering.
Pengekerutan (shrink) dan pembengkakan (swell) terjadi di dalam tanah karena mineral lempung. Pengkerutan adalah keadaan dimana molekul air keluar dari kisi-kisi mineral lempung. Pembengkakan adalah keadaan dimana air masuk ke kisi-kisi mineral lempung. Besar kecilnya pengembangan dan pengkerutan tanah tergantung tipe mineral lempung. Mineral lempung terdiri dari tiga komponen penting yaitu montmorillonite, illite ,dan kaolinite. Mineral montmorillonite mempunyai luas permukaan lebih besar dan sangat mudah menyerap air dalam jumlah banyak bila dibandingkan dengan mineral yang lainnya, Sehingga tanah yang mempunyai kepekaan terhadap pengaruh air ini sangat mudah mengembang. Struktur kaolinite terdiri dari unit lapisan silica dan aluminium yang diikat oleh ion hydrogen, kaolinite membentuk tanah yang stabil karena strukturnya yang terikat teguh mampu menahan molekul-molekul air sehingga tidak masuk kedalamnya.
Struktur illite terdiri dari lapisan-lapisan unit silica-alumunium-silica yang dipisahkan oleh ion K+ yang mempunyai sifat mengembang. Struktur montmorillonite mirip dengan struktur illite, tetapi ion pemisahnya berupa ion H2O, yang sangat mudah lepas, mineral ini dapat dikatakan sangat tidak stabil pada kondisi tergenang air, air dengan mudah masuk kedalam sela antar lapisan ini sehingga mineral mengembang, pada waktu mengering, air diantara lapisan juga mengering sehingga mineral menyusut. Karena sifat-sifat tersebut montmorillonite sangat sering menimbulkan masalah pada fondasi bangunan pertanian, irigasi, erosi,dll.
Dua gaya yang menyebkan pengkerutan yaitu gaya tegang yang berasal dari permukaan sistem udara dan air. Akibat evaporasi maka partikel tanah mejadi rapat, sehingga terjadi reorientasi butur-butir tanah. Pada proses pengkerutan volume air yang menguap sebanding dengan volume tanah yang mengkerut. Tetapi dengan adanya peristiwa dehidrasi, tanah yang sudah berhenti mengkerut akan terjadi pengkerutan kembali yang disebut shrinkage.
Pada bidang teknik pertanian dan biosistem (TPB) pemahaman terhadap peristiwa pengembangan dan pengkerutan tanah lempung sangatlah penting, seperti untuk memilih lokasi bangunan pertanian yang kecil koefisien pengembangannya (COLE) dan batas susutnya sehingga bangunan aman dari amblas, turun, akibat perubahan volume tanahl, untuk memilih lokasi sawah yang sedikit mineral montmorilonitnya sehingga susah mengkerut atau retak-retak saat musim kemarau, serta untuk mencegah terjadinya hambatan pada saluran irigasi dan drainase akibat lumpur dan becek. Oleh karena itu dilakukan praktikum pembengkakan dan pengkerutan tanah, agar praktikan dapat menentukan koefisien pengembangan dan pengkerutan tanah.
1.2. Tujuan
Praktikum pembengkakan dan pengkerutan tanah (swelling dan shrinkage) ini, bertujuan agar mahasiswa mampu menentukan koefisien pengembangan dan pengkerutan tanah.