Acara 4 Kadar Lengas : Bab 3 Metodologi & Bab 4 Hasil Dan Pembahasan

Posted by andi telaumbanua on Jan 14, 2019 in TAnah |


BAB III

METODOLOGI

3.1. Bahan dan Alat

Alat yang  yang digunakan pada praktikum ini antara lain:

1.              Block gypsum ; sebagai sensor yang digunakan untuk mengukur lengas tanah dan kelembaban tanah.

2.              Multimeter ; untuk mengukur nilai hambatan tanah.

3.              Timbangan analitik ; untuk menimbang massa dari sampel tanah yang diambil.

4.              Alat pengambil contoh tanah (disturb dan undisturb soil sampler) : untuk mengambil sampel tanah.

5.              Oven : untuk mengeringkan sampel tanah.

6.              Spatel : untuk mengambil sampel tanah

Bahan yang  yang digunakan pada praktikum ini antara lain:

1.              Lahan/tanah yang berbeda tingkat kebasahannya : sebagai sampel tanah yang akan ditentukan kadar  lengasnya.

2.              Kantong plastik dan ember : sebagai wadah tanah

3.              Air : untuk menjenuhkan sampel tanah (dalam penentuan dengan cara gypsum block)

3.2. Cara Kerja

a.              Penentuan kadar lengas dengan penginderaan

Dipilih lahan yang mempunyai tiga tingkat kebasahan berbeda. Lahan tersebut digolongkan  atas dasar teksturnya. Kemudian, dilakukan pengamatan kadar lengas dengan rabaan tangan dan contoh tanah yang diambil ditekan. Kemudian, kadar lengasnya dinyatakan menggunakan tabel yang ada. Kemudian, kegiatan ini diulangi untuk lapisan yang berbeda ( lapisan 0-15 cm, 15-30 cm, 30-60 cm).

b.             Penentuan kadar lengas cara gravimetri

Lokasi tempat diambilnya contoh tanah untuk penentuan kadar lengas cara gravimetri sama dengan lokasi diukurnya kadar lengas dengan metode gypsum block. Contoh tanah (undisturb) diambil dengan alat yang tersedia pada lapisan 0-15 cm, 15-30 cm, dan 30-60 cm. Volume contoh tanah tersebut dihitung dan ditimbang massanya. Lalu dikeringkan dalam oven dengan suhu 105  selama minimum 12 jam. Kemudian berat kering contoh tanah tersebut ditentukan dan dihitung kadar lengasnya.

c.               Penentuan kadar lengas gypsum block

Lokasi untuk pemasangan block gypsum  dipilih sedekat mungkin dengan lokasi pengukuran kadar lengas dengan metode penginderaan dan gravimetri. Lubang digalih dengan bor atau cangkul. Lalu, gypsum dipasang dan diukur tahanan listriknya dengan multimeter. Kemudian, dengan menggunakan persamaan kaliberasi gypsum block yang disediakan oleh laboratorium, lalu dihitung kadar lengas tanahnya.

3.3.    Cara Analisa Data

3.3.1.     Tabel Pengamatan DataTabel 3.1. kadar lengas tanah dengan metode pengindraan
NoSampel TanahTingkat Kebasahan
1A….
2B….
Tabel 3.2. Hasil pengukuran kadar lengas dengan metode gravimetri 
kedalaman tanahHari keM tanah sebelum diovenM tanah setelah diovenkadar lengas (%)
3 cm1….
2
7
Tabel 4.3. Hasil perhitungan kadar lengas dengan metode gypsum block variasi kedalaman tanah 10 cm
Hari keTahanan (ohm)Kapasitansi (1/R)Kadar lengas dengan gravimetriKadar lengas dengan gypsum block
G29 (kΩ)G32 (kΩ)G29G32G29G32
1….
..
7
 

3.3.2.       Perhitungan

a.              Perhitungan nilai kadar lengas dengan gravimetri

Keterangan :

Mw = massa tanah basah

Md = massa tanah kering

b.             Perhitungan nilai kadar lengas dengan gypsum block

Keterangan :

C,m : Hasil koefisien yang diperoleh dari grafik

y       : kadar lengas gypsum block

x       : nilai kapasitansi (1/)

Catatan : Dibuat grafik perbandingan antara nilai kapasitansinya dengan nilai kadar lengas dari gravimetri, maka akan diperoleh persamaan  untuk mencari nilai kadar lengas metode gypsum block.

c.       Kaliberasi Gypsum Block

Buat grafik tahanan vs KL

KL (%)

 

                                    Add Trendline

                                    Pilih regression type

                                    y = ax6

                                                Tahanan (Ω)

Keterangan:

a = cawan kosong (gr)

b = cawan + tanah sebelum oven (gr)

c = cawan + tanah kering oven (gr)

Perhitungan KL

Metode gypsum block

Metode Thermogravimetri

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil dan Analisa Data

Berdasarkan pengamatan pada praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut;

4.1.1 Hasil Pengamatan dan Analisa Data

a.      Metode pengindraan

Tabel 4.1. Hasil penentuan kadar lengas tanah dengan metode pengindraan
NoSampel TanahTingkat Kebasahan
1AKering
2BSedikit Basah

b.      Metode Gravimetri

Tabel 4.2. Hasil pengukuran kadar lengas dengan metode gravimetri
kedalaman tanahHari keM tanah sebelum diovenM tanah setelah diovenkadar lengas (%)
3 cm17,984,7540,48
26,553,7842,29
38,875,1741,71
49,937,6123,36
56,314,7424,88
67,636,0820,31
711,8410,0914,78

berat cawan kosong 4,26 gram

c.       Metode Gypsum Block

1.      Pendekatan Regresi Linier

Tabel 4.3. Hasil perhitungan kadar lengas dengan metode gypsum block variasi kedalaman tanah 10 cm pendekatan regresi linier
Hari keTahanan (ohm)Konduktansi (1/R)Kadar lengas dengan gravimetri (%)Kadar lengas dengan gypsum block (%)
G29 (Ω)G32 (Ω)G29G32G29G32
1240034000,000416670,0002941240,4831,826539,2895
2170041000,000588240,0002439042,2929,937533,4933
3155054000,000645160,0001851941,7129,310826,7157
4150055000,000666670,0001818223,3629,07426,327
5180039000,000555560,0002564124,8830,297334,937
6650075000,000153850,0001333320,3134,720220,7305
780055000,001250000,0001818214,7822,651526,327

Gambar 4.1. Grafik nilai konduktansi G29 vs kadar lengas gravimetri

Gambar 4.2. Grafik nilai konduktansi G32 vs kadar lengas gravimetri

2.      Pendekatan Kaliberasi Gypsum Block

Tabel 4.4. Hasil perhitungan kadar lengas dengan metode gypsum block variasi kedalaman tanah 10 cm dengan pendekatan kaliberasi gypsum block
Hari keTahanan (ohm)Kadar lengas dengan gypsum block (%)
G29 (Ω)G32 (Ω)Kadar lengas dengan gravimetri (%)G29G32
12400340040,4828,1245140337,92636952
21700410042,2927,4689010132,28635546
31550540041,7127,2958904325,4773649
41500550023,3627,2347391625,078481
51800390024,8827,5765046133,70525201
66500750020,3130,1079961419,20704059
7800550014,7826,0885494925,078481

Gambar 4.3. Grafik nilai Hambatan G29 vs kadar lengas gravimetri (%) dengan pendekatan kaliberasi gypsum block

Gambar 4.4. Grafik nilai Hambatan G32 vs kadar lengas gravimetri (%) dengan pendekatan kaliberasi gypsum block

Tabel 4.5. Perbandingan Kadar Lengas dengan Metode Pengindraan, Gravimetri, dan Gypsum Block

MetodeKelebihanKekurangan
PengindraanPengamatannya relaatif mudah, cepat, dan tidak butuh biaya serta alatHasil yang diperoleh bersifat subjektif, tergantung kepekaan masing – masing orang
GravimetriHasilnya sangat teliti dan akuratMemerlukan waktu yang lama, peralatan yang banyak. Kadar lengas yang diukur bukan pada kondisi lapangan.
Gypsum BlockPemeliharaan, pemasangan, dan pemakaiannya mudah, tidk merusak tekstur tanah. Kadar lengas yang diukur merupakan kondisi aktual/ real dilapanganButuh kaliberasi setiap saat, lama pemakaian gypsum block terbatas, sensitif terhadap garam, dan tidak peka terhadap perubahan suhu.

d.      Perhitungan bulk density dan Tebal Air

Tabel 4.6. Tebal air pada kedalaman 3 cm dari metode gravimetri
kedalaman tanah (cm)Hari keӨm (%)Ms (gr)ρb (gr/cm^3)Rerata ρb (gr/cm^3)Өv (%)Tebal air (cm)
3 cm140,484,750,896437841,138273946,072989231,3821897
242,293,780,713375848,137688081,4441306
341,715,170,9757018247,481547361,4244464
423,367,611,4361877826,594112140,7978234
524,884,740,894550628,321552250,8496466
620,316,081,1474404323,123518610,6937056
714,7810,091,9042226916,824148990,5047245
Tabel 4.7. Tebal air pada variasi kedalaman 10 Pada G29 cm dari metode gypsum block dengan pendekatan regresi linier
kedalaman tanah (cm)Hari keӨm G29 (%)Ms (gr)ρb (gr/cm^3)Rerata ρb (gr/cm^3)Өv (%)Tebal air (cm)
10131,82654,750,896437841,138273936,227272743,6227273
229,93752943,780,713375834,077106913,4077107
329,31077415,170,9757018233,363687843,3363688
429,0747,611,4361877833,094173963,3094174
530,29733334,740,894550634,486662313,4486662
634,720153856,081,1474404339,521043253,9521043
722,651510,091,9042226925,783610152,578361
Tabel 4.8. Tebal air pada variasi kedalaman 10 Pada G32 cm dari metode gypsum block dengan pendekatan regresi linier
kedalaman tanah (cm)Hari keӨm G29 (%)Ms (gr)ρb (gr/cm^3)Rerata ρb (gr/cm^3)Өv (%)Tebal air (cm)
10139,289511764,750,896437841,138273944,722223894,4722224
233,493270733,780,713375838,124514283,8124514
326,715655565,170,9757018230,409732153,0409732
426,327009097,611,4361877829,967346042,9967346
534,937023084,740,894550639,767899823,97679
620,73056,081,1474404323,596986082,3596986
726,3270090910,091,9042226929,967346042,9967346

4.1.2. Contoh Perhitungan

a. Perhitungan nilai kadar lengas dengan metode gravimetri

·         untuk hari ke 1

·         untuk hari ke 2

·         untuk hari ke 7

b. Perhitungan nilai kadar lengas dengan metode gypsum block

1. Pendekatan regresi linier

1.1. Untuk G29

Persamaan garisnya : y = -11010x + 36,414

·         untuk hari ke 1

Keterangan :

C,m : Hasil koefisien yang diperoleh dari grafik

y       : kadar lengas gypsum block

x       : nilai konduktansi (1/)

y = -11010(0,00041667) + 36,414 = 31,826 %

·         untuk hari ke 2

y = -11010(0,00058824) + 36,414 = 29,937 %

·         untuk hari ke 7

y = -11010(0,00125000) + 36,414 = 22,65 %

1.2. Untuk G32

Persamaan garisnya : y = 115428x + 5,3401

·         untuk hari ke 1

y = 115428 (0,00029412) + 5,3401 = 39,289 %

·         untuk hari ke 2

y = 115428 (0,00024390) + 5,3401 = 33,4937 %

·         untuk hari ke 7

y = 115428 (0,00018182) + 5,3401 = 26,327 %

2. Pendekatan persamaan kaliberasi gypsum block

2.1. Untuk G29

Persamaan garisnya : y = 16,515x0,0684

y = axn

Keterangan :

a,n : Hasil koefisien yang diperoleh dari grafik

y       : kadar lengas gypsum block

x       : nilai Hambatan ()

·         untuk hari ke 1

y = 16,515(2400 ohm)0,0684 = 28,12 %

·         untuk hari ke 2

y = 16,515(1700 ohm)0,0684 = 27,46 %

·         untuk hari ke 7

y = 16,515(800 ohm)0,0684 = 26,08 %

2.2.  Untuk G32

Persamaan garisnya : y = 41306x-0,86

·         untuk hari ke 1

y = 41306(3400 ohm)-0,86= 37,92 %

·         untuk hari ke 2

y = 41306(4100 ohm)-0,86= 42.29 %

·         untuk hari ke 7

y = 41306(5500 ohm)-0,86= 25,07 %

c. Perhitungan nilai bulk density dan tebal lengas dengan metode gravimetri

Volume tanah sama dengan volume tempat pengambil sampel tanah

Tinggi = 3 cm

Diameter = 1,5 cm

Kedalaman D = 3 cm

Berat cawan kosong = 4,26 gram

·         untuk hari ke 1

Rerata  setelah dihitung semua = 1,1382739 

·         

·         Tebal lengas

d. Perhitungan nilai bulk density dan tebal lengas dengan metode gypsum block pada pendekatan regresi linier

·         Untuk G29

·         Untuk hari ke 3

D = 10 cm

33,36368784

·         Tebal lengas

3,3363688

·         Untuk G32

·         Untuk hari ke 7

D = 10 cm

29,9673460 

·         Tebal lengas

2,99673460 

BAB V

PENUTUP

A.          Kesimpulan

Berdasarkan praktikum dan pembahasan serta analisa data yang telah dilakukan yang telah dilakukan  diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1.              Lengas tanah adalah air yang mengisi sebagian dan atau seluruh ruang pori tanah dan teradsorpsi pada permukaan zarah tanah. Lengas berperan sangat penting dalam proses genesa tanah, kelangsungan hidup tanaman dan jasad renik tanah serta siklus hara.

2.              Lengas dapat tetap berada dalam ruang pori tanah karena memiliki tegangan potensial. Ada tiga titik pokok dalam dinamika lengas tanah, yaitu titik jenuh, kapasitas lapangan dan titik layu tetap. Pada titik jenuh semua pori tanah (makro dan mikro) terisi penuh air. Pada kapasitas lapangan tanah tinggal mengandung air yang tertambat dalam pori mikro. Pada kapasitas lapangan pori tanah terbagi menjadi pori aerasi (pori makro) dan pori lengas (pori mikro). Pada titik layu tetap laju aliran air dalam tanah ke akar telah menjadi begitu lambat, sehingga tidak mampu mengimbangi laju transpirasi normal maka tanaman menjadi layu.

3.              Kadar lengas tanah secara gravimetri berturut-turut dari hari ke 1 hingga ke 7 yaitu : 40,48 %, 42,29%, 41,71%, 23,36%, 24,88%, 20,31%, 14,78%. Nilai  nya secara berturut-turut (%) : 46.07, 48.13, 47.48, 26.59, 28.32, 23.12, 16.82. Tebal airnya secara berturut-turut adalah (cm) : 1.38, 1.44, 1.42, 0.797, 0.849, 0.693, 0.504.

4.              Pada metode pengindraan Tingkat kebasahan sampel tanah A adalah kering dan sampel tanah B adalah.

5.              Nilai rerata bulk density sampel tanah yang diamati adalah 1,1382739 

6.              Kadar lengas tanah pada metode gypsum block secara berturut-turut dari hari ke 1 hingga ke 7 untuk G29 (%) yaitu : 31.82, 29.93, 29.31, 29.07, 30.29, 34.72, 22.65, dan untuk G32 (%) yaitu : 39.29, 33.49, 26.71, 26.32, 34.93, 20.73, 26.32.

7.              Prinsip kerja gypsum block yaitu jika dalam kondisi basah, gypsum block akan menghasilkan resistansi yang kecil. Demikian sebaliknya dalam kondisi kering, block akan menghasilkan resistansi yang lebih tinggi.

8.              Air tersedia : air yang terdapat diantara kapasitas lapang dan titik layu tetap (pF 2,54 dan 4,17), dan air tidak tersedia : air yang berada pada tegangan diatas titik layu tetap (diatas pF 4,17).

9.              Faktor yang mempengaruhi kadar lengas dalam tanah adalah iklim, curah hujan, evapotranspirasi, kandungan bahan organik, kandungan lempung tanah, dan relief.

B.           Saran

Praktikumnya menggunakan lebih banyak lapisan tanah dari berbagai lapisan agar praktikan dapat memahami perbedaan kadar lengas tanah pasir, lempung, dll. Laporannya dalam bentuk file saja agar menghemat kertas, uang, dan mendukung kelestarian alam (1000 lembar kertas yang digunakan setara dengan 1 pohon ditebang, jika sebuah organisasi terdiri dari 100 orang dapat menghemat 3 lembar kertas setiap hari, maka dalam setahun ada 156 batang pohon yang dapat diselamatkan).

Reply

Copyright © 2024 All rights reserved. Theme by Laptop Geek.