Acara 3 Berat Volume, Berat Jenis Dan Porositas Tanah : Bab 3 Metodologi & Bab 4 Hasil Dan Pembahasan
BAB III
METODOLOGI
3.1. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain: sampel tanah terusik untuk menentukan berat jenis tanah, sampel tanah tak terusik yang digunakan untuk menentukan berat volume tanah, dan aquadest untuk membasahi tanah. Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain; timbangan analitik untuk mengukur massa tanah, cawan, dan pycnometer, cawan digunakan untuk wadah dari sampel tanah yang diamati, oven pengering untuk menurunkan kadar air dan membunuh mikroorganisme, mistar ukur untuk mengukur tinggi dan diameter dari ring sampler, thermometer untuk mengukur suhu tanah dalam pycnometer, pycnometer untuk mengukur densitas dari sampel tanah dan desikator untuk menganalisa kadar air dan mendinginginkan sampel tanah yang telah dikeringkan.
3.2. Cara Kerja
a. Penentuan berat volume
Sampel tanah tak terusik yang telah diambil dari lapangan disiapkan, kemudian tinggi dan diameter dari ring sampler diukur untuk menentukan volume tanah tak terusik. Kemudian, sampel tanah tak terusik beserta ring sampler dimasukkan kedalam cawan yang telah ditimbang massanya, lalu ditimbang. Setelah itu, sampel tanah tak terusik tersebut beserta ring sampler dan cawannya dimasukkan dalam oven untuk dikeringkan pada suhu 105 selama 24 jam. Kemudian, sampel tanah yang telah dikeringkan dikeluarkan dari oven, kemudian didinginkan di dalam desikator. Kemudian ditimbang lagi sampel tanah beserta ring sampler dan cawan, lalu hasilnya dicatat dalam tabel pengamatan.
b. Penentuan berat jenis
Sampel tanah terusik yang telah diambil dari lapang dan telah dikering anginkan disiapkan sebanyak 5 gr. Kemudian, massa pycnometer kosong dan tutupnya ditimbang massanya, lalu dicatat di tabel pengamatan. Kemudian, air dimasukkan kedalam pycnometer lalu diukur suhunya (BD1), lalu dicatat. Kemudian, sampel tanah dihaluskan dengan ditumbuk lalu disaring, kemudian dimasukkan dalam pycnometer, lalu ditimbang, massanya dan dicatat pada tabel pengamatan. Setelah itu, air ditambahkan kedalam pycnometer sebanyak setengah dari volume pycnometer, lalu massa pycnometer+ tanah+air ditimbang dan dicatat hasilnya. Kemudian, pycnometer yang berisi tanah+air didiamkan selama 24 jam tanpa ditutup, untuk menghilangkan gelembung-gelembung yang terperangkap. Setelah 24 jam, air ditambahkan hingga penuh kedalam pycnometer lalu diaduk dan diukur suhunya (BD2) dan dicatat hasilnya.
c. Penentuan kadar air
Cawan kosong ditimbang massanya, lalu dicatat hasilnya. Kemudian, dimasukkan 5 gr sampel tanah terusik yang telah dihaluskan tadi ke dalam cawan, lalu ditimbang massanya dan dicatat hasilnya pada tabel pengamatan. Kemudian, dimasukkan ke dalam oven selama 24 jam. Setelah itu, didinginkan pada desikator, kemudian ditimbang massa tanah+cawan setelah dioven, lalu hasilnya dicatat pada tabel pengamatan.
3.3. Analisa data
a. Rumus perhitungan
1. Perhitungan volume tanah:
d = diameter dalam ring
t = tinggi ring
2. Berat volume
BV = berat volume tanah (gr/)
a = massa cawan (gr)
b = massa tanah + ring + cawan sebelum dioven (gr)
c = massa tanah + ring + cawan setelah dioven (gr)
d = massa ring (gr)
3. Kadar air
Ka = kadar air (%)
4. Berat jenis
BJ = Berat jenis tanah (gr/)
a = berat pycnometer (gr)
b = berat pycnometer + air (gr)
c = berat pycnometer + tanah kering angin (gr)
d = berat pycnometer + tanah + air (gr)
BD1 = Berat jenis air pada suhu T1
BD2 = Berat jenis air pada suhu T2
Ka = Kadar air (%)
BD1 dan BD2 didapatkan dari tabel berdasarkan pengamatan pada suhu pycnometer.
Tabel 3. 1. Berat jenis air pada berbagai suhu | ||||||||||
ºC | 0 | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 |
20 | 0.998 | 0.998 | 0.998 | 0.998 | 0.997 | 0.997 | 0.997 | 0.997 | 0.996 | 0.996 |
30 | 0.995 | 0.995 | 0.995 | 0.995 | 0.994 | 0.994 | 0.994 | 0.993 | 0.993 | 0.993 |
40 | 0.992 | 0.992 | 0.991 | 0.991 | 0.991 | 0.990 | 0.990 | 0.989 | 0.989 | 0.988 |
5. Porositas tanah
N = porositas tanah (%)
BV = berat volume tanah (gr/)
BJ = berat jenis tanah (gr/)
b. Contoh Perhitungan
1. Perhitungan volume sampel tanah
2. Perhitungan berat volume sampel tanah
3. Perhitungan kadar air sampel tanah
4. Perhitungan berat jenis sampel tanah
Dengan menggunakan persamaan lain yaitu:
5. Perhitungan porositas sampel tanah
Lapisan | Massa cawan (gram) | Massa tanah+ring+cawan+sebelum dioven (gr) | Massa tanah+ring+cawan+setelah dioven (gr) | Massa ring (gr) | Tinggi ring (cm) | Diameter ring (cm) | Volume tanah (cm^3) | BV (gr/cm3) |
(a) | (b) | (c) | (d) | |||||
2 | 75,42 | 520,8 | 490,32 | 194,16 | 4 | 7,5 | 176,63 | 1,25 |
Lapisan | Massa tanah sebelum dioven (gr) | Massa tanah setelah dioven (gr) | Massa Picno kosong (gr) | Massa Picno+air (gr) | Massa Picno+tanah (gr) | Massa Picno+tanah+air (gr) | BD1 (28°C) | BD2 (27°C) | Kadar air (%) | BJ (gr/cm3) | Porositas (%) |
(a) | (b) | (c) | (d) | ||||||||
1 | 24,9 | 22,8 | 17,18 | 42,05 | 22,25 | 44,71 | 0,99623 | 0,99651 | 9,21 | 2,088 | 40,1 |