Acara 3 Pengenalan Dasar Alat & Mesin Pengendalian Hama & Penyakit Tanaman Dan Kaliberasi Sprayer : BAB III METODOLOGI, BAB VI PENUTUP

Posted by andi telaumbanua on Jan 13, 2019 in ALAT Dan MESIN PERTANIAN |

BAB III
METODOLOGI

  1. Alat

Alat yang digunakan pada praktikum pengenalan alat dan mesin pengendalian hama dan penyakit tanaman dan kaliberasi sprayer ini antara lain:

  1. Pengenalan dan kaliberasi sprayer

Sprayer : sebagai alat yang dipelajari

Alat penyemprot (Knapsack sprayer dan mist blower)

Botol/ gelas plastik : untuk menampung air

Stopwatch : untuk mengukur waktu selama berlangsung proses kaliberasi

Meteran : untuk mengukur ukuran/dimensi dari alat

Gelas ukur : untuk mengukur volume air yang tertampung

2. Pengenalan mist blower

a.     Mist blower : sebagai alat yang dipelajari

b.  Meteran : untuk mengukur ukuran/dimensi dari ala

2. Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum pengenalan alat dan mesin pengendalian hama dan penyakit tanaman dan kaliberasi sprayer ini adalah air untuk kaliberasi sprayer, kertas dan alat tulis untuk menulis hasil pengamatan.

3. Cara Kerja

Sprayer

Klasifikasi Sprayer

Pada praktikum klasifikasi sprayer bagian-bagian dari sprayer diamati dan fungsi dari bagian-bagian tersebut dicatat. Selanjutnya dilakukan penentuan spesifikasi sprayer dengan cara bagian-bagian dari sprayer diukur.

  • Kaliberasi Sprayer

Kaliberasi sprayer dilakukan dengan cara air diisi ke dalam tangki sprayer, kemudian botol penampung disusun tepat di bawah alur seng plastik agar hasil penyemprotan dapat tertampung. Selanjtnya sprayer dipompa hingga barometer menunjukkan angka pada tekanan 6 kg/cm2. Setelah tekanan sesuai, kran air dibuka bersamaan dengan stopwatch dinyalakan. Waktu penyemprotan dicatat selama tekanan berubah dari 6 kg/cm2 menjadi 5 kg/cm2. Volume air yang tertampung diukur dengan gelas ukur dan percobaan dilakukan sebanyak dua kali ulangan dan  begitu juga untuk variasi tekanan 5-4 Kg/cm2 dan 4-3 Kg/cm2.

  • Mist Blower

Pada praktikum ini dilakukan pengamatan kondisi fisik dari mist blower beserta alat pendukungnya.  Kemudian, spesifikasi dari mist blower dicatat dan beserta alat pendukungnya ke dalam blanko spesifikasi yang tersedia.

4. Cara analisa

Menentukan nilai SD :

CV = SD/x rata-rata

Untuk menghitung lebar kerja dengan metode statistic dipilih alternative nilai CV yang terkecil.

Dibuat gravik antara no.botol vs Xrata-rata, ∑ overlap dan ∑x.(ada 3 variasi tekanan) dan setiap variasi ada 5 alternatif overlap.

Dibuat grafik no.Botol vs ∑x untuk setiap variasi tekanan (ada 3 ) dicari nilai R² yang mendekati 1( untuk mencari lebar kerja).

Menghitung lebar kerja

Alternatif 1

Alternatif 2

Alternatif 3

Alternatif 4

Alternatif 5

Faktor koreksi :

JKP = ∑(Xirata-rata)²- FK

JKV = JKT-JKP

Dbu = nv -1 = 3-1=2

KTV= JKV/dbv

Dbu = nv(nu-1)=3(2-1)=3

KTU=JKP/dbu

Debit aliran :

Pada tekanan 6-5 kg/cm2

Pada tekanan 5-4 kg/cm2

Pada tekanan 4-3 kg/cm2

Dosis penggunaan

BAB VI

PENUTU

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum dan pembahasan serta analisa data yang telah dilakukan  diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

  1. Spesifikasi dari seeder yaitu : Mereknya: Agrostroi, tipenya: Trailing dengan No. Seri: 16SLN150. Negara pembuatnya: Chekoslovakia, jenis mesin penanamnya: drill seedling, jenis alat pengeluaran benihnya: horizontal feet, rotor matering devices, jenis tabung penyalurnya: tabung spiral, jenis alat pembuat alurnya: disk, jenis alat penutup benihnya: drag chain, jenis benih yang ditanam: biji-bijian, panjangnya (cm): 295 cm, lebar (cm) : 147 cm, tinggi (cm): 135 cm, ukuran Diameter roda mesin penanamnya : 71 cm, jarak tanamnya: 29 cm, dan lebar kerjanya: 208 cm
  2. Fungsi Seeder yaitu meletakkan benih yang akan ditanam pada kedalaman,   jumlah  tertentu  dan  seragam,  dan  pada  sebagian  besar  alat penanam menutup dengan tanah kembali.
  3. Mekanisme kerja seeder adalah pembuka alur tipe piringan ganda (double disk) membuat alur di lahan yang akan ditanami, kemudian benih dijatuhkan dari bagian penakar benih tipe inclined disk. Penakar benih berbentuk piringan pipih yang pada sekeliling tepinya terdapat lubang-lubang berdiameter sama dengan biji yang akan ditanam.  Saat penakar benih berputar, lubang-lubang tersebut akan terisi biji-bijian yang terdapat di atas piringan penakar benih. Benih akan jatuh melalui lubang penyalur benih. Piringan penakar benih berputar saat roda penggerak yang ada di bagian belakang bergerak, benih jatuh ke alur dan ditutup oleh seed covering device
  4. Hasil analisis kaliberasi seeder dengan anova satu arah yaitu : F hitung < F tabel, maka : Ho diterima dan H1 ditolak. Jadi, vasiasi bukaan SMD tidak mempengaruhi keseragaman pengeluaran benih pada setiap seed tube
  5. Hasil analisis kaliberasi seeder dengan anova dua arah yaitu :
  6. F hitung 1 < F tabel 1 , maka : Ho diterima dan H1 ditolak. Jadi, vasiasi bukaan SMD tidak mempengaruhi keseragaman jumlah total pengeluaran benih masing-masing tube
  7. F hitung 2 < F tabel 2 , maka : Ho diterima dan H1 ditolak. Jadi, jumlah ulangan tidak mempengaruhi keseragaman jumlah total pengeluaran benih pada masing-masing tube,
  8. F hitung  3 > F tabel 3 , maka : Ho ditolak dan H1 diterima. Jadi, tidak ada interaksi antara variasi bukaan dan ulangan terhadap pengeluaran benih pada masing – masing tube
  • Kecepatan penanaman pada bukaan SMD 1/3 yaitu: , , . Jumlah benih pada bukaan SMD 1/3 yaitu : , ,
  • Rice transplanter adalah  jenis mesin penanam  padi yang dipergunakan untuk menanam  bibit padi yang telah disemaikan  pada areal khusus  dengan umur tertentu,  pada areal tanah sawah  kondisi  siap tanam. 
  • Pembuatan bibit padi dengan sistem dapog yaitu : Pembuatan bibit padi dilakukan dengan menyemaikan 200 gram benih dalam kotak berukuran 60 x 30 x 3 cm. Benih ini disemai di dalam ruang gelap hingga berkecambah, kemudian di berikan sinar matahari selama dua hari hingg berwarna hijau merata. Setelah itu bibit dipelihara hingga ukuran atau ketinggian yang diinginkan.
  • Kalibrasi seeder adalah menghitung/ mengukur kebutuhan biji untuk luasan areal tertentu
  • Saran

Praktikumnya telah berjalan dengan baik, kedepannya kaliberasi dan pengenalan alat seeder-nya langsung dilapangan saja dan dipraktekan langsung pada lahan dengan luasan tertentu, agar praktikan bisa melihat langsung mekanisme kerja dari seeder sehingga lebih memahami. Laporannya dalam bentuk file saja agar menghemat kertas, uang praktikan, dan mendukung kelestarian alam (1000 lembar kertas yang digunakan setara dengan 1 pohon ditebang, jika sebuah organisasi terdiri dari 100 orang dapat menghemat 3 lembar kertas setiap hari, maka dalam setahun ada 156 batang pohon yang dapat diselamatkan).

DAFTAR PUSTAKA

Ciptohadijoyo, Sunarto. 2003. Hand Out Mata Kuliah Mesin Produksi Pertanian. Yogyakarta:Fakultas Teknologi Pertanian.

Daywin, Frans J., 1977, Teknik Budidaya Pertanian, Departemen Mekanisasi    Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian dan THP Institut Pertanian Bogor,     Bogor.

Djojosumarto, Panut. 2004. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius. Yogyakarta.

Irwanto, Kohar. 1980. Alat dan Mesin Budidaya Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Departemen Mekanisasi Pertanian. Bogor.

Purwadi, Tri, Ir. M. Eng. 1999. Mesin Tanam dan Mesin Pemeliharaan Tanaman. Program Studi Teknik Pertanian. Jurusan Mekanisasi Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Smith, H. Pearson. 1955. Farm Machinery and Equipment. McGraw–Hill Book Company Inc. New York.

Sudarmo, S. 1991. Pestisida. Kanisius. Yogyakarta.

Yakup. 1991. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Rajawali Press. Jakarta.

Reply

Copyright © 2024 All rights reserved. Theme by Laptop Geek.