Traktor pertanian
Traktor pertanian
Traktor pertanian didefinisikan sebagai suatu kendaraan yang mempunyai daya penggerak sendiri, minimum mempunyai sebuah poros roda yang diracang untuk menarik serta menggerakkan alat/mesin pertanian. Atas dasar bentuk dan ukuran traktor, maka traktor pertanian dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: traktor besar, traktor mini dan traktor tangan (anonimb, 2007).
Hand tractor merupakan peralatan yang digunakan oleh manusia, sistem yang bekerja yaitu dorongan dibutuhkan oleh hand tractor tersebut, dan tentunya menggunakan manusia. Hand tractorberfungsi untuk mengolah tanah, mempunyai efesiensi yang tinggi karena pembalikan dan pemotongan tanah dapat dikerjakan dalam waktu yang bersamaan. Traktor roda dua ini merupakan traktor serba guna karena dapat berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk alat-alat lain seperti pompa air, alat prosesing, gandengan (trailer) dan lain lain (Sutrisno, 1999).
Traktor tangan dirancang menggunakan motor bahan bakar sebagai sumber tenaga pengerak, sehingga untuk siuatu unit traktor tangan menjalankan fungsinya sebagai penghasil traksi, maka langka awal operasi adalah menghidupkan dulu motor bakar, menghidupkan motor bakar artinya adalah berlangsungnya langkah-langkah kerja peroses pembangkit tenaga sebuah motor bakar antara lain : langka pemasukan (intake stroke), dimana campuran bahan bakar dengan udara (motor bensin) atau udaramurni (motor diesel) kedalam ruang pembakaran(ruang silindris),langkah kopressi, dimana bahan bakar atau udara dalam ruanganan pembakaran dikomperasi, sehingga suhu ruangan naik hingga mencapai suhu pembakaran bahan bakar, langkah tenaga, penyalaan dan terbakarnya bensin pada motor bensin, atau kompressi yang tinggi sehingga suhu pembakaran solar tercapai dan bersamaan dengan itu bahan bakar solar di injeksikan kedalam ruang bakar pada motor diesel adalah keadaan proses pembakaran mulai terjadi.
Efek pembakaran adalah terjadinya ledakan dalam ruang pembakaran, dan akan menekan piston untuk bergerak turun, bersama dengan itu terjadi putaran sebagai pemicu tenaga yang kemudian diteruskan pada roda, sehingga roda menggelinding maka traksi pada traktor akan dihasilkan. Langkah terkait pembangkitan tenaga motor bakar adalah langkah pembuangan (exhaust sroke), yaitu mengeluarkan gas-gas sisa pembakaran keluar dari ruang bakar agar tidak menggangu siklus kerja berikutnya.
Prinsip kontruksi traktor kecil ini terdiri atas :Tenaga penggerak/motor penggerak, Landasan/chasis dan badan, Komponen penerus tenaga, Roda-roda/ban, Implements/peralatan pengolah tanah. Adapun persiapan dalam penggunaan traktor tangan sebelum pengoperasiannya supaya traktor ini dapat bekerja dengan lancer dan ekonomis, yaitu menyiapkan pakaian operator, mengadakan pemeriksaan, memeriksa kopling, traktor harus berjalan lurus, memeriksa tekanan ban, memeriksa bagian-bagian yang perlu dilumasi.
Salah satu contoh alat mesin pertanian untuk bagian pengolahan tanah adalah traktor roda dua atau traktor tangan (power tiller/hand tractor). Traktor roda dua atau traktor tangan (power tiller/hand tractor) adalah mesin pertanian yang dapat dipergunakan untuk mengolah tanah dan lain-lain pekerjaan dengan alat pengolah tanahnya digandengkan/dipasang di bagian belakang mesin. Mesin ini mempunyai efisiensi tinggi, karena pembalikan dan pemotongan tanah dapat dikerjakan dalam waktu yang bersamaan. Traktor roda dua merupakan mesin serba guna karena dapat juga berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk alat alat lain seperti pompa air, alat pengolahan, gandengan (trailer), dan lain-lain (Purwantana,1999).
Prinsip kerja traktor adalah mesin pengolah tanah dengan menggunakan tenaga penggerak motor bakar yang pada umumnya motor diesel. Sebagai mesin pengolah tanah, traktor digunakan untuk menarik peralatan pengolahan tanah, seperti bajak piring, garu piring, dll. Traktor roda empat yang dirangkai dengan peralatan pengolah tanah perlu diatur atau disetel posisi peralatannya agar dapat difungsikan dengan baik. Pengaturan tersebut dilakukan dengan mamanjangkan atau memendekkan pada ikatan sambungan peralatan atau pada “tiga titik penyambungan” (Anonimf, 2010).
Berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan, ada tiga jenis traktor tangan yaitu traktor tangan dengan bahan bakar solar, traktor tangan dengan bahan bakar bensin dan traktor tangan dengan bahan bakar minyak tanah (kerosin). Sedangkan berdasarkan daya motor, traktor tangan dibedakan dalam tiga kategori yaitu traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 HP, traktor tangan berukuran sedang, tenaga penggeraknya 5-7 HP dan traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya 7-12 HP (Mulyoto, 1996).
Sebelum menjalankan traktor, periksalah hal-hal sebagai berikut:
- Minyak Pelumas Traktor: Pastikan Gear Box telah terisi Minyak Pelumas SAE 90-140 sebanyak 5,5 liter. Selalu lakukan kontrol dan pastikan oli sudah memenuhi Gear Box sampai dengan lubang cek oli, serta kondisi minyak pelumas masih dalam keadaan baik.
- Diesel Penggerak (Bahan Bakar, Oli Diesel, Air Radiator : Pastikan Tangki Bahan Bakar telah terisi Minyak Solar dalam jumlah yang cukup (untuk Diesel Kubota RD 85 DI-1S dan RD 85 DI-2S, kapasitas tangki bahan bakar 9,5 liter). Pastikan juga oli mesin Diesel dan air radiator masih terisi sesuai ketentuan (untuk Diesel Kubota RD 85 DI-1S dan RD 85 DI-2S, menggunakan Minyak Pelumas SAE-30 sebanyak 2,4 liter).
- Posisi V-Belt : Pastikan V-Belt dalam posisi lurus, tidak dalam posisi miring. Posisi V-Belt yang miring dapat mengurangi efisiensi penerusan tenaga/ putaran dari Diesel Penggerak ke Pulley Utama. Akibat selanjutnya adalah penggunaan V-Belt dan Pulley menjadi boros (cepat rusak).
- Penarik Kopling (Clutch Rod): Pastikan Penarik Kopling dapat bekerja dengan baik: posisi Steering Gear betulbetul masuk ketika Clutch Handle dilepas / tidak ditarik, dan Steering Gear pada posisi lepas saat Clutch Handle ditarik. Jika Penarik Kopling belum berfungsi dengan baik, lakukan penyetelan dengan mengatur Clutch Rod Adjustment (pengatur yang ada di depan Clutch Handle).
- Posisi Pemasangan Roda (Kiri dan Kanan): Pastikan Roda terpasang dengan benar, tidak terbalik kanan-kiri-nya. Periksa juga kekencangan Baut yang mengikat Cage Wheel Flange (Roda) dengan Wheel Holder (Gear box).
- Keamanan Tangan Saat Memutar Engkol Starter: Pastikan tersedianya ruangan yang cukup aman untuk tangan saat memutar Engkol Starter, dengan cara mengatur jarak Diesel terhadap roda.
Maintanance/ Perawatan traktor roda 2 dan roda 4
- a) Memeriksa mur-baut (25 jam kerja)
Semua mur-baut dan pengikat yang lain harus diperiksa. Jika dibiarkan kendur akan mengakibatkan kerusakan yang lebih berat. Bagian-bagian traktor akan bias lepas atau patah.
- b) Memeriksa V-belt (25 jam kerja)
Ketegangan V-belt harus tepat. Belt yang dipakai cukup lama akan mengembang sehingga belt akan kendur. Belt yang kendur akan menimbulkan slip. Sedang yang terlalu kencang akan mudah rusak dan menghambat putaran mesin.
- c) Memeriksa bahan bakar
Tangki harus terisi cukup bahan bakar. Tangki yang kososng akan mengakibatkan udara masuk ke saluran bahan bakar. Tangki yang dibiarkan kosong pada saat traktor disimpan akan mengakibatkan terjadinya pengembunan. Lama kelamaan air hasil pengembunan akan semakin banyak tertampung di dalam tangki. Apabila air ini masuk ke dalam ruang pembakaran akan dapatmerusak motor. Pemeriksaan bahan bakar dapat dilihat dari selang penduga yang berada disamping tangki bahan bakar.
- d) Memeriksa saringan bahan bakar (25 jam kerja)
Jenis traktor yang biasa digunakan adalah motor diesel. Bahan bakar ang masuk ke dalam ruang ruang pembakaran harus betul-betul bersih. Bahan bakar yang kotor akan menyumbat lubang nozel. Kotoran yang mengendap biasannya diperiksa pada mangkuk gelas. Untuk memeriksa elemen saringan, kran bahan bakar harus ditutup terlebih dahulu, sebelum membuka mangkuk gelas.
- e) Memeriksa saringan udara
Traktor biasa bekerja dilahan yang penuh debu, sehingga udara yang dihisap motor relative kotor. Saringan udara harus dalam kondisi baik, agar dapat menyaring udara dengan sempurna. Saringan udara traktor tangan banyak menggunakan tipe basah. Saringan udara diperiksa kebersihan saringan kawat serta ketinggian permukaan dan kebersihan oli.
- f) Memeriksa system pendingin
Biasannya motor traktor menggunakan system pendinginan air sebagai pendingin. Baik tipe radiator maupun kondensor. Periksa keberadaan air dan kebersihan ram radiator.
- g) Memeriksa tuas kendali/kontrol
Seluruh tuas kendali/ control harus beroperasi dengan baik. Dengan beroperasinya tuas control dengan baik, operator dapat mengoperasikannya dengan baik pula. Ada beberapa tuas kontrol yang bias diatur gerak bebasnya, seperti: kopling utama, rem, kopling kemudi,dan gas.
- h) Memeriksa tekanan ban
Tekanan ban harus standart (16,5 psi). Tidak boleh terlalu keras atu kemps. Tekanan kedua ban juga harus sama.
- i) Memeriksa system pelumasan
Bagian-bagian yang bergesekan, perlu diberi pelumas, agar tidak timbul gesekan dan panas. Ada beberapa bagian dari traktor yang perlu dilumasi, seperti: Bagian dalam motor, oli motor ditampung dalam karter, dan dapat diperiksa dengan tongkat penduga, Cukup tidaknya dan kotor tidaknya oli perlu diperiksa. Gigi transmisi, sama dengan oli motor, oli gigi transmisi juaga perlu diperiksa. Kabel kopling kemudi. Periksa kondisi kawat yang ada pada kabel kopling, jangan sampai kering atau bahkan berkarat. Agar tidak berkarat dan lengket perlu dilumasi dengan oli SAE 30/40 Bagian lain dari traktor yang bergesekan, seperti jari kopling dan cam/pengait kopling utama. Untuk mencegah keausan, perlu dilumasi deng oli SAE 30/40.
- j) Memeriksa implement
Implemen yang akan dioperasikan harus betul-betul siap. Kelengkapan elemen perlu diperiksa. Implemen yang bergerak, perlu diberi pelumas.
- k) Persiapan peralatan tangan
Peralatan tangan yang sering dipakai, terutama yang digunakan untuk mengoperasikan implement, harus dibawa. Beberpa jenis traktor dilengkapi dengan bagasi tempat peralatan tangan tersebut. Tempat peralatan biasannya berada di tempat pengemudi traktor.
Komponen penting lainya dalam kontruksi sebuah traktor adalah komponen pengendalian yang berfungsi untuk menentukan arah gerakan traktor/ membelok, merubah kecepatan dan memberhentikan jalan traktor, serta menaikan dan menurunkan putaran mesin.
Untuk melakukan pengolahan lahan, digunakan alat-alat (implement) :
- Luku (Single Plow): Luku digunakan untuk membongkar dan membalik tanah pada proses penyiapan lahan. Luku dipasang dengan menghubungkan Plow Head dengan Hitch menggunakan Hitch Pin. Pasanglah luku pada lubang Hitch tepi kanan, namun jika dikehendaki, dapat dipasang pada lubang tengah atau tepi kiri. Kedudukan Luku dan Frame harus diusahakan dalam posisi horisontal agar pelumasan /pendinginan diesel tidak terganggu dan operasional traktor menjadi stabil. Aturlah ulir pengatur yang tersedia untuk memperoleh kedalaman pembajakan yang dikehendaki.
- Gelebeg (Puddler): Gelebeg digunakan untuk memecah bongkahan tanah. Pada tanah yang berlumpur/ lembek, proses pengolahan tanah bisa langsung dengan gelebeg tanpa harus diluku terlebih dahulu. Pasanglah gelebeg pada lubang pen tengah, lubang yang lain sebagai cadangan.
- Garu (Leveler) : Garu digunakan untuk meratakan permukaan tanah sebagai proses terakhir (finishing) pengerjaan tanah. Pasang garu pada lubang pen tengah dan aturlah kemiringan garu menggunakan baut penyetel yang tersedia untuk memperoleh kemiringan yang sesuai dengan kondisi tanah yang sedang diolah.
- Bajak Parabola (Disc Plow): Disc Plow berfungsi seperti bajak. Dengan menggunakan Disc Plow, akan diperoleh hasil pembajakan 2x lebih lebar jika dibandingkan dengan hasil bajak biasa (Single Plow). Dengan demikian, pemakaian bahan bakar menjadi lebih hemat. Aturlah kedalaman pembajakan dengan ulir pengatur yang tersedia
- Pola Pengerjaan Lahan: Cara pengolahan lahan dengan traktor tangan tergantung dari kondisi dan bentuk lahan yang akan diolah. Pada prinsipnya, operator traktor harus memperhatikan arah lemparan tanah dari luku. Roda kanan traktor harus masuk ke dalam parit bekas bajakan sebelumnya (hal ini tidak berlaku pada saat membelok), untuk memperoleh hasil bajakan yang sempurna. Ada dua cara lintasan yang dapat dipakai yaitu: “Cara Belah” dan “Cara Keliling”. Untuk pola pengerjaan lahan dengan cara keliling, pengerjaan tepi dapat dilakukan dengan cara memasang bajak pada lubang Hitch sebelah kanan.
Keselamatan Kerja
Traktor umumnya dikendalikan oleh manusia. Namun dengan perkembangan zaman yang sudah modern ini banyak traktor yang sudah menggunakan tenaga robot. Untuk keselamatan pengguna traktor sangat diperlukan. Tips atau cara menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat mengendarai traktor:
1. Pakaian
Pada saat mengendalikan traktor usahakan menggunakan pakaian yang tertutup untuk mengghindari panas matahari dan kontak dari luar. Menggunakan sepatu perlu dilakaukan agar kaki tidak lecet saat mengendarai atau saat mengemudikan.
2. Kondisi Tempat Kendali
Kondisi tempat kendali traktor harus senyaman munkin. Jika kondisinya tidak memungkinkan maka hal kecil yang tidak kita ketahui akan bias terjadi misalnya lelah karena tempat kendali tidak stabil atau miring.
3. Kesehatan
Kesehatan pengendara harus diperhatikan. Jika kondisi pengendara tidak mamungkinkan usahakan jangan memaksakan untuk mengendarainya. Traktor ekerja pada lahan apapun dan itu mungkin bias mengakibatkan kelalahan.