0

Soal responsi Agroklimatologi : materi acara 1 dan 2

Posted by andi telaumbanua on Jul 26, 2018 in Praktikum

Responsi  Agroklimatologi (TPT 2017)

 

 

Responsi sistem slide, 1 slide diberi waktu 1 menit untuk mengerjakan

SOAL ACARA I

  1. Sebutkan perbedaan cuaca dan iklim 
  2.  Anasir iklim yang biasanya dilakukan dan alat yang digunakan (min. 3)
  3. Psychrometer adalah alat ukur
  4. Perbedaan ombrometer manual, semi otomatis, dan jungkat-jungkit…
  5. Mengapa pada hair hygrograf digunakan rambut kuda?
  6. Fungsi nivo pada ombrometer adalah…
  7. Sebutkan syarat taman alat (min. 3)
  1. Jelaskan kepanjangan dan pengertian AWS?
  2. Sebutkan nama dan fungsi alat berikut
  3. Sebutkan nama bagian yang berfungsi untuk menyerap dan memantulkan cahaya pada alat actinograf

 

SOAL ACARA II

  1. Apakah yang dimaksud dengan evaporasi dan evapotranspirasi?
  2. Sebutkan 4 faktor yang mempengaruhi evapotranspirasi
  3. Perhatikan tabel berikut

Suatu stasiun pengamatan cuaca terletak di 07,29 LU, berapakah nilai Mean Daily Percentage (p) pada bulan Desember?

  1. Tentukan nilai f berdasarkan nilai p yang diperoleh dari soal nomor 3 (diketahui Tmean­ = 26,7oC)
  2. Perhatikan data berikut
Bulan Rh%
Juli 84.311
Agustus 79.72
September 82.23
Oktober 91.295
November 91.716
Desember 89.213

Hitung nilai RHmean dan termasuk kelompok mana nilai RHmean tersebut? (low/medium/high)

  1. Diketahui kecepatan angin sebesar 4,62 km/hari, berapakah nilai kecepatan angin tersebut dalam satuan m/s?
  2. Perhatikan data berikut
Bulan n N
Januari 1.44 12.44
Februari 4.93 12.35
Maret 4.76 12.1
April 5.15 11.91
Mei 5.73 11.76
Juni 6.17 11.66

Hitung nilai perbandingan lama penyinaran aktual dengan lama penyinaran maksimum pada tabel tersebut dan kelompokkan nilai perbandingan tersebut (low/medium/high)

  1. Berdasarkan perhitungan (n/N) pada nomor sebelumnya, tentukan nilai Rs pada bulan Februari dan April (Ra Februari = 16,2 ; Ra April = 14,5)
  2. Tuliskan rumus untuk menghitung Epan
  3. Sebutkan anasir iklim yang digunakan dalam analisis data acara 2

 

 

 

 
0

Berbagai permasalahan di Indonesia

Posted by andi telaumbanua on Jul 25, 2018 in Umum

Berbagai permasalahan  di Indonesia

 

  1. Masalah Kesadaran Perpajakan

Kesadaran perpajakan menjadi permasalahan  utama  bangsa,  karena uang dari pajak menjadi tulang punggung pembiayaan pembangunan. APBN 2016, sebesar 74,6 % penerimaan negara berasal dari pajak. Masalah yang muncul adalah masih banyak Wajib Pajak Perorangan maupun badan (lembaga/instansi/perusahaan/dan lain-lain) yang masih belum sadar dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Laporan yang disampaikan masih belum sesuai  dengan  harta  dan  penghasilan  yang  sebenarnya  dimiliki,  bahkan banyak kekayaannya yang disembunyikan. Masih banyak warga negara yang belum terdaftar sebagai Wajib Pajak, tidak membayar pajak tetapi ikut menikmati fasilitas yang disediakan oleh pemerintah

  1. Masalah Korupsi

 

Masalah korupsi sampai sekarang masih banyak terjadi, baik di pusat maupun di daerah. Transparency Internasional (TI) merilis situasi korupsi di 188 negara untuk tahun 2015. Berdasarkan data dari TI tersebut, Indonesia masih menduduki peringkat 88 dalam urutan negara paling korup di dunia.

Hal tersebut  menunjukkan bahwa masih ditemukan adanya perilaku pejabat publik yang kurang sesuai dengan standar nilai/moral Pancasila. Agar perilaku koruptif  tersebut   ke  depan  dapat   makin  direduksi,  maka  mata   kuliah pendidikan Pancasila perlu diintensifkan di perguruan  tinggi. Hal tersebut dikarenakan mahasiswa merupakan kelompok elit intelektual generasi muda calon-calon pejabat publik di kemudian hari.

 

Sebenarnya, perilaku koruptif ini hanya dilakukan oleh segelintir pejabat publik saja. Tetapi seperti kata peribahasa, karena nila setitik rusak susu sebelanga. Hal inilah tantangan yang harus direspon bersama agar prinsip good governance dapat terwujud dengan lebih baik di negara Indonesia.

 

  1. Masalah Lingkungan

 

Indonesia dikenal sebagai paru-paru dunia. Namun dewasa ini, citra tersebut perlahan mulai luntur seiring dengan banyaknya kasus pembakaran  hutan, perambahan hutan menjadi lahan pertanian, dan yang paling santer dibicarakan, yaitu beralihnya hutan Indonesia menjadi perkebunan.

 

Selain masalah hutan, masalah keseharian yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini adalah sampah, pembangunan yang tidak memperhatikan ANDAL  dan  AMDAL,  polusi yang  diakibatkan pabrik dan  kendaraan  yang semakin banyak. Hal tersebut  menunjukkan bahwa kesadaran  masyarakat terhadap kelestarian lingkungan masih perlu ditingkatkan. Peningkatan kesadaran lingkungan tersebut juga merupakan perhatian pendidikan Pancasila.

  1. Masalah Disintegrasi Bangsa

 

Demokratisasi mengalir dengan deras menyusul terjadinya reformasi di Indonesia. Disamping menghasilkan perbaikan-perbaikan dalam tatanan Negara Republik Indonesia, reformasi juga menghasilkan dampak  negatif, antara lain terkikisnya rasa kesatuan dan persatuan  bangsa. Sebagai contoh acapkali mengemuka dalam wacana publik bahwa ada segelintir elit politik di daerah  yang memiliki pemahaman  yang sempit  tentang  otonomi daerah. Mereka terkadang  memahami otonomi daerah sebagai bentuk keleluasaan pemerintah daerah untuk membentuk kerajaan-kerajaan kecil. Implikasinya mereka  menghendaki daerahnya  diistimewakan  dengan  berbagai  alasan. Bukan itu  saja,  fenomena  primordialisme  pun  terkadang  muncul  dalam kehidupan masyarakat. Beberapa kali Anda menyaksikan di berbagai media massa yang memberitakan elemen masyarakat tertentu memaksakan kehendaknya dengan  cara kekerasan  kepada  elemen  masyarakat  lainnya. Berdasarkan    laporan    hasil    survei    Badan    Pusat    Statistik    di   181

Kabupaten/Kota, 34 Provinsi dengan melibatkan 12.056 responden sebanyak

89,4 % menyatakan penyebab permasalahan  dan konflik sosial yang terjadi tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila (Dailami, 2014:3).

 

  1. Masalah Dekadensi Moral

 

Dewasa ini, fenomena  materialisme, pragmatisme, dan hedonisme makin menggejala dalam kehidupan bermasyarakat. Paham-paham  tersebut mengikis moralitas dan akhlak masyarakat, khususnya generasi muda. Fenomena  dekadensi moral tersebut  terekspresikan dan  tersosialisasikan lewat tayangan berbagai media massa. Perhatikan tontonan-tontonan yang disuguhkan dalam media siaran dewasa  ini. Begitu banyak tontonan  yang bukan hanya mengajarkan kekerasan, melainkan juga perilaku tidak bermoral seperti pengkhianatan dan perilaku pergaulan bebas. Bahkan, perilaku kekerasan juga acapkali disuguhkan dalam sinetron-sinetron yang notabene menjadi tontonan keluarga. Sungguh ironis, tayangan yang memperlihatkan perilaku kurang terpuji justru menjadi tontonan yang paling disenangi. Hasilnya sudah  dapat  ditebak, perilaku menyimpang di kalangan  remaja semakin meningkat.

 

  1. Masalah Narkoba

Dilihat dari segi letak geografis, Indonesia merupakan negara yang strategis. Namun, letak strategis tersebut  tidak hanya memiliki dampak positif, tetapi juga memiliki dampak  negatif. Sebagai contoh, dampak  negatif dari letak geografis, dilihat dari kacamata bandar narkoba, Indonesia strategis dalam hal pemasaran obat-obatan terlarang. Tidak sedikit bandar narkoba warga negara asing yang tertangkap membawa zat terlarang ke negeri ini. Namun sayangnya,  sanksi yang  diberikan terkesan  kurang  tegas  sehingga  tidak menimbulkan efek jera. Akibatnya, banyak generasi muda yang masa depannya suram karena kecanduan narkoba.

Berdasarkan data  yang dirilis  Kepolisian  Republik  Indonesia  (POLRI)  tahun

2013, POLRI mengklaim telah menangani 32.470 kasus narkoba, baik narkoba yang berjenis narkotika, narkoba berjenis psikotropika maupun narkoba jenis bahan berbahaya  lainnya. Angka ini meningkat sebanyak 5.909 kasus  dari tahun  sebelumnya.  Pasalnya, pada  tahun  2012  lalu, kasus  narkoba yang

  1. Masalah Penegakan Hukum yang Berkeadilan

Salah satu tujuan dari gerakan reformasi adalah mereformasi sistem hukum dan sekaligus meningkatkan kualitas penegakan  hukum. Memang banyak faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas penegakan hukum, tetapi faktor dominan dalam penegakan  hukum adalah faktor manusianya. Konkretnya penegakan hukum ditentukan oleh kesadaran hukum masyarakat dan profesionalitas aparatur penegak hukum. Inilah salah satu urgensi mata kuliah pendidikan Pancasila, yaitu meningkatkan kesadaran hukum para mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa.

  1. Masalah Terorisme

Salah satu masalah besar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah terorisme. Asal mula dari kelompok terorisme itu sendiri tidak begitu jelas di Indonesia. Namun, faktanya terdapat beberapa kelompok teroris yang sudah ditangkap dan dipenjarakan berdasarkan  hukum yang berlaku. Para teroris tersebut melakukan kekerasan kepada orang lain dengan melawan hukum dan mengatasnamakan agama.  Mengapa mereka  mudah  terpengaruh  paham ekstrim tersebut?  Sejumlah tokoh berasumsi bahwa lahirnya terorisme disebabkan oleh himpitan ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan, pemahaman  keagamaan  yang kurang komprehensif terkadang  membuat mereka mudah dipengaruhi oleh keyakinan  ekstrim  tersebut.

(Sumber: Buku Pancasila Tim DIKTI )

 
0

Ciri Teknik Pemrograman Terstruktur

Posted by andi telaumbanua on Jul 25, 2018 in Praktikum, Uncategorized

Ciri Teknik Pemrograman Terstruktur

Teknik pemrograman terstruktur memiliki ciri -ciri atau karakteristik sebagai berikut :

  • mengandung teknik pemecahan masalah yang tepat dan benar
  • memiliki algoritma pemecahan masalah yang bersifat sederhana, satandar dan efektif dalam memecahkan masalah
  • teknik penulisan program memiliki struktur logika yang benar dan mudah dipahami
  • program semata-mata terdiri dari tiga struktur dasar yaitu sequence structure, looping structure dan selection structure
  • menghindaripenggunaan instruksi GOTO (peralihan proses tanpa syarat tertentu) yang menjadikan program tidak terstruktur dengan baik
  • membutuhkan biaya testing yang rendah
  • memiliki dokumentasi yang baik
  •  membutuhkan biaya perawatan dan pengembangan yang rendah

Standar Program yang Baik

Untuk menentukan standar program yang baik dibutuhkan beberapa standar sebagai dasar penilaian seperti : pemecahan masalah, penyusunan program, perawatan program dan standar prosedur.

Standar Teknik Pemecahan Masalah

Teknik Top Down merupakan teknik pemecahan masalah yang paling umumdigunakan. Pada teknik ini, suatu masalah yang kompleks dibagi- bagi ke dalam beberapa kelompok masalah yang lebih kecil. Dari kelompok masalah yang kecil tersebut dianalisis.

Teknik Bottom Up merupakan teknik pemecahan masalah yang mulai ditinggalkan, karena sulit untuk melakukan standarisasi proses dari prosedur -proseduryg sudah terbentuk yang akan digabungkan. Pada teknik ini, bila ada masalah yang kompleks, maka pemecahan masalah dilakukan dengan menggabungkan prosedur-prosedur yang ada menjadi satu kesatuan program guna menyeselesaikan masalah tersebut.

Setelah memiliki teknik pemecahan masalah yang akan digunakan, pemrogram akan mulai menyusun langkah-langkah untuk memecahkan masalah secara detail yang disebut Algoritma.

Algoritma berasal dari kata Algoris dan Rimis ; yang pertama kali diungkapkan oleh Abu Ja’kar Mohhamed Ibn Musa al Khowarizmi (825 M) dalam buku Al-Jabr Wa-al Muqabla.

Dalam bidang pemrograman, algoritma didefinisikan sebagai suatu metode khusus yang tepat dan terdiri dari serangkaian langkah yang terstruktur dan dituliskan secara sistematis yang akan dikerjakan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan bantuan komputer.

Proses dari masalah hingga terbentuk suatu algoritma disebut tahap pemecahan masalah, sedangkan tahap dari algoritma hingga terbentuk suatu solusi disebut dengan tahap implementasi. Solusi yang dimaksud adalah suatu program yang merupakan implementasi dari algoritma yang disusun.

Algoritma pemrograman yang baik, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

·           memiliki logika perhitungan /metode yang tepat dalam memecahkan masalah,

·           menghasilkan output yang tepat dan benar dalam waktu yang singkat,

·           ditulis dengan bahasa yang standar secara sistematis dan rapi sehingga tidak menimbulkan arti ganda,

·           dituliskan dengan format yang mudah diimplementasikan ke dalam bahasa pemograman,

·           semua operasi yang dibutuhkan terdefinisi dengan jelas,

·           semua proses harus selalu berakhir setelah sejumlah langkah dilakukan.

Standar Penyusunan Program

Dalam menyusun program, ada beberapakriteria yang harus diperhatikan oleh seorang pemrogram, misalnya :

1). Kebenaran logika dan penulisan

Program yang disusun harus memiliki kebenaran logika pemacahan masalah maupun penulisan. Program harus memiliki ketepatan, ketelitian dan kebenaran dalam penghitungan sehingga hasilnya dapat dipercaya.

Dalam penyususnan program, pemrogram tidak boleh hanya berpegang pada prinsip “asal program dapat dieksekusi” saja, tetapi harus benar-benar teliti dalam menulis rumus -rumus dan urutan logis dan langkah-langkah pemecahan masalah yang disusun.

2). Waktu minimum untuk penulisan program

Dalam penulisan program, pemrogram harus dapat menentukan waktu minimum penulisan programnya. Waktu minimum penulisan program adalah waktu yang harus tersedia secara wajar untuk menyusun program, dari awal hingga siap dioperasikan.

3). Kecepatan maksimum eksekusi program

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk dapat menghasilkan program yang memiliki kecepatan eksekusi maksimum, antara lain bahasa pemrograman yang digunakan (Basis Interprenter atau Compiler), algoritma yang disusun, teknik pemrograman yang diterapkan dan perangkat keras yang dipakai untuk mengoperasikannya.

Kecepatan maksimum eksekusi program juga dapat ditingkatkan dengan memperbaiki struktur program, misalnya dalam proses pengujian. Hindarilah proses pengujian yang berulang-ulang secara percuma.

4). Ekspresi penggunaan memori

Seorang pemrogram perlu mempelajari teknik-teknik pembuatan program yang meminimumkan penggunaaan memori. Pemborosan pemakaian memori akan menyebabkan eksekusi berjalan lambat.

Untuk dapat meminimumkan penggunaan memori, maka perlu diperhatikan :

·         penggunaan tipe data yang cocok untuk kebutuhan pemrograman.Misalnya, bila variabel yang digunakan untuk perhitungan cukup dengan yang sejenis single precission janganlah mengguakan jenis double precission

·         hindarilah penggunaan yang berulang-ulang terhadap variabel berindeks.

5). Kemudahan merawat dan mengembangkan program.

Program hendaknya memiliki struktur pemrograman yang baik, struktur data yang jelas dan dilengkapi dengan dokumentasi sehingga mudah untuk dipahami, diuji dan dikembangkan.

6). User friendly

Program yang disusun harus memiliki fasilitas-fasilitas yang memberikan kemudahan bagi pemakai untuk mengoperasikanya, misalnya dengan penambahan fasilitas on line help guna memberi penjelasan jika terjadi kesulitan, menu pilihan, tampilan yang informatif, pesan-pesan yang sederhana dan singkat sehingga mudah untuk dipahami dan sebagainya.

7). Portability

Usahakan agar program yang disusun dapat dioperasikan dengan berbagai jenis sistem operasi dan perangkat keras yang berbeda, sehingga fleksibel  untuk digunakan.

8). Pemrograman modular

Pada teknik top down, masalah yang besar dan kompleks dibagi-bagi ke dalam beberapa kelompok masalah yang lebih kecil. Kelompok masalah yang kecil itu disebut modul dan teknik pemrograman terstruktur yang digunakan untuk mengimplementasikan langkah-langkah pemecahan masalah pada kelompok masalah yang lebih kecil tersebut dikenal dengan sebutan teknik pemrograman modular ; namun setelah masing-masinng modul disusun maka harus dibuat suatu sistem untuk mengintegrasikannya sehingga menjadi satu kesatuan program yang lengkap.

Modul program adalah sekumpulan instruksi yang memiliki operasi -operasi dan data yang didefinisikan; memiliki struktur internal yang tidak tergantung pada subprogram yang lain, dan merupakan satu kesatuan yang utuh yang akan dieksekusi secara berulang-ulang.

 
0

sejarah teknologi pertanian

Posted by andi telaumbanua on Jul 25, 2018 in Agriculture

sejarah teknologi pertanian

  1. Teknologi Pertanian : ERA PRASEJARAH
  • Awal kehidupan ± 1 juta tahun yang lalu

Jaman batu Fase I :

o    Belum terbentuk kelompok masyarakat, yang ada hanya keluarga

o    Belum mengenal peralatan pertanian dan pengolahan

o    Hidup berpindah-pindah

JAMAN BATU FASE II :

o   Penggunaan kayu dan batu untuk berburu, wadah  (kemasan), dan peralatan pengolahan sederhana

o   Mulai dikenal manfaat api

JAMAN BESI :

o   Peralatan besi berkembang

o   Mulai dikenal cara-cara pengolahan sederhana (penggaraman, pengeringan, fermentasi)

o   Mulai terbentuk kelompok masyarakat yang mengenal organisasi

 

  1. Teknologi Pertanian : ERA REVOLUSI HIJAU G-1

o   Berawal dari daerah Timur Tengah, Mesir, Palestina, Siria, dan sekitarnya

o   Usaha pertanian sudah mulai maju : budidaya, pengairan, pemeliharaan tanaman dan hewan, perkandangan, pemberian pakan, dll

o   Terbentuk kelompok masyarakat sosial

o   Muncul berbagai kepercayaan, politik, perdagangan, ilmu, seni, dan perang

o   Organisasi masyarakat menjadi lebih besar dan komplek, timbul kerajaan-kerajaan

  1. Teknologi Pertanian : ERA REVOLUSI INDUSTRI
  • Dimulai pada pertengahan abad 18 sampai dengan akhir abad 19
  • Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat

                > James Watt ( 1736-1819)

                > Louis Pasteur (1822-1895)

                > Tomas Alfa Edison (1847-1931)

                > Rudolf Diesel (1858-1913)

                > Albert Einstein (1879-1955)

  • Peralatan tradisional buatan orang-orang Cina, Mesir, Yunani, dan Romawi dikembangkan oleh orang-orang barat menjadi peralatan moderen

  1. Era Revolusi Hijau G-2

o   Berawal sejak berakhirnya Perang Duni II

o   Penggunaan teknik menanam dan memanen dengan mesin dan alat, peningkatan tanaman pangan baru, pemakaian pupuk dan bahan pemberantas hama dan penyakit, pengembangbiakan ternak unggul dan cara pemeliharaan yang intensif

o   Produktivitas hasil pertanian meningkat tajam

o   Terjadi jurang perbedaan negara industri maju dan kaya (Amerika Utara dan Eropa) dengan negara terbelakang dan berkembang serta miskin (terutama negara-negara Afrika)

o   Hasil pertanian yang diproduksi oleh negara maju tidak mencukupi kebutuhan, kekurangan makanan terasa di berbagai negara berkembang dan negara terbelakang

o   Pemecahan jangka panjang dengan perluasan lahan :

o   Proyek pembangunan kanal Jonglei di Sudan Afrika Timur sepanjang 364 km untuk mengairi gurun di Sudan dan Mesir, pada 1950-an

o   Usaha pemanfaatan tanah gambut

  1. Teknologi Pertanian : ERA MODEREN/MILENIUM
  • Berkembang menjelang akhir abad 19 sampai sekarang
  • Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mencapai puncaknya dengan dikenal teknologi digital, rekayasa genetika, teknologi informasi, dll.
  • Penerapan teknologi moderen di berbagai industri termasuk industri pertanian
  • Explorasi ke ruang angkasa oleh negara-negara maju (Amerika Serikat dan Uni Soviet)
  • Penggunaan komputer dan alat-alat canggih pada berbagai industri, instansi pemerintah, pendidikan, dan rumah tangga
  • Komunikasi dan transportasi mengglobal

(sumber: materi kuliah pengantar teknologi pertanian)

 
0

Perbedaan Ilmu Dan Teknologi

Posted by andi telaumbanua on Jul 25, 2018 in Agriculture

Perbedaan Ilmu Dan Teknologi

No Item ILMU TEKNOLOGI
1 Tujuan Mencari pengetahuan, memperoleh pengertian Menciptakan benda, mengusahakan perubahan
2 Luaran Karya tulis ilmiah Benda atau jasa teknologi
3 Lingkungan Umum : kebudayaan

Khusus : teknologi

Umum : kebudayaan

Khusus : ilmu

4 Masukan Pengetahuan yang telah ada Berbagai sumber alam, manusia, dan pengetahuan
5 Aktivitas Penelitian Berbagai komponen keteknikan   sampai pelayanan
6 Kontrol Berdasarkan umpan balik peralatan keilmuan Berdasarkan umpan balik pengetahuan ilmiah
8 Motivasi Keingintahuan

Pengembangan pengetahuan

Pemanfaatan

Pengembangan produk baru

9 Fokus Pemahaman

Pengetahuan dalam budi

Penggunaan, efektivitas, tindakan
10 Ideal Kebenaran Efisiensi
11 Ciri luaran Supranasional Terikat keadaan setempat
12 Status Penyebar luasan secara terbuka

Milik umum

Hak paten

Milik pribadi

13 Komunikasi Publikasi karya tulis Pemberitahuan

Iklan

 

Jenis-jenis Teknologi Berdasarkan Unsur Pokoknya

  1. Teknologi pengubahan dan pemanfaatan tenaga, yaitu yang berkaitan dengan pemanfaatan tenaga untuk keperluan pemenuhan kebutuhan manusia termasuk peralatannya. Contoh peralatan pengendalian tanaga yang banyak digunakan di pabrik-pabrik.
  2. Teknologi alat dan mesin, yaitu yang berkaitan dengan peralatan, baik alat tangan mau pun komponen mesin serta peralatan yang digerakkan oleh tenaga.
  3. Teknologi pengamatan, pengukuran, dan pengendalian, yaitu segala instrumen yang berkaitan dengan pengumpulan data dan sistem pengendalian.
  4. Teknologi pengambilan dan pengubahan bahan mentah industri, yaitu yang berkaitan dengan peralatan, metoda, dan cara yang berhubungan dengan pengumpulan, pemindahan, dan preparasi bahan termasuk penyediaan bahan.
  5. Teknologi proses produksi industri, yaitu yang berkaitan dengan peralatan, metoda, dan cara yang berhubungan dengan pengubahan atau pengolahan bahan mentah menjadi bahan setengah jadi mau pun bahan jadi, termasuk di dalamnya pengemasan dan pengepakan.

Jenis-jenis Teknologi Berdasarkan Bidangnya

  1. Teknologi pertanian dan produksi pangan, yaitu yang berkaitan dengan pembudidayaan, peningkatan produksi, perburuhan, penangkapan ikan, pengolahan pangan, pengawetan, pengawasan/pengendalian mutu, penyimpanan, dan sumber baru pertanian serta makanan.
  2. Teknologi industri meliputi pengorganisasian kerja dan produksi berbagai industri perakitan, pemrosesan, bangunan, pelayanan jasa, dan kebutuhan umum, termasuk pula pemasaran barang/produksi konsumen, penelitian dan pengembangan industri serta keamanan industri.
  3. Teknologi bangunan, segala sesuatu tentang konstruksi dan perakitan
  4. Teknologi angkutan (transportasi), segala sesuatu tentang angkutan udara, darat, dan air serta ruang angkasa.
  5. Teknologi pengolahan informasi dan sistem komunikasi, meliputi peralatan menghitung, menulis, mengirim informasi, perekam, reproduksi informasi, termasuk komponen-komponennya.
  6. Teknologi militer berkaitan dengan sistem pertahananan, keamanan, dan penyerangan.
  7. Teknologi masyrakat perkotaan, yaitu tentang pengembangan perkotaan termasuk jasa sosial dasar
  8. Teknologi penyelidikan bumi dan angkasa, yaitu meliputi metoda, cara, dan peralatan serta perlengkapan untuk penelitian di bawah tanah dan air serta udara termasuk ruang angkasa.

Copyright © 2024 All rights reserved. Theme by Laptop Geek.