0

Jenis-jenis Tool untuk penelitian

Posted by andi telaumbanua on Jul 26, 2018 in Praktikum

Tool untuk penelitian

  1. Analisis regressi

2.Model Matematik

  1. Model fisik
  2. Sistem informasi
  3. Kecerdasan buatan
  4. Fuzzy
  5. Sistem pakar
  6. Jaringan saraf tiruan
  7. Pengolahan citra
  8. Permodelan dan Simulasi
  9. Operation research
  10. Pemrograman linear

     b.Transportasi dan penugasan

.    c. PERT dan CPM

  1. Teori-teori keputusan
  2. Teori permainan
  3. teori-teori persediaan
  4. Teori antrian
  5. Rantai Markov

Pengertian Penelitian

 

Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan pengertian ini ada empat hal yang perlu difahami lebih lanjut yaitu : cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan.

 

Penelitian merupakan cara ilmiah berarti penelitian  didasarkan pada cirri-ciri keilmuan yaitu : rasional, empiris dan sistematis.

 

Rasional artinya kegiatan penelitian dilakukan dengan cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran menusia.

 

Empiris artinya cara-cara yang digunakan dalam penelitian teramati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara  yang akan digunakan. ( Bedanya cara yang tidak ilmiah misalnya mencari mencari yang hilang melalui paranormal,  memprediksi data nomor undian dengan bersemedi di tempat-tempat yang dianggap keramat.

 

Sistematis. Artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

 

Data yang diperoleh melalui penelitian mempunyai kriteria tertentu yaitu harus valid, reliabel, dan obyektif.

 

Valid menunjukkan derajat ketepatan yaitu ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.

 

Reliabel  menunjukkan derajat konsistensi (keajekan) yaitu konsistensi data dalam interval waktu tertentu.

 

Obyektif (lawannya subyektif) menunjukkan derajat persamaan persepsi antar orang.

Secara umum tujuan penelitian  meliputi tiga macam yaitu bersifat penemuanpembuktian dan pengembangan.

 

Penemuan data yang diperoleh dari penelitian betul-betul data yang baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.

 

Pembuktian data yang diperoleh itu diperlukan untuk membuktikan adanya keraguan-raguan terhadap suatu pengetahuan.

 

Pengembangan data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperdalam dan memperluas suatu pengetahuan.

 

 

Peranan statistik untuk penelitian

  • Alat untuk menghitung besarnya anggota sampel yang diambil dari suatu populasi, dengan demikian jumlah sampel yang diperlukan lebih dapat dipertanggungjawabkan.
  • Alat untuk menguji validitas dan realibitas intrumen, sebelum instrumen digunakan untuk penelitian, instrumen harus diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu.
  • Teknik-teknik untuk menyajikan data, sehingga data lebih kominikatif. Teknik-teknik penyajian data antara l;ain tabel, grafik, diagram lingkaran dan pictogram.
  • Alat untuk analisis data seperti menguji hipotesis penelitian yang diajukan. Statistik digunakan antara lain, korelasi, regresi, t-test, anova dll

 

 

 

 

 
0

Mengenal HTML

Posted by andi telaumbanua on Jul 26, 2018 in Praktikum

Mengenal HTML

 

(sumber: Materi kuliah aplikasi pemrograman dan komputer)

 

HTML (Hypertext Markup Language) adalah sebuah sistem untuk proses mark up atau pemakaian tag pada sebuah dokumen agar dokumen tersebut dapat ditampilkan di Word Wide Web.

Kunci HTML adalah tag pembuka ( misalnya <HTML>) dan tag penutup (</HTML>). Struktur yang lebih rumit mengikuti sebuah prinsip yaitu prinsip bersarang, artinya di dalam sepasang tag ada pasangan tag lain. Misalnya ditambahkan pasangan tag <HEAD></HEAD>. Di dalamnya dapat ditambahkan <TITLE></TITLE>.

Cara membuat HTML

  1. Dengan sebuah editor teks (misalnya NotePad) ketikkan teks HTML dan simpan dengan ekstensi.HTML.
  2. Dengan browser (Internet Explorer atau Netscape), panggil file tersebut .

Struktur dokumen HTML adalah sebagai berikut :

<HTML>

<HEAD>

Kepala atau kop dokumen

<TITLE> Judul dokumen </TITLE>

</HEAD>

<BODY>

Isi Dokumen>

</BODY>

</HTML>

Heading

Heading digunakan untuk menampilkan nama bab atau bagian tertentu yang dianggap sebagai topik utama. Pada HTML terdapat elemen level heading dari <H1> sampai <H6>. Posisi heading pada dokumen HTML dapat ditentukan sendiri, artinya teks yang berfungsi sebagai heading dapat ditempatkan dikiri, kanan atau ditengah dokumen. Untuk mengatur posisi heading dapat menggunakan atribute ALIGN.

 

Line Break <BR> berfungsi untuk membuat baris baru pada dokumen HTML. <BR> ini membuat baris baru tanpa memberi baris kosong.

Horizontal Role <HR> berfungsi untuk membuat garis horisontal, garis horisontal sepanjang jendela Browser.

Membuat Daftar/List

  1. Unorder List

Digunakan untuk pemakaian bullet pada setiap item dari list, bullet adalah karakter tertentu yang berupa simbol, misalnya bullet bentuk segitiga, panah dsb. Untuk membuat list dengan bullet menggunakan tag <UL> (Unodered List) sebagai tanda awal dan </UL> sebagai tanda penutup. Untuk item-item didalam list harus diawali dengan <L1> dan tidak memerlukan tanda akhir.

Contoh

<HTML>

<HEAD>

<TITLE> Unordered List </TITLE>

</HEAD>

<BODY>

<UL>

       <LI> Monitor

       <LI> Hardisk

       <LI> Motherboard

</UL>

</BODY>

</HTML>

Tampilan dengan menggunakan Internet Explorer

  • Monitor
  • Hardisk
  • Motherboard

 

  1. Ordered List

Adalah daftar yang tiap bagiannya disertai dengan penomoran, order list dimulai dengan tag <OL> dabn diakhiri dengan </OL>

Contoh

<HTML>

<HEAD>

<TITLE> Ordered List </TITLE>

</HEAD>

<BODY>

<OL TYPE = I START = 3>

       <LI  TYPE = 1> Monitor

       <LI  TYPE = A> Hardisk

       <LI  TYPE = i>  Motherboard

       <LI> Flash Disk

</OL>

</BODY>

</HTML>

Tampilan dengan menggunakan Internet Explorer

  1. Monitor
  1. Hardisk
  1. Motherboard
  2. Flash Disk

Tipe penomoran dapat digunakan

1 berarti 1, 2, 3, 4, ……

      A berarti A, B, C, D, …….

      a berarti a, b, c, d, …….

       I berarti I, II, III, IV, …….

       i berarti i, ii, iii, iv, ……

Apabila menulis TYPE pada tag <OL> maka type tersebut akan dipakai sebagai default dari seluruh item. Tapi dapat juga memberikan type untuk masing-masing item, yaitu dengan mwmberikan atribute TYPE pada tag <L1>, atribut START digunakan untuk menentukan nomor dari item yang pertama.

  1. Difinition List

Adalah daftar yang mempunyai keterangan pada itemnya, untuk memakai difinition list dapat menggunakan pasangan tag <DL> dan </DL>, tag ini bekerja dibantu dengan tag lainnya, yaitu tag <DT> yang menandakan item yang dijelaskan dengan tag <DD> menyatakan definisi item.

Contoh

<HTML>

<HEAD>

<TITLE>  Difinition  List </TITLE>

</HEAD>

<BODY>

<DL>

<DT> Monitor <DD> layar komputer

<DT> Hardisk <DD> tempat penyimpan data

<DT> Motherboard <DD> board tempat piranti komputer

</DL>

</BODY>

</HTML>

Tampilan dengan menggunakan Internet Explorer

Monitor

layar komputer

Hardisk

tempat penyimpan data

Motherboard

board tempat piranti komputer

  1. Membuat Paragraf

Untuk mulai meletakkan informasi pada halaman web, HTML menyediakan tag <P> yang memiliki bebrapa atribut.

Contoh

 

<HTML>

<HEAD>

<TITLE>  Membuat Paragraf  </TITLE>

</HEAD>

<BODY>

<P ALIGN = “center”>

Monitor merupakan tampilan komputer

<P ALIGN = “right” >

Hardisk tempat penyimpan data

<P ALIGN = “left”>

Matherboard bord tempat piranti komputer

</P>

</BODY>

</HTML>

 

Tampilan dengan menggunakan Internet Explorer

Monitor merupakan tampilan komputer

Hardisk tempat penyimpan data

Matherboard bord tempat piranti komputer

  1. Mengatur Huruf

Untuk mengatur huruf pada HTML, dapat menggunakan pasangan tag <FONT> dan </FONT> yang mempunyai bebrapa atribut untuk mengatur formating style dari suatu teks.

Contoh

<HTML>

<HEAD>

<TITLE>  menggunakan atribut FontSize </TITLE>

</HEAD>

<BODY>

<Font Size = 1> Font Size 1 </Font> <BR>

<Font Size = 2> Font Size 2 </Font> <BR>

<Font Size = 3> Font Size 3 </Font> <BR>

<Font Size = 4> Font Size 4 </Font> <BR>

<Font Size = 5> Font Size 5 </Font> <BR>

<Font Size = 6> Font Size 6 </Font> <BR>

<Font Size = 7> Font Size 7 </Font> <BR>

</BODY>

</HTML>

Tampilan dengan menggunakan Internet Explorer

Font  Size 1
Font Size 2
Font Size 3
Font Size 4
Font Size 5
Font Size 6
Font Size 7

 

 

Contoh lain

<HTML>

<HEAD>

<TITLE>  melihat berbagai format font </TITLE>

</HEAD>

<BODY>

<H1> Yogyakarta </H1>

<HR>

Yogyakarta terkenal sebagai kota <B> Budaya </B>,

Kota <B>Pelajar</B> dan kota <I>Tourism</I>

Predikat ini sesuai dengan kondisi kota yogyakarta sehari-hari.

<HR>

Slogan kota ini adalah : <TT> Yogyakarta Berhati Nyaman </TT>

</BODY>

</HTML>

Tampilan dengan menggunakan Internet Explorer

Yogyakarta

Yogyakarta terkenal sebagai kota Budaya , Kota Pelajar dan kota Tourism Predikat ini sesuai dengan kondisi kota yogyakarta sehari-hari.

Slogan kota ini adalah : Yogyakarta Berhati Nyaman

<B> dan </B> untuk mempertebal huruf (Bold)

<I> dan </I> untuk memiringkan huruf (Italic)

<TT> dan </TT> untuk membuat huruf monospace artinya spasi yang selalu sama antar tiap huruf.

  1. Warna Font

Untuk mengatur warna font dapat menggunakan atribut color dengan sintaksis color = #RRGGBB. Nilai RRGGBB adalah kombinasi angka dalam bilangan hexa yang menunjukkan kapasitas warna merah(RR), hijau(GG), dan Biru(BB). Dapat juga mengantikan #RRGGBB dengan kostante warna yang ada pada browser seperti pada tabel di bawah ini

Black White Green Maroon
Olive Navy Purple Gray
Red Yellow Blue Teal
Lime Aqua Fuchsia Silver

  1. Link

Salah satu fasilitas WWW yang sangat menonjol adalah kemapuannya mengaktifkan hypertex. Dalam WWW kata yang aktif secara hypertext akan ditampilkan bergaris bawah dengan warna tertentu. Untuk membuat link dengan HTML, tag yang digunakan adalah <A> dan </A> diikuti dengan atribut HREF

 Contoh

<HTML>

<HEAD>

<TITLE>  Membuat Link </TITLE>

</HEAD>

<BODY>

<H2>Komputer</H2>

Komputer merupakan <A HREF =”#01”> alat elektronik

</A> yang mempunyai kemampuan hitung yang sangat mengagumkan <BR>

<BR><BR<<BR><BR><BR><BR<<BR><BR><BR>

………Paragraf-paragraf yang lain ………….

<H3><A Name = “01”> alat elektronik  </A></H3> adalah

peralatan yang bekerjanya memerlukan tenaga listrik, tenaga listrik yang dipakai dapat berupa tenaga listrik arus bolak-balik ………

.</BODY>

</HTML>

Tampilan dengan menggunakan Internet Explorer

Komputer

Komputer merupakan alat elektronik yang mempunyai kemampuan hitung yang sangat mengagumkan

………Paragraf-paragraf yang lain ………….

alat elektronik

adalah peralatan yang bekerjanya memerlukan tenaga listrik, tenaga listrik yang dipakai dapat berupa tenaga listrik arus bolak-balik ……… .

 

Contoh lain

 

File pertama diberi nama asal.htm dan file kedua diberi nama tujuan.html

 

File pertama

<HTML>

<HEAD>

<TITLE>  Dokumen asal.htm  </TITLE>

</HEAD>

<BODY>

<H3> Dokumen asal </H3>

<HR>

Ini adalah dokumen asal yang dapat berisi apa saja.

Apabila user meng-klik kata yang diaktifkan, maka

Dokumen <A HREF = “tujuan.htm”> lain </A> akan

Dipanggil. Cobalah

</BODY>

</HTML>

File Kedua

<HTML>

<HEAD>

<TITLE>  Dokumen tujuan.htm </TITLE>

</HEAD>

<BODY>

<H3> Dokumen tujuan </H3>

<HR>

kalau semua lancar, maka dokumen ini akan muncul

sewaktu user meng-klik kata “lain” pada webpage

sebelumnya. <BR>

Kalau kata <A HREF = “asal.htm”> kembali </A> ini

Diklik, maka webpage semula akan dipanggil lagi

Cobalah.

</BODY>

</HTML>

  1. Menampilkan Gambar

HTML menyeduiakan tag <IMG> untuk menampilkan gambar pada halaman web, contoh <IMG>SRC = “gambar1.gif” Alt = “Gambar”>. Ekstensi grafik yang ditampilkan oleh HTML adalah GIF, JPG dan BMP. Atribut ALT dipakai untuk menampilkan teks pengganti gambar untuk browser yang tidak mendukung gambar atau apabila client sengaja mematikan posisi gambar terhadap teks yang bersebelahan.

Contoh

<HTML>

<HEAD>

<TITLE>  Mengatur posisi gambar </TITLE>

</HEAD>

<BODY>

<H1> Anda mencari situs informasi tentang computer ? </H1>

<BR> Pergi ke web site <IMG SRC=”computeclogo.jpg” Align = “middle”>

<A HREF = http://Computec.somewhere.net></A>

.</BODY>

</HTML>

Tampilan dengan menggunakan Internet Explorer

Anda mencari situs informasi tentang computer ?

Pergi ke web site

Contoh Penggunaan warna

<HTML>

<HEAD>

<TITLE>  Contoh Penggunaan Warna </TITLE>

<STYLE type=”text/css”>

       BODY {color:blue}

       H1{color:red}

</STYLE>

</HEAD>

<BODY>

<H1> Anda punya Home page </H1>

<P> Cobalah

</HTML>

Tampilan dengan menggunakan Internet Explorer

Anda punya Home page     {huruf warna merah}

Cobalah

  1. Tabel

Tabel adalah sarana untuk meletakkan informasi agar mudah dibaca dan dipahami. Untuk memahami pembuatan tabel pada HTML, dapat dilihat skrip berikut ini.

Pembuatan tabel :

<HTML>

<HEAD>

<TITLE> Contoh pembuatan tabel 1 </TITLE>

</HEAD>

     <BODY>

     <TABLE BORDER=1>

      <TR>

      <TD> Sel 1.1 </TD>

      <TD> Sel 1.2 </TD>

      </TR>

      <TR>

      <TD> Sel 2.1 </TD>

      <TD> Sel 2.2 </TD>

       </TR>

    </TABLE>

     </BODY>

</HTML>

Atribute lainnya yang penting :

  • Width

Atribute width menyatakan lebar tabel. Apabila lebar dinyatakan dalam persen (%), maka lebar ditentukan dari persentase terhadap lebar layar browser

  • Cellspacing

Atribut cellspacing menyatakan jarak antara sel satu dan lainnya.

  • Cellpading

Atribute cellpading menyatakan jarak antara isi sel dengan batas dari sel tersebut.

Untuk membuat baris pada tabel, HTML menyediakan pasangan tag <TR> untuk awal baris dan </TR> untuk mengakhirinya. Tag <TR> memiliki atribut ALIGN untuk mengatur alignment horizontal dan VALIGN  untuk mengatur alignment vertikal. Untuk membuat kolom pada baris yang bersangkutan digunakan pasangan tag <TD> dan </TD>

 <HTML>

<HEAD>

<TITLE> Contoh pembuatan tabel  2</TITLE>

</HEAD>

     <BODY>

     <TABLE BORDER=1 WIDTH=”60%”>

      <TR>

      <TD  WIDTH=”70%” >Sel 1.1 </TD>

      <TD   WIDTH=”30%”> Sel 1.2 </TD>

      </TR>

      <TR>

      <TD> Sel 2.1 </TD>

      <TD> Sel 2.2 </TD>

       </TR>

    </TABLE>

     </BODY>

     </HTML>

cellspacing dan cellpading

Atribut cellspacing digunakan untuk mengatur jarak atau spasi antarsel dengan sel lainnya dan atarsel dengan batas tabel. Sedangkan atribute cellpading digunakan untuk mengatur spasi antara batas sel dengan teks di dalam sel.

 

Contoh penggunaan atribut cellspacing dan cellpading

<HTML>

<HEAD>

<TITLE> Contoh penggunaan cellspacing dan cellpading</TITLE>

</HEAD>

     <BODY>

     <TABLE BORDER=1 WIDTH=”80%” CELLSPACING=10 CELLPADING =20>

      <TR>

      <TD  WIDTH=”85%” >Kami sedang belajar menggunakan cellspacing :

                                             digunakan untuk mengatur jarak atau spasi antarsel

                                              dengan lainnya dan antarsel dengan batas tabel.

       </TD>

      <TD   WIDTH=”15%”>-</TD>

      </TR>

      <TR>

      <TD> Sedang cellpading digunakan untuk mengatur spasi antara batas sel

                  dengan teks didalam sel

      </TD>

      <TD>-</TD>

       </TR>

    </TABLE>

     </BODY>

</HTML>

  1. Rowspan dan colspan

Atribute rowspan digunakan untuk menggabungkan bebrapa buah baris menjadi satu. Sedangkan atribut colspan digunakan untuk menggabungkan beberapa kolom menjadi satu. Atribut-atribut ini dipakai berdasarkan tag <TD>

<HTML>

<HEAD>

<TITLE> Contoh penggunaan rowspan dan colspan</TITLE>

</HEAD>

     <BODY>

     <TABLE BORDER=1 >

      <TR>

      <TD  COLSPAN=2>Sel 1.1 </TD>

      <TD>  Sel 1.2 </TD>

      <TD>  Sel 1.3 </TD>

      </TR>

      <TR>

      <TD  ROWSPAN=3>Sel 2.1 </TD>

      <TD>  Sel 2.1 </TD>

      <TD>  Sel 2.2 </TD>

      <TD>  Sel 2.3 </TD>

      </TR>

      <TR>

      <TD>  Sel 3.1 </TD>

      <TD>  Sel 3.2 </TD>

      <TD>  Sel 3.3 </TD>

      </TR>

      </TABLE>

     </BODY>

</HTML>

  1. Form

Form digunakan untuk membuat formulir di halaman web. Form pada halaman web didefinisikan dengan pasangan tag <FORM> dan </FORM>. Tag <FORM> memiliki dua atribut yang penting, yaitu atribute METHOD untuk menentukan nagaimana form diberlakukan, dan atribut ACTION yang sering diisikan URL tempat pemrosesan form selanjutnya. Struktur dasar form adalah :

<FORM [METHOD=”[POST/GET]” ACTION=”URL”]>

 ……….

………..

</FORM>

  1. Input Box

Input box adalah inputan pada form yang memungkinkan user memasukkan string dalam satu baris. Untuk membuat input box HTML menyediakan tag <INPUT> dan memanfaatkan atribute TYPE=”Text”

Atribut pada tag <INPUT> lainnya adalah NAME untuk menyatakan nama input tersebut . VALUE untuk menyatakan nilai dari suatu input dan SIZE untuk menyatakan panjang sebuah input.

Bila ingin agar apa yang diketik oleh user disembunyikan dengan hanya menampilkan karakter *, maka  bisa menggantikan isi atribut TYPE menjadi “Password”

<HTML>

<HEAD>

<TITLE> Contoh penggunaan input box</TITLE>

</HEAD>

     <BODY>

     <FORM>

     <TABLE >

      <TR>

      <TD>Nama : </TD>

      <TD><INPUT TYPE=”Text” NAME=”varNama” SIZE =”15” VALUE=”Tamtomo”

       </TD>

       </TR>

      <TR>

      <TD>Alamat : </TD>

      <TD><INPUT TYPE=”Text” NAME=”varAlamat” SIZE =”30”

       </TD>

       </TR>

      <TR>

      <TD>Password  : </TD>

      <TD><INPUT TYPE = ”Password” NAME = ”varPassword”  SIZE = ”10”

       </TD>

       </TR>

      </TABLE>

      </FORM>

     </BODY>

</HTML>

13.Radio Button

 Bila atribut TYPE pada tag <INPUT> diganti dengan “Radio” maka sudah didifinisikan sebuah radio button.

<HTML>

<HEAD>

<TITLE> Contoh penggunaan input box dan radio button</TITLE>

</HEAD>

     <BODY>

     <FORM>

     <TABLE >

      <TR>

      <TD>Nama : </TD>

      <TD><INPUT TYPE=”Text” NAME=”varNama” SIZE =”15” VALUE= Tamtomo

       </TD>

       </TR>

      <TR>

      <TD>Alamat : </TD>

      <TD><INPUT TYPE=”Text” NAME=”varAlamat” SIZE =”30”

       </TD>

       </TR>

      <TR>

      <TD>Password  : </TD>

      <TD><INPUT TYPE= ”Password” NAME= ”varPassword” SIZE = ”10”

       </TD>

       </TR>

     </TABLE>

      Jenis Kelamin  :

      <INPUT CHECKED TYPE= ”Radio” NAME=”Kelamin” VALUE=Pria>Pria

      <INPUT TYPE= ”Radio” NAME= ”Kelamin” VALUE= Wanita>Wanita

      </FORM>

     </BODY>

</HTML>

 

  1. Checked Box

Berbeda dengan radio button yang hanya memungkinkan user memilih satu pilihan, pada input tipe checked box dapat memilih satu atau atau bebrapa pilihan, atau bahkan tidak memilih sama sekali. Pilihan ini biasanya dipakai untuk memasukkan data yang sifatnya opsional. Bisa menggunakan “Checkbox” pada atribut <INPUT>.

 

15.Button

Dapat membuat dua macam tombol pada form HTML. Yang pertama dengan memberikan “Submit” pada atribut TYPE atau dengan menggunakan atribut “Reset”. Submit digunakan untuk melakukan action pada tag <FORM>, sedangkan reset digunakan untuk menghapus nilai pada seluruh isi form.

 
0

Komentar, Tipe Data, Variable, dan Operator Pada Delphi

Posted by andi telaumbanua on Jul 26, 2018 in Praktikum
 
 
KOMENTAR,TIPE DATA, VARIABLE DAN OPERATOR DELPHI

  1. Komentar
Komentar adalah bagian dari program yang tidak dikompilasi oleh komputer. Komentar berguna bagi pembuat program dan orang lain yang membaca program, karena komentar akan mempermudah dan mempercepat pemrogram atau pembaca program dalam membaca dan memahami sebuah program.
 
B. Tipe data
 
1. Tipe Integer

Tipe data integer digunakan untuk menyatakan bilangan yang tidak mempunyai angka desimal

Tipe Batas Nilai Byte
Byte 0 .. 255 1
Word 0 .. 65535 2
Longword 0 .. 4294967295 4
ShortInt – 128 .. 127 1
SmallInt – 32768 .. 32767 2
LongInt      -2147483647 .. 2147483647 4
Integer      -2147483647 .. 2147483647 4
Cardinal 0 .. 4294967295 4
Int64 – 2 63 . .  2 63 -1 8

 
2. Tipe Real

Tipe data real merupakan floating-point (ditulis dalam a x 10 ) yang digunakan untuk menyatakan bilangan yang  mempunyai angka desimal.

Tipe Batas Nilai Byte
Real48 2.9 x 10 –39 . . 1 . 7 x 10 38     6
Single 1.5 x 10-45  . . 3 . 4 x 10 38 4
Double 5.0 x 10-324 . . 1 . 7 x 10308 8
Extended 3.6 x 10-4951 . . 1 . 1 x 104932 10
Comp – 263 + 1 . . 263 – 1 8
Curency -922337203685477.5808 ..

922337203685477.5808

8

 

  1. Tipe Boolean

Tipe data  boolean dipakai untuk menyatakan data logika,  yaitu : True (benar) dan false (salah)

Tipe Byte
Boolean 1
ByteBool 1
WordBool 2
LongBool 4

  1. Tipe Character

Tipe data character digunakan untuk menyatakan karakter satu huruf. Misalnya ‘ A ‘            ‘ B ‘     ‘ C ‘      ‘ . ‘       ‘ S ‘

Tipe Batas Nilai Byte
Char 1 karakter ANSI 1
AnsiChar 1 karakter ANSI 1
WideChar 1 karakter Unicode 2

 

5  Tipe  String

Tipe data string dipakai untuk menyatakan sederetan karakter yang membentuk satu kesatuan , misalnya nama, alamat, kode barang dan lain-lain.

Tipe Isi Maksimum Byte
ShortString  256 karakter 2 s/d 256
AnsiString 31  karakter 4 s/d 2 GB
WideString 30  karakter 4 s/d 2 GB

6  Tipe Array (Tipe larik)

Array adalah variabel tunggal yang dapat dipakai untuk menyimpan, sekumpulan data sejenis array.

7  Tipe Record

Tipe data record dipakai untuk menyimpan sekumpulan data yang mungkin berbeda tipe, tetapi saling berhubungan.

  1. Tipe Terenumerasi dan Subrange

Tipe data ternumerasi dan tipe data subrange dipakai untuk menyatakan data berurutan yang bertipe sama.

Contoh  deklarasi tipe data terenumerasi seperti berikut ini :

Type

     Har  =  (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at, Sabtu, Minggu);

Bulan = (Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, Desember);

Sekolah = (TK, SD, SMP, SMU, UNIVERSITAS);

Angkutan  = (Sepeda, Motor, Mobil, kereta, Pesawat);

Toko =  (Renes, Laris, Gardena, Murah);

 

Contoh  deklarasi tipe data subrange  seperti berikut ini

Type 

        Nilai = 0 . . 10 ;

Kemarau     = April . . Oktober;

Hari kerja    = Senin . . Sabtu ;

 

  1. Konstanta

Konstanta adalah suatu nilai yang bersifat tetap. Misalnya : NamaBank, ModalAwal dan Bunga dapat dijadikan konstanta

Contoh

Const

     NamaBank = ‘Kredit’;

      ModalAwal = 10000000;

       Bunga = 0.15;

Keuntungan penggunaan konstanta adalah sebagai berikut ;

  1. Program lebih mudah dimengerti (dibaca)
  2. Menghindarkan salah ketik
  3. Jika dalam sebuah program konstanta digunakan berulang kali, maka jika ada perubahan data nilai konstanta, cukup yang diubah adalah pada deklarasi konstanta saja.

  1. Variabel

Variabel adalah suatu tempat yang dialokasikan dalam memori yang diberi nama (sebagai pengenal) untuk menampung suatu data. Perbedaan antar variabel dan konstanta  adalah sebagai berikut :

* Konstanta dipergunakan pada saat kompilasi program sedangkan variabel digunaan pada saat pelaksanaan program.

*  Konstanta tidak dapat berubah pada saat program berjalan, sedangkan variabel dapat berubah atau diubah nilainya.

 

  1. Operator

Operator dipakai untuk memanipulasi dan mengolah data. Setiap operator mempunyai tingkat hirarki, yaitu urutan pelasanaan jika ada bebrapa operator dalam suatu proses. Hierarki operator dalam Delphi adalah sebagai berikut :

Operator Hierarki
@, not first Tertinggi
*, / , div, mod, and, shl, shr, as Kedua
+, – , or , xor Ketiga
= , <>, <, > , <=, >=, in, is Keempat

  1. Operator Penugasan

Operator penugasan disimbolkan dengan tanda titik dua diikuti tanda sama dengan dan ditulis berdempetan tanpa spasi. Operator penugasan berfungsi untuk masukkan suatu data ke dalam suatu variabel.

        Contoh

          Nama := ‘ Siti’;

           Bilangan := 0;

          Jumlah :=  Banyak * Harga; 

  1. Operator Aritmatika

Operator aritmatika digunakan untuk melakukan operasi aritmatika.

Operator Operasi Tipe Diproses Tipe Hasil
* Perkalian Integer

Real

Integer

Real

/ Pembagian Integer

Real

Real

Real

Div Pembagian bulat Integer Integer
Mod Sisa Pembagian Integer Integer
+ Penambahan Integer

Real

Integer

Real

Pengurangan Integer

Real

Integer

Real

  1. Operator Relasi

Operator relasi atau pembandingan digunakan untuk membandingkan suatu ekspresi atau data dengan ekspresi atau data lain. Hasil penggunaan operator relasi adalah data logika (boolean) benar atau salah.

 

Operator Keterangan
> Lebih dari
< Kurang dari
>= Labih dari atau sama dengan
<= Kurang dari atau sama dengan
<> Tidak sama dengan
= Sama dengan
IN Perbandingan suatu nilai dengan suatu himpunan

 

  1. Operator Logika

Digunakan untuk mengekspresikan satu atau lenih data atau ekspresi logika (Boolean), menghasilkan data logika (boolean) baru.

 

Operator Jenis Operator Keterangan
NOT Unary Operasi “tidak/bukan”
AND Binary Operasi “dan”
OR Binary Operasi “atau”
XOR Binary Operasi “atau eksklusif”

  1. Operator NOT

Operator logika Not dipakai untuk menghasilkan nilai kebalikan dari suatu ekspresi atau  data logika.

Ekspresi Hasil
Not True False
Not False True

Contoh

Tes := Not (5>4);       // Hasilnya Tes berisi False

Tes := Not (5=4);       // Hasilnya Tes berisi True

  1. Operator AND

Operator logika And akan menghasilakn nilai boolean true hanya jika dua buah ekspresi kiri dan kanan operator bernilai true.

Operand1  Operand2 Operand1 AND Operand2
False False False
False True False
True False False
True True True

  1. Operator OR

Operator Logika Or akan menghasilkan nilai boolean true jika salah satu dari dua buah ekspresi atau kedua ekspresi dikiri dan kanan operator Or bernilai true. Operator Or akan menghasilkan nilai false hanya jika kedua ekspresi di kiri dan kanan operator Or semuanya bernilai False

Operand1  Operand2 Operand1 OR Operand2
False False False
False True True
True False True
True True True

  1. Operator XOR

Operator logika  Xor akan menghasilkan nilai True jika ekspresi disebelah kiri Xor berbeda dengan ekspresi di sebelah kanannya. Jadi jika beda akan bernilai true, sedang jika sama akan menghasilkan nilai false.

 

Operand1  Operand2 Operand1 XOR Operand2
False False False
False True True
True False True
True True False

 

 
0

Streamlined Life Cycle Assessment (Slca) For Comparing Two Products

Posted by andi telaumbanua on Jul 26, 2018 in Agriculture

Streamlined Life Cycle Assessment (Slca) For Comparing Two Products

 

Life-cycle assessment or LCA is a way of evaluating the total environmental impact of a product through every stages of its life — from obtaining raw materials, such as mining or logging, all the way to factory production, product distribution, retail, use, and disposal, which may include incineration, landfill, or recycling.

The Society of Environmental Toxicology and Chemistry defines LCA as a process to evaluate the environmental burdens associated with a product system, or activity by identifying and quantitatively describing the energy and materials used, and wastes released to the environment, and to assess the impacts of those energy and material uses and releases to the environment.

The assessment includes the entire life cycle of the product or activity, encompassing extracting and processing raw materials; manufacturing; distribution; use; re-use; maintenance; recycling and final disposal; and all transportation involved.LCA addresses environmental impacts of the system under study in the areas of ecological systems, human health and resource depletion.

It does not address economic or social effects. LCA studies the environmental aspects and potential impacts throughout a product’s life (i.e. cradle-to-grave) from raw material acquisition through production, use and disposal.

The general categories of environmental impacts needing consideration include resource use human health, and ecological consequences.In order to understand LCA, it is useful to look at the total material budget from natural resource extraction to production until its return to the reservoir of its origin

 

 

Methodological  Framework  For Streamlined Life Cycle Assessment (Slca) For Comparing Two Products

 

Phase 1. Goal and Scope Definition

  • The purpose of Goal and Scope Definition is to evaluate alternative designs in order to maintain economic feasibility while also seeking to reduce the environmental damage due to the current conventional design.
  • It consists of
  • Goal
  • Flowchart
  • Scope
  • functional unit
  • system boundaries
  • Data quality.

GOAL

  • The goal of an LCA study shall clearly state the intended application, reasons for carrying out the study and intended audience and user of results
  • Examples of goal statements are:
  • (1) to compare two or more different products fulfilling the same function with the purpose of using the information in marketing or regulating the use of the products,
  • (2) to identify improvement possibilities in further development of existing products or in innovation and design of new products,

Flowchart

  • Flowcharting is important in understanding the process under consideration.
  • Making the process flow explicitly aids several decisions of the overall analysis
  • deciding the scope of the analysis to be performed
  • determining what data needs to be collected
  • identifying at what point in the process environmental loading originates
  • formulation of process alternatives
  • judgment regarding streamlining.

Functional Unit

  • The functional unit sets the scale for comparison of the two products
  • All data collected in the inventory phase will be related to the functional unit.
  • When comparing different products fulfilling the same function, definition of the functional unit is of particular importance.
  • One of the main purposes of a functional unit is to provide a reference to which the input and output data are normalized.
  • A functional unit of the system must be clearly defined and measurable.
  • The result of the measurement of the performance is the reference flow.
  • Comparisons between systems shall be done on the basis of the same function, measured by the same functional unit in the form of equivalent reference flows.

Data Quality

  • The quality of the data used in the life cycle inventory reflects the quality of the final LCA.
  • Data quality indicators:
  • Precision – measure of the variability of the data values for each data category expressed (e.g. variance).
  • Completeness – percentage of locations reporting primary data from the potential number in existence for each data category in a unit process.
  • Representativeness – qualitative assessment of the degree to which the data set reflects the true population of interest (i.e. geographic and time period and technology coverage).
  • Consistency – qualitative assessment of how uniformly the study methodology is applied to the various components of the analysis.
  • Reproducibility – qualitative assessment of the extent to which information about the methodology and data values allows an independent practitioner to reproduce the results reported in the study.

Phase 2. Inventory Analysis

  • Inventory analysis is the second phase in LCA.
  • The possible life cycle stages for consideration are:
  • (1) Pre-manufacturing: raw material acquisition or resource extraction, component manufacture, material manufacture;
  • (2) Manufacturing: material processing and product assembly;
  • (3) Product delivery: filling, packaging, shipping, and distribution;
  • (4) Customer use, reuse, and maintenance (including storage and consumption),
  • (5) Recycling and waste management,
  • (6) Disposal.

Inventory analysis includes data collection, validation, relating data to the specific system, allocation, and recycling

Data Collection

The inventory analysis includes collection and treatment of data to be used in preparation of a material consumption, waste, and emission profile for all the phases in the life cycle. The data can be site specific or more general. Inventory analysis also involves calculation procedures to quantify relevant inputs and outputs of a product system.

These inputs and outputs may include use of resources and releases to air, water and land associated with the system. The process of conducting an inventory analysis is iterative. For each of the life cycle stages under consideration, using the process flowchart as a guide, data must be collected about the inputs and outputs of each stage.

These inputs and outputs may include materials (both raw and processed), energy, labor, products, and waste. In the event of multiple sub-processes being grouped together as a single life cycle stage, the data about each sub-process must be aggregated to produce a computed value (e.g. overall water use) for the whole stage.

In addition, materials, energy usage, and waste produced from a specific sub-process might be an aggregate of not one, but several products produced at that point. In this case, the data must be handled carefully to ensure that the allocation of the proportion of each input and output stream to each co-product is correct (usually done by weight). Raw data collected must be converted, via the base unit and analysis time frame, to a “stand alone” state suitable for use in the analysis.

Validation of Data

Data validation has to be conducted during the data collection process. Systematic data validation may point out areas where data quality must be improved or data must be found in similar processes or unit processes. During the process of data collection, a permanent and iterative check on data validity should be conducted. Validation may involve establishing, for example, mass balances, energy balances and/or comparative analysis of emission factors.

Relating Data

The fundamental input and output data are often delivered from industry in arbitrary units, such as emissions to the sewage system as mg metals/liter wastewater The specific machine or wastewater stream is rarely connected to the production of the considered product alone but often to a number of similar products or perhaps to the whole production activity. For each unit process, an appropriate reference flow shall be determined (e.g. one kilogram of material).

The quantitative input and output data of the unit process shall be calculated in relation to this reference flow.Based on the refined flow chart and systems boundary, unit processes are interconnected to allow calculations of the complete system. The calculation should result in all system input and output data being referenced to the functional unit.

Allocation and Recycling

When performing LCA of a complex system, it may not be possible to handle all the impacts inside the system boundary. This problem can be solved either by expanding the system boundary to include all the inputs and outputs, or by allocating the relevant environmental impacts to the studied

The inputs and outputs of the unallocated system shall equal the sum of the corresponding inputs and outputs of the allocated system. Some inputs may be partly co-products and partly waste. In such a case, it is necessary to identify the ratio between co-products and waste since burdens are to be allocated to the co-product only. There shall be uniform application of allocation procedures to similar inputs and outputs of the systems under consideration.

Phase 3. Impact Analysis

Impact analysis is a “quantitative and/or qualitative process to characterize and assess the effects of the environmental interventions identified in the inventory table”.

Impact Categories

The first step in impact analysis is the identification of stressors and impact categories. Stressors are “any chemical, biological, or physical entity that causes adverse affects on ecological components, i.e. individuals, populations, communities, or ecosystems.” The process of identifying stressors is necessary to assessing the environmental impacts (either real or potential). The potential hazards of an operation must be considered, then the investigator must decide which of these hazards are relevant to meet the Goal of the study.

The potential stressors of industrial processes are: raw materials, energy use, air emissions, liquid discharge, solid wastes, radiation, and noise.

  • These stressors could impact the following categories:
  • Human Health – acute effects (accidents, explosions, fines, safety issues); chronic effects (injury, disease), work environment
  • Ecological Health – structure (population, communities), function (productivity, processes), biodiversity (habitat loss, endangered species, eutrophication, photochemical oxidant formation, acidification).
  • Social Welfare – economic impact, community impact, psycho-social impact.
  • Resource Depletion – biotic resources (agricultural, forest, living species), flow resources (air quality, water quality, global warming, stratospheric ozone depletion), and stock resources (land, energy, and raw materials).

Valuation or Weighting

The weighting of each stressor on the impact category for each life stage may follow integer rating where 0 represents highest impact (a very negative evaluation) and 4 lowest impact (an exemplary evaluation), or qualitative rating of high (H), medium (M), and low (L). Value assignment is arbitrary as an expression of personal preference and priorities. The approach is used to estimate the potential for improvement in environmental performance.

Phase 4. Interpretation

  • Interpretation consists of the following steps:
  • (1) Identify the significant environmental issues,
  • (2) evaluate the methodology and results for completeness, sensitivity and consistency,
  • (3) check that conclusions are consistent with the requirements of the goal and scope of the study, including data quality requirements, predefined assumptions and values, and application oriented requirements.

( Sumber: Materi kuliah Biosystem)

 
0

Soal Responsi Agroklimatologi : Acara 3,4,5,& 6

Posted by andi telaumbanua on Jul 26, 2018 in Praktikum

Responsi  Agroklimatologi (TPT 2017)

 

Responsi sistem slide, 1 slide diberi waktu 1 menit untuk mengerjakan

 

SOAL ACARA III

  1. Apa pengertian homogenitas data?

  

  1. Sebutkan 3 hal yang menyebabkan datamengalami penyimpangan
  1. Ada berapa metode untuk menganalisis homogenitas data? Sebutkan
  2. Apa kepanjangan dari RAPS?
  3. Setelah dilakukan analisis dengan uji run test? Data dikatakan homogen apabila?
  4. Setelah dilakukan analisis dengan metode RAPS? Data dikatakan homogen apabila?
  5. Berapakah nilai Urange dari data dibawah ini?
CH-CH

Rata-Rata

45.05
-1147.95
-652.95
355.05
-147.95
148.05
-40.95
-152.95
  1. Jelaskan 1 aplikasi homogonitas data di bidang TPB

 

SOAL ACARA IV

  1. Sebutkan metode penentuan curah hujan  wilayah
  2. Curah hujan wilayah adalah. . .
  3. Satuan dari curah hujan adalah . . .
  4. Alat untuk mengukur curah hujan disebut
  5. Diberikan data sebagai berikut
No Ketebalan hujan (mm)
1 55
2 67
3 73
4 75
5 82
6 78

Hitung rerata curah hujan wilayah dengan metode aljabar

  1. Tuliskan notasi persamaan curah hujan wilayah dengan metode poligon thiessen!
  2. Apa yang dimaksud dengan poligon?
  3. Diberikan data sebagai berikut, tentukan rerata hujan wilayahnya berdasarkan metode isohit
No Interval ketebalan hujan (mm) Luas interval

pada peta (cm2)

1 50-55 3,96
2 55-60 8,97
3 60-65 7,43
4 65-70 11,02
5 70-75 12,55

 

  1. Apa itu garis kontur?
  2. Ada berapa titik stasiun hujan yang  dianalisa pada acara 4?

 

 

SOAL ACARA V

 

  1. Sebutkan judul acara 5
  2. Saat terjadi  fenomena La Nina  suhu permukaan air laut samudra pasifik ……… 
     ( meningkat/menurun), sedangkan saat El Nino
  3. (3)………. ( meningkat/menurun)
  4. Nilai R2 yang mendekati 1 mengindikasikan bahwa korelasi data…….
  5. Curah hujan akan mengalami peningkatan saat terjadi fenomena…… ,
  6. sedangkan kekeringan berkepanjangan terjadi akibat  fenomena (6) …..
  7. Dampak El Nino dan La nina bagi pertanian
  8. Sebutkan minimal 3 jenis indeks iklim global
  9. Dalam satu indeks iklim global yang digunakan adalah SOI, nilai SOI positif menunjukkan …..
  10. sedangkan nilai SOI negatif menunjukkan fenomena (10) ….
  11. Apa kepanjangan dari SOI
  12. Sebutkan manfaat mempelajari acara 5 di TPB minimal 2

 

 

SOAL ACARA VI

 

  1. Tujuan acara VI
  2. 2. Sebutkan alat yang digunakan pada praktikum acara 6 (minimal 5)
  3. Pengertian Iklim Mikro
  4. Pengukuran yang dilakukan pada acara VI
  5. Bagaimana pengaruh naungan terhadap intensitas sinar datang?
  6. Pengukuran suhu udara dilakukan pada ketinggian ….
  7. Satuan kelembapan udara
  8. Alat untuk mengukur intensitas sinar dating
  9. Kedalaman pengukuran suhu tanah adalah ….
  10. Pengulangan pengamatan dilakukan sebanyak…. Kali (Interval)

 

 

Copyright © 2024 All rights reserved. Theme by Laptop Geek.