0

Bersama Melawan Korupsi Menuju Generasi Baru Antikorupsi di Indonesia

Posted by andi telaumbanua on Jul 25, 2018 in Esai

Bersama Melawan Korupsi Menuju Generasi Baru Antikorupsi di Indonesia

PENDAHULUAN

       Indonesia adalah negara yang  memiliki banyak sebutan seperti negara maritim, agraris, zamrud khatulistiwa,  dan bahkan dapat dikatakan sebagai taman eden karena tanahnya yang subur, kekayaan alamnya yang melimpah, lautnya yang luas, dan penduduknya yang banyak. Pada dasarnya banyak hasil bumi yang dapat digunakan untuk memajukan dan membuat Indonesia menjadi negara yang berkembang , mandiri dan bahkan menjadi negara maju.Namun, diusianya yang sudah 71 tahun masih tetap menjadi negara yang berkembang , bahkan nyaris berjalan di tempat. Rakyat banyak yang menderita,  fasilitas kehidupan tidak lengkap, kebutuhan pokok tidak terpenuhi, dan pembangunan tidak merata.

       Salah satu pangkal penyebabnya adalah merebaknya tindak pidana korupsi. Contoh kecil, mega proyek hambalang, triliunan rupiah uang negara menguap disana. Bahkan akhir – akhir ini seorang hakim MK tertangkap basah oleh KPK, akibat melakukan tindakan korupsi. Hal ini sangat memalukan karena lembaga yang seaturannya menegakkan keadilan, malah terjerat kasus korupsi. Namun, itu hanya kasus yang sudah terungkap, bagaimana dengan kasus yang belum terungkap? Jadi setiap tahun, bisa jadi ada ribuan triliun uang rakyat yang seharusnya bisa bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat, malah masuk ke kantong  para koruptor .

       Lebih mengerikan lagi, berdasarkan data Transparancy International Indonesia bertengger di posisi ke 107 dengan skor 34 dalam aspek Corruption Persepsions indeks (CPI) di dunia. Artinya Indonesia termasuk negara bersih urutan 107. Sangat jauh dari negara terbersih pertama, yakni Denmark dengan skor 92. Sungguh memalukan.

       Untuk itu, gerakan melawan korupsi harus digalakan di segala sudut dan pada semua golongan usia. Sosialisasi mengenai buruknya korupsi harus digalakan, terutama di sekolah dan universitas, karena mereka nantinya akan menjadi calon pemimpin yang baru. Mereka harus melawan korupsi, memerangi korupsi, dan benci terhadap tindakan korupsi. Mereka harus dibekali berbagai hal seperti moral yang baik, kejujuran, kesetiaan, takut akan Tuhan,dll. Jika generasi muda indonesia telah bersih dan jujur serta takut akan Tuhan, maka negara kita ini akan tenteram, sejahtera, dan makmur.

ISI

       Langkah Nyata Melawan Tindakan Korupsi

       Seperti yang ditegaskan di atas, usaha melawan korupsi harus digalakan di semua sudut kehidupan. Maka usaha ini bisa dimulai dari diri sendiri dan dari hal yang kecil seperti:

  1. Melawan Korupsi dari Diri Sendiri

Perlawanan yang paling utama  adalah perlawanan dari diri sendiri. Bagaimana mungkin kita mengajak orang melawan korupsi sementara kita sendiri melakukan tindakan korupsi.Jadi, kita harus memulai dari diri kita dahulu.  Ada beberapa hal yang kita bisa lakukan untuk melawan korupsi dimulai dengan diri sendiri dari hal kecil, diantaranya:

a.Membiasakan tepat waktu

Rakyat Indonesia pada umumnya sering mengulur – ngulur waktu. Contonya, acara dimulai pikul 08.00 WIB, namun pada akhirnya nanti acara ini akan dimulai pukul 09.00 WIB atau bahkan lebih. Padahal ketidaktepatan ini disadari atau tidak adalah bagian dari korupsi: korupsi waktu. Jika mental korupsi waktu ini dibiarkan, bahkan dilestarikan, bisa jadi akan memantik korupsi yang lebih nyata.”Ah, ingak apa – apa kok.” Itu awalnya, kalau kebiasaan akan bahaya. Karena itu mari mulai dari diri sendiri membiasakan diri tepat waktu.

b.Tidak mencontek

Permasalahan ini juga kian menjamur, ketika ujian tiba sebagian kita (siswa ) melakukan aktivitas mencontek. Padahal jika diresapi mendalam, aktivitas mencontek (mengambil hak orang lain), tak lain adalah bagian dari korupsi itu sendiri. Karena itu, sadarilah mulai dari sekarang  bahwa kebiasaan itu adalah bagian dari korupsi dan harus dihilangkan agar tidak menjadi kebiasaan  rutinitas kita.

  1. Tingkatkan Iman

Inilah pondasi kokoh kita. Karena jika iman kita kuat, maka niat untuk melakukan karupsi atau sejenisnya akan lenyap dari dalam diri kita. Semua agama tentunya mengharamkan atau melarang tindakan korupsi. Namun, jika masih terjadi itu karena imannya yang lemah.

  1. Melawan Korupsi Sesuai Peran Kita

       Langkah berikutnya yang bisa kita lakukan adalah memanfatkan peran (posisi) kita dalam sebuah lembaga ataupun organisasi.Jika di lingkungan sekolah , maka ingatkanlah teman yang mencontek, tidak mengerjakan pr, atau bahkan ketika berbohong akan suatu hal seperti membohongi petugas piket, penjual di kantin,dll. Jika diperusahaan kita diamanahi sebagai direktur, maka manfaatkan posisi itu untuk melawan korupsi. Berikan contoh yang baik pada karyawan, tindak tegas yang melanggar. Jika kita hanya sebagai karyawan, pastikan kita tidak melakukan tindakan curang. Kalau bisa ingatkan juga teman sejawat, atau kalau mungkin atasan kita. Apabila posisi kalian “hanya” ibu rumah tangga, ingatkan suami-suami kalian . Tanyai sumber penghasilan suami, ingatkan pentingnya menjaga integritas. Ucapkan dengan lantang, “lebih baik uang sedikit namun halal, daripada berlimpah uang hasil curang (korupsi).” Bukan malah sebaliknya.

3.Melawan Korupsi Secara Bersama atau berkelompok

Gerakan melawan korupsi, jika dilakukan sendiri kuranglah efektif.seperti halnya jika menyapu kotoran dengan satu buah lidi tidaklah efektif, maka melawan korupsi secara bersama – sama sangatlah diperlukan.  Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menggalakan perlawanan secara bersama atau berkelompok pada korupsi antara lain.

  1. Bergabung dengan organisasi / ormas / LSM anti korupsi.

Cukup banyak organisasi / ormas / LSM yang menyerukan perlawanan terhadap korupsi. Seperti KPK dan cabang – cabangnya. Dengan bergabung di organiasai banyak keuntungan yang diraih. Pertama, bergabung dengan orang yang seide dengan kita. Hal tersebut membuat semangat kita terus berkobar. Jika pun lemah, orang seorganiasai saling menguatkan. Kedua, berbagi info terbaru. Dengan bergabungnya kita dalam organisasi anti korupsi membuat kita selalu up to date terhadap info terbaru. Juga termasuk di dalamnya pengetahuan baru, misal perundangan dan payung hukum, dll. Ketiga, menjadi kekuatan yang dapat didengar. Jika kita bergerak sendirian, berteriak sekencang apa pun mungkin jarang orang mendengar. Berbeda jika kita bergabung dalam organiasai, ratusan atau ribuan aspirasi tentu lebih didengar. Inilah keuntungan berorganiasai.

  1. Melapor jika melihat indikasi tindak pidana korupsi

Jika kita melihat indikasi korupsi, laporkan segera pada pihak yang berwenang (Kepolisian, Kejaksaan, KPK), atau mungkin organiasai yang mendukung pada pemberantasan korupsi. Tindakan tersebut juga termasuk bagian dari bersama atau berkelompok dalam melawan korupsi.

  1. Mensosialisasikan kepada orang – orang di sekitar kita mengenai bahaya korupsi.
  1. Meminta pendeta kita agar mendoakan lingkungan, pemerintahan, dan segala aktivitas kita agar berada di jalan yang benar.

PENUTUP

Maju tidaknya negara Indonesia ini, kitalah yang menentukkannya bangsa Indonesia sendiri. Kitalah yang bertanggungjawab untuk mensejahterakan, memajukan, dan mendamaikan segala unsur yang ada di negara kita ini. Untuk itu, kita harus melenyapkan salah satu penghalangnya yaitu tindakan korupsi. Kita harus melawan, memerangi, dan benci terhadap tindakan korupsi. Kita dapat memulainya dalam diri kita dulu, kemudian mempengaruhi lingkungan kita. Karena itu sudah sepantasnya kita berdiri  bersama melawan korupsi, sehingga terciptalah generasi antikorupsi.

 
0

Struktur Makalah tugas Fisika

Posted by andi telaumbanua on Jul 25, 2018 in Umum

 Judul makalah (Peran Fisika dalam teknologi pangan)

Nama Satu, Nama Dua, Nama Tiga, …, Nama Sepuluh
NIM1, NIM2, NIM3, …., NIM10
Institusi, alamat
Email : email corresponding author

Abstrak: Abstrak Maksimal 200 kata berbahasa Indonesia dicetak miring dengan Times New Roman 11 point. Abstrak harus jelas, deskriptif dan harus memberikan gambaran singkat masalah yang diteliti. Abstrak meliputi alasan pemilihan topik atau pentingnya topik penelitian, metode penelitian dan ringkasan hasil. Abstrak harus diakhiri dengan komentar tentang pentingnya hasil atau kesimpulan singkat.

Kata kunci:, Algoritma A, algoritma B, kompleksitas

  1. PENDAHULUAN (Section style)

Pendahuluan menguraikan latar belakang permasalahan yang diselesaikan, isu-isu yang terkait dengan masalah yg diselesaikan.

  1. METODE PENELITIAN (Section style)

Makalah hendaknya memuat tulisan yang berisi 1.Pendahuluan, 2. Metode Penelitian (bisa meliputi analisa, arsitektur, metode yang dipakai untuk menyelesaikan masalah), 3. Hasil dan Pembahasan, 4. Kesimpulan dan 5. Saran (future works) yg berisi penelitian lanjut di masa mendatang. Pada setiap paragraph bisa terdiri dari beberapa subparagraph yang dituliskan dengan penomoran angka arab seperti yang ditunjukkan section berikut ini.

Makalah ditulis dalam font Times New Roman 12 point dan spasi 1. Ukuran margin mengikuti template ini. Jumlah halaman minimum 3 halaman dan maksimum 7 halaman ukuran A4.

2.1.  Tahapan Review (Subsection style)

Harap mengirimkan naskah anda secara elektronik untuk direview sebagai attachments e-mail. Ketika anda mengirimkan dokumen naskah versi  awal dalam format Word.doc satu kolom, termasuk gambar dan tabel.

2.1.1.   Gambar dan table (Subsubsection style)

Semua tabel dan gambar yang anda masukkan dalam dokumen harus disesuaikan dengan urutan 1 kolom atau ukuran penuh satu kertas, agar memudahkan bagi reviewer untuk mencermati makna gambar.

 

Gambar 1.  Gambar menggunakan (Figure Caption style)

Untuk judul tabel seperti contoh pada Tabel 1.

Tabel 1. Judul Tabel menggunakan (Table Title style)

No. Data
1 Tidak ada garis vertikal (no vertical borderline)
2 Tidak ada garis horizontal di dalam tabel
(no horizontal line inside the data)
3 Tampilannya seperti ini

2.1.2.  Rumus Matematika (Subsubsection style)

Jika anda menggunakan Word, gunakan persamaan Microsoft Equation Editor atau MathType, ditulis ditengah, dan diberi nomor persamaan mulai dari (1), (2) dst.

                                                       (1)

 

DAFTAR PUSTAKA (section (no number) style)

Daftar pustaka ini harus menggunakan format “APA 6th edition style” , Anda harus menggunakan format “(Reference(no number) style)”.

Suparmi, A., Cari, C., Deta, U. A., Husein, A. S., & Yuliani, H. (2014). Exact Solution of Dirac Equation for q-Deformed Trigonometric Scarf potential with q-Deformed Trigonometric Tensor Coupling Potential for Spin and Pseudospin Symmetries Using Romanovski Polynomial. Journal of Physics: Conference Series539, 12004. https://doi.org/10.1088/1742-6596/539/1/012004

Wei, G. F., Liu, X. Y., & Chen, W. L. (2009). The relativistic scattering states of the hulthén potential with an improved new approximate scheme to the centrifugal term. International Journal of Theoretical Physics48(6), 1649–1658. https://doi.org/10.1007/s10773-009-9937-9

Xu, Y., He, S., & Jia, C.-S. (2010). Approximate analytical solutions of the Klein–Gordon equation with the Pöschl–Teller potential including the centrifugal term. Physica Scripta81(4), 45001. https://doi.org/10.1088/0031-8949/81/04/045001

Daftar pustaka lainnya ……………… ……………… …………… …………… ………

======================================================================================================================================

Aturan Daftar Pustaka

Citing a journal article found online

  • APA format structure:

Author, A.A.. (Publication Year). Article title. Periodical TitleVolume(Issue), pp.-pp. doi:XX.XXXXX or Retrieved from journal URL

  • APA format example:

Jameson, J. (2013). E-Leadership in higher education: The fifth “age” of educational technology research. British Journal of Educational Technology44(6), 889-915. doi: 10.1111/bjet.12103

Citing a general website article with an author

  • APA format structure:

Author, A.A.. (Year, Month Date of Publication). Article title. Retrieved from URL

  • APA format example:

Simmons, B. (2015, January 9). The tale of two Flaccos. Retrieved from http://grantland.com/the-triangle/the-tale-of-two-flaccos/

Citing a general website article without an author

  • APA format structure:

Article title. (Year, Month Date of Publication). Retrieved from URL

  • APA format example:

Teen posed as doctor at West Palm Beach hospital: police. (2015, January 16). Retrieved from http://www.nbcmiami.com/news/local/Teen-Posed-as-Doctor-at-West-Palm-Beach-Hospital-Police-288810831.html

 
0

Macam-macam Rangkaian biasing untuk konfigurasi common-emitter

Posted by andi telaumbanua on Jul 25, 2018 in Agriculture

Macam-macam Rangkaian biasing untuk konfigurasi common-emitter

 

Pentingnya rangkaian biasing (pemberian tegangan panjar dc) yaitu untuk menentukan letak titik sunyi (Quiescent Point), dan letak Q-Point akan menentukan class operasi yang diinginkan.

Macam2 rangkaian biasing untuk konfigurasi common-emitter:

1)      Base bias (=fixed current bias) dengan dua sumber tegangan

2)      Base bias (=fixed current bias) dengan satu sumber tegangan

3)      Base bias dengan umpan balik emitter

4)      Base bias dengan umpan balik collector

5)      Base bias dengan umpan balik gabungan collector dan emitter

6)      Voltage divider bias dengan umpan balik emitter

 

  1. Base bias (fixed current bias) dengan dua sumber tegangan
  • Sudah jarang digunakan sebab kurang praktis (butuh 2 batere)
  • Kurang memuaskan karena tegangan dan arus panjar kurang konstan selama kerja transistor (karena dengan Itetap, IC berubah bersama  )
  • Kopling dengan sumber tegangan signal masukan tdk bisa dengan C karena arus signal tersedot baterai VBB tapi bisa dengan trafo yang kumparan sekundernya disisipkan dalam (tersambung seri dengan) lingkaran arus basis
  1. Base bias dengan satu sumber tegangan bersama dengan pencatu collector
  • Cukup dengan 1 baterai maka lebih praktis dibanding  dengan yang menggunakan 2 baterai
  • Masih kurang memuaskan karena alasan yang sama (pada Itetap,  arus IC bisa berubah bersama )
  • Kopling dengan sumber tegangan sinyal dapat dilakukan dengan C

  1. Base bias dengan umpan balik emitter
  • Rangkaian tegangan panjar ini memberikan kestabilan yang bagus pada titik kerja dc nya menghadapi perubahan nilai b  dengan adanya tambahan resistor emitter RE yang akan mengakibatkan terjadinya degenerasi (jika naik, Iakan naik, Inaik, IB turun sebab IB=

o   (VCC – VBE  IERE) / (RB)

o   sehingga  IC (= b I) kembali turun.

  1. Base bias dengan umpan balik collector
  • Dikenal juga dengan sebutan collector-to-base bias atau collector feedback bias. Dia memberikan kestabilan lebih bagus dalam pemberian tegangan panjar, karena jika naik, IC cenderung naik, berakibat IB turun sebab IB
  • = (VCC – VBE   ICRC) /(RB)
  • sehingga IC kembali turun.

  1. Base bias dengan umpan balik collector dan emitter
  • Disini menggunakan umpan balik gabungan emitter dan collector
  • Jika b naik, Icenderung naik, berarti juga IE naik, sehingga Iturun karena I=

o   (VCC – VBE – ICRC – IERE)/RB

o   sehingga IC kembali turun.

  1. Voltage divider bias dengan umpan balik emitter
  • Rangkaian biasing ini sekarang paling banyak dipakai.
  • Rangkaian seri VCC, R1 dan R2 dengan dua terminal terhubung basis dan ground dapat diganti dengan setara Theveninnya dengan nilai
  • VThev = VCCR2/ (R1+R2)
  • Rthev= R1R2/(R1+R2)
  • Dan IB  dicari dari rumus IB = (Vthev – VBE)/(Rthev+ (1+b)RE)
  • Pengaruh umpan balik Rseperti yang sudah-sudah (menstabilkan I walau untuk berbeda-beda)

 
0

Transistor

Posted by andi telaumbanua on Jul 25, 2018 in Agriculture

Transistor

Transistor adalah suatu piranti semikonduktor yang digunakan untuk memperkuat isyarat elektronis atau menukar hubungan (switch) isyarat elektronis dan daya listrik.

Jenis-jenis Transistor

  1. Bipolar Junction Transistor
  2. Field Effect (Unipolar)Transistor
  3. Unijunction Transistor

 

Prinsip Kerja Bipolar Junction Transistor (BJT)

Prinsip kerja BJT adalah arus basis yang kecil bisa mengontrol arus collector dan arus emitter yang besar  asalkan basis-emitter mendapat forward bias dan basis-collector mendapat reverse bias. Ada dua tipe yaitu tipe-NPN dan tipe-PNP.

Misal tipe-NPN: pengangkut muatan mayor pada bahan basis adalah hole dengan konsentrasi sangat rendah, sedang pada bahan emitter adalah elektron dengan konsentrasi sangat tinggi. Dengan basis-emitter mendapat forward bias, maka kedua jenis pengangkut muatan mayor tersebut tertarik menuju bidang pertemuan basis emitter dan akan berekombinasi.

Tetapi karena jumlah elektron jauh lebih banyak daripada hole, maka ada kelebihan elektron yang tidak kebagian partner (hole) dibidang pertemuan dan terlanjur masuk wilayah basis. Karena basis-collector mendapat reverse bias yang berarti tegangan collector (N) lebih positip daripada basis, elektron yang terlanjur masuk basis akan terus ditarik oleh collector untuk terus masuk kawat penghantar meninggalkan collector menuju baterai.

Keadaan ini berlangsung berkelanjutan karena begitu hole dari basis berrekombinasi, akan tergantikan dengan hole baru karena ada elektron dari atom netral yang disedot kutub positip baterai VBB. Demikian pula elektron emitter yang berrekombinasi dengan hole basis, plus elektron yang menerobos basis akan digantikan oleh elektron baru yang disuntikkan oleh kutub negatip baterai VBB.

 

Karakteristik Bipolar Junction Transistor (BJT)

Grafik Ivs. VBE bentuk kurva yang mirip grafik I vs. V dari dioda PN karena sambungan Basis-Emiter memang persambungan semikonduktor tipe-P (basis) dengan semikonduktor tipe N (emiter) pada jenis transistor NPN. (hanya bedanya di sini kerapatan pengangkut muatan mayor adalah berbeda pada basis dengan pada emiter. Pada emiter jauh lebih banyak. Pada daerah tegangan VBE yang lebih rendah daripada tegangan lutut variasi nilai VBE hanya menimbulkan variasi kecil IB, sedang di daerah VBE yang lebih tinggi dari tegangan lutut ternyata variasi kecil VBE menimbulkan variasi Iyang besar.

Grafik IC  vs. VCE memperlihatkan bahwa di daerah yang kurvanya agak mendatar (disebut daerah kerja transistor) variasi arus collector IC  sangat dipengaruhi oleh variasi arus basis IB  dan hanya sedikit dipengaruhi oleh variasi VCE. Jadi nilai I yang besar dapat dikontrol dengan memvariasi Iyang kecil.

Daerah kerja Bipolar Junction Transistor (BJT)

Suatu transistor jenis BJT memiliki dua persambungan p-n (p-n junction) yaitu persambungan base-collector dan persambungan base-emitter, yang masing-masing bisa forward biased atau reversed biased. Maka dengan dua persambungan (junction) itu suatu transistor punya empat kemungkinan kombinasi:

  1. kedua persambungan reverse-biased
  2. kedua persambungan forward-biased
  3. persambungan BE forward-biased, persambungan BC reversed-biased
  4. persambungan BE reversed-biased, persambungan BC forward-bias.

Tabel Daerah Kerja Transistor BJT

Persambungan BE Persambungan BC Daerah Kerja
Reverse-biased Reverse-biased Cut-off  *) 
Forward-biased Forward-biased Saturation *) 
Forward-biased Reverse-biased Active (analog) **)

*)   Daerah kerja Cut-off yang bergantian dengan daerah Saturation disebut juga daerah kerja digital (sebagai lawan daerah analog)

**)  Daerah kerja Active (analog ) sering disebut juga daerah linier

(Sumber: Materi kuliah listrik dan elektronika dari pak Handoyo)

 

 

 
0

Dioda

Posted by andi telaumbanua on Jul 25, 2018 in Agriculture

DIODA

Arti harafiah:

                DIODA = PIRANTI yang punya dua ELEKTRODA, yaitu:  Anoda dan Katoda

 

Penggolongan menurut bahan & tehnik pembuatannya:

  1.  DIODA TABUNG
  2.  DIODA LOGAM
  3.  DIODA SEMIKONDUKTOR

1. DIODA TABUNG

  • Banyak digunakan pada pesawat radio penerima tempo dulu yang disebut radio tabung (sebelum diganti dengan radio transistor)
  • Membutuhkan tegangan kerja yang tinggi (sekitar 300 V)
  • Penggunaan: Penyearah Arus, Detektor Isyarat
  • Watak: Ketika Anoda bertegangan lebih tinggi daripada Katoda, maka menghantarkan arus, sebaliknya ketika Anoda bertegangan lebih rendah daripada Katoda, maka arus tidak menghantar.
  • Simbol:

Prinsip Kerja:

  • Ketika filamen pemanas diberi arus, maka akan mengeluarkan panas dan memanasi katoda. Logam katoda yang panas akan memancarkan elektron sehingga disekitar katoda ada awan elektron. Apabila antara pelat Anoda dan Katoda diberi beda tegangan, jika tegangan anoda lebih tinggi daripada katoda maka elektron akan tertarik ke Anoda sehingga terjadi aliran elektron berarti terjadi aliran listrik ke arah sebaliknya yaitu dari anoda ke katoda. Sedang jika tegangan anoda lebih rendah (lebih negatip) daripada katoda maka tidak terjadi aliran elektron berarti tidak terjadi arus listrik, karena awan elektron kembali ke katoda dan tidak ada yang menggantikan awan elektron karena anoda tidak dipanasi.

2. DIODA LOGAM

  • Contoh populer: Cupri-oksida (Cuprox), Selenium
  • Penggunaan: sebagai penyearah arus dari alternator pada sepeda motor keluaran lama
  • Karakteristik persambungan CuO-Cu dan Se-Cu:

3. DIODA SEMIKONDUKTOR

  • TERSUSUN ATAS PERSAMBUNGAN BAHAN SEMIKONDUKTOR TIPE-P DAN SEMIKONDUKTOR TIPE-N
  • UJUNG SEMIKONDUKTOR TIPE-P = ANODA
  • UJUNG SEMIKONDUKTOR TIPE-N =KATODA
  • BERSIFAT MENGHANTARKAN ARUS PADA SATU ARAH PEMBERIAN TEGANGAN SAJA (yaitu tegangan Anoda lebih tinggi daripada Katoda) , SEDANG PADA ARAH TEGANGAN YANG LAIN SUKAR MENGHANTARKAN ARUS
  • Arah pemberian tegangan yang menghantar arus disebut arah maju (forward bias), sedang arah tegangan yang tidak menghantar arus disebut arah tegangan mundur (reverse bias)
  • Arah forward bias yaitu bila tegangan anoda lebih positip dari katoda, sedang arah reverse bias adalah sebaliknya.
  • Besar arus bertautan dengan tegangan menurut rumus di slide 10 ..

Contoh Penggunaan Dioda Biasa

  • Sebagai penyearah arus:

                dapat menyearahkan tegangan bolak-balik untuk menghasilkan arus searah

  • Sebagai penggunting tegangan
  • Sebagai penjepit tegangan
  • Sebagai pembentuk gelombang
  • Sebagai pengganda tegangan
  • Sebagai detektor isyarat dari modulasi frekuensi isyarat yang terkandung dalam frekuensi pembawa
  • Dan penggunaan lain-lain

(Sumber: Materi kuliah listrik dan elektronika dari pak Handoyo)

Copyright © 2024 All rights reserved. Theme by Laptop Geek.