Berbagai permasalahan di Indonesia

Posted by andi telaumbanua on Jul 25, 2018 in Umum |

Berbagai permasalahan  di Indonesia

 

  1. Masalah Kesadaran Perpajakan

Kesadaran perpajakan menjadi permasalahan  utama  bangsa,  karena uang dari pajak menjadi tulang punggung pembiayaan pembangunan. APBN 2016, sebesar 74,6 % penerimaan negara berasal dari pajak. Masalah yang muncul adalah masih banyak Wajib Pajak Perorangan maupun badan (lembaga/instansi/perusahaan/dan lain-lain) yang masih belum sadar dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Laporan yang disampaikan masih belum sesuai  dengan  harta  dan  penghasilan  yang  sebenarnya  dimiliki,  bahkan banyak kekayaannya yang disembunyikan. Masih banyak warga negara yang belum terdaftar sebagai Wajib Pajak, tidak membayar pajak tetapi ikut menikmati fasilitas yang disediakan oleh pemerintah

  1. Masalah Korupsi

 

Masalah korupsi sampai sekarang masih banyak terjadi, baik di pusat maupun di daerah. Transparency Internasional (TI) merilis situasi korupsi di 188 negara untuk tahun 2015. Berdasarkan data dari TI tersebut, Indonesia masih menduduki peringkat 88 dalam urutan negara paling korup di dunia.

Hal tersebut  menunjukkan bahwa masih ditemukan adanya perilaku pejabat publik yang kurang sesuai dengan standar nilai/moral Pancasila. Agar perilaku koruptif  tersebut   ke  depan  dapat   makin  direduksi,  maka  mata   kuliah pendidikan Pancasila perlu diintensifkan di perguruan  tinggi. Hal tersebut dikarenakan mahasiswa merupakan kelompok elit intelektual generasi muda calon-calon pejabat publik di kemudian hari.

 

Sebenarnya, perilaku koruptif ini hanya dilakukan oleh segelintir pejabat publik saja. Tetapi seperti kata peribahasa, karena nila setitik rusak susu sebelanga. Hal inilah tantangan yang harus direspon bersama agar prinsip good governance dapat terwujud dengan lebih baik di negara Indonesia.

 

  1. Masalah Lingkungan

 

Indonesia dikenal sebagai paru-paru dunia. Namun dewasa ini, citra tersebut perlahan mulai luntur seiring dengan banyaknya kasus pembakaran  hutan, perambahan hutan menjadi lahan pertanian, dan yang paling santer dibicarakan, yaitu beralihnya hutan Indonesia menjadi perkebunan.

 

Selain masalah hutan, masalah keseharian yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini adalah sampah, pembangunan yang tidak memperhatikan ANDAL  dan  AMDAL,  polusi yang  diakibatkan pabrik dan  kendaraan  yang semakin banyak. Hal tersebut  menunjukkan bahwa kesadaran  masyarakat terhadap kelestarian lingkungan masih perlu ditingkatkan. Peningkatan kesadaran lingkungan tersebut juga merupakan perhatian pendidikan Pancasila.

  1. Masalah Disintegrasi Bangsa

 

Demokratisasi mengalir dengan deras menyusul terjadinya reformasi di Indonesia. Disamping menghasilkan perbaikan-perbaikan dalam tatanan Negara Republik Indonesia, reformasi juga menghasilkan dampak  negatif, antara lain terkikisnya rasa kesatuan dan persatuan  bangsa. Sebagai contoh acapkali mengemuka dalam wacana publik bahwa ada segelintir elit politik di daerah  yang memiliki pemahaman  yang sempit  tentang  otonomi daerah. Mereka terkadang  memahami otonomi daerah sebagai bentuk keleluasaan pemerintah daerah untuk membentuk kerajaan-kerajaan kecil. Implikasinya mereka  menghendaki daerahnya  diistimewakan  dengan  berbagai  alasan. Bukan itu  saja,  fenomena  primordialisme  pun  terkadang  muncul  dalam kehidupan masyarakat. Beberapa kali Anda menyaksikan di berbagai media massa yang memberitakan elemen masyarakat tertentu memaksakan kehendaknya dengan  cara kekerasan  kepada  elemen  masyarakat  lainnya. Berdasarkan    laporan    hasil    survei    Badan    Pusat    Statistik    di   181

Kabupaten/Kota, 34 Provinsi dengan melibatkan 12.056 responden sebanyak

89,4 % menyatakan penyebab permasalahan  dan konflik sosial yang terjadi tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila (Dailami, 2014:3).

 

  1. Masalah Dekadensi Moral

 

Dewasa ini, fenomena  materialisme, pragmatisme, dan hedonisme makin menggejala dalam kehidupan bermasyarakat. Paham-paham  tersebut mengikis moralitas dan akhlak masyarakat, khususnya generasi muda. Fenomena  dekadensi moral tersebut  terekspresikan dan  tersosialisasikan lewat tayangan berbagai media massa. Perhatikan tontonan-tontonan yang disuguhkan dalam media siaran dewasa  ini. Begitu banyak tontonan  yang bukan hanya mengajarkan kekerasan, melainkan juga perilaku tidak bermoral seperti pengkhianatan dan perilaku pergaulan bebas. Bahkan, perilaku kekerasan juga acapkali disuguhkan dalam sinetron-sinetron yang notabene menjadi tontonan keluarga. Sungguh ironis, tayangan yang memperlihatkan perilaku kurang terpuji justru menjadi tontonan yang paling disenangi. Hasilnya sudah  dapat  ditebak, perilaku menyimpang di kalangan  remaja semakin meningkat.

 

  1. Masalah Narkoba

Dilihat dari segi letak geografis, Indonesia merupakan negara yang strategis. Namun, letak strategis tersebut  tidak hanya memiliki dampak positif, tetapi juga memiliki dampak  negatif. Sebagai contoh, dampak  negatif dari letak geografis, dilihat dari kacamata bandar narkoba, Indonesia strategis dalam hal pemasaran obat-obatan terlarang. Tidak sedikit bandar narkoba warga negara asing yang tertangkap membawa zat terlarang ke negeri ini. Namun sayangnya,  sanksi yang  diberikan terkesan  kurang  tegas  sehingga  tidak menimbulkan efek jera. Akibatnya, banyak generasi muda yang masa depannya suram karena kecanduan narkoba.

Berdasarkan data  yang dirilis  Kepolisian  Republik  Indonesia  (POLRI)  tahun

2013, POLRI mengklaim telah menangani 32.470 kasus narkoba, baik narkoba yang berjenis narkotika, narkoba berjenis psikotropika maupun narkoba jenis bahan berbahaya  lainnya. Angka ini meningkat sebanyak 5.909 kasus  dari tahun  sebelumnya.  Pasalnya, pada  tahun  2012  lalu, kasus  narkoba yang

  1. Masalah Penegakan Hukum yang Berkeadilan

Salah satu tujuan dari gerakan reformasi adalah mereformasi sistem hukum dan sekaligus meningkatkan kualitas penegakan  hukum. Memang banyak faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas penegakan hukum, tetapi faktor dominan dalam penegakan  hukum adalah faktor manusianya. Konkretnya penegakan hukum ditentukan oleh kesadaran hukum masyarakat dan profesionalitas aparatur penegak hukum. Inilah salah satu urgensi mata kuliah pendidikan Pancasila, yaitu meningkatkan kesadaran hukum para mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa.

  1. Masalah Terorisme

Salah satu masalah besar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah terorisme. Asal mula dari kelompok terorisme itu sendiri tidak begitu jelas di Indonesia. Namun, faktanya terdapat beberapa kelompok teroris yang sudah ditangkap dan dipenjarakan berdasarkan  hukum yang berlaku. Para teroris tersebut melakukan kekerasan kepada orang lain dengan melawan hukum dan mengatasnamakan agama.  Mengapa mereka  mudah  terpengaruh  paham ekstrim tersebut?  Sejumlah tokoh berasumsi bahwa lahirnya terorisme disebabkan oleh himpitan ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan, pemahaman  keagamaan  yang kurang komprehensif terkadang  membuat mereka mudah dipengaruhi oleh keyakinan  ekstrim  tersebut.

(Sumber: Buku Pancasila Tim DIKTI )

Reply

Copyright © 2024 All rights reserved. Theme by Laptop Geek.