Posted by andi telaumbanua on Jul 25, 2018 in
Umum
Berbagai permasalahan di Indonesia
- Masalah Kesadaran Perpajakan
Kesadaran perpajakan menjadi permasalahan utama bangsa, karena uang dari pajak menjadi tulang punggung pembiayaan pembangunan. APBN 2016, sebesar 74,6 % penerimaan negara berasal dari pajak. Masalah yang muncul adalah masih banyak Wajib Pajak Perorangan maupun badan (lembaga/instansi/perusahaan/dan lain-lain) yang masih belum sadar dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Laporan yang disampaikan masih belum sesuai dengan harta dan penghasilan yang sebenarnya dimiliki, bahkan banyak kekayaannya yang disembunyikan. Masih banyak warga negara yang belum terdaftar sebagai Wajib Pajak, tidak membayar pajak tetapi ikut menikmati fasilitas yang disediakan oleh pemerintah
- Masalah Korupsi
Masalah korupsi sampai sekarang masih banyak terjadi, baik di pusat maupun di daerah. Transparency Internasional (TI) merilis situasi korupsi di 188 negara untuk tahun 2015. Berdasarkan data dari TI tersebut, Indonesia masih menduduki peringkat 88 dalam urutan negara paling korup di dunia.
Hal tersebut menunjukkan bahwa masih ditemukan adanya perilaku pejabat publik yang kurang sesuai dengan standar nilai/moral Pancasila. Agar perilaku koruptif tersebut ke depan dapat makin direduksi, maka mata kuliah pendidikan Pancasila perlu diintensifkan di perguruan tinggi. Hal tersebut dikarenakan mahasiswa merupakan kelompok elit intelektual generasi muda calon-calon pejabat publik di kemudian hari.
Sebenarnya, perilaku koruptif ini hanya dilakukan oleh segelintir pejabat publik saja. Tetapi seperti kata peribahasa, karena nila setitik rusak susu sebelanga. Hal inilah tantangan yang harus direspon bersama agar prinsip good governance dapat terwujud dengan lebih baik di negara Indonesia.
- Masalah Lingkungan
Indonesia dikenal sebagai paru-paru dunia. Namun dewasa ini, citra tersebut perlahan mulai luntur seiring dengan banyaknya kasus pembakaran hutan, perambahan hutan menjadi lahan pertanian, dan yang paling santer dibicarakan, yaitu beralihnya hutan Indonesia menjadi perkebunan.
Selain masalah hutan, masalah keseharian yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini adalah sampah, pembangunan yang tidak memperhatikan ANDAL dan AMDAL, polusi yang diakibatkan pabrik dan kendaraan yang semakin banyak. Hal tersebut menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan masih perlu ditingkatkan. Peningkatan kesadaran lingkungan tersebut juga merupakan perhatian pendidikan Pancasila.
- Masalah Disintegrasi Bangsa
Demokratisasi mengalir dengan deras menyusul terjadinya reformasi di Indonesia. Disamping menghasilkan perbaikan-perbaikan dalam tatanan Negara Republik Indonesia, reformasi juga menghasilkan dampak negatif, antara lain terkikisnya rasa kesatuan dan persatuan bangsa. Sebagai contoh acapkali mengemuka dalam wacana publik bahwa ada segelintir elit politik di daerah yang memiliki pemahaman yang sempit tentang otonomi daerah. Mereka terkadang memahami otonomi daerah sebagai bentuk keleluasaan pemerintah daerah untuk membentuk kerajaan-kerajaan kecil. Implikasinya mereka menghendaki daerahnya diistimewakan dengan berbagai alasan. Bukan itu saja, fenomena primordialisme pun terkadang muncul dalam kehidupan masyarakat. Beberapa kali Anda menyaksikan di berbagai media massa yang memberitakan elemen masyarakat tertentu memaksakan kehendaknya dengan cara kekerasan kepada elemen masyarakat lainnya. Berdasarkan laporan hasil survei Badan Pusat Statistik di 181
Kabupaten/Kota, 34 Provinsi dengan melibatkan 12.056 responden sebanyak
89,4 % menyatakan penyebab permasalahan dan konflik sosial yang terjadi tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila (Dailami, 2014:3).
- Masalah Dekadensi Moral
Dewasa ini, fenomena materialisme, pragmatisme, dan hedonisme makin menggejala dalam kehidupan bermasyarakat. Paham-paham tersebut mengikis moralitas dan akhlak masyarakat, khususnya generasi muda. Fenomena dekadensi moral tersebut terekspresikan dan tersosialisasikan lewat tayangan berbagai media massa. Perhatikan tontonan-tontonan yang disuguhkan dalam media siaran dewasa ini. Begitu banyak tontonan yang bukan hanya mengajarkan kekerasan, melainkan juga perilaku tidak bermoral seperti pengkhianatan dan perilaku pergaulan bebas. Bahkan, perilaku kekerasan juga acapkali disuguhkan dalam sinetron-sinetron yang notabene menjadi tontonan keluarga. Sungguh ironis, tayangan yang memperlihatkan perilaku kurang terpuji justru menjadi tontonan yang paling disenangi. Hasilnya sudah dapat ditebak, perilaku menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat.
- Masalah Narkoba
Dilihat dari segi letak geografis, Indonesia merupakan negara yang strategis. Namun, letak strategis tersebut tidak hanya memiliki dampak positif, tetapi juga memiliki dampak negatif. Sebagai contoh, dampak negatif dari letak geografis, dilihat dari kacamata bandar narkoba, Indonesia strategis dalam hal pemasaran obat-obatan terlarang. Tidak sedikit bandar narkoba warga negara asing yang tertangkap membawa zat terlarang ke negeri ini. Namun sayangnya, sanksi yang diberikan terkesan kurang tegas sehingga tidak menimbulkan efek jera. Akibatnya, banyak generasi muda yang masa depannya suram karena kecanduan narkoba.
Berdasarkan data yang dirilis Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) tahun
2013, POLRI mengklaim telah menangani 32.470 kasus narkoba, baik narkoba yang berjenis narkotika, narkoba berjenis psikotropika maupun narkoba jenis bahan berbahaya lainnya. Angka ini meningkat sebanyak 5.909 kasus dari tahun sebelumnya. Pasalnya, pada tahun 2012 lalu, kasus narkoba yang
- Masalah Penegakan Hukum yang Berkeadilan
Salah satu tujuan dari gerakan reformasi adalah mereformasi sistem hukum dan sekaligus meningkatkan kualitas penegakan hukum. Memang banyak faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas penegakan hukum, tetapi faktor dominan dalam penegakan hukum adalah faktor manusianya. Konkretnya penegakan hukum ditentukan oleh kesadaran hukum masyarakat dan profesionalitas aparatur penegak hukum. Inilah salah satu urgensi mata kuliah pendidikan Pancasila, yaitu meningkatkan kesadaran hukum para mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa.
- Masalah Terorisme
Salah satu masalah besar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah terorisme. Asal mula dari kelompok terorisme itu sendiri tidak begitu jelas di Indonesia. Namun, faktanya terdapat beberapa kelompok teroris yang sudah ditangkap dan dipenjarakan berdasarkan hukum yang berlaku. Para teroris tersebut melakukan kekerasan kepada orang lain dengan melawan hukum dan mengatasnamakan agama. Mengapa mereka mudah terpengaruh paham ekstrim tersebut? Sejumlah tokoh berasumsi bahwa lahirnya terorisme disebabkan oleh himpitan ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan, pemahaman keagamaan yang kurang komprehensif terkadang membuat mereka mudah dipengaruhi oleh keyakinan ekstrim tersebut.
(Sumber: Buku Pancasila Tim DIKTI )
Posted by andi telaumbanua on Jul 25, 2018 in
Praktikum,
Uncategorized
Ciri Teknik Pemrograman Terstruktur
Teknik pemrograman terstruktur memiliki ciri -ciri atau karakteristik sebagai berikut :
- mengandung teknik pemecahan masalah yang tepat dan benar
- memiliki algoritma pemecahan masalah yang bersifat sederhana, satandar dan efektif dalam memecahkan masalah
- teknik penulisan program memiliki struktur logika yang benar dan mudah dipahami
- program semata-mata terdiri dari tiga struktur dasar yaitu sequence structure, looping structure dan selection structure
- menghindaripenggunaan instruksi GOTO (peralihan proses tanpa syarat tertentu) yang menjadikan program tidak terstruktur dengan baik
- membutuhkan biaya testing yang rendah
- memiliki dokumentasi yang baik
- membutuhkan biaya perawatan dan pengembangan yang rendah
Standar Program yang Baik
Untuk menentukan standar program yang baik dibutuhkan beberapa standar sebagai dasar penilaian seperti : pemecahan masalah, penyusunan program, perawatan program dan standar prosedur.
Standar Teknik Pemecahan Masalah
Teknik Top Down merupakan teknik pemecahan masalah yang paling umumdigunakan. Pada teknik ini, suatu masalah yang kompleks dibagi- bagi ke dalam beberapa kelompok masalah yang lebih kecil. Dari kelompok masalah yang kecil tersebut dianalisis.
Teknik Bottom Up merupakan teknik pemecahan masalah yang mulai ditinggalkan, karena sulit untuk melakukan standarisasi proses dari prosedur -proseduryg sudah terbentuk yang akan digabungkan. Pada teknik ini, bila ada masalah yang kompleks, maka pemecahan masalah dilakukan dengan menggabungkan prosedur-prosedur yang ada menjadi satu kesatuan program guna menyeselesaikan masalah tersebut.
Setelah memiliki teknik pemecahan masalah yang akan digunakan, pemrogram akan mulai menyusun langkah-langkah untuk memecahkan masalah secara detail yang disebut Algoritma.
Algoritma berasal dari kata Algoris dan Rimis ; yang pertama kali diungkapkan oleh Abu Ja’kar Mohhamed Ibn Musa al Khowarizmi (825 M) dalam buku Al-Jabr Wa-al Muqabla.
Dalam bidang pemrograman, algoritma didefinisikan sebagai suatu metode khusus yang tepat dan terdiri dari serangkaian langkah yang terstruktur dan dituliskan secara sistematis yang akan dikerjakan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan bantuan komputer.
Proses dari masalah hingga terbentuk suatu algoritma disebut tahap pemecahan masalah, sedangkan tahap dari algoritma hingga terbentuk suatu solusi disebut dengan tahap implementasi. Solusi yang dimaksud adalah suatu program yang merupakan implementasi dari algoritma yang disusun.
Algoritma pemrograman yang baik, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
· memiliki logika perhitungan /metode yang tepat dalam memecahkan masalah,
· menghasilkan output yang tepat dan benar dalam waktu yang singkat,
· ditulis dengan bahasa yang standar secara sistematis dan rapi sehingga tidak menimbulkan arti ganda,
· dituliskan dengan format yang mudah diimplementasikan ke dalam bahasa pemograman,
· semua operasi yang dibutuhkan terdefinisi dengan jelas,
· semua proses harus selalu berakhir setelah sejumlah langkah dilakukan.
Standar Penyusunan Program
Dalam menyusun program, ada beberapakriteria yang harus diperhatikan oleh seorang pemrogram, misalnya :
1). Kebenaran logika dan penulisan
Program yang disusun harus memiliki kebenaran logika pemacahan masalah maupun penulisan. Program harus memiliki ketepatan, ketelitian dan kebenaran dalam penghitungan sehingga hasilnya dapat dipercaya.
Dalam penyususnan program, pemrogram tidak boleh hanya berpegang pada prinsip “asal program dapat dieksekusi” saja, tetapi harus benar-benar teliti dalam menulis rumus -rumus dan urutan logis dan langkah-langkah pemecahan masalah yang disusun.
2). Waktu minimum untuk penulisan program
Dalam penulisan program, pemrogram harus dapat menentukan waktu minimum penulisan programnya. Waktu minimum penulisan program adalah waktu yang harus tersedia secara wajar untuk menyusun program, dari awal hingga siap dioperasikan.
3). Kecepatan maksimum eksekusi program
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk dapat menghasilkan program yang memiliki kecepatan eksekusi maksimum, antara lain bahasa pemrograman yang digunakan (Basis Interprenter atau Compiler), algoritma yang disusun, teknik pemrograman yang diterapkan dan perangkat keras yang dipakai untuk mengoperasikannya.
Kecepatan maksimum eksekusi program juga dapat ditingkatkan dengan memperbaiki struktur program, misalnya dalam proses pengujian. Hindarilah proses pengujian yang berulang-ulang secara percuma.
4). Ekspresi penggunaan memori
Seorang pemrogram perlu mempelajari teknik-teknik pembuatan program yang meminimumkan penggunaaan memori. Pemborosan pemakaian memori akan menyebabkan eksekusi berjalan lambat.
Untuk dapat meminimumkan penggunaan memori, maka perlu diperhatikan :
· penggunaan tipe data yang cocok untuk kebutuhan pemrograman.Misalnya, bila variabel yang digunakan untuk perhitungan cukup dengan yang sejenis single precission janganlah mengguakan jenis double precission
· hindarilah penggunaan yang berulang-ulang terhadap variabel berindeks.
5). Kemudahan merawat dan mengembangkan program.
Program hendaknya memiliki struktur pemrograman yang baik, struktur data yang jelas dan dilengkapi dengan dokumentasi sehingga mudah untuk dipahami, diuji dan dikembangkan.
6). User friendly
Program yang disusun harus memiliki fasilitas-fasilitas yang memberikan kemudahan bagi pemakai untuk mengoperasikanya, misalnya dengan penambahan fasilitas on line help guna memberi penjelasan jika terjadi kesulitan, menu pilihan, tampilan yang informatif, pesan-pesan yang sederhana dan singkat sehingga mudah untuk dipahami dan sebagainya.
7). Portability
Usahakan agar program yang disusun dapat dioperasikan dengan berbagai jenis sistem operasi dan perangkat keras yang berbeda, sehingga fleksibel untuk digunakan.
8). Pemrograman modular
Pada teknik top down, masalah yang besar dan kompleks dibagi-bagi ke dalam beberapa kelompok masalah yang lebih kecil. Kelompok masalah yang kecil itu disebut modul dan teknik pemrograman terstruktur yang digunakan untuk mengimplementasikan langkah-langkah pemecahan masalah pada kelompok masalah yang lebih kecil tersebut dikenal dengan sebutan teknik pemrograman modular ; namun setelah masing-masinng modul disusun maka harus dibuat suatu sistem untuk mengintegrasikannya sehingga menjadi satu kesatuan program yang lengkap.
Modul program adalah sekumpulan instruksi yang memiliki operasi -operasi dan data yang didefinisikan; memiliki struktur internal yang tidak tergantung pada subprogram yang lain, dan merupakan satu kesatuan yang utuh yang akan dieksekusi secara berulang-ulang.
Posted by andi telaumbanua on Jul 25, 2018 in
Agriculture
sejarah teknologi pertanian
- Teknologi Pertanian : ERA PRASEJARAH
- Awal kehidupan ± 1 juta tahun yang lalu
Jaman batu Fase I :
o Belum terbentuk kelompok masyarakat, yang ada hanya keluarga
o Belum mengenal peralatan pertanian dan pengolahan
o Hidup berpindah-pindah
JAMAN BATU FASE II :
o Penggunaan kayu dan batu untuk berburu, wadah (kemasan), dan peralatan pengolahan sederhana
o Mulai dikenal manfaat api
JAMAN BESI :
o Peralatan besi berkembang
o Mulai dikenal cara-cara pengolahan sederhana (penggaraman, pengeringan, fermentasi)
o Mulai terbentuk kelompok masyarakat yang mengenal organisasi
- Teknologi Pertanian : ERA REVOLUSI HIJAU G-1
o Berawal dari daerah Timur Tengah, Mesir, Palestina, Siria, dan sekitarnya
o Usaha pertanian sudah mulai maju : budidaya, pengairan, pemeliharaan tanaman dan hewan, perkandangan, pemberian pakan, dll
o Terbentuk kelompok masyarakat sosial
o Muncul berbagai kepercayaan, politik, perdagangan, ilmu, seni, dan perang
o Organisasi masyarakat menjadi lebih besar dan komplek, timbul kerajaan-kerajaan
- Teknologi Pertanian : ERA REVOLUSI INDUSTRI
- Dimulai pada pertengahan abad 18 sampai dengan akhir abad 19
- Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat
> James Watt ( 1736-1819)
> Louis Pasteur (1822-1895)
> Tomas Alfa Edison (1847-1931)
> Rudolf Diesel (1858-1913)
> Albert Einstein (1879-1955)
- Peralatan tradisional buatan orang-orang Cina, Mesir, Yunani, dan Romawi dikembangkan oleh orang-orang barat menjadi peralatan moderen
- Era Revolusi Hijau G-2
o Berawal sejak berakhirnya Perang Duni II
o Penggunaan teknik menanam dan memanen dengan mesin dan alat, peningkatan tanaman pangan baru, pemakaian pupuk dan bahan pemberantas hama dan penyakit, pengembangbiakan ternak unggul dan cara pemeliharaan yang intensif
o Produktivitas hasil pertanian meningkat tajam
o Terjadi jurang perbedaan negara industri maju dan kaya (Amerika Utara dan Eropa) dengan negara terbelakang dan berkembang serta miskin (terutama negara-negara Afrika)
o Hasil pertanian yang diproduksi oleh negara maju tidak mencukupi kebutuhan, kekurangan makanan terasa di berbagai negara berkembang dan negara terbelakang
o Pemecahan jangka panjang dengan perluasan lahan :
o Proyek pembangunan kanal Jonglei di Sudan Afrika Timur sepanjang 364 km untuk mengairi gurun di Sudan dan Mesir, pada 1950-an
o Usaha pemanfaatan tanah gambut
- Teknologi Pertanian : ERA MODEREN/MILENIUM
- Berkembang menjelang akhir abad 19 sampai sekarang
- Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mencapai puncaknya dengan dikenal teknologi digital, rekayasa genetika, teknologi informasi, dll.
- Penerapan teknologi moderen di berbagai industri termasuk industri pertanian
- Explorasi ke ruang angkasa oleh negara-negara maju (Amerika Serikat dan Uni Soviet)
- Penggunaan komputer dan alat-alat canggih pada berbagai industri, instansi pemerintah, pendidikan, dan rumah tangga
- Komunikasi dan transportasi mengglobal
(sumber: materi kuliah pengantar teknologi pertanian)
Posted by andi telaumbanua on Jul 25, 2018 in
Agriculture
Perbedaan Ilmu Dan Teknologi
No |
Item |
ILMU |
TEKNOLOGI |
1 |
Tujuan |
Mencari pengetahuan, memperoleh pengertian |
Menciptakan benda, mengusahakan perubahan |
2 |
Luaran |
Karya tulis ilmiah |
Benda atau jasa teknologi |
3 |
Lingkungan |
Umum : kebudayaan
Khusus : teknologi |
Umum : kebudayaan
Khusus : ilmu |
4 |
Masukan |
Pengetahuan yang telah ada |
Berbagai sumber alam, manusia, dan pengetahuan |
5 |
Aktivitas |
Penelitian |
Berbagai komponen keteknikan sampai pelayanan |
6 |
Kontrol |
Berdasarkan umpan balik peralatan keilmuan |
Berdasarkan umpan balik pengetahuan ilmiah |
8 |
Motivasi |
Keingintahuan
Pengembangan pengetahuan |
Pemanfaatan
Pengembangan produk baru |
9 |
Fokus |
Pemahaman
Pengetahuan dalam budi |
Penggunaan, efektivitas, tindakan |
10 |
Ideal |
Kebenaran |
Efisiensi |
11 |
Ciri luaran |
Supranasional |
Terikat keadaan setempat |
12 |
Status |
Penyebar luasan secara terbuka
Milik umum |
Hak paten
Milik pribadi |
13 |
Komunikasi |
Publikasi karya tulis |
Pemberitahuan
Iklan |
Jenis-jenis Teknologi Berdasarkan Unsur Pokoknya
- Teknologi pengubahan dan pemanfaatan tenaga, yaitu yang berkaitan dengan pemanfaatan tenaga untuk keperluan pemenuhan kebutuhan manusia termasuk peralatannya. Contoh peralatan pengendalian tanaga yang banyak digunakan di pabrik-pabrik.
- Teknologi alat dan mesin, yaitu yang berkaitan dengan peralatan, baik alat tangan mau pun komponen mesin serta peralatan yang digerakkan oleh tenaga.
- Teknologi pengamatan, pengukuran, dan pengendalian, yaitu segala instrumen yang berkaitan dengan pengumpulan data dan sistem pengendalian.
- Teknologi pengambilan dan pengubahan bahan mentah industri, yaitu yang berkaitan dengan peralatan, metoda, dan cara yang berhubungan dengan pengumpulan, pemindahan, dan preparasi bahan termasuk penyediaan bahan.
- Teknologi proses produksi industri, yaitu yang berkaitan dengan peralatan, metoda, dan cara yang berhubungan dengan pengubahan atau pengolahan bahan mentah menjadi bahan setengah jadi mau pun bahan jadi, termasuk di dalamnya pengemasan dan pengepakan.
Jenis-jenis Teknologi Berdasarkan Bidangnya
- Teknologi pertanian dan produksi pangan, yaitu yang berkaitan dengan pembudidayaan, peningkatan produksi, perburuhan, penangkapan ikan, pengolahan pangan, pengawetan, pengawasan/pengendalian mutu, penyimpanan, dan sumber baru pertanian serta makanan.
- Teknologi industri meliputi pengorganisasian kerja dan produksi berbagai industri perakitan, pemrosesan, bangunan, pelayanan jasa, dan kebutuhan umum, termasuk pula pemasaran barang/produksi konsumen, penelitian dan pengembangan industri serta keamanan industri.
- Teknologi bangunan, segala sesuatu tentang konstruksi dan perakitan
- Teknologi angkutan (transportasi), segala sesuatu tentang angkutan udara, darat, dan air serta ruang angkasa.
- Teknologi pengolahan informasi dan sistem komunikasi, meliputi peralatan menghitung, menulis, mengirim informasi, perekam, reproduksi informasi, termasuk komponen-komponennya.
- Teknologi militer berkaitan dengan sistem pertahananan, keamanan, dan penyerangan.
- Teknologi masyrakat perkotaan, yaitu tentang pengembangan perkotaan termasuk jasa sosial dasar
- Teknologi penyelidikan bumi dan angkasa, yaitu meliputi metoda, cara, dan peralatan serta perlengkapan untuk penelitian di bawah tanah dan air serta udara termasuk ruang angkasa.
Posted by andi telaumbanua on Jul 25, 2018 in
Agriculture
Judul : Membandingkan LCA dari susu sapi dan susu kedelai untuk Memilih Produk yang Akan Diproduksi oleh Pabrik Susu
TAHAP 1. GOAL AND SCOPE DEFINITION
Tabel 1. Definisi Tujuan dan Ruang Lingkup
BAGIAN |
DESKRIPSI |
PENJELASAN/DETAIL PROYEK |
Goal |
Tujuan Aplikasi |
a. Mengetahui total dampak ke lingkungan dalam setiap tahapan produksi susu dari bahan susu sapi dan kedelai.
b. Membandingkan dan mengevaluasi total dampak ke lingkungan dan konsumen dari produksi susu dari bahan baku kedelai dan susu sapi.
c. Untuk memilih bahan baku yang digunakan oleh pabrik susu antara susu sapi atau kedelai dan yang lebih ramah lingkungan. |
Tujuan Publik (Audience) |
Sebagai sumber informasi tentang dampak produksi susu sapi dengan susu kedelai ke lingkungan dan kepada konsumen
|
Tujuan Penggunaan Hasil |
a. Untuk meningkatkan gizi , kesehatan, dan daya tahan konsumen.
b. Agar terwujud produk yang lebih ramah lingkungan. |
Pengguna hasil |
Masyarakat (konsumen) |
Ringkasan dari Tujuan |
Analisis atau penelitian ini bertujuan untuk memilih bahan baku yang akan digunakan oleh pabrik susu yaitu : susu sapi dan kedelai . Bahan baku yang dipilih nantinya adalah yang lebih ramah lingkungan. Produk ini digunakan oleh masyarakat untuk meningkatkan kesehatan, gizi, dan daya tahan tubuhnya. Sehingga bahan baku yang harus dipilih oleh pabrik susu ini harus memiliki mutu yang tinggi serta lebih ramah lingkungan. |
Flowchart |
|
Di bawah tabel 1 |
Scope |
Fungsi dari sistem |
Untuk memproduksi susu dengan mutu yang tinggi. |
Unit fungsional |
1 liter dari setiap produk berbahan baku kedelai dan susu sapi |
Sistem boundary |
a. Batasan geografis : pabrik susu di Yogyakarta.
b. Batasan tahapan : bahan baku masuk pabrik sampai ke pembuangan (end of life).
c. Batasan analis : Biaya bahan baku, biaya produksi, energi yang digunakan untuk produksi, emisi yang dihasilkan ke lingkangan,dan harga produk. |
Alokasi prosedur |
a. Harga jual produk
b. Produk samping yang dihasilkan |
Perkiraan pengaruh |
a. Asap dan polutan yang dihasilkan pabrik
b. Asap kendaraan untuk menggangkut bahan baku dan hasil produk |
Data yang dibutuhkan |
Harga bahan baku , proses produksi, jumlah energi yang dibutuhkan, emisi ke lingkungan dari setiap tahapan produksi dan distribusi, biaya produksi, dan harga jual produk. |
Asumsi |
a. Harga jual produk susu dari bahan susu sapi lebih mahal
b. Energi untuk memproduksi susu dari bahan dasar susu sapi segar lebih mahal.
c. Harga bahan baku susu sapi segar lebih mahal dari kedelai. |
Kendala |
a. Data yang diperoleh sangat terbatas
b. Data yang diperoleh masih secara umum
c. Pengolahan dan analisis data masih bersifat subjektif dan masih banyak data yang ditafsirkan karena tidak melakukan penelitian ke pabrik nya langsung. |
Flowchart susu sapi dan kedelai
|
|
|
|
|
|
Gambar 1. Flowchart susu sapi |
|
|
|
|
TAHAP 2. INVENTORY ANALYSIS
Tabel 2. Analisis Inventarisasi (Pengumpulan Data Kegiatan Produksi Susu Kedelai dan Sapi)
BAGIAN |
DESKRIPSI |
PENJELASAN/DETAIL PROYEK |
Tahapan Life Cycle |
Sebelum Produksi |
Bahan baku ( dari Petani /peternak)à Pabrik |
Produksi |
Bahan baku diolah di pabrikà Pengujian mutu produkàpengemasanàdistributor à konsumen |
Pengiriman Produk |
pabrik à distributor à konsumen |
Penggunaan dan pemakaian kembali oleh konsumen |
Produk yang dihasilkan untuk sekali pemakaian saja
Karena produknya berupa susu (makanan) bukan alat atau pun jasa. |
Daur ulang dan manajemen sampah |
a. Sampah plastik dibakar atau dapat dijadikan sebagai bahan kerajinan.
b. Ampas dari pengolahan bahan baku seperti kedelai dapat dijadikan sebagai okara. Okara dapat dijadikan sebagai pakan hewan ternak.
c. Sampah kemasan produk seperti: botol, kertas, kaca, dll dapat di daur ulang dan dijadikan sebagai bahan kerajinan. |
Pembuangan |
a. Asap dari pabrik langsung ke udara bebas
b. Limbah(polutan) diolah terlebih dahulu lalu dibuang ke lingkungan.
c. Khusus ampas dari kedelai dapat dijadikan sebagai okara untuk pakan ternak.
d. Kemasannya ada yang dibakar oleh konsumen dan ada pula yang dibuang ke tanah sehingga diurai oleh dekomposer di tanah walaupun dalam waktu yang sangat lama. |
Data |
Pengumpulan |
Mencari referensi dari internet, buku , jurnal, dan pengalaman sendiri. |
Validasi |
Data yang dianalisis adalah data yang mendukung dengan tujuan analisi yaitu dampak ke lingkungan. Data yang dianalisis seperti pada skema, gambar ,dan pernyataan berikut |
Alokasi |
a. Produk samping yang dihasilkan dan Harga jual produk
b. Pengambilan kedelai dari petani, toko, dan impor |
Berikut adalah beberapa data yang diperlukan untuk menganalis, mengevaluasi, dan untuk mempertimbangkan bahan dasar yang lebih ramah lingkungan.
- Skema total energi dan dampak ke lingkungan yang dihasilkan dalam proses produksi produk
- Perbandingan energi fosil yang digunakan oleh susu sapi dengan susu kedelai
Cornell University : ilmuwan David Pimentel, telah menemukan bahwa dibutuhkan sekitar 14 kilo-kalori (kkal) energi bahan bakar fosil untuk menghasilkan 1 kkal susu dari bahan dasar susu sapi menggunakan produksi susu secara konvensional. Susu yang diproduksi secara organik mungkin memerlukan energi bahan bakar fosil kurang dari 10 kkal per kkal.
Sebagai perbandingan, data Pimentel menunjukkan bahwa dalam sistem produksi susu dari kedelai secar konvensional, 1 kkal energi fosil yang digunakan untuk menghasilkan sekitar 3.2 kkal susu kedelai. Untuk 1 kkal energi fosil yang digunakan dalam produksi susu kedelai secara organik rata-rata 3,8 kkal susu kedelai yang dihasilkan. Ini berarti bahwa dibutuhkan antara 0,26 dan 0,31 kkal bahan bakar fosil untuk menghasilkan 1 kkal kedelai.
Pimentel menyatakan bahwa susu kedelai menyumbang sekitar 35% dari kilokalori tersebut, sehingga nampaknya membuat protein kedelai lebih hemat energi daripada protein susu.
Sumber : http://theconversation.com/soy-versus-dairy-whats-the-footprint-of-milk-8498. (diakses pada tanggal 15 Oktober 2017)
- Perbandingan kandungan gizi susu dari susu sapi dan susu kedelai
Sumber : http://www.imgrum.org/user/melileaqu4u/3068972702. (diakses pada tanggal 15 Oktober 2017)
- Harga bahan baku
TAHAP 3. IMPACT ANALYSIS
Tabel 3. Analis Dampak Produk ke Lingkungan dan Konsumen
BAGIAN |
DESKRIPSI |
PENJELASAN/DETAIL PROYEK |
SUSU SAPI |
SUSU KEDELAI |
STRESSORS |
Bahan Baku |
Susu murni dari sapi perah |
Biji kedelai |
Penggunaan energi |
a. Listrik
b. Energi fosil
c. Energi kalor(pembakaran)
d. Energi manusia
|
Emisi udara |
a. Asap pabrik
b. Gas CO2 ,CO, dan Nitrogen |
Pembuangan Limbah Cair |
a. Air sisa pengolahan
b. Senyawa atau zat kimia yang larut dalam air. |
Limbah Padat |
– |
Ampas kedelai yaitu Okara |
Radiasi |
Energi panas yang dihasilkan mesin produksi |
Kebisingan |
a. Suara mesin pabrik
b. Suara alat tranportasi yang membawa bahan baku dan yang mendistribusikan hasil produk. |
KATEGORI DAMPAK |
Kesehatan manusia |
Sesak napas,batuk, daya tahan turun, timbul penyakit baru, mutasi, pendengaran terganggu ,dll. |
Kesehatan ekologis |
Pencemaran air, tanah, udara, dan keseimbangan alam terganggu. |
Kesejahtraan sosial |
a. Meningkat karena bertambahnya lapangan kerja
b. Meningkat karena kebutuhan gizi akan terpenuhi jika meminum susu.
c. Meningkat karena dengan adanya pabrik susu akan membantu sektor-sektor lain untuk berkembang seperti: sektor pertanian, peternakan, perdagangan,dll. |
Pengurangan sumber daya |
a. Penggunaan jenis sapi perah yang unggul untuk meningkatkan produksi susu segar.
b. Pemangkasan rantai produksi untuk mengurangi biaya produksi, tranportasi,dll.
c. Penggunaan teknologi canggih yang ramah lingkungan untuk mengurangi jumlah tenaga manusia. |
a. Penggunaan varietas kedelai unggulan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk.
b. Pemangkasan rantai produksi untuk mengurangi biaya produksi, tranportasi,dll.
c. Penggunaan teknologi canggih yang ramah lingkungan untuk mengurangi jumlah tenaga manusia. |
Tabel 4. Perbandingan Analisis Dampak untuk Bahan baku susu Kedelai
Tahap Kehidupan |
Stressor |
Impact Category |
Row
Average |
Kesehatan Manusia |
Kesehatan Ekologis |
Kesejahtraan Sosial |
Pengurangan sumber daya |
Pra Produksi |
Bahan Baku |
L |
L |
L |
M |
L |
Produksi Produk |
a. Energi untuk produksi
b. Emisi ke lingkungan dan radiasi. |
M |
H |
H |
M |
H |
Pengiriman Produk |
a. Asap Kendaraan Transportasi
b. Biaya |
H |
M |
M |
M |
M |
Penggunaan Produk |
Reaksi alergi ke tubuh konsumen/Lingkungan |
L |
L |
L |
L |
L |
Daur Ulang |
Limbah padat: okara dan sampah kemasan |
L |
H |
M |
H |
H |
Pembuangan |
Limbah cair dan kemasan produk |
M |
H |
M |
M |
M |
Tabel 5. Perbandingan Analisis Dampak untuk Bahan baku susu Sapi
Tahap Kehidupan |
Stressor |
Impact Category |
Row
Average |
Kesehatan Manusia |
Kesehatan Ekologis |
Kesejahtraan Sosial |
Pengurangan sumber daya |
|
Pra Produksi |
Bahan Baku |
L |
L |
L |
L |
L |
Produksi Produk |
c. Energi untuk produksi
d. Emisi ke lingkungan dan radiasi. |
M |
H |
M |
H |
M/H |
Pengiriman Produk |
c. Asap Kendaraan Transportasi
d. Biaya |
M |
H |
M |
M |
M |
Penggunaan Produk |
Reaksi alergi ke tubuh konsumen |
M |
L |
L |
L |
L |
Daur Ulang |
Limbah padat: okara dan sampah kemasan |
H |
H |
M |
H |
H |
Pembuangan |
Limbah cair dan kemasan produk |
H |
H |
M |
H |
H |
Tabel 6. Analisis Dampak Secara Keseluruhan
Keseluruhan Analisis Dampak Dari Susu Berbahan Baku Kedelai Dengan Susu Sapi |
|
SUSU DARI BAHAN SUSU KEDELAI |
SUSU DARI BAHAN SUSU SAPI |
Pra Produksi |
L
H |
L |
Produksi Produk |
H |
M/H |
Pengiriman Produk |
M
|
M |
Penggunaan Produk
|
L |
L |
Daur Ulang |
H
M |
H |
Pembuangan |
M |
H |
KESIMPULAN :
Dari analisis yang telah dilakukan diperoleh bahan baku yang lebih ramah lingkungan adalah bahan baku dari kacang kedelai. Walaupun bedanya hanya tipis, jika dimisalkan H=10, M=7, L=5, maka nilai untuk kedelai 44 dan nilain untuk susu sapi 44,5. Selisihnya hanya satu koma lima, namun yang lebih unggul adalah kacang kedelai. Jadi, Pabrik susu itu memproduksi susu dengan bahan baku kacang kedelai karena lebih ramah lingkungan.
TAHAP 4. INTERPRETATION
Tabel 7. Interpretasi Data yang Diperoleh
BAGIAN |
DESKRIPSI |
PENJELASAN/DETAIL PROYEK |
ISU LINGKUNGAN |
|
Permasalahan yang mungkin timbul adalah emisi asap pabrik dan kendaraan untuk distribusi produk dan bahan baku kie lingkungan yang dapat meningkatkan suhu bumi sehingga mempercepat terjadinya pemanasan global. Permasalahan selanjutnya adalah sampah dari kemasan produk yang akan terurai dalam waktu bertahun-tahun dalam tanah , sehingga terjadi pencemaran tanah. |
EVALUASI HASIL |
Kelengkapan |
Lengkap |
Sensitivitas |
Hasil diperoleh dengan analisis dan pertimbangan yang rasional dari data yang ada dan stressor yang mungkin dari produk tersebut. |
Konsistensi |
Ada perubahan semula yang diperhatikan adalah tentang biaya bahan baku, produksi, dan harga produk.
Namun, pada akhirnya yang dianalisis adalah dampak ke lingkungan dan manusia. (karena LCA tidak mempertimbangkan faktor ekonomi) |
KESIMPULAN |
Konsistensi dengan tujuan |
Konsisten |
PERBAIKAN YANG DIREKOMENDASIKAN |
Desain produk |
a. Kemasan yang digunakan dari bahan yang ramah lingkungan dan mudah untuk di daur ulang dan tetap dibuat semenarik mungkin agar ada nilai tambahnya .
b. Memangkas mata rantai produksi agar mengurangi jumlah emisi gas kendaraan tranportasi sehingga harga jual produk dapat lebih murah.
c. Mengurangi pemakaian zat kimia
d. Meningkatkan nilai gizi, mutu, kualitas dan kuantitas.
e. Membuat jenis kemasan dan ukuran produk yang beraneka ragam dan rasa. |
Fungsi produk |
a. Meningkatkan gizi dan kesehatan konsumen.
b. Meningkatkan daya tahan dan daya ingat konsumen.
c. Merangsang pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
d. Mencukupi dan melengkapi gizi masyarakat. |
Pembuangan Produk |
a. Limbah diolah terlebih dahulu sebelum dibuang
b. Ampas kedelai dijadikan okara yang berguna untuk pakan hewan ternak.
c. Sampah kemasan di buang di tempat sampah.
d. Sampah kemasan diolah menjadi produk kerajinan.
e. Asap pabrik di saring terlebih dahulu sebelum dibuang ke atmosfer. |