Metodologi acara 4: analisa curah hujan wilayah

Posted by andi telaumbanua on Jul 24, 2018 in Praktikum |

 

BAB 3

METODOLOGI

3.1. Alat dan Bahan

  1. Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain: Pulpen, kertas, penggaris, pensil, dan kertas milimeter block sebagai perlengkapan untuk mencatat analisis data dan penjelasan serta mencoba menggambar peta hujan wilayah dengan metode polygon Thiessen dan Isohyt yang disampaikan oleh assisten.

  1. Bahan

Bahan yang digunakan pad apraktikum ini antara lain : Peta data hujan wilayah dan tebel data curah hujan di 13 stasiun.

3.2. Cara Kerja

       Cara kerja yang dilakukan pada praktikum ini yaitu:

  1. Metode Aljabar
  • Semua data curah hujan pada stasiun meteorologi dijumlahkan.
  • Setelah dijumlahkan dibagi dengan jumlah data curah hujan.
  • Diperoleh curah hujan rata – rata wilayah.
  1. Metode Polygon Thiessen
  • Stasiun penakar hujan yang telah tergambar pada peta digambar atau diplot satu garis.
  • Dihubungkan titik penakar hujan terluar.
  • Dihubungkan stasiun terluar dengan stasiun terdekat.
  • Dicari titik tengah dari setiap garis penghubung antar stasiun. Kemudian menarik garis tegak lurus terhadap garis hubung pada titik tengah yang diperoleh.
  • Ditentukan garis polygon yaitu garis yang terbentuk dari langkah sebelumnya yang merupakan perpotongan titik tengah yang tegak lurus antara stasiun satu dengan stasiun yang lain.
  • Diukur luas daerah yang dibatasi oleh kertas polygon dengan garis milimeter block.
  • Dihitung curah hujan wilayah dengan rumus polygon Thiessen.
  1. Metode Isohyt
  • Stasiun penakar hujan yang telah tergambar pada peta dihubungkan masing – masing stasiun dengan garis lurus.
  • Garis antar stasiun diberi titik antar stasiun dengan selisih 5 untuk nilai Pi .
  • Dihubungkan titik yang memiliki ketinggian curah hujan yang sama (nilai Pi yang sama).
  • Diukur luas antara 2 isohyt yang berurutan dengan kertas milimeter block.
  • Dihitung curah hujan wilayah dengan rumus isohyt.

3.3. Cara Analisa Data

Analisis data dilakukan dengan tiga metode yaitu: metode aljabar, polygon Thiessen, dan Isohyt sebagai berikut :

  1. Metode Aljabar
  2. Persiapkan peta curah hujan.
  3. Dihitung jumlah stasiun.
  4. Dijumlahkan curah hujan.
  5. Dihitung curah hujan wilayah dengan rumus ;

                   Keterangan : P = Hujan Wilayah

                                        Pi = Hujan pada stasiun

                                        n = Jumlah stasiun pada suatu DAS

                                        i = 1,2,3,….

  1. Hasilnya dibuat pada tabel;

Tabel 3.1 Hasil analisa metode aljabar

No Stasiun Pi
1
2
n
ƩPi
P (mm)

  1. Metode Polygon Thiessen
  2. Dihitung PiAi setiap stasiun.
  3. Dihitung jumlah PiAseluruhnya.
  4. Dihitung curah hujan wilayah dengan rumus berikut;

                   Keterangan : P = Hujan Wilayah

                                        Pi = Hujan pada stasiun i

                                        Ai = Luas areal Polygon titik i

  1. Hasilnya dibuat pada tabel;

Tabel 3.2 Hasil analisa metode polygon Thiessen

No Stasiun Pi Ai (mm)² Pi Ai
1
2
….
ƩAi  
ƩPi Ai
P (mm)  
     
  1. Metode Isohyt
  2. Dihitung  yaitu hujan rata – rata antara  2 isohyt berurutan.
  3. Dihitung  Ai .
  4. Dihitung jumlah PiAseluruhnya.
  5. Dihitung curah hujan wilayah dengan rumus berikut;

                   Keterangan : P = Hujan Wilayah

                                          = Hujan rata – rata antara  2 isohyt berurutan

                                        Ai = Luas areal antara 2 isohyt

  1. Hasilnya dibuat pada tabel;

Tabel 3.3 Hasil analisa metode Isohyt

No Stasiun Pi   Ai (mm)²     Ai
1
2
….
ƩAi  
Ʃ    Ai
P (mm)      
     

Reply

Copyright © 2024 All rights reserved. Theme by Laptop Geek.