Bab 3 Acara 6 Agroklimat

Posted by andi telaumbanua on Jul 24, 2018 in Praktikum |

BAB 3

METODOLOGI

3.1. Alat dan Bahan

  1. Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain: Pulpen, kertas, penggaris, sebagai perlengkapan untuk mencatat analisis data dan penjelasan yang disampaikan oleh assisten serta laptop untuk mengetik, menganalisa dan memplot grafik dari data curah hujan dan indeks iklim SST yang diberi assisten.

  1. Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain : data curah hujan dari pos hujan Maguwoharjo dan indeks iklim SST-Nino 3 dari tahun 2003 hingga 2014, buku panduan praktikum, dan ms.excel.

3.2. Cara Kerja

       Cara kerja yang dilakukan pada praktikum ini yaitu:

  1. Input data CH dan IG kedalam Excel
  2. Membuat grafik CH dan IG Vs waktu

Cara menggabungkan dua grafik

  • Blok semua data yang akan dimasukkan
  • Pilih Insert → charts → 2D columns
  • Setelah keluar grafik klik kanan pada data kedua pilih format data series → secondary index
  • Klik kanan pada data kedua, pilih insert → charts → 2D line

Gambar 3.1 Grafik CH dan IG vs waktu

  1. Mencari nilai korelasi
  • Dibuat tabel tahun, , dan

Tabel 3.1 Nilai Korelasi   dan  tahunan

Tahun IG/n CH rerata
2003 …. ….
2004 ….. ….
…. ….
Koefisien Korelasi ….
  • Diplot grafik dengan → sumbu y dan  → sumbu X

Gambar 3.2 Grafik  vs  tahunan

  • Kemudian ditampilkan persamaannya (trendline)

Gambar 3.2 Grafik  vs  tahunan dengan persamaannya

3.3.  Cara Analisa Data

Analisa data yang dilakukan adalah

  1. Memplot grafik CH dan IG vs waktu, lalu menganalisis hubungan antara CH dengan IG
  2. Mencari Nilai rata-rata CH dan IG setiap tahun dan membuatkannya kedalam tabel seperti pada tabel 3.1
  3. Mencari nilai Korelasi  dan  tahunan  dengan menggunakan Excel.
  4. Mencocokkan nilai korelasi yang diperoleh dengan kriteria berikut;
  • Nilai koefisien korelasi sama dengan -1 menunjukkan berbanding terbalik,

hubungan sangat kuat

  • Nilai koefisien korelasi sama dengan 1 menunjukkan berbanding lurus, hubungan sangat kuat
  • Nilai koefisien korelasi yang menunjukkan angka 0,5 – 1, menujukkan kuatnya hubungan linier dan hubungannya kuat
  • Nilai koefisien < 0,5 hubungan dari variabel data tidak cukup kuat atau tidak ada hubungan
  • p (x,y) = + 1, hubungan antara x dan y sempurna dan positif (mendekati +1), berarti hubungan keduanya sangat kuat dan bersamaan fase atau berbanding lurus.
  • P (x,y) = – 1, hubungan antara x dan y sempurna dan negatif (mendekati -1),  berarti hubungan sangat kuat dan berlawanan fase atau berbanding terbalik.
  • Apabila nilai P (x,y) = + 0,5 atau p (x,y) = – 0,5 ,berarti hubungan antara x dan y dianggap cukup kuat.
  • Apabila nilai P (x,y) <  + 0,5 atau nilai P(x,y) > – 0,5 berarti hubungan antara x dan y dianggap lemah.

Dengan → sumbu y dan  → sumbu X

  1. Memplot grafik dengan → sumbu y dan  → sumbu X di excel
  2. Mencari Nilai R2 dan persamaan garisnya (addtrenline)
  3. Kemudian menyimpulkan apakah terjadi El Nino, berdasarkan hasil  yang diperoleh.

Reply

Copyright © 2024 All rights reserved. Theme by Laptop Geek.